Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

OLEH :
AGUS JAYA
NIM : RPL

PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN (RPL)


PRODI D III KEPERAWATAN BELITUNG
POLTEKKES KEMENKES PANGKAL PINANG
PROV. KEP. BANGKA BELITUNG
2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S
DENGAN MASALAH PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)
DI PUSKESMAS AIR SAGA

1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Tgl. Pengkajian : 02 Desember 2019
Diagnosa Medis : DM Tipe II (NIDDM)
Alamat : Aik Pelempang Jaya RT.07 RW.02

2. Keluhan Saat ini


Klien mengeluh tubuhnya terasa lemah

3. Riwayat Kesehatan Sekarang


P : Klien mengeluh tubuhnya terasa lemah dan pusing, kelemahan dan pusing semakin
bertambah ketika klien melakukan aktivitas. Kelemahan sedikit berkurang ketika
klien beristirahat atau berbaring
Q : Kelemahan dirasakan klien mengganggu aktivitasnya
R : rasa lemah dirasakan klien di seluruh tubuh
S : Klien tidak mampu melakukan pekerjaan biasa seperti mandi sendiri
T : keluhan masih dirasakan sampai saat ini

4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


a. Riwayat Alergi : tidak ada
b. Riwayat Penyakit dahulu : klien mengatakan menderita penyakit ini sejak 2
tahun yang lalu dan pernah dirawat di rumah sakit dengan ganggren diabetes pada
kaki kiri di daerah plantar di RSU Kabupaten Belitung
c. Riwayat Kecelakaan : klien tidak pernah mengalami kecelakaan
d. Obat-obatan yang pernah diminum : obat-obat Diabetes yaitu Glurenorm dan
Glucophage

5. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menurut klien, di dalam keluarganya ada yang menderita penyakit yang sama seperti
klien yakni ibu kandungnya.

6. Pemeriksaan Fisik

Pada tanggal 02 Desember 2019:


