Anda di halaman 1dari 17

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani, mathein dan mathenem yang

berarti mempelajari. Kata matematika diduga erat hubungannya dengan kata


sansekerta, medha atau widya yang artinya kepandaian, ketahuan atau
intelegensi.
Kata matematika berasal dari perkataan latin matematika yang mulanya
diambil dari perkataan yunani mathematike yang berarti mempelajari.
Perkataan itu mempunyai asal katanya mathemayang berarti pengetahuan
dan ilmu (knowledge, science).
Kata matheimatike berhubungan pula dengan kata lainnya yang hampir
sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).
Pengertian Matematika Menurut Para Ahli

 Menurut Lunchins (dalam Suherman, 2001), matematika dapat dijawab


secara berbeda-beda tergantung pada bilamana pertanyaan itu dijawab,
dimana dijawabnya, siapa yang menjawabnya, dan apa sajakah yang
dipandang termasuk dalam matematika.
 Elea Tinggih (dalam Suherman, 2001), matematika berarti ilmu
pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam
matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran),
sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau
eksperiment disamping penalaran.
 Mustafa (dalam Wijayanti, 2011) menyebutkan bahwa matematika adalah
ilmu tentang kuantitas, bentuk, susunan, dan ukuran, yang utama adalah
metode dan proses untuk menemukan dengan konsep yang tepat dan
lambang yang konsisten, sifat dan hubungan antara jumlah dan ukuran,
baik secara abstrak, matematika murni atau dalam keterkaitan manfaat
pada matematika terapan.
 Reys dkk (1984) mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang
pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berfikir, suatu seni, suatu
bahasa, dan suatu alat.
 Johnson dan Rising (1972) berpendapat bahwa matematika adalah pola
berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan
cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan symbol dan padat, lebih
berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
Matematika adalah Ilmu Deduktif

Matematika dikenal sebagai ilmu deduktif, karena proses mencari


kebenaran (generalisasi) dalam matematika berbeda dengan ilmu
pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan yang lain.
Walaupun dalam matematika mencari kebenaran itu dapat dimulai
dengan cara induktif, tetapi seterusnya generalisasi yang benar untuk
semua keadaan harus dapat dibuktikan dengan cara deduktif.
Dalam matematika suatu generalisasi dari sifat, teori atau dalil itu dapat
diterima kebenarannya sesudah dibuktikan secara deduktif.
Contoh:
Bilangan ganjil ditambah bilangan ganjil adlah bilangan genap

Misalnya kita ambil beberapa buah bilangan ganjil, baik ganjil positif,
atau ganjil negatif yaitu 1, 3, -7

+ 1 3 -7

1 2 4 -6

3 4 6 -4

-7 -6 -4 0
Pembuktian secara deduktif:

Misalkan:
a dan b adalah sembarang bilangan bulat,
maka 2a bilangan genap dan 2b bilangan genap,
maka 2a + 1 bilangan ganjil dan 2b + 1 bilangan ganjil

Jika dijumlahkan :
(2a + 1) + (2b + 1)
= 2a + 2b + 2
= 2 (a + b + 1)
Karena a dan b bilangan bulat
maka (a + b + 1) juga bilangan bulat,
sehingga 2 (a + b +1) adalah bilangan genap.

Jadi bilangan ganjil + bilangan ganjil = bilangan genap (generalisasi)


Matematika adalah Ilmu Terstruktur
Matematika merupakan ilmu terstruktur yang terorganisasikan. Hal ini
karena matematika dimulai dari unsur yang tidak didefinisikan, kemudian
unsur yang didefinisikan ke aksioma/postulat dan akhirnya pada teorema.

Struktur Matematika:
• Unsur-unsur yang tidak didefinisikan
Misal : titik, garis, lengkungan, bidang, bilangan dll.
Unsur-unsur ini ada, tetapi kita tidak dapat mendefinisikannya.

• Unsur-unsur yang didefinisikan


Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan maka terbentuk unsur-unsur yang
didefinisikan.
Misal: sudut, persegi panjang, segitiga, balok, lengkungan tertutup sederhana,
bilangan ganjil, pecahan desimal, FPB dan KPK dll.
• Aksioma dan postulat
Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan unsur-unsur yang didefinisikan
dapat dibuat asumsi-asumsi yang dikenal dengan aksioma atau postulat.
Misal:
 Melalui 2 titik sembarang hanya dapat dibuat sebuah garis.
 Semua sudut siku-siku satu dengan lainnya sama besar.
Aksioma tidak perlu dibuktikan kebenarannya tetapi dapat diterima
kebenarannya berdasarkan pemikiran yang logis.

