OLEH :
AGUS JAYA
NIM : RPL
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Suku/Bangsa : Melayu/Indonesia
Tgl. Pengkajian : 02 Desember 2019
Diagnosa Medis : DM Tipe II (NIDDM)
Alamat : Aik Pelempang Jaya RT.07 RW.02
6. Pemeriksaan Fisik
- Kimia klinis
Ureum 29 mg/dL
Kreatinin 1.1 mg/dL
GDS 184 mg/dL
Natrium 142 mmol/L
Kalium 3,8 mmol/L
Klorida 97 mmol/L
- Analisa darah
PH 7,362
PCO2 26,5 mmHg
PO2 137,7 mmHg
HCO3- 15,2 mmol/L
BE -8,6 mmol/L
Saturasi O2 99,1 %
Hasil Rontgen AP thoraks
- Atelektaksis lobus atas paru kanan
- Penyempitan saluran pernafasan (sisa 1cm) dengan susp,metastasis tumor di paru
- PPOK eksaserbasi akut
3.1 Pengkajian
3.1.1 Analisa Data
Data Fokus Problem Etiologi
DS : Perubahan pola nafas Obstruksi jalan nafas oleh
- Klien mengatakan sekret dan tumor paru
nafas terasa berat
- Klien mengatakan
dada terasa sesak
- Klien mengatakan
nafas terasa capek
DO:
- Keluarga
mengatakan saat
klien ke kamar
mandi klien
tampak ngos-
ngosan
- Klien tampak sulit
saat bernafas
- Suara pernafasan
klien wheezing
- Pernafasan klien
dalam dan cepat
- Ronchi (+)
- TTV klien:
TD :140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,8oC
- Hasil Rontgen AP
thoraks
Atelektaksis lobus
atas paru kanan,
Penyempitan
saluran pernafasan
(sisa 1cm) dengan
susp,metastasis
tumor di paru,
PPOK eksaserbasi
akut
DS: Bersihan jalan nafas tidak Peningkatan produksi
- Klien mengatakan efektif sekret
batuk-batuk namun
dahak tidak bisa
keluar
DO:
- Suara pernapasan
klien ronchi
- Batuk (+)
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
DS: Gangguan rasa nyaman: Obstruksi jalan nafas oleh
- Klien mengatakan nyeri sekret dan tumor paru
tenggorokan terasa
sakit
- Klien mengatakan
sakit saat bernafas
dan batuk
- Klien mengatakan
sakit di bagian
dada saja
DO:
- Skala nyeri 5
- Klien memegangi
dada saat bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
- Hasil Rontgen AP
thoraks :
Atelektaksis lobus
atas paru kanan,
Penyempitan
saluran pernafasan
(sisa 1cm) dengan
susp,metastasis
tumor di paru,
PPOK eksaserbasi
akut
DS: Ansietas Ketidakmampuan untuk
- Klien mengatakan bernafas dengan normal :
merasa sedih akan proses penyakit
penyakitnya
- Klien mengatakan
ingin cepat sembuh
DO:
- Klien tampak
cemas
- Klien sering
memainkan
kakinya ketika sulit
bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
DS: Resiko perubahan nutrisi Meningkatnya kebutuhan
- Keluarga klien kurang dari kebutuhan energi metabolik : Dispnea
mengatakan porsi tubuh
makan klien habis
setengah porsi
- Keluarga
mengatakan tidak
ada mual dan
muntah
- Keluarga klien
mengatakan BB
menurun 2 kilo
sejak sakit
DO:
- BB sebelum sakit
= 47 kg
- BB sesudah sakit =
44 kg
- IMT = 15, 77
- TTV
TD 140/90 mmHg
RR 27 x/menit
N 88 x/menit
S 36,80C
S:
- Klien mengatakan sesak sedikit
berkurang setelah diuap
O:
- Klien composmentis
- KU lemah
- Klien masih terlihat sesak
- Saat diauskultasi ronchi di
bronkus masih ada
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien diposisikan semifowler
dengan 450
- Klien mampu mempraktekkan
batuk efektif
Perubahan pola nafas
- Sekret tidak keluar
Kamis, 05 berhubungan dengan obstruksi
- Oksigen masuk 3L/menit
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
- Suara nafas whezing dan ronchi
paru
+
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat masuk bricasma 2 amp,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin
1x5gr
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV klien
- 0bservasi frekuensi, irama dan
kedalaman pernapasan klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi untuk
dilakukan nebulizer (pulmicont
2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan dahak masih
susah dikeluarkan
- Klien mengatakan masih suka
batuk
O:
- Bunyi nafas klien whezing dan
ronchi +
- Klien mampu mempraktekkan
Bersihan jalan nafas tidak efektif
batuk efektif
berhubungan dengan
- Sekret tidak keluar
peningkatan produksi sekret
