Anda di halaman 1dari 12

“AUTOIMUNITAS”

IMUNOLOGI

DOSEN : DRA . REFDANITA M.SI,.APT


PRESENT BY :
R AT N A G U M ILA N G 13 3 3 0 0 6 5
PENYAKIT AUTOIMUN
Penyakit autoimun adalah penyakit
dimana sistem kekebalan yang
terbentuk salah mengidentifikasi
benda asing, dimana sel, jaringan atau
organ tubuh manusia justru dianggap
sebagai benda asing sehingga dirusak
oleh antibodi

Mekanisme terjadinya autoimunitas : Pada penyakit


autoimmune terjadi kegagalan untuk mengenali
beberapa bagian dari dirinya. . Pada gangguan
penyakit tersebut adalah terjadinya gangguan sistem
immune yang menyebabkan terjadinya salah arah
sehingga merusak berbagai organ yang seharusnya
dilindunginya.
Diagnosa : Pemeriksaan darah yang menunjukkan adanya radang dapat diduga
sebagai gangguan autoimun. Contoh antibodi antinuclear, yang biasanya ada di
lupus erythematosus sistemik, dan faktor rheumatoid atau anti-cyclic
citrullinated peptide (anti-CCP) antibodi, yang biasanya ada di radang sendi
rheumatoid. Antibodi ini pun kadang-kadang terjadi pada orang yang tidak
mempunyai gangguan autoimun, oleh sebab itu dokter biasanya menggunakan
kombinasi hasil tes dan tanda dan gejala orang untuk mengambil keputusan
apakah ada gangguan autoimun.

Pengobatan
memerlukan kontrol reaksi autoimun dengan menekan
sistem kekebalan tubuh. Obat yang menekan sistem
kekebalan tubuh (imunosupresan), seperti azathioprine,
chlorambucil, cyclophosphamide, cyclosporine,
mycophenolate, dan methotrexate, sering digunakan,
biasanya secara oral dan seringkali dalam jangka
panjang
PEMBAGIAN PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT ORGAN
PEMBAGIAN PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT ORGAN
PERBEDAAN ANTARA PENYAKIT AUTOIMUN
ORGAN SPESIFIK DENGAN YANG NON ORGAN
SPESIFIK
PEMBAGIAN PENYAKIT AUTOIMUN MENURUT MEKANISME

1. Melalui Antibodi
a. Anemia Hemolitik Autoimun
b. Myastenia Gravis
c. Tirotoksikosis

2. Melalui Kompleks Imun


a. Lupus Eritematosus Sistemik
b. Artritis Reumatoid
c. Sicca Compley
d. Sindroma Goodpasture
e. Anemia Pernisiosa
f. Demam Reuma
g. Penyakit Dressler
h. Skleroderma
i. Trombositopenia Idiopatik
j. Penyakit Bulosa
3. Melalui Sel T
a. Sklerosis Multipel
b. Ensefalomielitis Diseminasi Akut
c. Sindroma Guillan- Barre
d. Goiter

4. Penyakit Autoimun melalui faktor Humoral


dan Seluler
a. Diabetes Melitus Tipe I
b. Tiroiditis Kronis (Tiroiditis Hashimoto)
c. Poliomiositis Dermatomiositis

5. Penyakit Autoimun Melalui Komplemen


FAKTOR YANG BERPERAN PADA
AUTOIMUNITAS
a. Faktor keturunan atau genetik
b. Faktor Hormon dan Seks
c. Faktor Mikroba
d. Faktor Non Mikroba
e. Squestered Antigen
f. Kegagalan Autoregulasi
g. Aktivasi sel B Poliklonal
KESIMPULAN
Autoimunitas atau hilangnya toleransi adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri
yang disebabkan oleh mekanisme normal yang gagal berperan untuk pertahanan self-
tolerance sel B, sel T atau keduanya.
Kriteria autoimun meliputi autoantibodi atau sel T autoreaktif dengan spesifitas untuk organ
yang terkena ditemukan pada penyakit, autoantibodi dan atau sel T ditemukan di jaringan
dengan cedera, ambang autoantibody atau respons sel T menggambarkan aktivitas
penyakit, penurunan respons autoimun memberikan perbaikan penyakit, transfer antibody
atau sel T ke pejamu sekunder menimbulkan penyakit autoimun pada resipien, imunisasi
dengan autoantigen dan kemudian induksi respons autoimun menimbulkan penyakit.
Penyakit autoimun dapat dibagi dalam organ spesifik dan sistemik. Organ spesifik melibatkan
respons autoimun terutama terhadap organ tunggal atau kelenjar. Penyakit sistemik
diarahkan ke jaringan dengan spectrum luas.
Peran genetik, faktor imun, serta faktor lingkungan berperan pada autoimunitas.
Faktor-faktor lingkungan yang berperan pada autoimunitas adalah mikroba, hormone, radiasi
UV, oksigen radikal bebas, obat dan agen bahan lain seperti logam
Prinsip pengobatan autoimun meliputi menekan respons imun atau menggantikan fungsi organ
yang terganggu atau rusak.

Anda mungkin juga menyukai