a. Keadaan Umum : lemah
b. Kesadaran : compos mentis
c. Tanda vital :
- Suhu : 37,5oC
- TD : 120/80 mmHg
- BB : 49 Kg
- Nadi : 84 x/menit
- Pernapasan : 20x/menit
- TB : 148 cm
d. Kepala
 Rambut
- Distribusi rambut : merata
- warna : hitam
- kebersihan : cukup
- lesi : tidak ada
- masalah : tidak ada
 Mata
- Sklera : tidak ikterus
- Konjungtiva : Anemis
- Reaksi pupil : Isokor 3 mm/3 mm
- Penglihatan : klien bisa melihat dan membaca koran pada jarak
30 cm tanpa bantuan kaca mata
- Kelainan : tidak ada
 Hidung
- Bentuk : simetris
- Membedakan bau : klien bisa membedakan bau
alkohol dan bau balsem
- Sekresi : tidak ada
- Pembengkakan : tidak ada
- Kebersihan : cukup
- Kelainan : tidak ada
 Mulut
- Mukosa : agak kering
- Bibir warna : merah muda
- Bentuk : Simetris
- Masalah : tidak ada
 Gigi
- Caries : ada, pada gigi geraham bawah sebelah kiri
- Warna : putih kekuningan
- Gigi palsu : tidak ada
- Kebersihan : cukup
 Telinga
- Bentuk : simetris
- Serumen : tidak tampak
- Pendengaran : baik, klien bisa mendengar bunyi arloji
 Leher
- Pembesaran kelenjar gondok : tidak ada
- Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
- Peninggian Vena Jugularis : tidak ada
e. Dada
- Bentuk : simetris
- Retraksi intercostal : tidak ada
- Palpasi : tidak teraba massa atau benjolan
 Jantung
- Bunyi jantung : murni reguler
- Gallop : (-)
- Murmur : (-)
 Paru
- Suara Paru : Vesikuler normal
- Inspirasi/ ekspirasi : 1: 2
- Ronchi : (-/-)
- Wheezing : (-/-)
f. Abdomen
- Bentuk : datar
- Benjolan : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
- Bising usus : 5 kali/menit
- Turgor kulit abdomen : elastis
- Kelainan : tidak ada
- Masalah : tidak ada
g. Genetalia
- Bentuk : normal
- Radang/ infeksi : tidak ada
- Rectum : tidak ada kelainan
h. Anus
- haemoroid : tidak ada
- defekasi/ flatus : ada
i. Ekstermitas
 Atas
- Bentuk : simetris kiri dan kanan
- Sensasi : tajam, hangat
- Gerakan : normal
- Kekuatan otot : 5 5
- Kelainan : tidak ada
 Bawah
- Bentuk : simetris kiri dan kanan
- Sensasi : tajam, hangat
- Refleks babinski : tidak ada
- Varises : tidak ada
- Tromboflebhitis : tidak ada
- Kekuatan otot :
4 4
- Kelainan : tidak ada
j. Kulit
- Warna : tidak pucat (kuning langsat)
- Turgor : elastis
- Lesi : tidak ada
- Edema : tidak ada
- Hiperemis : tidak ada
- Tekstur : halus
- Kelainan : tidak ada
7. Riwayat Kesehatan Psikososial
- Klien mengatakan kurang mengatahui tentang kondisi penyakitnya dan penanganan
penyakitnya
- Klien mengatakan sangat senang ditemani keluarganya di rumah sakit
- Klien mengatakan hubungan klien dengan tetangga atau masyarakat sekitar cukup
baik
8. Riwayat Kesehatan Spiritual
Klien beragama Islam, klien percaya bahwa sehat dan sakit semuanya atas kehendak
Allah SAW. Klien mengatakan dirinya akan sembuh dengan berobat secara teratur di
rumah sakit.
Klien Tn. E (67 tahun) masuk RS melalui IGD pada hari senin tanggal 01 Oktober
2017, dengan keluhan sesak nafas sudah seminggu SMRS. Saat dilakukan pengkajian pada
tanggal 05 Oktober 2017 klien mengatakan nafas terasa berat, dada terasa sesak, batuk-batuk
namun dahak tidak bisa keluar, sakit di tenggorokan dan dada, skala nyeri 5, sakit saat
bernafas dan batuk, sakit di bagian dada saja, nafas terasa capek, klien mampu tidur malam 5
jam hanya terbangun bila batuk saja, klien merasa sedih akan penyakitnya dan ingin cepat
sembuh. Keluarga mengatakan klien pernah dilakukan operasi dan radiasi tiroid bulan juni
2017 lalu, klien riwayat DM tipe 2 dengan sudah meminum obat DM 4 bulan lalu dan
meminum obat-obatan rutin (Glimepiride, Actalipid, Metformin, LPG), saat klien ke kamar
mandi klien tampak ngos-ngosan, porsi makan klien habis setengah porsi tidak ada mual atau
muntah, klien nafsu makan menurun, BB menurun 2 kg sejak sakit, BB saat ini 44 kg dengan
TB 167 cm, klien tampak sulit saat bernafas dan memegangi dada saat bernafas, klien tampak
cemas, klien sering memainkan kakinya ketika sulit bernafas, suara pernafasan klien
wheezing, pernafasan klien dalam dan cepat, ronchi +, batuk +, TTV klien TD 140/90
mmHg, RR 27 x/menit, N 88 x/menit, S 36,80C, klien terpasang IVFD asering 20 tpm.
Terapi obat yang klien dapatkan Bricasma 2 amp, Metyl Prednisolon 3x62,5 gram, Lasal
ekspektoran syrup 3x1, Cefriaxon 1x2 amp, Amlodipin 1x5 mg, Inhalasi pilmicont 2xsehari.
Klien di diagnosa Medis dengan PPOK Eksaserbasi + atelektaksis lobus atas paru kanan + Ca
tiroid pasca radiasi dengan suspek metastasis tumor di paru.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan:
- Hematologi
Hemoglobin 11,7 g/dL
Hematokrit 37 %
Eritrosit 54 juta/mL
Leukosit 9160 /mL
Trombosit 363 000 /mL
MCV 68 /L
MCH 22 pg
MCHC 32 g/Dl

