Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

R
DENGAN ULKUS DEKUBITUS DI RUANG KARUING
RSUD JARAGA SASAMEH
BUNTOK

OLEH
RESKA VERA PUSPITA
NIM 113063J120058

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN
BANJARMASIN
2020

LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada Tn. R dengan Ulkus Dekubitus ini telah di setujui pada
tanggal…....Mei 2020.

Menyetujui,

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

CHRISNAWATI, BSN, MSN PUSPITA NIRMALA DEWI, S.Kep.,Ners

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN TN. R


DENGAN ULKUS DEKUBITUS DI RUANG KARUING

RSUD JARAGA SASAMEH BUNTOK

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

a. Nama : Tn. R
b. Umur : 53 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Petani
f. Agama : Islam
g. Suku/ Bangsa : Dayak/Indonesia
h. Alamat : Desa Puri Kab. Bar-Tim
i. Ruangan Dirawat : Ruang Karuing
j. Tanggal Masuk RS : 18-05-2020
k. No. Register : 02 17 34
l. Diagnosa Medis : Ulkus Dekubitus
m. Dokter yang Merawat : dr. D. N, Sp. PD

2. Riwayat Penyakit

a. Keluhan Utama

Pasien mengatakan ada luka dan nyeri pada area tulang ekor, nyeri pada kedua kaki
tidak bisa digerakkan, mual (+), nyeri ulu hati (+), tidak nafsu makan (+), muntah
(+), berat badan menurun.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tanggal 18 Mei 2020, pukul 12.00 WIB setelah makan siang pasien tiba-tiba
merasakan nyeri pada area tulang ekor, nyeri pada kedua kaki tidak bisa digerakkan,
mual (+), nyeri ulu hati (+), tidak nafsu makan (+), muntah (+), berat badan
menurun.

pasien tidak mampu menahan rasa sakitnya kemudian pasien dibawa ke IGD RSUD
Jaraga Sasameh dan akhirnya pasien dirawat di ruang karuing.
c. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien mempunyai riwayat penyakit Hemoroid pada tahun 2016 dan pernah berobat
ke Poli Umum

d. Riwayat Penyakit Keluarga

Keluarga pasien ada yang menderita penyakit yang sama yaitu orang tua pasien dan
sudah meninggal.

Genogram :

Keterangan:

: Laki-Laki

: Perempuan

: Pasien

: Meninggal

e. Riwayat Sosial

Pasien tinggal dirumah bersama istri dan keempat anak-anaknya, pasien bekerja
sebagai pegawai swasta, pasien merupakan suku dayak beragama Islam , pasien
tinggal dilingkungan yang bersih, sehat dan aman. Pasien mampu dengan baik
berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang disekitar tempat tinggalnya, pasien
ketika sakit memeriksakan diri kerumah sakit menggunakan BPJS kelas III.
3. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pasien tampak lemah
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 118 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 36,4°C
- SPO2 : 96 %
- BB : 50 Kg
- GCS : E : 4 V : 5 M : 6
- Tingkat Kesadaran : Compos Mentis

