Anda di halaman 1dari 11

Dr. Anton Haryono, M.Hum.

 Organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia


yg mendiami suatu wilayah tertentu dan
mengakui adanya pemerintahan untuk mengurus
tata-tertib serta keselamatan mereka.
 Organisasi kekuasaan yang terbentuk untuk
memenuhi tuntutan kodrat sosial manusia, yakni
tuntutan untuk hidup bersama dan bekerjasama
demi kelangsungan hidup mereka.
 Organisasi kekuasaan pencipta harmoni antar
komponen pembentuknya.
Memiliki kekuasaan unt memakai
kekerasan agar peraturan perundang-
undangan ditaati  terciptanya
ketertiban

Hak penuh unt


menetapkan tujuan
bersama dan cara
mencapainya

Kekuasaan negara menjangkau seluruh


WN  Semua peraturan perundang-
undangan berlaku untuk semua orang
tanpa kecuali
 Naskah dasar sebagai kaidah fundamental negara.
 Sekumpulan ketentuan dan aturan dasar untuk
mengatur: 1) fungsi dan struktur lembaga
pemerintahan, dan 2) hubungan antara negara
dan warga negara.
 Tujuan dibentuknya konstitusi: memberikan
pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan
politik (membatasi kewenangan pemerintah dan
menjamin hak-hak rakyat).
 Hukum dasar tertulis.
 Bisa dibedakan dengan hukum dasar tak tertulis,
yg lazim disebut konvensi.
 Mengikat pemerintah dan rakyat.
 Berisi norma-norma yg harus dilakukan.
 Merupakan perundang-undangan tertinggi dan
berfungsi sbg alat kontrol bagi norma-norma
hukum yg lebih rendah.
 Memuat aturan-aturan pokok dan HAM.
 Menganut sistem negara hukum dan sistem
konstitusional.
 Negara berdasarkan atas hukum dan tidak
berdasarkan atas kekuasaan belaka.
 Semua tindakan negara hrs dilandasi oleh hukum.
 Negara hukum dalam arti material  tugas
negara, selain menjalankan fungsi penertiban dan
perlindungan, jg hrs memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Sistem negara hukum diperkuat oleh sistem
konstitusional  pemerintah berdasarkan sistem
konstitusi (hukum dasar), tdk bersifat absolut
(mutlak).
 Sistem negara hukum dan sistem konstitusional
diwujudkan dalam prinsip2 sbb:
1. Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan rakyat.
2. Presiden mrpkn penyelenggara pemerintahan
negara tertinggi di samping MPR.
3. Presiden tdk bertanggungjawab kpd DPR.
4. Menteri negara ialah pembantu Presiden.
5. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
 Konsepsi operasional untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasional.
 Politik nasional a.l. meliputi:
1. Pol. D.N.: usaha mengangkat harkat martabat
rakyat Indonesia  bangsa terhormat.
2. Pol. L.N.: bebas-aktif, anti-penjajahan, mengabdi
kpd kepentingan nasional dan ampera.
3. Pol. Ek.: swasembada, swadaya, dan terbuka 
peningkatan taraf hidup dan kreativitas rakyat.
4. Pol. Hankam: defensif-aktif  terjaminnya
keamanan bgs dan usaha2 nasional
(tertanggulanginya ATHG).
 Presiden memiliki peran penting dlm penyusunan
politik dan strategi nasional (polstranas)  ia hrs
menyusun program kabinet.
 Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri
berdasarkan petunjuk Presiden.
 Presiden dan lembaga tinggi negara lainnya hrs
mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi2
yg berkembang di masyarakat.
 Masyarakat yg kritis dan peduli memiliki peran
besar dlm mengontrol jalannya polstranas.
 Kebijakan puncak disusun oleh MPR (melalui
ketetapan2nya), dan oleh Presiden selaku kepala
negara (dekrit, peraturan, dan piagam).
 Kebijakan umum a.l. berupa UU, Perppu, PP, Keppres,
Inpres, dan Maklumat Presiden.
 Kebijakan khusus: penjabaran dari kebijakan umum yg
mjd tugas dan kewenangan menteri (peraturan
menteri, keputusan menteri, instruksi menteri, surat
edaran menteri).
 Kebijakan teknis: prosedur dan teknik pelaksanaan
program yg mjd tugas dan kewenangan pimpinan
eselon pertama.
 Pelaksanaan kebijakan di daerah: tugas dan wewenang
kepala daerah.

Anda mungkin juga menyukai