- Kimia klinis
Ureum 29 mg/dL
Kreatinin 1.1 mg/dL
GDS 184 mg/dL
Natrium 142 mmol/L
Kalium 3,8 mmol/L
Klorida 97 mmol/L
- Analisa darah
PH 7,362
PCO2 26,5 mmHg
PO2 137,7 mmHg
HCO3- 15,2 mmol/L
BE -8,6 mmol/L
Saturasi O2 99,1 %
Hasil Rontgen AP thoraks
- Atelektaksis lobus atas paru kanan
- Penyempitan saluran pernafasan (sisa 1cm) dengan susp,metastasis tumor di paru
- PPOK eksaserbasi akut

3.1 Pengkajian
3.1.1 Analisa Data
Data Fokus Problem Etiologi
DS : Perubahan pola nafas Obstruksi jalan nafas oleh
- Klien mengatakan sekret dan tumor paru
nafas terasa berat
- Klien mengatakan
dada terasa sesak
- Klien mengatakan
nafas terasa capek
DO:
- Keluarga
mengatakan saat
klien ke kamar
mandi klien
tampak ngos-
ngosan
- Klien tampak sulit
saat bernafas
- Suara pernafasan
klien wheezing
- Pernafasan klien
dalam dan cepat
- Ronchi (+)
- TTV klien:
TD :140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,8oC
- Hasil Rontgen AP
thoraks
Atelektaksis lobus
atas paru kanan,
Penyempitan
saluran pernafasan
(sisa 1cm) dengan
susp,metastasis
tumor di paru,
PPOK eksaserbasi
akut
DS: Bersihan jalan nafas tidak Peningkatan produksi
- Klien mengatakan efektif sekret
batuk-batuk namun
dahak tidak bisa
keluar
DO:
- Suara pernapasan
klien ronchi
- Batuk (+)
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
DS: Gangguan rasa nyaman: Obstruksi jalan nafas oleh
- Klien mengatakan nyeri sekret dan tumor paru
tenggorokan terasa
sakit
- Klien mengatakan
sakit saat bernafas
dan batuk
- Klien mengatakan
sakit di bagian
dada saja
DO:
- Skala nyeri 5
- Klien memegangi
dada saat bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
- Hasil Rontgen AP
thoraks :
Atelektaksis lobus
atas paru kanan,
Penyempitan
saluran pernafasan
(sisa 1cm) dengan
susp,metastasis
tumor di paru,
PPOK eksaserbasi
akut
DS: Ansietas Ketidakmampuan untuk
- Klien mengatakan bernafas dengan normal :
merasa sedih akan proses penyakit
penyakitnya
- Klien mengatakan
ingin cepat sembuh
DO:
- Klien tampak
cemas
- Klien sering
memainkan
kakinya ketika sulit
bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
DS: Resiko perubahan nutrisi Meningkatnya kebutuhan
- Keluarga klien kurang dari kebutuhan energi metabolik : Dispnea
mengatakan porsi tubuh
makan klien habis
setengah porsi
- Keluarga
mengatakan tidak
ada mual dan
muntah
- Keluarga klien
mengatakan BB
menurun 2 kilo
sejak sakit
DO:
- BB sebelum sakit
= 47 kg
- BB sesudah sakit =
44 kg
- IMT = 15, 77
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C

3.2 Diagnosa Keperawatan


a. Perubahan pola nafas berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekret dan tumor
paru
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
c. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan obstruksi jalan nafas oleh sekret
dan tumor paru
d. Ansietas berhubungan dengan ketidakmampuan untuk bernafas dengan normal :
proses penyakit
e. Resiko perubahan nutrisi berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan energi
metabolik : Dispnea

