PADA KULIT
Dosen Pembimbing : Dr. dr. Fitriyanti,Sp.KK, FINSDV
C Y N D I N ATA L I A S U S A N T O G1A218098
DESY MARIA WAHYUNI G1A218107
ANISA RIFKIA ZS G1A218108
1. DERMATITIS KONTAK
PATCH TEST (TES TEMPEL)
• Alat dan Bahan
Indikasi : Chamber
- Pasien dengan suspek (Finn chamber, gamma
dermatitis kontak chamber)
- Erupsi obat
- Dermatitis atopi dalam
jangka waktu lama
• Interpretasi hasil :
‐ (-) : negatif
‐ (±) : reaksi meragukan : hanya macula eritematosa (?)
‐ (+1) : Reaksi lemah (non-vesicular) : eritema, infiltrate, papul (+)
‐ (++2) : Reaksi kuat : edema atau vesikel (++)
‐ (+++3) : Reaksi sangat kuat (ekstrim ) : bula atau ulkus (+++)
‐ NT : tidak diteskan (NT = not tested)
‐ IR : iritasi ; seperti terbakar, pustule, atau purpura (IR)
Reaksi alergi skor meningkat (cresendo) sejalam waktu. Reaksi iritasi hasil
menurun (decresendo) saat pembacaan hasil
2. ERISIPELAS DAN SELULITIS
• Alat dan Bahan :
‐ Kristal violet/Gentian violet
‐ Lugol
‐ Alkohol
PEWARNAAN GRAM
‐ Safranin/Karbol Fuksin
Tujuan : Untuk ‐ Aquades
membedakan antara ‐ Kaca Objek
bakteri gram positif dan
‐ Ose
gram negatif
‐ Spirtus
‐ Spesimen (cairan eksudat, vesikel, bula
atau pustul, ulkus, uretra, vagina)
• Cat primer yg memberi warna pada • Cat atau bahan kimia untuk fiksasi cat
mikroorganisme target primer yang diserap MO target
• Terdiri atas Kristal violet, Etil alkohol 95, • Terdiri atas yodium, kalium yodida,
Amonium oksalat, aquades aquades
• MO ungu • Berwarna coklat
CONT…
Pembuatan Preparat
• Jika vesikel/bula atau pustul belum pecah, dilakukan insisi sedikit pada
atap lesi, selanjutnya cairan diambil dengan scalpel secara
halus/pelan
• Ulkus: ambil dengan lidi kapas, oleskan ke gelas obyek
• Uretra: diplirit/dengan lidi kapas, oleskan ke gelas obyek
• Vagina/cervix: ambil discar/sekret dengan lidi kapas, oleskan ke gelas
obyek
• Lakukan pengecatan dengan larutan gram A, B, C dan D
CARA PENGECATAN GRAM
Preparat yg telah siap dicat, digenangi dengan cat gram A
selama 1-3 menit
Tes tusuk (Prick test) untuk mengetahui alergen yang terlibat pada reaksi
hipersensitivitas tipe I (reaksi alergi tipe cepat) udara atau makanan
pada kasus urtikaria.
Syarat :
• bebas kortikosteroid sistemik maksimal 20mg/hari selama 1 minggu,
• bebas antihistamin minimal 3 hari
• kondisi kulit yang akan ditempeli bebas dermatitis
• sembuh dari urtikaria minimal 1 minggu
TES CUKIT ( SKIN PRICK TEST )
A B C
1. Gambaran histopatologi
Tampak radang kronik dan jaringan nekrotik mulai dari lapisan
dermis sampai subkutis tempat ulkus terbentuk.
Jaringan mengalami nekrosis kaseosa dikelilingi oleh sel-sel epitel
dan sel- sel Langhans.
2. Tes mantoux dan radiogram paru untuk melihat apakah masih ada
fokus-fokus infeksi yang masih aktif.
3. Biakan sekret ulkus dan tes resistensi
4. Pemeriksaan darah, hitung jenis, laju endap darah dan kimia darah
PROSEDUR TES MANTOUX
Indurasi 10 mm
a. Datang dari daerah dengan prevalensi tinggi TB.
b. Individu dengan HIV negatip tetapi pengguna napza.
c. Konversi uji tuberkulin menjadi 10 mm dalam 2 tahun
d. Individu dengan kondisi klinis yang merupakan resiko tinggi TB : DM,
Malabsorbsi, CRF, Tumor di leher dan kepala, Leukemia, lymphoma,
Penurunan BB > 10%, Silikosis
Indurasi 15 mm
a. Bukan resiko tinggi tertular TB
b. Konversi uji tuberkulin menjadi > 15 mm setelah 2 tahun
8. FILARIASIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengambilan darah
• Sampel darah jari yang diambil dengan volume darah 60 mikro liter.
Metode ini akan dapat mengidentifikasi adanya mikrfilaria Wucheria
bancrofti, rugia malayi dan Brugia timori
6. Lisis darah dalam kaca objek dengan air keran, air suling atau
normal saline salama ~ 5 menit.
7. Keringkan di udara terbuka
8. Lakukan fiksasi dengan metanol 3-5 menit
9. Stain atau warnai dengan giemsa dengan cara ditetesi sampai
semua permukaan sediaan tergenang larutan giemsa dan
diamkan selama 30 menit
10. Kemudian bilas dengan air bersih dan dikeringkan dalam suhu
kamar selama 24-72 jam
9. KANDIDOSIS MUKOKUTAN RINGAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan KOH
untuk mengetahui spora, hifa atau pseudohifa
• Discar pada dinding lateral vagina diusap dengan lidi kapas steril,
selanjutnya dioleskan pada gelas obyek.
Cara Pemeriksaan
• Teteskan KOH 20% 1 tetes, pada bagian tepi gelas penutup dan
biarkan cairan KOH menyebar ke seluruh permukaan sampel yang
ditutup.
• Tunggu 5-10 menit (kulit), 15-30 menit (rambut), 1-2 hari (kuku)
• Lihat di bawah mikroskop, apakah tampak hifa, atau spora
dengan psedohifa
10. ERITRASMA
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan dengan lampu wood
Pemeriksaan dengan Lampu Wood, yaitu sinar dengan
panjang gelombang 320-400 nm (365 nm) (berwarna ungu).
Pemeriksaan ini untuk mengetahui fluoresensi dari berbagai kuman
patogen, seperti pada infeksi: Microsporum sp. (kuning orange), P.
ovale (kuning kehijauan), eritrasma: C. minutissimun (kuning
kemerahan).
Pemeriksaan ini juga untuk mengetahui kedalaman pigmentasi
pada melasma, apabila pada penyinaran dengan lampu Woods
batas pigmentasi terlihat lebih jelas daripada pemeriksaan
langsung, memperlihatkan pigmentasi epidermal, dan sebaliknya
pada pigmentasi dermal, hasil pemeriksaan lampu Wood akan
tampak mengabur.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan gram :
Pemeriksaan langsung dengan pewarnaan gram menunjukkan
banyak bakteri batang pendek gram positif di stratum korneum.