No Area Fisik Hasil pemeriksaan Analisa


1 Kepala Inspeksi : Tidak Ada
- Tidak ada kelainan bentuk, Masalah
- Simetris (+),
- Tidak ada lesi,
- Kulit kepala terlihat bersih,
- Distribusi rambut rata,
- Warna kulit kepala terlihat
bersih, tidak kering, warna
putih,
- Kebersihan kulit kepala baik
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan
- Tidak ada krepitasi
2 Mata Inspeksi : Tidak Ada
- Lapang pandang normal Masalah
- Mata Simetris
- Konjungtiva anemis
- Sclera normal kanan dan kiri
- Palpebra tidak ada edema dan
tidak ada lesi
- Tidak ada tanda peradangan
- Reflek cahaya; pupil miosis
- Reflek kornea dapat berkedip
normal
- Gerakan mata okuler
- Pasien dapat mengikuti
gerakan perawat.
3 Hidung Inspeksi : Tidak Ada
- Tidak ada kelaian bentuk Masalah
- Tidak ada sekresi/ benda
asing
- Warna normal
- Tidak ada peradangan
mukosa
- Pernafasan cuping hidung
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan
4 Mulut & Inspeksi : Tidak Ada
Tenggorokan - Mokusa bibir kering Masalah
- Mukosa dalam tidak ada lesi
- Adanya bau mulut
- Tidak ada stomatitis
- Gigi utuh
- Gusi dan lidah normal
- Pembengkakan tonsil tidak
ada
- Sakit tenggorokan tidak ada
5 Telinga Inspeksi : Tidak Ada
- Tidak ada kelainan bentuk Masalah
- Posisi sejajar
- Tidak ada serumen/ benda
asing
Palpasi :
- Nyeri tekan tidak ada
6 Leher Inspeksi : Tida Ada
- JVP: distensi vena jugularis Masalah
- Tidak ada kekakuan
- Tidak ada pembeseran
kelenjar tyroid
- Tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan
7 Dada/ Thorax Inspeksi : Tidak Ada
- Bentuk dada normal Masalah
- Warna kulit dada normal
- Ekspansi dinding dada
simetris
- Tidak ada tanda peradangan
- Tipe pernafasan takipnea
- Irama pernafasan irregular
- Frekuensi napas22x/menit
- Ictus cordis pada ICS 5
normal.
Palpasi :
- Taktil premitus getaran sama
(normal)
- Krepitasi tidak ada
- Nyeri tekan tidak ada
- Massa tidak ada.
Auskultasi :
Jatung :
- Aortic : S2 : DUP
- Tricuspidal S1 : LUP
- Pulmonal : S2 : DUP
- Mitral S1 : LUP , BJ normal
Paru :
- Suara nafas normal
Jenis suara nafas normal yang
ditemukan :
- Vesikuler
- Whezzing (-)
- Rhonki (-)
Perkusi :
- Jantung : Pekak
- Batas jantung normal
- Paru : sonor
8 Payudara & Inspeksi : Tidak Ada
Axila - Bentuk simetris Masalah
- kondisi kulit bersih
Palpasi :
- Tidak ada edema
- Tidak nyeri tekan
- Tidak teraba massa
9 Abdomen Inspeksi : Nyeri Tekan Pada
- Bentuk normal Epigastrium
- Kondisi kulit kering
Palpasi :
- Nyeri Tekan di epigastrium
Auskultasi : Bising usus 14 x/
menit
Perkusi : Timpani
10 Genetalia Inspeksi dan Palpasi : Tidak Ada
- Kondisi kulit bersih Masalah
- Penis normal tidak ada
benjolan, tidak ada lesi, tidak
ada lepuh
- Tidak ada nyeri tekan
11 Rectum Inspeksi : Tidak Ada
- Kondsi kulit sekitar anal Masalah
normal
- Hemoroid tidak ada.
Palpasi :
- Tidak ada massa abnormal
- Tidak ada nodul
- Tidak ada nyeri tekan
12 Ekstremitas Inspesi : Ada edema pada
- Kontraktur dan deformitas ekstremitas
tidak ada bawah dan nyeri
- Ada edema pada ekstremitas pada area tulang
bawah ekor dan kedua
- Aktivitas dibantu oleh kaki.
keluarga
- Jumlah jari ada 5 (Normal)
- Kekuatan otot :
5 5
3 3
P : Nyeri timbul saat mika-miki
Q : Nyeri seperti ditusuk - tusuk
R : Nyeri timbul pada area tulang
ekor dan kedua kaki
S : Skala nyeri 4-6 (nyeri sedang)
T : Nyeri timbul selama 5-15
menit
Palpasi :
- Edema derajat II
- Kedalaman 5 mm kembali
dalam waktu 5 detik
- Ada nyeri tekan

13 Kulit & Kuku Inspeksi : Tidak Ada


- Warna Kulit dan kuku Masalah
normal
- bentuk kuku normal
- turgor kulit kering
Palpasi :
- Akral hangat
- Cappilary refill time (CRT <
2 detik )

4. 11 Pola Gordon

a. Pola Persepsi Terhadap Kesehatan – Manajemen Kesehatan


Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan kesehatan sangatlah penting
oleh sebab itu pasien berusaha menjaga kesehatanya apabila sakit pasien selalu
berobat ke puskesmas atau rumah sakit .
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengikuti terapi pengobatan dari dokter.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

b. Pola Aktivitas dan Latihan


Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan dapat beraktivitas secara baik
seperti biasanya, makan, minum, bekerja dan melakukan personal hygiene sendiri.
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan badan lemah, kedua kaki tidak bisa
digerakkan dan tidak bisa melakukan aktivitas sendiri dibantu oleh keluarga. Pasien
hanya terbaring ditempat tidur.
Pemeriksaan Fisik :
- Kontraktur : tidak ada
- Deformitas: tidak ada
- Edema : ekstremitas bawah edema dan tidak bisa digerakkan
- Edema derajat II kedalaman 5 mm kembali dalam waktu 5 detik
- Nyeri / nyeri tekan : ada
- Pasien tampak dibantu oleh keluarganya dalam melakukan aktivitas
- Terpasang infus ditangan sebelah kanan

- Kekuatan otot :

5 5
3 3

Masalah Keperawatan : Intoleransi Aktivitas


c. Pola Istirahat dan Tidur
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan tidurnya efektif 8 jam/hari, dan
kebiasaan tidur siang 2 jam/hari.
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan sebisa mungkin tidur agar tidak
merasakan nyeri pada area tulang ekor dan kedua kaki
Pemeriksaan Fisik :
- TD: 110/70 mmHg
- N: 118x/menit
- SPO2: 96%
- Suhu: 36.4 ᵒC
- Respirasi: 22x/menit
- Suara nafas vesikuler
Masalah Keperawatan : Tidak ada Masalah

d. Pola Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan makannya teratur. Jenis
makanan nasi, sayur,buah dan lauk. Pasien mampu menghabiskan 1 porsi makanan.
Konsumsi cairan sekitar 8 gelas perhari. BB : 75 kg, TB : 165 cm
Masuk Rumah Sakit : Nafsu makan menjadi turun, mual, muntah, nyeri ulu hati,
hanya makan 2-3 sendok makan dengan menu bubur. Konsumsi cairan sekitar 4 gelas
perhari. Membran mukosa kering, kulit kering. BB : 50 kg. TB 165 cm
Pemeriksaan Fisik :