3.3 Intervensi Keperawatan


Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Perubahan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV klien
nafas keperawatan selama 3x24 jam 2. Kaji frekuensi, irama dan
berhubungan masalah keperawatan kedalaman pernapasan
dengan obstruksi perubahan pola nafas sedikit 3. Auskultasi bunyi napas dan
jalan nafas oleh teratasi. catat adanya bunyi napas
sekret dan tumor KH : klien
paru - Klien mengatakan sesak 4. Bantu ubah posisi klien dan
hilang/berkurang tinggikan kepala klien 450
- Menunjukkan pola 5. Observasi pola batuk dan
nafas normal/efektif karakteristik sekret
- Pernapasan vesikuler 6. Lakukan kolaborasi untuk
- RR = 18-22 x/menit pemberian terapi oksigen 3
- Bebas sianosis dan L/menit
tanda/gejala hipoksia 7. Ajarkan klien untuk batuk
- GDA dalam rentang efektif
normal 8. Lakukan kolaborasi untuk
- TTV normal dilakukan nebulizer
TD : 120/80 -140/90 (pulmicont 1cc )
mmHg 9. Lakukan kolaborasi untuk
N : 60-100 x/menit pemberian terapi obat
RR :18-22 x/menit bricasma 2amp, ceftriaxon
S : 36,5 -37,5oC 1x2gr, amlodipin 1x5mg
2. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV klien
nafas tidak efektif keperawatan selama 3x24 jam 2. Auskultasi dada untuk
berhubungan masalah keperawatan bersihan karakteristik bunyi nafas
dengan jalan nafas sedikit teratasi. dan adanya sekret
peningkatan KH : 3. Ajarkan klien untuk
produksi sekret - Klien mengatakan melakukan batuk efektif
sudah dapat 4. Anjurkan klien untuk
mengeluarkan dahak meminum air putih
- Klien mengatakan hangat
batuk berkurang 5. Lakukan kolaborasi
- Batuk efektif dan untuk dilakukan
mengeluarkan sekret nebulizer (pulmicont
- TTV 1cc)
TD : 120/80 -140/90 6. Lakukan kolaborasi
mmHg untuk pemberian terapi
N : 60-100 x/menit obat lasal ekspektoran
RR :18-22 x/menit syrup 3x1
S : 36,5 -37,5oC
3. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV klien
nyaman : nyeri keperawatan selama 3x24 jam 2. Kaji karakteristik nyeri
berhubungan masalah gangguan rasa nyaman klien (PQRST)
dengan obstruksi nyeri berkurang 3. Dorong klien untuk
jalan nafas oleh KH : menyatakan perasaan
sekret dan tumor - Klien mengatakan nyeri perasaan tentang nyeri
paru berkurang 4. Ajarkan klien teknik
- Klien mengatakan nyeri relaksasi nafas dalam.
jika batuk jarang 5. Ajarkan klien teknik
muncul distraksi.
- Skala nyeri <5 6. Berikan tindakan
- Klien tidak kenyamanan : sokongan
meringis/tenang bantal didada klien saat
- TTV batuk
TD : 120/80 -140/90 7. Lakukan kolaborasi
mmHg untuk pemberian terapi
N : 60-100 x/menit obat metyl prednisolon
RR :18-22 x/menit 3x62,5 gr
S : 36,5 -37,5oC
4. Ansietas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV klien
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 2. Kaji tingkat pemahaman
dengan masalah keperawatan ansietas klien dan orang terdekat
ketidakmampuan teratasi. tentang
untuk bernafas KH: diagnosa/penyakit
dengan normal : - Klien mengatakan dan 3. Dorong klien untuk
proses penyakit mengakui masalah yang mengungkapkan ansietas
membuat cemas dan mengekspresikan
- Klien mengatakan perasaannya
ansietas hilang/menurun 4. Berikan kesempatan
sampai rentang yang klien untuk bertanya dan
dapat ditangani menjawab tentang
- Klien menunjukkan penyakit dengan jujur
rentang perasaan 5. Berikan penguatan atau
menerima penyakit semangat dalam
- Klien tampak penyembuhan klien
rileks/istirahat
- TTV
TD : 120/80 -140/90
mmHg
N : 60-100 x/menit
RR :18-22 x/menit
S : 36,5 -37,5oC
5. Resiko perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV klien
nutrisi keperawatan selama 5x24 jam 2. Kaji adanya
berhubungan masalah keperawatan resiko mual/muntah
dengan perubahan nutrisi tidak terjadi 3. Kaji masukan makan saat
meningkatnya KH: ini
kebutuhan energi - Klien mengatakan 4. Auskultasi bunyi usus
metabolik : peningkatan nafsu 5. Berikan perawatan oral
Dispnea makan dan buang sekret
- Mempertahankan/meni kedalam wadah khusus
ngkatkan BB 6. Anjurkan klien untuk
- BB stabil 44 atau lebih makan porsi kecil tapi
- IMT 18,5-25 sering
- Porsi makan habis ½ 7. Anjurkan klien untuk diit
atau 1 porsi DM
- Tidak ada mual dan 8. Anjurkan klien untuk
muntah menghindari makanan
penghasil gas
9. Anjurkan klien untuk
menghindari makanan
yang sangat panas atau
sangat dingin
10. Lakukan timbang BB 3
hari sekali
11. Kaji IMT klien
12. Lakukan kolaborasi
dengan ahli gizi untuk
diit DM dan makanan
yang dianjurkan