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat masuk lasal ekspektoral
syrup 3x1
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Mengkaji karakteristik batuk
- Anjurkan klien untuk melakukan
batuk efektif yang telah diajarkan
- Melakukan kolaborasi untuk
dilakukan nebulizer (pulmicont
2x1 hari)
- Melakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan masih sakit
ketika batuk
- Klien mengatakan sakit dibagian
dada saja
O:
- Skala nyeri 5
Gangguan rasa nyaman : nyeri - Klien tampak memegangi
berhubungan dengan obstruksi dadanya
jalan nafas oleh sekret dan tumor - Klien tampak meringis
paru - Obat masuk metyl prednisolon
3x62,6 gr
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman:nyeri belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji karakteristik nyeri klien
(PQRST)
- Melakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,6 grm,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan cemas karna
susah bernafas
- Klien mengatakan sedih karena
penyakitnya dan kondisi saat ini
- Keluarga mengatakan belum
paham tentang sesak klien karena
penyakit yang mana
O:
- Klien tampang tegang
- Raut wajah klien tampak sedih
Ansietas berhubungan dengan
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
ketidakmampuan untuk bernafas
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
dengan normal : proses penyakit
A:
- Masalah keperawatan ansietas
belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Dorong klien dalam
mengungkapkan perasaannya
- Beri kesempatan klien untuk
bertanya dan menjawab
pertanyaan
S:
- Klien mengatakan malas untuk
makan banyak karena capek
nafas
O:
- Porsi makan klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- BB 44 kgbising usus klien 10
x/menit
- IMT klien 15,77 (gizi kurang)
- TTV : TD 140/80 mmHg, N 76
x/menit RR 24 x/menit, S 360C
Resiko perubahan nutrisi
A:
berhubungan dengan
- Masalah keperawatan resiko
meningkatnya kebutuhan energi
perubahan nutrisi belum teratasi
metabolik : Dispnea
P:
Intervensi dilanjutkan
- Anjurkan klien untuk perawatan
oral dan membuang sekret
kedalam wadah khusus
- Kaji pola makan klen saat ini
- Anjurkan klien untuk
menghindari makanan yang
sangat panas atau sangat dingin
- Lakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk diit DM dan makanan
yang dianjurkan
S:
Perubahan pola nafas - Klien mengatakan sesak sedikit
Jum’at, 06 berhubungan dengan obstruksi berkurang
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor - Klien mengatakan setelah diuap
paru nafas lebih sedikit enteng
O:
- Suara nafas klien wheezing dan
ronkhi +
- Saat diauskultasi sekret masih
terdengar dibronkus
- Klien tampak lebih ringan
bernafas
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Oksigen tambahan masuk
3L/menit
- Obat bricasma masuk 2 amp
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1cc
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan dahak banyak
keluar
- Klien mengatakan batuk sudah
jarang
O:
- Batuk dengan sekret berwarna
putih dan tidak berdarah
- Klien membuang sekret diwadah
kusus/kom sputum
- Obat masuk lasal ekspektoran
syrup 3x1
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 2x1cc
Bersihan jalan nafas tidak efektif - TTV
berhubungan dengan TD 140/90 mmHg
peningkatan produksi sekret N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola batuk dan karakteristik
batuk klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa bila batuk dan bernafas
kuat
- Klien mengatakan nyeri di dada
dan tenggorokan
O:
- Skala nyeri 4
- Klien tampak memegangi dada
dan leher saat batuk atau
bernafas
- Klien tampak sedikit meringis
Gangguan rasa nyaman : nyeri - TTV
berhubungan dengan obstruksi TD 140/90 mmHg
jalan nafas oleh sekret dan tumor N 100 x/menit
paru RR 25 x/menit
- S 360C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri klien
(PQRST)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,6 gr
Ansietas berhubungan dengan S:
ketidakmampuan untuk bernafas - Klien mengatakan ingin cepat