• Dalil atau Teorema


Dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan dan aksioma maka disusun teorema-
teorema atau dalil-dalil yang kebenarannya harus dibuktikan dengan cara
deduktif.
Misal:
 Jumlah 2 bilangan ganjil adalah genap.
 Jumlah ketiga sudut pada sebuah segitiga sama dengan 180°
Matematika sebagai Ratu
dan Pelayan Ilmu
Matematika sebagai ratu ilmu dimaksudkan bahwa matematika adalah
sebagai sumber dari ilmu yang lain. Banyak sekali cabang ilmu
pengetahuan yang pengembangan teori-teorinya didasarkan pada
pengembangan konsep matematika. Dari kedudukan matematika sebagai
pelayan ilmu pengetahuan, tersirat bahwa matematika sebagai suatu ilmu
yang berfungsi pula untuk melayani ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan
bahwa matematika tumbuh dan berkembang untuk dirinya sendiri
sebagai suatu ilmu dan sebagai penyedia jasa layanan untuk
pengembangan ilmu-ilmu yang lain pula
Matematika Adalah Bahasa Simbol

Matematika yang terdiri dari simbol-simbol yang sangat padat


arti dan bersifat internasional.
Padat arti berarti simbol-simbol matematika ditulis dengan cara
singkat tetapi mempunyai arti yang luas.

Misal :
√9 = 3
3 + 5 = 8,
3!=1x2x3
dx
dy , cos, tg, sin, ∪, ∩, =, >, < , ∨
Matematika adalah Ilmu tentang
Pola dan Hubungan
Matematika disebut sebagai ilmu tentang pola karena pada
matematika sering dicari keseragaman seperti keterurutan,
keterkaitan pola dari sekumpulan konsep-konsep tertentu atau
model yang merupkan representasinya untuk membuat
generalisasi. Matematika disebut ilmu tentang hubungan
karena konsep matematika satu dengan lainnya saling
berhubungan.
Misalnya : antara 5 x 6 = 30 dengan 30 : 5 = 6
• Matematika sebagai seni yang kreatif
Penalaran yang logis dan efisien serta perbendaharaan ide-ide dan pola-
pola yang kreatif dan menakjubkan, maka matematika sering pula disebut
sebagai seni, khususnya merupakan seni berpikir yang kreatif.
Contoh :
Keindahan matematika berdasarkan pola yg dituangkan dalam angka :
1x8+1=9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
HAKIKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
• Matematika sebagai cabang ilmu pengetahuan eksak atau struktur yang teroganisir
secara sistematik
Berbeda dengan ilmu pengetahuan yang lain, matematika merupakan suatu bangunan
struktur yang terorganisir. Sebagai sebuah struktur, ia terdiri atas beberapa komponen, yang
meliputi aksioma/postulat, pengertian pangkal/primitif, dan dalil/teorema (termasuk di
dalamnya lemma (teorema pengantar/kecil) dan corolly/sifat).

• Matematika sebagai pola pikir deduktif


Matematika merupakan pengetahuan yang memiliki pola pikir deduktif, artinya suatu teori
atau pernyataan dalam matematika

• Matematika sebagai cara bernalar


Matematika dapat pula dipandang sebagai cara bernalar, paling tidak karena beberapa hal,
seperti matematika memuat cara pembuktian yang sahih (valid), rumus-rumus atau aturan
yang umum, atau sifat penalaran matematika yang sistematis.
Karakteristik Matematika
• Matematika memiliki objek kajian yang abstrak.
Di dalam matematika objek dasar yang dipelajari adalah abstrak, sering juga disebut
sebagai objek mental. Di mana objek-objek tersebut merupakan objek pikiran yang meliputi
fakta, konsep, operasi ataupun relasi, dan prinsip. Dari objek-objek dasar tersebut disusun
suatu pola struktur matematika.
• Bertumpu pada kesepakatan
Dalam matematika kesepakatan merupakan tumpuan yang amat penting. Kesepakatan
yang amat mendasar adalah aksioma dan konsep primitif. Aksioma diperlukan untuk
menghindarkan berputar-putar dalam pembuktian. Sedangkan konsep primitif diperlukan
untuk menghindarkan berputar-putar dalam pendefinisian.
• Konsisten dalam sistemnya
Dalam matematika terdapat banyak sistem. Ada sistem yang mempunyai kaitan satu sama
lain, tetapi juga ada sistem yang dapat dipandang terlepas satu sama lain. Misal sistem-
sistem aljabar, sistem-sistem geometri. Sistem aljabar dan sistem geometri tersebut dapat
dipandang terlepas satu sama lain, tetapi dalam sistem aljabar sendiri terdapat beberapa
sistem yang lebih “kecil” yang terkait satu sama lain. Demikian juga dalam sistem geometri,
terdapat beberapa sistem yang “kecil” yang berkaitan satu sama lain.
Kegunaan Matematika
1) Matematika sebagai pelayan ilmu yang lain
Contoh:
Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk
memprediksi jumlah penduduk dll.

2) Matematika digunakan manusia untuk memecahkan


masalahnya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:

•Mengadakan transaksi jual beli, maka manusia


memerlukan proses perhitungan matematika yang
berkaitan dengan bilangan
HATUR NUHUN 

Anda mungkin juga menyukai