3.4 Implementasi Keperawatan


Hari/ Tanggal Implementasi Keperawatan Paraf
1. Mengobservasi TTV klien
2. Mengkaji frekuensi, irama dan kedalaman
pernapasan klien
3. Mengauskultasi bunyi nafas dan mencatat bunyi
nafas klien
4. Mengkaji tingkat pemahaman klien tentang penyakit
5. Mendorong klien untuk mengungkapkan ansietas dan
perasaannya
6. Mengkaji adanya mual/muntah
7. Mengkaji masukan makan klien saat ini
8. Mengkaji bunyi usus klien
9. Menganjurkan klien untuk menghindari makanan
Kamis, 05 penghasil gas
Oktober 2017 10. Membantu ubah posisi klien supinasi dan
meninggikan kepala klien 450
11. Mengobservasi batuk klien
12. Mengajarkan klien batuk efektif
13. Menganjurkan klien untuk meminum air putih hangat
14. Memberikan tindakan kenyamanan :sokongan bantal
saat batuk
15. Melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi
oksigen 3 L/menit
16. Melakukan kolaborasi untuk melakukan nebulixer
dengan pulmicont 2x1 hari
17. Melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi obat
bricasma 2 amp, metyl prednisolon 3x62,5 gr, lasal
ekspektoral syrup 3x1, ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5 gr
1. Mengobservasi TTV klien
2. Mengobservasi frekuensi, irama dan kedalaman
pernapasan klien
3. Mengkaji karakteristik batuk
4. Mempertahankan oksigenasi tambahan klien
5. Mengkaji karakteristik nyeri klien (PQRST)
8. Memberikan tindakan kenyamanan : sokongan bantal
didada klien saat batuk
6. Menganjurkan klien untuk perawatan oral dan
membuang sekret kedalam wadah khusus
7. Mendorong klien dalam mengungkapkan
perasaannya
Jum’at, 06
8. Memberi kesempatan klien untuk bertanya dan
Oktober 2017
menjawab pertanyaan
9. Mengkaji pola makan klen saat ini
10. Menganjurkan klien untuk menghindari makanan
yang sangat panas atau sangat dingin
11. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk diit DM
dan makanan yang dianjurkan
12. Melakukan kolaborasi untuk dilakukan nebulizer
(pulmicont 2x1 hari)
13. Melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi obat
bricasma 2 amp, metyl prednisolon 3x62,5 gr, lasal
ekspektoral syrup 3x1, ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5 gr
1. Mengobservasi TTV klien
2. Mengobservasi frekuensi, irama dan bunyi nafas
Sabtu, 07 klien
Oktober 2017 3. Mempertahankan oksigenasi tambahan klien
4. Mengkaji pola makan klien saat ini
5. Mengkaji karakteristik nyeri klien (PQRST)
9. Memberikan tindakan kenyamanan : sokongan bantal
didada klien saat batuk
6. Mengkaji pola batuk dan karakteristik batuk klien
7. Mengobservasi ansietas dan perasaan klien
8. Memberikan penguatan atau semangat dalam
penyembuhan
9. Melakukan kolaborasi dilakukan nebulizer
(pulmicont 2x1 hari)
10. Melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi obat
bricasma 2 amp, metyl prednisolon 3x62,5 gr, lasal
ekspektoral syrup 3x1, ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5 gr
1. Mengobservasi TTV klien
2. Mengobservasi frekuensi, irama dan bunyi nafas
klien
3. Mengkaji karakteristik nyeri (PQRST)
4. Menganjurkan klien sokongan bantal didada klien
saat batuk
5. Mengkaji pola makan klien saat ini
6. Melakukan timbang BB
Minggu, 08 7. Mengkaji IMT klien
Oktober 2017 8. Mengkaji ansietas dan perasaan klien
9. Menganjurkan klien untuk tetap berdoa dan
beribadah
10. Melakukan kolaborasi dilakukan nebulizer
(pulmicont 2x1 hari)
11. Melakukan kolaborasi untuk pemberian terapi obat
bricasma 2 amp, metyl prednisolon 3x62,5 gr, lasal
ekspektoral syrup 3x1, ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5 gr
3.5 Evaluasi Keperawatan