- TB : 165 cm
- BB : 50 kg
- IMT : 18,36
IMT = BB (kg)
TB (m) x TB (m)
50 kg = 18,36
2,7225
- Kategori berat badan kurang
- Tampak kurus
- Pasien tampak tidak mampu menghabiskan 1 porsi makanan, hanya mampu
makan 2-3 sendok makanan.
- Pasien tampak muntah

Masalah Keperawatan : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

e. Pola Eliminasi
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan BAB sekali dalam sehari
dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. BAK ± 6-7 kali dalam
sehari dengan warna urine kuning jernih dan bau khas.
Masuk Rumah Sakit : BAB 1-2 kali dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau
amis. BAK ± 3-4 kali dalam sehari, warna kuning
Pemeriksaan Fisik :
- Pasien BAK ± 3-4x/hari
- Warna kuning, ± 800 cc/hari
- Tidak terdapat nyeri tekan pada kandung kemih
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah

f. Pola Kognitif- Perceptual


Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan bicara normal, penglihatan
tidak mengalami gangguan, pendengaran normal, pasien mampu memahami apa
yang kita maksud dan pasien mengatakan sudah memahami tentang keadaan nya
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan menerima penyakitnya dan menerima
apapun keadaan dirinya.
Pemeriksaan Fisik :
- TD: 110/70 mmHg
- N: 118x/menit
- SPO2: 96%
- Suhu: 36.5 ᵒC
- Respirasi: 22x/menit
- P : Nyeri timbul saat berbaring dan mika-miki
- Q : Nyeri seperti ditusuk - tusuk
- R : Nyeri timbul pada area tulang ekor, kedua kaki dan epigastrium
- S : Skala nyeri 4-6 (nyeri sedang)
- T : Nyeri timbul selama 5-15 menit
Masalah Keperawatan : Nyeri Akut

g. Pola Konsep Diri


Sebelum Masuk Rumah Sakit :

- Citra tubuh: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci karena
semua yang ada pada dirinya adalah anugerah dari Allah yang Maha Kuasa.
- Identitas diri: Pasien mengatakan ia adalah seorang laki-laki.
- Peran: Pasien mengatakan dia adalah seorang suami, ayah dan kepala keluarga
sekaligus bekerja sebagai petani
- Ideal diri: Pasien mengatakan berharap tetap semangat menjalani hidup ini.
- Harga diri: Pasien mengatakan semangat agar tidak membebani keluarganya

Masuk Rumah Sakit :

- Citra tubuh: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci karena
semua yang ada pada dirinya adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa.
- Identitas diri: Pasien mengatakan ia adalah seorang laki-laki.
- Peran: Pasien mengatkana dia adalah seorang suami ayah dan kepala keluarga
sekaligus bekerja sebagai petani, namun selama masuk rumah sakit pasien tidak
dapat bekerja..
- Ideal diri: Pasien berharap agar nyeri ulu hati, tulang ekor dan kedua kakinya
dapat berkurang dan tidak nyeri lagi supaya dapat kembali beraktivitas seperti
biasanya.
- Harga diri: Pasien merasa sedih karena membebani keluarga mengurusnya karena
sakit.

Masalah keperawatan : Tidak ada masalah

h. Pola Mekanisme Stres dan Koping


Sebelum Masuk Rumah Sakit :

- Pengambil keputusan : Pasien mengatakan sendiri dibantu oleh isteri


- Masalah utama terkait dengan penyakit : Pasien mengatakan tidak ada
- Hal yang biasa dilakukan jika mengalami stress/ masalah : Pasien mengatakan
bercerita kepada isteri dan orang tua dan berdoa kepada Tuhan
- Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien mengatakan agar sakit pada tulang
ekor dan kedua kakinya berkurang dan tidak nyeri lagi.
- Perubahan yang dirasakan setelah sakit : Pasien mengatakan dapat bekerja tapi
tidak boleh bekerja secara berlebihan.

Masuk Rumah Sakit :

- Pengambil keputusan : pasien mengatakan sendiri dibantu oleh isteri


- Masalah utama terkait dengan perawatan di RS / penyakit : pasien mengatakan
tidak ada
- Hal yang biasa dilakukan jika mengalami stress/ masalah : pasien mengatakan
bercerita kepada isteri dan orang tua dan berdoa kepada Tuhan
- Harapan setelah menjalani perawatan : Pasien mengatakan agar sakit pada tulang
ekor dan kedua kakinya bisa berkurang dan bisa pulang ke rumah
- Perubahan yang dirasakan setelah sakit : Pasien mengatakan tidak dapat bekerja
seperti biasanya.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
i. Pola seksual dan reproduksi
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan dia adalah seorang laki-laki
berumur 53 tahun. Hubungan pasien dan istri sangat harmonis Pasien selalu dijaga
oleh istri dan anaknya.
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan akibat dari penyakitnya dapat
menurunkan kualitas dan fungsi seksual sekaligus reproduksi.
Pemerisaan Fisik :
- Kondisi kulit : bersih
- Penis : normal tidak ada benjolan , tidak ada lesi, tidak ada lepuh , tidak ada
nyeri.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
j. Pola Peran dan Hubungan
Sebelum Masuk Rumah Sakit :

