Anda di halaman 1dari 21

ASMA BRONKIAL

PADA ANAK

Nama : Elena Silvia Tara


Nim : 102014177
Skenario 9

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke


poliklinik RS karena sering batuk sejak 3 bulan yang
lalu. Batuk terutama terjadi pada malam hari dan tidak
disertai demam. Anak telah sering dibawah berobat ke
puskesmas namun tidak banyak mengalami perubahan.
Seminggu terakhir, batuk pilek yang dialami anak
semakin sering.
Rumusan masalah

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke


poliklinik RS karena sering batuk sejak 3 bulan yang lalu
ANAMNESA
PEMERIKSAA
PROGNOSIS
N

PENCEGAHA
DIAGNOSIS
N

RM
KOMPLIKASI ETIOLOGI

PENATALAKS EPIDEMIOLO
ANAAN GI

GEJALA
PATOGENESIS
KLINIS
Anamnesis

• Identitas : Laki-laki 6 tahun


• Keluhan utama : Batuk sejak 3 bulan yang lalu, terjadi
pada malam hari, tidak disertai demam
• RPS : Seminggu terakhir batuk pilek semakin sering
• RPD?
• RPK? Riwayat alergi pada keluarga
• Riwayat pengobatan ? Sering di bawa ke puskesmas tp
tidak mengalami perubahan
• Riwayat pribadi dan sosial?
PEMERIKSAAN FISIK
• Takipnea

• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• Auskultasi : Wheezing
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Uji Faal paru Uji Provokasi
(spirometri /peak Bronkus
flow meter)

Pemeriksaan igE Foto rontgen Analisis Gas


dan Eosinofil total thorax Darah
Working diagnosis
Asma bronkial
serangan episodik batuk,mengi, dan sesak nafas,
musiman, setelah aktifitas fisik serta adanya riwayat
asma atau atopi pada pasien atau keluarganya
Secara klinis, berdasarkan pemicunya asma
dikategorikan menjadi :
 extrinsic atau atopic atau episodic asma
 intrinsic atau cryptogenic asma
The two clinical types of asthma
Features Episodic (extrinsic) Chronic (intrinsic)

Proportion (%) 20 50

Age of onset Childhood Usually adults

Atopic patient Yes, family history No


common
Known allergen or Yes None or URTI, often
precipitating factor sensitive to aspirin
Skin test Positive Negative

Severity Usually episodic, often Often chronic, maybe


mild severe
Treatment Effective moderately effective, oral
corticosteroid may be
required
Differensial diagnosis
Differensial diagnosis
• Bronkitis
Peradangan pada bronkus, bronkiolus, trachea yang
disebabkan mikroorganisme
Gejala : batuk kering 2-3 hari berubah menjadi
batuk produktif dengan berdahak, ronski +
Sembuh dengan sendirinya (1-2 minggu).
Etiologi
• Faktor genetik : hiperreaktifitas, atopi atau riwayat alergi keluarga

• Faktor lingkungan : alergen, makanan, obat-obatan tertentu, ekspresi


emosi yang berlebihan, asap rokok, polusi udara, perubahan cuaca
Epidemologi
• Prevalensinya asma sekitar 10-15%, semakin
meningkat di masyarakat barat.
• Insidensi mengi tertinggi pada anak-anak
• Pada masa kanak-kanak ditemukan prevalensi
anak laki berbanding anak perempuan 1,5:1
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Medika mentosa
Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar
yaitu :
obat pereda (reliever)
obat pengendali (controller)
Obat pereda
Beta 2 agonist selektif :
• salbutamol oral 0,1-0,15 mg/kgBB/kali setiap 6
jam
• terbutalin oral 0,05-0,1 mg/kgBB/kali setiap 6
jam
• fenoterol 0,1 mg/kgBB/kali setiap 6 jam
• Obat pengendali
pada anak-anak termasuk inhalasi dan sistemik
yaitu : inhalasi glukokortikoid, leukotrien
modifiers, long acting inhaled beta 2 agonist,
teofilin, cromones dan long acting oral beta 2
agonist
KOMPLIKASI
• Status asmatikus
• Atelektasis
• Pneumothorax
• Gagal nafas
Prognosis
Sejalan dengan bertambahnya usia anak, sebagian
besar anak akan mengalami pebaikan. Asma
mungkin berulang pada masa remaja dan dewasa.
Oleh karena itu, sebaiknya untuk mencegah
daripada mengobati lagi seperti tidak merokok dan
menghindari alergen potensial di tempat bekerja
Kesimpulan
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang anak tersebut menderita
asma bronkial. Asma bronkial merupakan inflamasi
yang ditandai adanya mengi dan rasa sesak di dada
akibat penyumbatan saluran napas. Penatalaksanaan
asma terdiri dari pemberian obat bronkodilator
sebagai pereda yaitu beta 2 agonist seperti
salbutamol dan terbutalin.

Anda mungkin juga menyukai