Hari, Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi

S:
- Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang setelah diuap
O:
- Klien composmentis
- KU lemah
- Klien masih terlihat sesak
- Saat diauskultasi ronchi di
bronkus masih ada
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien diposisikan semifowler
dengan 450
- Klien mampu mempraktekkan
batuk efektif
Perubahan pola nafas
- Sekret tidak keluar
Kamis, 05 berhubungan dengan obstruksi
- Oksigen masuk 3L/menit
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
- Suara nafas whezing dan ronchi
paru
+
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat masuk bricasma 2 amp,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5gr
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV klien
- 0bservasi frekuensi, irama dan
kedalaman pernapasan klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi untuk
dilakukan nebulizer (pulmicont
2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan dahak masih
susah dikeluarkan
- Klien mengatakan masih suka
batuk
O:
- Bunyi nafas klien whezing dan
ronchi +
- Klien mampu mempraktekkan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
batuk efektif
berhubungan dengan
- Sekret tidak keluar
peningkatan produksi sekret
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat masuk lasal ekspektoral
syrup 3x1
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Mengkaji karakteristik batuk
- Anjurkan klien untuk melakukan
batuk efektif yang telah diajarkan
- Melakukan kolaborasi untuk
dilakukan nebulizer (pulmicont
2x1 hari)
- Melakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan masih sakit
ketika batuk
- Klien mengatakan sakit dibagian
dada saja
O:
- Skala nyeri 5
Gangguan rasa nyaman : nyeri - Klien tampak memegangi
berhubungan dengan obstruksi dadanya
jalan nafas oleh sekret dan tumor - Klien tampak meringis
paru - Obat masuk metyl prednisolon
3x62,6 gr
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman:nyeri belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji karakteristik nyeri klien
(PQRST)
- Melakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,6 grm,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan cemas karna
susah bernafas
- Klien mengatakan sedih karena
penyakitnya dan kondisi saat ini
- Keluarga mengatakan belum
paham tentang sesak klien karena
penyakit yang mana
O:
- Klien tampang tegang
- Raut wajah klien tampak sedih
Ansietas berhubungan dengan
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
ketidakmampuan untuk bernafas
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
dengan normal : proses penyakit
A:
- Masalah keperawatan ansietas
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Dorong klien dalam
mengungkapkan perasaannya
- Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
S:
- Klien mengatakan malas untuk
makan banyak karena capek
nafas
O:
- Porsi makan klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- BB 44 kgbising usus klien 10
x/menit
- IMT klien 15,77 (gizi kurang)
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
Resiko perubahan nutrisi
A:
berhubungan dengan
- Masalah keperawatan resiko
meningkatnya kebutuhan energi
perubahan nutrisi belum teratasi
metabolik : Dispnea
P:
Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien untuk perawatan
oral dan membuang sekret
kedalam wadah khusus
- Kaji pola makan klen saat ini
- Anjurkan klien untuk
menghindari makanan yang
sangat panas atau sangat dingin
- Lakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk diit DM dan makanan
yang dianjurkan
S:
Perubahan pola nafas - Klien mengatakan sesak sedikit
Jum’at, 06 berhubungan dengan obstruksi berkurang
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor - Klien mengatakan setelah diuap
paru nafas lebih sedikit enteng
O:
- Suara nafas klien wheezing dan
ronkhi +
- Saat diauskultasi sekret masih
terdengar dibronkus
- Klien tampak lebih ringan
bernafas
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Oksigen tambahan masuk
3L/menit
- Obat bricasma masuk 2 amp
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1cc
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan dahak banyak
keluar
- Klien mengatakan batuk sudah
jarang
O:
- Batuk dengan sekret berwarna
putih dan tidak berdarah
- Klien membuang sekret diwadah
kusus/kom sputum
- Obat masuk lasal ekspektoran
