Nama Kelompok :
• ALIFIA NADYA QUMAIRA (151810613075)
• ILHAM HARDINA ATMAJA (151810613076)
• HASRI NISRINA O. (151810613077)
• ALIFFA DEFELIA RAMADHANTI (151810613078)
• JOFANDIO ALAMSYAH P.D (151810613080)
PROFIL PERUSAHAAN
NPWP 06.325.241.8-631.147
EMAIL management@tjakrakembar.co.id
METODE
PENCATATAN Metode Fisik (Periodik)
Pada bulan Oktober 2019, PT. TJAKRA TEXTILE melakukan transaksi-transaksi yang
diuraikan sebagai berikut (semua transaksi belum termasuk PPN) :
NO TANGGAL TRANSAKSI
1 01/10/2019 Membayar sewa bangunan sebesar Rp55.000.000 kepada PT LIRA PROPERTY (PKP)
Membeli Benang bambu sejumlah 125 roll @96.000 dan Benang nylon 200 roll @90.000 dari PT JAYA ABADI
2 03/10/2019
(PKP) dengan faktur AI.19.8.00352
Perusahaan memutuskan untuk menggunakan jasa akuntan dari KAP Prima. Atas penggunaan jasa tersebut
3 04/10/2019
perusahaan membayar fee sebesar Rp 30.000.000
Menerima pembayaran atas penjualan tanggal 09/09/19 sebesar Rp 32.000.000 dari Ibu Sitianingsih dengan
4 06/10/2019
faktur PJ-240255.09
PT SENTOSA (non PKP) membeli kain sutera sebanyak 5 gulung @ Rp 20.000.000 secara tunai dengan
5 07/10/2019
faktur 010.19.8.00352-11
6 07/10/2019 Menerima hadiah undian sebesar Rp25.000.000 dari perayaan ulang tahun PT Prima Textile
Menjual 5 lot saham biasa yang juga merupakan saham pendiri seharga @ Rp 5.000.000 melalui Bursa Efek
7 09/10/2019
Indonesia dengan nilai nominal @ Rp 3.000.000
8 10/10/2019 Membayar tagihan listrik perusahaan sebesar Rp 5.000.000 pada PT PLN dengan faktur LN-09.352
9 12/10/2019 Membayar reparasi mesin pabrik kepada Bapak Lutfi sebesar Rp 1.700.000 (NPWP 01.244.876.9-337.000)
10 16/10/2019 Pemkot Surabaya membeli 3 gulung kain @ Rp 15.000.000 secara tunai dengan faktur penjualan BP-014.2019.10
11 16/10/2019 Merekrut 2 karyawan baru untuk bagian produksi dengan gaji Rp 6.000.000
Menjual secara tunai mobil box yang digunakan untuk mengirim barang pesanan seharga Rp 90.000.000
12 18/10/2019
dengan harga beli Rp100.000.000 pada tanggal 21 Mei 2018 (masa manfaat 5 tahun menurut akuntansi)
Perusahaan melakukan ekspor kain sutera ke negara Malaysia, yaitu Perusahaan Tjok Kie, sejumlah 35 roll
13 23/10/2019
@10.000.000
Menukar mesin untuk produksi kain dengan merk Octa yang dibeli pada tanggal 25 Mei 2017 ditukar
dengan mesin baru dengan merk Infiniti seharga Rp 220.000.000, sisanya dibayar secara tunai melalui
14 24/10/2019 bank. Mesin lama dibeli dengan harga Rp 140.000.000. Harga pasar mesin lama Rp95.000.000, Metode
penyusutan menurut pajak dan akuntansi adalah metode garis lurus, dengan masa manfaat sama
dengan PMK-96/PMK.03/2009
PT Tjakra Textile menjual saham biasa dengan harga Rp 25.000 per lembar dengan nilai nominal Rp 20.000
15 25/10/2019
sebanyak 1.000 lembar.
16 25/10/2019 Menerima pengembalian satu gulung kain yang dibeli PT SENTOSA pada tanggal 7 Oktober 2019
17 27/10/2019 Menjual Aset tanah milik perusahaan di daerah Gedangan dengan NJOP sebesar Rp 1.000.000.000
18 28/10/2019 Mengimpor kain sari dari India CIF $2.000, BM 20%, kurs BI = Rp 15.000, kurs KMK = Rp 15.100 (memiliki API)
Membayar gaji bulan Oktober kepada kepala bagian pemasaran, Ilham Atmaja (NPWP 03.765.123.5-124.050),
19 30/10/2019
dengan status K/1, Gaji per bulan Rp6.000.000 dan tunjangan sejumlah Rp1.500.000
Membayar dividen kepada PT AINI (20%), PT JAYA (30%), dan PT ASRI (40%) dan sisanya kepada Tn. Rifki.
20 30/10/2019
Jumlah seluruh dividen yang dibayar sebesar Rp 150.000.000
JURNAL
1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2017 Tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Persewaan Tanah Dan/Atau
Bangunan, dimana pada pasal 2 ayat (1) “Atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau Bangunan baik sebagian maupun seluruh Bangunan yang diterima atau
diperoleh orang pribadi atau badan dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.” Dan pengenaan tarif pajak yang dijelaskan dalam pasal 4 ayat (1) “Besarnya Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau Bangunan.”Selain itu,
kegiatan sewa ini juga dikenakan PPN karena merupakan Jasa Kena Pajak.