dengan normal : proses penyakit sembuh dan bernafas normal
karena capek nafas seperti ini
- Klien mengatakan sedih dan
takut karena untuk bernafas aja
sulit
O:
- Klien mengungkapkan
perasaanya
- Klien menjawab pertanyaan yang
diajukan tentang perasaannya
- Klien menanyakan kenapa sulit
bernafas
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi ansietas dan perasaan
klien
- Berikan penguatan atau semangat
dalam penyembuhan
S:
Resiko perubahan nutrisi
- Klien mengatakan makan banyak
berhubungan dengan
- Klien mengatakan tidak mual
meningkatnya kebutuhan energi
dan muntah
metabolik : Dispnea
- Keluarga mengatakan klien juga
makan makanan cemilan
O:
- Tidak ada mual dan muntah
- Porsi makan klien habis 1 porsi
- IMT klien 15,77
- TTV
TD 140/90 mmHg
N 100 x/menit
RR 25 x/menit
S 360C
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola makan klien saat ini
- Lakukan kolaborasi dengan ahli
gizi untuk nutrisi yang baik
untuk klien
S:
- Klien mengatakan sesak makin
teratas berat hari ini
- Klien mengatakan setelah
dilakukan uap masih terasa sesak
Perubahan pola nafas
dan sesak tidak berkurang
Sabtu, 07 berhubungan dengan obstruksi
- Klien mengatakan nafas terasa
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
berat dan susah
paru
- Klien mengatakan dahak sudah
banyak keluar tapi tetap terasa
sesak
O:
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien bernafas wheezing
- Klien tampak sulit bernafas
- Oksigen masuk 3L/menit
- Nebulizer masuk masuk dengan
pulmicont 1cc
- Obat bricasma masuk 2amp
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigenasi
tambahan klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
Bersihan jalan nafas tidak efektif
- Klien mengatakan masih sering
berhubungan dengan
batuk
peningkatan produksi sekret
- Klien mengatakan sudah banyak
dahak yang keluar
- Klien mengatakan setelah di
nebulizer dahak mudah keluar
- Klien mengatakan setelah minum
oabat lasal ekspektoran syrup
3x1 sdm batuk berkurang
O:
- Klien melakukan batuk efektif
yang pernah diajarkan
- Sekret berwarna putih cair dan
tidah ada darah
- Klien membuang dahak di
tempat khusus
- Nebulizer masuk dengan
pulmicont 1 cc
- Obat lasal ekspektoran syrup
masuk 3x1 sdm
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji karakteristik batuk klien
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa di dada dan tenggorokan
- Klien mengatakan nyeri seperti
tertekan
O:
- Klien memeluk bantal menahan
dada seperti yang pernah
diajarkan
- Skala nyeri 5
- Klien tampak meringis
- Klien ketika batuk atau bernafas
kuat memegangi dada
Gangguan rasa nyaman : nyeri
- Obat masuk metyl prednisolon
berhubungan dengan obstruksi
3x62,6 grm
jalan nafas oleh sekret dan tumor
- TTV
paru
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri (PQRST)
- Anjurkan klien untuk memeluk
bantal didada ketika batuk dan
nyeri
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat metyl
prednisolon 3x62,5 gr
S:
- Klien mengatakan masih
semangat untuk ingin sembuh
- Klien mengatakan minta segera
diobati agar bernafas normal
O:
- Klien mengungkapkan perasaan
klien
- Klien tampak cemas
- Saat diberikan penguatan dan
semangat klien mendengarkan
dan memperhatikan dengan baik
Ansietas berhubungan dengan
- TTV
ketidakmampuan untuk bernafas
TD 150/80 mmHg
dengan normal : proses penyakit
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji ansietas dan perasaan klien
- Anjurkan klien untuk tetap
berdoa dan beribadah
Resiko perubahan nutrisi S:
berhubungan dengan - Klien mengatakan hari ini makan
meningkatnya kebutuhan energi sedikit
metabolik : Dispnea - Klien mengatakan tidak nafsu
makan
O:
- Klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- IMT klien 15,77
- TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/menit
RR 25 x/menit
S 37,30C
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratsi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji pola makan klien saat ini
