Anda di halaman 1dari 10

Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?

Keluarga Sadar Gizi Apa itu KADARZI ?


(KADARZI) Mengapa sasarannya keluarga?
Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI
Mengapa perlu memantau berat badan
secara teratur ?
Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri
Mengapa perlu makan beraneka ragam ?

Mengapa keluarga perlu selalu


mengkonsumsi garam beryodium ?
Mengapa ibu harus memberikan ASI saja
kepada bayi sampai usia 6 bulan ?
Mengapa perlu suplementasi zat gizi ?
Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar
Gizi ?
Bagaimana menuju Kadarzi ?
Departemen Kesehatan RI
Jakarta, September 2004
Apa latarbelakang perlunya
Akankah ada Andre yang KADARZI ?
lain? Kasus Andre merupakan salah satu contoh kasus
yang masih dialami oleh sebagian balita kita. Pada
Andre seorang anak laki-laki tahun 2002, terdapat 27,3% balita menderita gizi
berusia 12 bulan terpaksa dibawa ke kurang, 8% diantaranya gizi buruk. Disamping gizi
kurang, sebanyak 50% balita mengalami
puskesmas, karena menderita gizi buruk kekurangan vitamin A, dan mempunyai risiko
dengan komplikasi penyakit diare. Dalam terjadinya kebutaan, gangguan pertumbuhan dan
penurunan daya tahan tubuh. Masalah gizi lain
kesehariannya Andre diasuh oleh
adalah anemia gizi yang ditemukan pada sekitar
neneknya, karena kesibukan kedua 48,1% balita. Beberapa penelitian menyimpulkan
orang tuanya. Mulai usia 3 bulan, 54% kematian bayi dan balita dilatarbelakangi
faktor gizi.
Andre sudah tidak diberi ASI lagi dan
Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%)
hanya diberi susu botol. Andre tidak anak tergolong pendek, sebagai indikasi
pernah dibawa ke posyandu yang ada di kekurangan gizi menahun. Pada tahun 2003, 11%
anak sekolah menderita GAKY. Disamping itu
daerahnya, sehingga pertumbuhannya tidak
diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi
terpantau. Tanpa disadari hari demi hari berat besi.
badannya mengalami penurunan dan kurus Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak usia
sekali. Kondisi Andre menjadi sangat lemah dan sekolah mempengaruhi prestasi belajar, yang
sangat merugikan generasi mendatang.
sakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa
Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi
Andre harus dialami oleh anak-anak lain? merupakan masalah yang paling sering ditemui.
(Suara Kita, 13 Agustus 2004) Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50%
ibu hamil menderita anemia gizi. Selain itu kurang
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi
energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30
kalau Keluarganya Sadar Gizi juta kelompok usia produktif. Kurang gizi pada
Tetapi… siapa yang bertanggung jawab kelompok ini sangat berdampak pada penurunan
menyadarkan keluarga Andre ? daya tahan tubuh dan produktivitas. Masa
kehamilan sering disebut periode kritis terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan
gizi pada masa ini akan menentukan pertumbuhan
Apa itu KADARZI ?
Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan semakin
bertambah, seiring dengan meningkatnya umur harapan
hidup. Tanpa disadari sekitar 5 juta lansia menderita
gangguan anemia gizi.
 KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga yang
Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih
meningkat dengan tajam, terutama di perkotaan. Gizi lebih berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan
terkait dengan perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. mengatasi masalah gizi anggotanya
Gizi lebih merupakan salah satu risiko timbulnya penyakit
degeneratif.
Mencermati perkembangan masalah gizi dan pengalaman  PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah pengetahuan,
didalam pelaksanaan program perbaikan gizi, diperlukan sikap dan praktek keluarga meliputi mengkonsumsi
pergeseran orientasi program perbaikan gizi, mengacu pada
paradigma sehat. makanan seimbang dan berperilaku hidup sehat
Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal
penting sebagai berikut;  MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan makanan
- Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan perubahan
keluarga yang mengandung semua zat gizi yang
perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi
kurang dan gizi lebih. diperlukan masing-masing anggota
- Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh keluarga dalam jumlah yang
kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah,
remaja dan usia produktif serta usia lanjut.
sesuai dengan kebutuhan dan
- Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan bebas dari pencemaran
keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan
dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran
keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali
dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya.
Mengapa sasarannya
Beberapa contoh perilaku
Keluarga ?
SADAR GIZI
 PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam bidang 1. Memantau berat badan secara
pangan, gizi dan kesehatan dilaksanakan
teratur
terutama di tingkat keluarga
2. Makan beraneka ragam
 SUMBER DAYA dimiliki dan dimanfaatkan
di tingkat keluarga 3. Hanya mengkonsumsi garam
 MASALAH GIZI yang terjadi di tingkat beryodium
keluarga, erat kaitannya dengan perilaku
keluarga, tidak semata-mata disebabkan 4. Memberikan hanya ASI saja kepada