syrup 3x1
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 2x1cc
Bersihan jalan nafas tidak efektif - TTV
berhubungan dengan TD 140/90 mmHg
peningkatan produksi sekret N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola batuk dan karakteristik
batuk klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa bila batuk dan bernafas
kuat
- Klien mengatakan nyeri di dada
dan tenggorokan
O:
- Skala nyeri 4
- Klien tampak memegangi dada
dan leher saat batuk atau
bernafas
- Klien tampak sedikit meringis
Gangguan rasa nyaman : nyeri - TTV
berhubungan dengan obstruksi TD 140/90 mmHg
jalan nafas oleh sekret dan tumor N 100 x/menit
paru RR 25 x/menit
- S 360C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri klien
(PQRST)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,6 gr
Ansietas berhubungan dengan S:
ketidakmampuan untuk bernafas - Klien mengatakan ingin cepat
dengan normal : proses penyakit sembuh dan bernafas normal
karena capek nafas seperti ini
- Klien mengatakan sedih dan
takut karena untuk bernafas aja
sulit
O:
- Klien mengungkapkan
perasaanya
- Klien menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang perasaannya
- Klien menanyakan kenapa sulit
bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi ansietas dan perasaan
klien
- Berikan penguatan atau semangat
dalam penyembuhan
S:
Resiko perubahan nutrisi
- Klien mengatakan makan banyak
berhubungan dengan
- Klien mengatakan tidak mual
meningkatnya kebutuhan energi
dan muntah
metabolik : Dispnea
- Keluarga mengatakan klien juga
makan makanan cemilan
O:
- Tidak ada mual dan muntah
- Porsi makan klien habis 1 porsi
- IMT klien 15,77
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola makan klien saat ini
- Lakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk nutrisi yang baik
untuk klien
S:
- Klien mengatakan sesak makin
teratas berat hari ini
- Klien mengatakan setelah
dilakukan uap masih terasa sesak
Perubahan pola nafas
dan sesak tidak berkurang
Sabtu, 07 berhubungan dengan obstruksi
- Klien mengatakan nafas terasa
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
berat dan susah
paru
- Klien mengatakan dahak sudah
banyak keluar tapi tetap terasa
sesak
O:
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien bernafas wheezing
- Klien tampak sulit bernafas
- Oksigen masuk 3L/menit
- Nebulizer masuk masuk dengan
pulmicont 1cc
- Obat bricasma masuk 2amp
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Klien mengatakan masih sering
berhubungan dengan
batuk
peningkatan produksi sekret
- Klien mengatakan sudah banyak
dahak yang keluar
- Klien mengatakan setelah di
nebulizer dahak mudah keluar
- Klien mengatakan setelah minum
oabat lasal ekspektoran syrup
3x1 sdm batuk berkurang
O:
- Klien melakukan batuk efektif
yang pernah diajarkan
- Sekret berwarna putih cair dan
tidah ada darah
- Klien membuang dahak di
tempat khusus
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat lasal ekspektoran syrup
masuk 3x1 sdm
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji karakteristik batuk klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa di dada dan tenggorokan
- Klien mengatakan nyeri seperti
tertekan
O:
- Klien memeluk bantal menahan
dada seperti yang pernah
diajarkan
- Skala nyeri 5
- Klien tampak meringis
- Klien ketika batuk atau bernafas
kuat memegangi dada
Gangguan rasa nyaman : nyeri
- Obat masuk metyl prednisolon
berhubungan dengan obstruksi
3x62,6 grm
jalan nafas oleh sekret dan tumor
- TTV
paru
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri (PQRST)
- Anjurkan klien untuk memeluk
bantal didada ketika batuk dan
nyeri
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,5 gr
S:
- Klien mengatakan masih
semangat untuk ingin sembuh
- Klien mengatakan minta segera
diobati agar bernafas normal
O:
- Klien mengungkapkan perasaan
klien
- Klien tampak cemas
- Saat diberikan penguatan dan
semangat klien mendengarkan
dan memperhatikan dengan baik
Ansietas berhubungan dengan
- TTV
ketidakmampuan untuk bernafas
TD 150/80 mmHg
dengan normal : proses penyakit
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji ansietas dan perasaan klien
- Anjurkan klien untuk tetap
berdoa dan beribadah
Resiko perubahan nutrisi S:
berhubungan dengan - Klien mengatakan hari ini makan
meningkatnya kebutuhan energi sedikit
metabolik : Dispnea - Klien mengatakan tidak nafsu
makan

