HIPERBILIRUBIN
DISUSUN OLEH : RISNAWATI
KELOMPOK 3 RIWENGKY
SARDI
NIPUTU KANTARINI SLAMET
NEVI SOERYANI
NURSATI SOPIANTO
PARYONO
RAMAYANA
Latar belakang
• Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian
neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya.
Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan
dan pada 80% bayi kurang bulan. Ikterus merupakan salah satu penyakit yang
berkaitan dengan sistem imun. Ikterus ini pada sebagian lagi mungkin bersifat
patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan
kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian
terutama apabila ikterus ditemukan dalam 24 jam pertama kehidupan bayi atau
kadar bilirubin meningkat lebih dari 5 mg/dl dalam 24 jam
DEFINISI
• Hiperbilirubin adalah keadaan icterus yang terjadi pada bayi baru lahir, yang
dimaksud dengan ikterus yang terjadi pada bayi baru lahir adalah
meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan ekstravaskuler sehingga
terjadi perubahaan warna menjadi kuning pada kulit, konjungtiva, mukosa
dan alat tubuh lainnya. (Ngastiyah, 2000) Nilai normal: bilirubin indirek 0,3 –
1,1 mg/dl, bilirubin direk 0,1 – 0,4 mg/dl.
METABOLISME BILIRUBIN
• 75%dari bilirubin yang ada pada BBL yang berasal dari penghancuran
hemoglobin ,dan 25%dari mioglobin ,sitokrom ,katalase dan tritofan
pirolase .satu gram bilirubin yang hancur menghasilkan 35 mg bilirubin .bayi
cukup bulan akan menghancurkan eritrosit sebanyak satu gram/hari dalam
bentuk bilirubin indirek yang terikat dengan albumin bebas (1 gram albumin
akan mengikat 16 mg bilirubin).
KLASIFIKASI
• Ikterus fisiologi
• Ikterus fisiologi adalah ikterus yang timbul pada hari kedua dan hari ketiga
serta tidak mempunyai dasar patologi atau tidak mempunyai potensi
menjadi karena ikterus
• Ikterus Patologi
• Ikterus patologis adalah ikterus yang mempunyai dasar patologis atau kadar
bilirubin mencapai suatu nilai yang disebut hiperbilirubinemia.
ETIOLOGI
• Faktor Maternal
• Faktor Perinatal
• Faktor Neonatus
MANIFESTASI KLINIS
• Komplikasi yang dapat ditimbulkan penyakit ini yaitu terjadi kern ikterus
yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin indirek pada otak. Pada
kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak
mau menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu
(involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kaku, dan
akhirnya opistotonus. Selain itu dapat juga terjadi Infeksi/sepsis, peritonitis,
pneumonia.
PATOFISIOLOGI
• Menghilangkan Anemia
• Menghilangkan Antibodi Maternal dan Eritrosit Tersensitisasi
• Meningkatkan Badan Serum Albumin
• Menurunkan Serum Bilirubin
SEKIAN DAN TERIMAKASIH