- Peran dalam keluarga : pasien mengatakan sebagai suami dan ayah dari anaknya,
mencari nafkah dalam keluarga.
- Sistem pendukung : pasien mengatakan istri, anak dan orang tua serta saudara
kandung nya.
- Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : pasien
mengatakan tidak ada
Masuk Rumah Sakit
- Peran dalam keluarga : Pasien mengatakan sebagai suami dan ayah dari anaknya,
mencari nafkah dalam keluarga.
- Sistem pendukung : Pasien mengatakan istri, anak dan orang tua serta saudara
kandung nya.
- Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : Pasien
mengatakan tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan beragama islam dan taat dalam
menjalankan ibadah
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan adanya perubahan status kesehatan dan
penurunan fungsi tubuh tidak menghambat pasien dalam melaksanakan ibadah tetapi
mempengaruhi pola ibadah pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah

B. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Laboratorium

No Hari/Tanggal Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Analisa


1 Senin, 18 Mei 2020 Hemoglobin : 8,1 gr % 12-14 % Keterangan : Menurun.

Analisa : Hemoglobin

adalah molekul di dalam

eritrosit dan bertugas

untuk mengangkut

oksigen. Penurunan

hemoglobin terjadi pada

penderita anemia,

penyakit ginjal dan

pemberian cairan

intavena (misal infus)

yang berlebihan. Selain

itu dapat pula

disebabkan oleh obat-

obatan tertentu, seperti


antibiotik dan aspirin
2 Senin, 18 Mei 2020 Leukosit : 4000- 11.000 Keterangan : Meningkat
18.800 (ribu/mm3) (ribu/mm3 ) Analisa :
Peningkatan leukosit
disebabkan karena
adanya infeksi dan
adanya proses
implamasi,semakin
meningkat leukosit
maka implamasi yang
terjadi semakin berat
menyebabkan
kemampuan organ pada
sel dalam tubuh
semakin berkurang,
sehingga sistem imun
menurun, oleh sebab itu
perlu dilakukan
pemeriksaan leukosit
untuk menengakan
diagnosa serta
memberikan terapi pada
pasien. Adapun definisi
dari Leukosit adalah sel
yang membentuk
komponen darah .sel
darah putih ini berfungsi
untuk membantu tubuh
melawan berbagai
penyakit.
Leukosit terdiri dari 5
komponen yaitu
neutrofil, limfosit,
monosit, eosinofil, dan
basofil. Normalnya,
leukosit terdiri dari
40%-60% neutrofil,
20%-40% limfosit, 2%-
8% monosit, 1%-4%
eosinofil, dan 0,5%-1%
basofil.
3. Senin, 18 Mei 2020 HBsAg : Negatif Negatif keterangan : Normal
Analisa
Pemeriksaan HBsAg
Adalah Tes darah untuk
mendiagnosis hepatitis
B.
4. Senin, 18 Mei 2020 Uric-acid :4,50 2,4-5,7 mg/dl Keterangan : Normal
Analisa :
Pemeriksaan Uric Acid
adalah Pemeriksaan
untuk mengetahui kadar
asam urat.
5. Senin , 18 Mei 2020 Cholesterol : < 200 mg/dl Keterangan :Normal
112 mg/dl Analisa :
kolesterol atau disebut
juga pemeriksaan profil
lipid adalah
pemeriksaan medis
berupa tes darah untuk
mengukur jumlah total
zat lemak (kolesterol
dan trigliserida) dalam
darah. 
Gaya hidup dan pola
makan
yang kurang
sehat menyebabkan 
gangguan kesehatan
akibat kolesterol tinggi
bisa
mengancam siapa pun
tanpa kenal usia.