01/10/2019 Beban Sewa Rp
55.000.000
Pajak Masukan Rp
5.500.000
PPh 4(2) Rp
5.500.000
Kas/bank Rp
55.000.000
2. Pembelian persediaan bahan baku berupa benang bambu sejumlah 125 roll @96.000 dan Benang nylon 200 roll @90.000 dari PT JAYA ABADI (PKP) dikenakan PPN
karena merupakan Barang Kena Pajak
03/10/2019 Persediaan Bahan Baku Rp
30.000.000
Pajak Masukan Rp 3.000.000
Kas/bank
3. Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 141/PMK.03/2015 dimana pada pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa“Imbalan sehubungan dengan jasa
lain selain jasa yang telah dipotong Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) huruf c angka 2 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dipotong
Pajak Penghasilan sebesar 2% (dua persen) dari jumlah bruto tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai.”Berkaitan dengan soal, jasa akuntansi merupakan
salah satu jasa yang dimaksud, dibuktikan pada pasal 1 ayat (6) :“Jenis jasa lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: Jasa penilai (appraisal); Jasa aktuaris;
Jasa akuntansi, pembukuan, dan atestasi laporan keuangan; “Selain itu kegiatan ini juda merupakan Jasa Kena Pajak yang dikenakan PPN sebesar 10%.
4. Pembayaran atas penjualan pada tanggal 09/09/2019 telah dikenakan PPN pada masa penyerahan barang yaitu September 2019. Maka perusahaan hanya akan mencatat
penerimaan kas
06/10/2019 Kas/bank Rp 32.000.000
Piutang dagang Rp 32.000.000
5. Atas penjualan kain dikenakan PPN 10% karena merupakan Barang Kena Pajak
07/10/2019 Kas Rp
110.000.000
Penjualan Rp 100.000.000
Pajak Keluaran Rp 10.000.000
6. Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER - 11/PJ/2015 Tentang Pengenaan Pajak Penghasilan Atas Hadiah Dan Penghargaan, pada pasal 3 ayat
(1):“Atas hadiah undian dipotong Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah penghasilan bruto dan bersifat final oleh
penyelenggara undian.”
07/10/2019 Kas Rp18.750.000
PPh 4 (2) Rp 6.250.000
Rp 25.000.000
Pendapatan
Lain-lain
7. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1997 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1994 Tentang Penghasilan
Atas Penghasilan Dari Transaksi Penjualan Saham Di Bursa Efek, yaitu pada pasal 1 : “ (1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari
transaksi penjualan saham di bursa efek dipungut Pajak Penghasilan yang bersifat final. (2) Besarnya Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah 0,1%
(satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan.” Selain itu, karena PT. TJAKRA TEXTILE menjual saham yang juga merupakan saham pendiri, maka
menurut pasal 1A ayat (1) : “Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan sebesar 0,5% (setengah persen) dari nilai saham perusahaan pada saat
penutupan bursa diakhir tahun 1996.” Maka pajak penghasilan yang dipungut sebesar : (0,1%+0,5%) x Rp25.000.000 = Rp150.000
11. Atas perekrutan karyawan tersebut tidak dikenakan PPN maupun PPh karena bukan termasuk transaksi akuntansi maupun perpajakan.
12. Atas penjualan mobil box dikenakan PPN sesuai dengan UU No. 42 tahun 2009 pasal 16D yang berbunyi ” Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan
Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh Pengusaha Kena Pajak…”
Perhitungan:
Akum. Penyusutan
17. Atas penjualan aset tanah dikenakan PPh sesuai dengan UU no. 48 tahun 1994 pasal 1 ayat 1 tentang Pembayaran PPh atas penghasilan dari pengalihan Hak Atas
Tanah dan/atau Bangunan yang berbunyi ” Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan dari pengalihan hak atas tanah dan/atau
bangunan wajib dibayar pajak penghasilan” PPh yang dikenakan bersifat final sesuai dengan UU no. 36 tahun 2008 pasal 4 ayat 2 huruf d.
25/10/2019 Kas/bank Rp 25.000.000
PPh Rp 20.000.000
Perhitungan :
Maka, perhitungan dari Pajak Penghasilan sesuai dengan dasar hukum diatas adalah :
Gaji Rp6.000.000
Tunjangan Rp1.500.000
Dikurangi dengan :
disetahunkan Rp85.500.000
PKP Rp26.500.000
Pajak terhutang :
Dan juga Pasal 23 ayat (1) : “Atas penghasilan tersebut di bawah ini dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah
jatuh tempo pembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya kepada Wajib Pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak oleh pihak yang wajib membayarkan: a)sebesar 15% (lima belas persen) dari
jumlah bruto atas: 1.dividen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;” Maka, PT AINI akan dikenakan PPh 23 sebesar Rp4.500.000
Sedangkan, mengingat pada Pasal 4 ayat (3) huruf f, bahwa : “dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam
negeri, koperasi, badan usaha milik negara, atau badan usaha milik daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia dengan syarat: 1.dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan 2.bagi perseroan terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah
yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor;” Dari
pernyataan tersebut, PT JAYA dan PT ASRI, kepemilikan sahamnya lebih dari 25%, tidak dikenai PPh karena dikecualikan dari objek pajak.
30/10/2019 Dividen – PT AINI Rp 30.000.000
Dividen – PT JAYA Rp 45.000.000
Dividen – PT ASRI Rp 60.000.000
Dividen - Masyarakat Rp 15.000.000
Utang PPh 23 Rp 4.500.000
Utang PPh 4 (2) Rp 1.500.000
Kas/Bank Rp 144.000.000