- Lakukan timbang BB
- Kaji IMT klien
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk makanan yang baik untuk
klien
S:
- Klien mengatakan sesak makin
terasa berat
Perubahan pola nafas
- Klien mengatakan makin sulit
Minggu, 08 berhubungan dengan obstruksi
bernafas
Oktober 2017 jalan nafas oleh sekret dan tumor
- Klien mengatakan dinebulizer
paru
tidak ada perubahan
- Klien mengatakan sudah tidak
mau dinebulizer sebab tidak ada
perubahan
O:
- Klien tampak sulit bernafas
- Suara nafas klien wheezing
- Saat diauskultasi masih terdengar
ronkhi di bronkus
- Klien bernafas dalam dan cepat
- Klien menghentikan tindakan
nebulizer saat dinebulizer
- Oksigen masuk 3L/menit
- Obat masuk bricasma 2 amp,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan perubahan
pola nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Observasi frekuensi, irama dan
bunyi nafas klien
- Pertahankan oksigen tambahan
klien
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan masih batuk
- Klien mengatakan dahak sudah
sedikit keluar
O:
- Saat auskultasi masih terdengar
sekret di bronkus
- Obat masuk lasal ekspektoran
syrup 3x1 sdm
- Klien menghentikan saat
nebulizer dilakukan
- Ronkhi +
- TTV
TD 150/90 mmHg
Bersihan jalan nafas tidak efektif
N 103 x/menit
berhubungan dengan
RR 26 x/menit
peningkatan produksi sekret
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan bersihan
jalan nafas sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik batuk
- Lakukan kolaborasi dilakukan
nebulizer (pulmicont 2x1 hari)
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian terapi obat bricasma 2
amp, metyl prednisolon 3x62,6
gr, lasal ekspektoral syrup 3x1,
ceftriaxon 1x2 gr, amlodipin 1x5
gr
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan nyeri masih
terasa
- Klien mengatakan nyeri terasa
terus-menerus di dada dan
tenggorokan
- Klien mengatakan nyeri terasa
bukan saat batuk dan bernafas
saja
O:
- Klien tampak kesakitan
- Klien tampak meringis
- Skala nyeri 5
Gangguan rasa nyaman : nyeri
- Klien memegangi atau memeluk
berhubungan dengan obstruksi
bantal
jalan nafas olehsekret dan tumor
- Klien berulang kali mengatakan
paru
capek dan sakit bernafas
- Obat masuk metyl prednisolon
3x62,6 grm
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan gangguan
rasa nyaman nyeri sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji karakteristik nyeri (PQRST)
- Anjurkan klien untuk teknik
relaksasi nafas dalam
- Anjurkan klien tekhnik relaksasi
distraksi
- Lakukan kolaborasi untuk
pemberian obat metyl
prednisolon 3x62,5 grm
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan takut jika
makin sulit bernafas
- Klien mengatakan ingin cepat
dilakukan operasi agar dapat
bernafas normal
O:
- Klien mengatakan perasaannya
- Klien tampak gelisah
- Klien mering kanan dan kiri terus
Ansietas berhubungan dengan
menerus
ketidakmampuan untuk bernafas
- Klien memeluk bantal
dengan normal : proses penyakit
- TTV
TD 150/90 mmHg
N 103 x/menit
RR 26 x/menit
S 36,80C
A:
- Masalah keperawatan ansietas
sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV klien
- Kaji tingkat kecemasan klien
- Kaji perasaan dan pandangan
klien terhadap penyakit
- Beri semangat klien dalam
proses penyembuhan
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi
S:
- Klien mengatakan makan sedikit
- Klien mengatakan nafsu makan
berkurang
O:
- Porsi makan klien habis ½ porsi
- Tidak ada mual dan muntah
- BB klien stabil 44 kg
- IMT 15, 77
- TTV
TD 150/90 mmHg
Resiko perubahan nutrisi
N 103 x/menit
berhubungan dengan
RR 26 x/menit
meningkatnya kebutuhan energi
S 36,80C
metabolik : Dispnea
A:
- Masalah keperawatan resiko
perubahan nutrisi sedikit teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
- Observasi TTV
- Kaji pola makan klien setiap hari
- Kaji ada mual atau muntah
- BB stabil atau penaikan
- IMT stabil atau dalam batas
normal
- Antar klien ke ruang OK untuk
dilakukan trakeostomi