6. Senin,18 Mei 2020 Triglyserid : < 150 mg/dl Keterangan : Meningkat


173 mg/dl Analisa :
Tes kolesterol dan
trigliserida adalah tes
darah yang digunakan
untuk mengukur jumlah
total zat lemak
(kolesterol dan
trigliserida) dalam
darah.
Kolesterol bergerak
melalui darah dan
melekat pada protein.
Kolesterol dan protein
ini disebut dengan
lipoprotein. Analisis
lipoprotein (profil
lipoprotein atau profil
lipid) mengukur kadar
darah dari jumlah
kolesterol, LDL
kolesterol, HDL
kolesterol, dan
trigliserida.
7. Senin, 18 Mei 2020 Albumin : 2,27 3,5-5,0 g/dl Keterangan : Menurun
Analisa :
Pemeriksaan yang
dilakukan untuk
mengetahui kadar
albumin dalam
darah.albumin sendiri
merupakan protei yang
terdapat di dalam darah
manusia dan diproduksi
oleh organ hati. Zat ini
memiliki fungsi
mengatur tekanan dalam
pembuluh darah .
8. Senin, 18 Mei 2020 Hematokrit : 26,0 % 40-48 % Keterangan : Menurun
Analisa :
Hematokrit (Ht)
menunjukkan
jumlah persentase
perbandingan sel darah
merah terhadap volume
darah.
Hematokrit merupakan
kadar sel darah merah
dalam darah. Kadar sel
darah merah yang
terlalu rendah dan atau
terlalu tinggi dapat
menjadi pertanda
sedang mengidap
penyakit tertentu seperti
anemia atau dehidrasi.
9. Senin, 18 Mei 2020 Trombosit : 528.000 150.000- Keteranan : Meningkat
( Ribu/mm3) 400.000 Analisa:
( Ribu/mm3) Trombosit adalah sel
darah yang penting
dalam pembekuan darah
normal. Jumlah
trombosit dapat
digunakan sebagai
metode skrining (deteksi
dini) dan mendiagnosis
berbagai penyakit atau
kondisi yang dapat
menyebabkan masalah
pada penggumpalan
darah.
Saat mengalami luka,
trombosit akan
menggumpal dan
membantu
menghentikan
pendarahan yang terjadi.
Bila Anda tidak
memiliki jumlah
trombosit normal, tubuh
Anda tidak bisa
membekukan darah dan
menghentikan
pendarahan.
10. Senin, 18 Mei 2020 GDS : 182 mg/dl 70-110 mg/dl Keterangan :Meningkat
Analisa :
Peningkatan kadar gula
dalam darah
dikarenakan resitensi
insulin . Oleh sebab itu
perlu dilakukan cek
kadar gula dalam darah
untuk menengakan
diagnosa dan
memberikan terapi obat-
obatan pada pasien
.Adapun definisi dari
Pemeriksaan gula darah
atau tes glukosa darah
adalah tes yang
bertujuan untuk
mengukur jumlah
glukosa (gula) dalam
darah. Pemeriksaan ini
terutama dilakukan
untuk memeriksa
diabetes tipe 1, diabetes
tipe 2, dan diabetes
gestasional, di mana
kadar gula darah
seseorang meningkat.
Dalam beberapa kasus,
pemeriksaan gula darah
juga dapat digunakan
untuk menguji
hipoglikemia, ketika
kadar gula darah terlalu
rendah.
11. Senin, 18 Mei 2020 Ureum : 34,9 mg/dl 10-50 mg/dl Keterangan : Normal
Analisa :
Tes Blood Urea
Nitrogen (BUN) adalah
pemeriksaan
laboratorium yang
bertujuan untuk
menetapkan kadar
nitrogen ureum dalam
darah. Pemeriksaan
kadar nitrogen ureum
darah (BUN) dilakukan
dengan cara mengukur
konsentrasi nitrogen di
dalam plasma darah.
Hati berfungsi untuk
memecah protein dari
makanan dan
menghasilkan zat
Nitrogen urea yang akan
disaring lewat ginjal dan
dibuang melalui urine.
Kadar ureum di dalam
darah ini dapat
mencerminkan
keseimbangan produksi
ureum pada hati dan
fungsi ekskresi atau
pembuangan ureum
tersebut melalui ginjal.
12. Senin, 18 Mei 2020 Creatinin : 0,52 mg/dl 0,7-1,37 Keterangan : Normal
mg/dl Analisa :
Uji kreatinin digunakan
untuk menghitung
jumlah kreatinin dalam
darah. Kreatinin adalah
produk limbah dari
kreatin fosfat, yang
digunakan dalam proses
kontraksi otot.
Berdasarkan massa otot,
tubuh Anda akan
memproduksi keratin,
dan kreatinin. Jumlah
yang diproduksi per hari
umumnya cenderung
stabil. Kreatinin, seperti
blood urea nitrogen
(BUN), akan
dikeluarkan oeh ginjal
melalui proses ekskresi.
Tingkat konsentrasi dari
serum kreatinin
umumnya tidak akan
berubah jika fungsi
ekskresi ginjal bekerja
dengan baik.
13. Selasa, 19 Mei 2020 Urine Rutin : Phisis : Keterangan : Lekosit
Phisis : warna kuning warna esterase Positif 3
muda, kekuningan meningkat
Kejernihan : Agak Kejernihan : Analisa :
keruh jernih Peningkatan leukosit
Bau : Normal Kimia : dalam pemeriksaan
Kimia : reduksi: urine rutin menujukan
Reduksi: Negatif Negatif adanya infeksi saluran
Protein : Positif protein : kemih .
PH : 8,8 Negatif Pemeriksaan Urinalisis
Sedimen Bj : 1,000 Ph normal : adalah analisa
Epinel : 5-7 4,5-8,0 fisik,kimia, dan
Leukosit :50-55 sedimen Bj : mikroskopik terhadap
Eritrosit :6-10 1,003- urine, berguna untuk
Kristal : Ca.otalat 1,030g/mL mendiagnosa penyakit
positif 1 epitel : < 15- ginjal atau infeksi
silinder : Negatif 20 saluran kemih dan
Lain-lain : Blood : leukosit : < 5 untuk mendeteksi
Positif 1 Eritrosit : 4-5 adanya penyakit
Khusus : Kristal : metabolic.
Keton, negatif
,bilirubin,nitrit : Silinder :
Negatif negatif
Urobilin : Positif 1 Khusus :
Leukosit esterase : Keton :
Positif 3 Negatif
Urobilin :
Negatif
bilirubin :
Negatif
nitrit :
Negatif
Leukosit
esterase :
negatif

