yg mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya pemerintahan untuk mengurus tata-tertib serta keselamatan mereka. Organisasi kekuasaan yang terbentuk untuk memenuhi tuntutan kodrat sosial manusia, yakni tuntutan untuk hidup bersama dan bekerjasama demi kelangsungan hidup mereka. Organisasi kekuasaan pencipta harmoni antar komponen pembentuknya. Memiliki kekuasaan unt memakai kekerasan agar peraturan perundang- undangan ditaati terciptanya ketertiban
Hak penuh unt
menetapkan tujuan bersama dan cara mencapainya
Kekuasaan negara menjangkau seluruh
WN Semua peraturan perundang- undangan berlaku untuk semua orang tanpa kecuali Naskah dasar sebagai kaidah fundamental negara. Sekumpulan ketentuan dan aturan dasar untuk mengatur: 1) fungsi dan struktur lembaga pemerintahan, dan 2) hubungan antara negara dan warga negara. Tujuan dibentuknya konstitusi: memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik (membatasi kewenangan pemerintah dan menjamin hak-hak rakyat). Hukum dasar tertulis. Bisa dibedakan dengan hukum dasar tak tertulis, yg lazim disebut konvensi. Mengikat pemerintah dan rakyat. Berisi norma-norma yg harus dilakukan. Merupakan perundang-undangan tertinggi dan berfungsi sbg alat kontrol bagi norma-norma hukum yg lebih rendah. Memuat aturan-aturan pokok dan HAM. Menganut sistem negara hukum dan sistem konstitusional. Negara berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka. Semua tindakan negara hrs dilandasi oleh hukum. Negara hukum dalam arti material tugas negara, selain menjalankan fungsi penertiban dan perlindungan, jg hrs memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem negara hukum diperkuat oleh sistem konstitusional pemerintah berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar), tdk bersifat absolut (mutlak). Sistem negara hukum dan sistem konstitusional diwujudkan dalam prinsip2 sbb: 1. Kekuasaan tertinggi negara ada di tangan rakyat. 2. Presiden mrpkn penyelenggara pemerintahan negara tertinggi di samping MPR. 3. Presiden tdk bertanggungjawab kpd DPR. 4. Menteri negara ialah pembantu Presiden. 5. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Konsepsi operasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan nasional. Politik nasional a.l. meliputi: 1. Pol. D.N.: usaha mengangkat harkat martabat rakyat Indonesia bangsa terhormat. 2. Pol. L.N.: bebas-aktif, anti-penjajahan, mengabdi kpd kepentingan nasional dan ampera. 3. Pol. Ek.: swasembada, swadaya, dan terbuka peningkatan taraf hidup dan kreativitas rakyat. 4. Pol. Hankam: defensif-aktif terjaminnya keamanan bgs dan usaha2 nasional (tertanggulanginya ATHG). Presiden memiliki peran penting dlm penyusunan politik dan strategi nasional (polstranas) ia hrs menyusun program kabinet. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri berdasarkan petunjuk Presiden. Presiden dan lembaga tinggi negara lainnya hrs mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi2 yg berkembang di masyarakat. Masyarakat yg kritis dan peduli memiliki peran besar dlm mengontrol jalannya polstranas. Kebijakan puncak disusun oleh MPR (melalui ketetapan2nya), dan oleh Presiden selaku kepala negara (dekrit, peraturan, dan piagam). Kebijakan umum a.l. berupa UU, Perppu, PP, Keppres, Inpres, dan Maklumat Presiden. Kebijakan khusus: penjabaran dari kebijakan umum yg mjd tugas dan kewenangan menteri (peraturan menteri, keputusan menteri, instruksi menteri, surat edaran menteri). Kebijakan teknis: prosedur dan teknik pelaksanaan program yg mjd tugas dan kewenangan pimpinan eselon pertama. Pelaksanaan kebijakan di daerah: tugas dan wewenang kepala daerah.