Anda di halaman 1dari 20

Policy planning

(Perencanaan keb publik)


Ayu Apriyani
Rizki Hardina
Intan ayu Safitri
Selvia Safitri
Kharisma Nurlaela r
Policy planning
G eorge R . Terry dan Leslie
W. R ue
“Menyatakan bahwa planning atau
perencanaan adalah menentukan tujuan tujuan
keputusan(decisionmaking). yang hendak dicapai
selama suatu masa yang
akan datang dan apa yang harus diperbuat agar
dapat mencapai tujuan tujuan itu. “
Perencanaan kebijakan publik (Policy planning)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:


perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau
program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan.

S elain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. O leh karena itu, proses perencanaan
harus dimulai
dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen
yang lengkap,
kemudian menetapkan langkah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuantersebut.

Mulyasa (2006:223)
menjelaskan bahwa perencanaan
adalah suatu bentuk dari pengambilan
keputusan(decisionmaking).
Tujuan dan Manfaat Perencanaan
kebijakkan publik (policy planning)
Let’s start with the first set of slides
Tujuan Perencanaan Kebijakkan Publik
Tujuan perencanaan pembangunan nasional menurut Undang
Undang Nomor 25 Tahun 2004, antara lain:
◆ Mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan
◆ Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah
◆ Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
◆ Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan menjamin
tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif,
berkeadilan dan berkelanjutan
Manfaat dari Perencanaan Kebijakkan publik :

1. S tandar pelaksanaan dan pengawasan


2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran
maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya
organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan
Proses Pembuatan Perencanaan
keb publik(policy planning)
Berikut beberapa tahapan proses perencanaan
kebijakkan publik
Proses dan Tahapan Perencanaan kebijakkan Publik

1. Menetapkan tugas dan 2. Observasi dan analisa


tujuan Menentukan factor faktor apa yang dapat
uatu rencana tidak dapat difrmulir mempermudah dalam pencapaian tujuan
tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa (O bservasi) bila sudah diketahui dan
yang menjadi tugas dan tujuannya. terkumpul, maka dilakukan analisa
terhadapnya untuk ditentukan mana yang
digunakan.

3. Mengadakan kemungkinan 4. Membuat S intesis(sintesa)


kemungkinan
S intesa yaitu alternatif yang akan dipilih
S etelah menentukkan faktor, perencanaan dari kemungkinan kemungkinan
membuat beberapa
yang ada dengan cara mengawinkan sitesa
kemungkinan dalam pencapaian tujuan. dari kemungkinan kemungkinan tersebut.
Dimana kemungkinan yang telah diperoleh
dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya Kemungkinan kemungkinan yang ada
lamanya penyelesian, mempunyai kelemahan kelemahan.

besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan


efektivitas dan lain sebagainya.
Pembuat Perencanaan kebijakkan
publik(policy planning's makers)
Berikut beberapa Pembuat perencanaan kebijakkan publik

1. Panitia Perencanaan Bagian perencanaan 3. Tenaga S taff


Panitia ini terdiri dari Ini merupakan satu unit 1. S taf (pemikir) yaitu kelompok
beberapa unsure yang dalam suatu organisasi yang tidak secara langsung
mewakili beberapa pihak, yang menghasilkan barang
yang masing masing bertugas khusus membuat atau produk perusahaan,
membawakan misinya rencana. J adi disini tidak tugasnya menganalisa fakta
untuk menghasilkan ada unsur perwakilan fakta untuk kemudian
suatu rencana, yang merencanakan sesuatu guna.
dengan harapan rencana mewakili suatu bagian 2. Pelaksana, tidak disamakan
yang dibuat akan lebih dalam organisasi. dengan pimpinan yaitu
baik. kelompok yang langsung
menangani pekerjaan
.
Tahap Formulasi
Kebijakan Publik
Membuat atau merumuskan suatu kebijakan bukanlah
proses yang sederhana dan mudah.
Terdapat empat langkah dalam proses perencanaan
kebijakan publik, berikut langkah langkah dalam proses
perencnaan kebijakan publik:
1.Perumusan Masalah/Isu Kebijakan 2. Agenda Kebijakan
(defining problem). C ob dan Elder dan slamy mengartikan
Perumusan masalah merupakan sumber agenda kebijakan sebagai:
dari kebijakan publik, dengan pemahaman “Agenda sistemik terdiri atas semua
dan identifikasi masalah yang baik maka isu isu yang dipandang secara umum
perencanaan kebijakan dapat disusun,
oleh anggota anggota masyarakat
perumusan masalah dilakukan oleh mereka
yang terkena masalah atau orang lain yang politik sebagai patut memperoleh
mempunyai tanggung jawab dan pembuat perhatian dari publik dan mencakup
kebijakan harus mempunyai kapasitas masalah-masalah yang berada dalam
untuk itu. kewenangan sah setiap tingkat
pemerintah masing-masing”.
3.Pemilihan Alternatif Kebijakan 4.Tahap Penetapan Kebijakan.
pemecahkan Masalah. Pada proses pengesahan kebijakan
Proses dalam kegiatan ini meliputi: terdapat kegiatan kegiatan yang
1. Mengidentifikasi alternatif. dilakukan antara lain;
2. Mendefinisikan dan merumuskan alternatif. (a) Persuasion,
Ketiga,menilai masing masing alternatif yang (b) Barganing, meliputi perjanjian
tersedia. (negotation); saling memberi dan
4. Memilih alternatif yang memuaskan atau menerima (take and give); dan
paling mungkin untuk dilaksanakan. kompromi (copromise).
.
Model Perumusan Kebijakan Publik

Terdapat sejumlah model perumusan kebijakan publik yang dikemukakan oleh para ahli
antara lain :
◆ Model Institusional,
◆ Model Elit–Massa,
◆ Model Kelompok,
◆ Model Sistem–Politik,
◆ Model R ational C omprehensive,
◆ Model Incremental,
◆ Model Mixed S canning.
Aktor Dalam Formulasi
Kebijakan
Menurut J ones (1991:142 149)
secara garis besar membagi aktor aktor yang terlibat dalam proses formulasi kebijakan menjadi dua,
yaitu aktor aktor di dalam pemerintahan dan aktor aktor di luar pemerintahan
Aktor aktor dalam pemerintahan dapat diidentifikasikanmenjadi dua yaitu eksekutif dan legislatif
S edangkan aktor aktor di luar pemerintahan menurut J ones (1991:146 147) terdiri dari organisasi
masyarakat,dan swasta, organisasi nirlaba (non profit ), maupun organisasi organisasi atau lembaga
lembaga yangmemberikan pelayanan umum.
.
Thanks!
Any questions?
You can find me at @ kharisma
kharismarama2312 gmail.co

Anda mungkin juga menyukai