oleh kemiskinan dan ketidaktersediaan bayi sampai usia 6 bulan


pangan
5. Mendapatkan dan memberikan
 KEBERSAMAAN antar keluarga dapat
suplementasi gizi bagi anggota
memobilisasi masyarakat untuk
keluarga yang membutuhkan
memperbaiki keadaan gizi dan
kesehatan
Mengapa perlu memantau BAGAIMANA
berat badan secara Memantau
teratur ? berat badan anak ?
1. Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu
atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan
 Perubahan berat badan menggambarkan sekali
perubahan konsumsi makanan atau 2. Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS
gangguan kesehatan 3. Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai
garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila
 Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga tidak naik berarti ada penurunan konsumsi
dimana saja makanan atau gangguan kesehatan dan perlu
ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta
 Keluarga dapat mengenali masalah bantuan petugas kesehatan
kesehatan dan gizi anggota keluarganya BAGAIMANA
 Keluarga mampu mengatasi masalahnya Memantau
berat badan orang dewasa?
baik oleh sendiri atau dengan bantuan
petugas 1. Ditimbang di rumah atau di tempat lain
2. Diukur Tinggi dan Berat Badan
3. Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)
Cara Menghitung IMT Mengapa perlu
makan beraneka ragam?
Berat Badan (Kg)
IMT =
Tinggi BadanxTinggi Badan (m)  Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi
(energi, lemak, protein, vitamin dan mineral)
Arti IMT:
sesuai kebutuhan
< 17.0 = Sangat kurus
 Tidak ada satu jenis bahan makanan pun
17.0 - 18.4 = Kurus
18.5 - 25.0 = Normal yang lengkap kandungan zat gizinya
25.1 - 27.0 = Gemuk
> 27.0 = Obes  Mengkonsumsi makanan
beraneka ragam yang
mengandung sumber
Contoh :
energi, lemak, protein,
Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat
vitamin dan mineral untuk
Badan 76 Kg.
menjamin pemenuhan
Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat dihitung :
kebutuhan gizi
 Apabila tersedia pilihlah makanan yang
76 Kg
= 26,9 telah diperkaya dengan zat gizi tertentu
IMT =
1.68 x 1.68 m
Kesimpulan:
Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0)
Mengapa
keluarga perlu Mengapa ibu
selalu harus
mengkonsumsi memberikan ASI
garam beryodium?
Zat yodium diperlukan tubuh setiap saja kepada bayi
hari sampai usia 6
 Gangguan akibat kekurangan yodium bulan
 ASI merupakan ?
makanan bayi yang
(GAKY) menimbulkan penurunan paling sempurna, bersih dan sehat

kecerdasan, gangguan pertumbuhan  ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi

dan pembesaran kelenjar gondok bayi untuk tumbuh kembang dengan


normal sampai berusia 6 bulan (ASI
 Kandungan zat yodium dalam air dan
Eksklusif)
tanah di beberapa daerah belum
 Praktis karena lebih mudah diberikan
mencukupi kebutuhan setiap saat
a r am
a l u g ram  Meningkatkan kekebalan tubuh bayi
sel el ga  Menjalin hubungan kasih sayang
n
a ka rlab um
n e i
Gu ng b ryod antara ibu dan bayi
ya be
Bagaimana menyusui Mengapa perlu
secara eksklusif ? suplementasi zat gizi ?

 Mulai memberikan ASI SEGERA setelah  Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi,
lahir balita, ibu hamil dan ibu menyusui
meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi
 Jangan diberikan makanan lain sampai
dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A
bayi berumur 6 bulan
untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium
 Berikan ASI melalui payudara kiri dan untuk penduduk di daerah endemis gondok

kanan BERGANTIAN setiap kali  Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau

menyusui bentuk lain) diperlukan untuk memenuhi


kebutuhan zat gizi tersebut
 Ibu menyusui perlu minum dan makan
 Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut
lebih banyak dengan MENU
dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka
SEIMBANG suplementasi zat gizi dapat dihentikan
secara bertahap

Kapsul Vitamin A
Tablet Kapsul Yodium
Besi
Bagaimana menuju
Bagaimana menilai keluarga KADARZI ?
sudah SADAR GIZI ? Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan
sikap, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial
ekonomi, dan ketersediaan sumber daya.
Di tingkat keluarga :
 Status gizi seluruh anggota keluarga
 Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia
khususnya ibu dan anak baik
secara terus menerus
 Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada  Tukar pengalaman antar keluarga serta
keluarga pendampingan oleh tokoh masyarakat dan
petugas
 Semua anggota keluarga mengkonsumsi
garam beryodium  Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara
berjenjang yang terjangkau (posyandu, puskesmas
Di tingkat masyarakat:
 Semua ibu memberikan hanya ASI saja dan rumah sakit)
 Terbentuknya kelompok masyarakat yang
pada bayi sampai usia 6 bulan
mendukung upaya menuju KADARZI (LSM;
 Semua balita dalam keluarga yang organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan;
ditimbang naik berat badannya sesuai PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;
umur organisasi wanita; pengusaha)

 Tidak ada masalah gizi lebih dalam  Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan
informasi sistem pelayanan gizi
keluarga
 Sekurangnya terdapat kader di masing-masing
kelompok
 Setiap kelompok aktif menyediakan dan
menyebarluaskan informasi dan sumber daya
Di tingkat Pemerintah
(Pusat,propinsi dan Kab/Kota)
 Setiap sektor akses terhadap informasi dan
pelayanan kesehatan dan gizi,
 Setiap sektor mempertimbangkan aspek
kesehatan dan gizi dalam merumuskan
kebijakan sektor
 Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk
perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat

Anda mungkin juga menyukai