O:
- Klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- IMT klien 15,77
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratsi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola makan klien saat ini
- Lakukan timbang BB
- Kaji IMT klien
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk makanan yang baik untuk
klien
S:
- Klien mengatakan sesak makin
terasa berat
Perubahan pola nafas
- Klien mengatakan makin sulit
Minggu, 08 berhubungan dengan obstruksi
bernafas
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
- Klien mengatakan dinebulizer
paru
tidak ada perubahan
- Klien mengatakan sudah tidak
mau dinebulizer sebab tidak ada
perubahan
O:
- Klien tampak sulit bernafas
- Suara nafas klien wheezing
- Saat diauskultasi masih terdengar
ronkhi di bronkus
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien menghentikan tindakan
nebulizer saat dinebulizer
- Oksigen masuk 3L/menit
- Obat masuk bricasma 2 amp,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigen tambahan
klien
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan masih batuk
- Klien mengatakan dahak sudah
sedikit keluar
O:
- Saat auskultasi masih terdengar
sekret di bronkus
- Obat masuk lasal ekspektoran
syrup 3x1 sdm
- Klien menghentikan saat
nebulizer dilakukan
- Ronkhi +
- TTV
TD 150/90 mmHg
Bersihan jalan nafas tidak efektif
N 103 x/menit
berhubungan dengan
RR 26 x/menit
peningkatan produksi sekret
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik batuk
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa
- Klien mengatakan nyeri terasa
terus-menerus di dada dan
tenggorokan
- Klien mengatakan nyeri terasa
bukan saat batuk dan bernafas
saja
O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 5
Gangguan rasa nyaman : nyeri
- Klien memegangi atau memeluk
berhubungan dengan obstruksi
bantal
jalan nafas olehsekret dan tumor
- Klien berulang kali mengatakan
paru
capek dan sakit bernafas
- Obat masuk metyl prednisolon
3x62,6 grm
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri (PQRST)
- Anjurkan klien untuk teknik
relaksasi nafas dalam
- Anjurkan klien tekhnik relaksasi
distraksi
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian obat metyl
prednisolon 3x62,5 grm
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan takut jika
makin sulit bernafas
- Klien mengatakan ingin cepat
dilakukan operasi agar dapat
bernafas normal
O:
- Klien mengatakan perasaannya
- Klien tampak gelisah
- Klien mering kanan dan kiri terus
Ansietas berhubungan dengan
menerus
ketidakmampuan untuk bernafas
- Klien memeluk bantal
dengan normal : proses penyakit
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji tingkat kecemasan klien
- Kaji perasaan dan pandangan
klien terhadap penyakit
- Beri semangat klien dalam
proses penyembuhan
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan makan sedikit
- Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
O:
- Porsi makan klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- BB klien stabil 44 kg
- IMT 15, 77
- TTV
TD 150/90 mmHg
Resiko perubahan nutrisi
N 103 x/menit
berhubungan dengan
RR 26 x/menit
meningkatnya kebutuhan energi
S 36,80C
metabolik : Dispnea
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji pola makan klien setiap hari
- Kaji ada mual atau muntah
- BB stabil atau penaikan
- IMT stabil atau dalam batas
normal
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi

Anda mungkin juga menyukai