C. ANALISA DATA

Data Etiologi Problem


DS: Pasien mengatakan ada luka Menurunnya Sirkulasi Kerusakan Integritas
pada tulang ekor Darah Kejaringan Faktor Jaringan
DO : K/U Lemah Mekanik
- Tampak luka dekubitus
pada area tulang ekor
- Vital sign :
TD : 110/70
N : 118 x/menit
T : 36,4 C
RR : 22 x/ menit
DS : Pasien mengatakan nyeri - Destruksi Jaringan Nyeri Akut
area luka pada tulang (Luka Dekubitus)
ekor, nyeri ulu hati, dan - Agen Injury Biologis
nyeri kedua kaki
DO : K/U Lemah
- Pasien tampak meringis
- P: Nyeri timbul saat
berbaring dan pada saat
mika-miki
- Q: Nyeri seperti ditusuk –
tusuk
- R: Nyeri timbul pada area
tulang ekor, kedua kaki,
dan pada epigastrium
- S: Skala nyeri 4-6 (nyeri
sedang)
- T: Nyeri timbul selama
5-15 menit
- Vital sign :
TD : 110/70
N : 118 x/menit
T : 36,4 C
RR : 22 x/ menit
DS: Kelemahan Fisik Intoleransi Aktivitas
Pasien mengatakan kedua kaki
tidak bisa digerakkan.
DO:
- K/U Lemah
- Pasien terlihat lemas hanya
berbaring ditempat tidur
- Aktivitas dibantu oleh
keluarga
- Kekuatan otot :
5 5
3 3

- Vital Sign :
TD : 110/70 mmHg
N : 118 x/menit
S : 36,4ᵒC
RR : 22 x/menit
SPO2 : 96 %
DS : Intake Yang Tidak Adekuat Ketidakseimbangan Nutrisi
Pasien mengatakan tidak nafsu Sekuder Terhadap Kurang Dari Kebutuhan
makan, mual, muntah, nyeri ulu Anoreksia. Tubuh
hati, hanya makan 2-3 sendok
makan
DO :
- K/U Lemah
- TB : 165 cm
- BB : 50 kg
- IMT : 18,36
- IMT = BB (kg)
TB (m) x TB (m)
50 kg = 18,36
2,7225
- Kategori berat badan kurang
- Tampak kurus
- Pasien tampak tidak mampu
menghabiskan 1 porsi
makanan, hanya mampu
makan 2-3 sendok makanan.
- Pasien tampak muntah
D. NURSING CARE PLAN
Diagnosa Keperawatan I : Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan Menurunnya Sirkulasi Darah Kejaringan Faktor Mekanik.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
1 Kerusakan Integritas Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien 1. Pakaian yang longgar 1. Menganjurkan S: Pasien mengatakan
Jaringan tindakan asuhan menggunakkan tidak dapat pasien ada luka pada
berhubungan dengan keperawatan selama pakaian yang longgar menghambat sirkulasi menggunakkan tulang ekor
Menurunnya 1x6 jam integritas 2. Jaga agar kulit tetap darah pakaian yang O: K/U Lemah
Sirkulasi Darah jaringan membaik bersih dan kering 2. Kulit yang bersih dan longgar - Tampak luka
Kejaringan Faktor dengan kriteria hasil: 3. Monitor kulit adanya kering dapat terhindar 2. Menjaga agar kulit dekubitus pada
Mekanik. Ditandai  Perfusi jaringan kemerahan dari resiko ulkus tetap bersih dan area tulang ekor
dengan : normal 4. Oleskan lotion atau 3. Kemerahan tanda kering - Vital sign :
DS:Pasien  Tidak ada tanda- baby oil pada daerah awal adanya iskemik 3. Memonitor kulit TD : 120/70
mengatakan ada tanda infeksi yang tertekan 4. Menjaga elastisitas adanya kemerahan N : 106 x/menit
luka pada tulang  Ketebalan dan 5. Mandikan pasien kulit 4. Mengoleskan lotion T : 36,6 C
ekor tekstur jaringan dengan air hangat dan 5. Air hangat dapat atau baby oil pada RR : 22 x/ menit
DO : K/U Lemah normal sabun membuka pori-pori daerah yang tertekan A:Masalah Belum
- Tampak luka  Menunjukkan 6. Observasi luka : dan membersihkan 5. Memandikan pasien Teratasi
dekubitus pada pemahaman lokasi, dimensi, kotoran dengan bersih dengan air hangat P: Lanjutkan Intervensi
area tulang dalam proses kedalaman 6. Dapat mengetahui dan sabun 1,2,3,4,5,6,7,8,9
ekor perbaikan kulit luka,jaringan tinggkatan luka 6. Mengobservasi
- Vital sign : dan mencegah nekrotik, tanda 7. Melatih keluarga luka : lokasi,
TD : 110/70 terjadinya cidera infeksi lokal perawatan secara dimensi, kedalaman
N : 118 berulang 7. Ajarkan keluarga mandiri luka,jaringan
x/menit Menunjukkan tentang luka dan 8. Meningkatkan proses nekrotik, tanda
T : 36,4 C terjadinya proses perawatan luka pembentukkan infeksi lokal
RR : 22 x/ penyembuhan luka 8. Kolaborasi ahli gizi jaringan 7. Mengajarkan
menit pemberian diet 9. Mencegah keluarga tentang
TKTP penyebaran bakteri luka dan perawatan
9. Lakukan teknik pada luka yang luka
perawatan luka menyebabkan infeksi 8. Berkolaborasi ahli
dengan steril gizi pemberian diet
TKTP
9. Melakukan teknik
perawatan luka
dengan steril

Diagnosa Keperawatan II: Nyeri Akut berhubungan dengan Destruksi Jaringan (Luka Dekubitus), Agen Injury Biologis.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Mengetahui jenis 1. Mengkaji nyeri secara S: Pasien mengatakan
berhubungan dengan asuhan keperawatan komperhensif: lokasi, nyeri secara komperhensif: lokasi, nyeri area luka pada
- Destruksi Jaringan selama 1 x 6 jam nyeri durasi, karakteristik, komperhensif durasi, karakteristik, tulang ekor, nyeri ulu
(Luka Dekubitus) berkurang sampai frekuensi, intensitas, 2. Menentukan tingkat frekuensi, intensitas, hati, dan nyeri kedua
- Agen Injury menghilang dengan faktor pencetus skala nyeri ringan/ faktor pencetus kaki berkurang
Biologis. Ditandai kriteria hasil: 2. Monitor skala nyeri sedang/berat 2. Memonitor skala O: K/U Lemah
Dengan:  Mampu dan reaksi nonverbal 3. Melihat riwayat nyeri nyeri dan reaksi - Pasien tampak sedikit
DS: Pasien mengontrol nyeri: 3. Gunakan teknik pasien sebelumnya nonverbal lebih rileks
mengatakan nyeri tahu penyebab, komunikasi teraputik dan cara mengatasi 3. Menggunakan teknik P: Nyeri timbul saat
area luka pada mampu untuk mengetahui 4. Membuat suasana komunikasi terapetik berbaring dan pada
tulang ekor, nyeri menggunakan pengalaman nyeri rileks pada untuk mengetahui saat mika-miki
ulu hati, dan teknik 4. Kontrol faktor lingkungan pengalaman nyeri Q:Nyeri seperti
nyeri kedua kaki nonfarmakologi lingkungan yang 5. Menstimulasi 4. Mengontrol faktor ditusuk – tusuk
DO: untuk mengurangi dapat mempengaruhi pemngeluaran lingkungan yang R: Nyeri timbul pada
K/U Lemah nyeri) respon klien terhadap hormon oksitoksin dapat mempengaruhi area tulang ekor,
- Pasien tampak  Melaporkan ketidaknyamanan: 6. Dapat mencegah respon klien terhadap kedua kaki, dan
meringis bahwa nyeri suhu ruangan, cahaya, penyebab nyeri pada ketidaknyamanan: pada epigastrium
- P: Nyeri timbul berkurang dengan kegaduhan pasien suhu ruangan, cahaya, S: Skala nyeri 1-3
saat berbaring dan menggunakan 5. Ajarkan teknik 7. Pada nyeri skala kegaduhan (nyeri ringan)
pada saat mika- manajemen nyeri nonfarmakologis: sedang hingga berat, 5. Mengajarkan teknik T: Nyeri timbul
miki  Mampu relaksasi, distraksi, analgesik dapat nonfarmakologis: selama 5-10 menit
- Q: Nyeri seperti mengenali nyeri terapi musik, masase menghilangkan nyeri relaksasi, distraksi, - Vital sign :
ditusuk – tusuk (skala, intensitas, 6. Informasikan kepada terapi musik, masase TD : 110/70
- R: Nyeri timbul frekuensi dan klien tentang prosedur 6. Menginformasikan N : 106 x/menit
pada area tulang tanda nyeri) yang dapat kepada klien tentang T : 36,6 ᵒC
ekor, kedua kaki,  Tidak meningkatkan nyeri: prosedur yang dapat RR : 22 x/ menit
dan pada menunjukkan misal klien cemas, meningkatkan nyeri: SPO2 : 96 %
epigastrium respon nono kurang tidur, posisi misal klien cemas, A: Masalah Teratasi
- S: Skala nyeri 4-6 verbal adanya tidak rileks kurang tidur, posisi Sebagian
(nyeri sedang) nyeri 7. Kolaborasi medis tidak rileks P : Lanjutan Intervensi
- T: Nyeri timbul Tanda vital dalam untuk pemberian 7. Berkolaborasi medis 1,2,5,6,7
selama 5-15 menit rentang yang analgetik untuk pemberian
- Vital sign : diharapkan analgetik
TD : 110/70
N : 118 x/menit
T : 36,4 C
RR : 22 x/ menit

Diagnosa Keperawatan III : Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Kelemahan Fisik.


NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
3 Intoleransi Aktivitas NOC NIC Terapi Aktivitas NIC S: Pasien mengatakan
Berhubungan Dengan  Energy conservation Activity terapi 1. Untuk memaksimalkan Activity terapi kedua kaki mulai bisa
Kelemahan Fisik.  Activity tolerance 1. Kolaborasikan dengan anggota gerak pasien 1. Berkolaborasikan sedikit digerakkan.
Ditandai Dengan :  Self care : ADLs tenaga rehabilitasi 2. Agar sejauh mana dengan tenaga O :
DS: Criteria hasil medic dalam kemampuan gerak rehabilitasi medic - K/U Lemah
Pasien mengatakan  Berpartisipasi dalam merencakanakan pasien untuk dilatih dalam - Pasien tampak
kedua kaki tidak aktivitas fisik tanpa program terapi yang 3. Menentukan aktivitas merencakanakan hanya berbaring
bisa digerakkan. disertai peningaktan tepat yang dapat dilakukan program terapi yang ditempat tidur
DO: tekanan darah, nadi 2. Bantu klien untuk pasienyang disesuaikan tepat - Aktivitas masih
- K/U Lemah dan RR mengidentifikasi tingkat elemahannya 2. Membantu klien untuk dibantu oleh
- Pasien terlihat  Mampu melakukan aktivitas yang mampu 4. Untuk menentukan alat mengidentifikasi keluarga
lemas hanya aktivitas sehari-dari dilakukan bantu apa yang aktivitas yang mampu - Kekuatan otot :
berbaring (ADLs) secara 3. Bantu untuk memilih dibutuhkan dilakukan 5 5
ditempat tidur aktivitas konsisten 5. Istirahat memungkinkan 3. Membantu untuk 4 4
mandiri
- Aktivitas dibantu yang sesuai dengan tubuh memperbaiki memilih aktivitas
 Tanda-tanda vital - Vital Sign :
oleh keluarga kemampuan fisik, energi yang digunakan konsisten yang sesuai
normal TD:120/70 mmHg
psikologi dan social selama aktivitas dengan kemampuan
 Energy psikomotor N : 106 x/menit
4. Bantu untuk fisik, psikologi dan
 Level kelemahan S : 36,6 ᵒC
- Kekuatan otot : mengidentifikasi social
 Mampu berpindah : RR : 22 x/menit
5 5 aktivitas yang disukai 4. Membantu untuk
3 3 dengan atau tanpa monitor respon fisik, mengidentifikasi SPO2 : 96 %
bantuan alat emosi, social dan aktivitas yang disukai
- Vital Sign :
 Status spiritual monitor respon fisik,
TD:110/70 5. Ajarkan pasien emosi, social dan
kardipulmunari
mmHg bagaimana spiritual
adekuat
N : 118 x/menit menghadapi aktivitas, 5. Mengajarkan pasien
 Sirkulasi status baik
S : 36,4ᵒC menghindari bagaimana
Status respirasi :
RR : 22 x/menit kelelahan dan berikan menghadapi aktivitas,
pertukaran gas dan
SPO2 : 96 % periode istirahat menghindari
ventilasi adekuat
kelelahan dan berikan
periode istirahat

Diagnosa Keperawatan IV : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan Intake Yang Tidak Adekuat
Sekuder Terhadap Anoreksia.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
4 Ketidakseimbangan NOC : 1. Kaji kemampuan 1. Klien mampu makan 1. Mengkaji kemampuan S:Pasien mengatakan
Nutrisi Kurang Dari  Nutritional status klien untuk tanpa ada masalah klien untuk memenuhi mulai bisa makan, mual
Kebutuhan Tubuh  Nutritional status : memenuhi 2. Mual dan muntah kebutuhan nutrisi berkurang, muntah (-),
Berhubungan food and fluid kebutuhan nutrisi dapat menurunkan 2. Menginformasikan nyeri ulu hati
Dengan Intake Yang  Intake 2. Informasikan nafsu makan kepada keluarga berkurang
Tidak Adekuat  Nutritional status : kepada keluarga 3. Pemenuhan nutrisi faktor yang dapat O : K/U Lemah
Sekuder Terhadap nutrient intake faktor yang dapat TKTP menimbulkan mual - TB : 165 cm
Anoreksia. Ditandai  Weight control menimbulkan mual 4. Pemeriksaan menilai dan muntah - BB : 50 kg
dengan : Setelah dilakukan dan muntah hasil laborat dalam 3. Mengajarkan pada - IMT : 18,36
DS : asuhan keperawatan 3. Ajarkan pada klien / nilai normal yang klien / keluarga - IMT = BB (kg)
Pasien mengatakan selama 1 x 6 jam keluarga tentang mengindikasikan tentang pentingnya TB (m) x TB (m)
tidak nafsu makan, nutrisi kurang dari pentingnya nutrisi klien kebutuhan nutrisi 50 kg = 18,36
mual, muntah, nyeri kebutuhan teratasi kebutuhan nutrisi 5. Kulit tidak kering dan 4. Berkolaborasi dengan 2,7225
ulu hati, hanya dengan Kiteria hasil : 4. Kolaborasi dengan warna sesuai pigmen medis dan ahli gizi - Kategori berat badan
makan 2-3 sendok medis dan ahli gizi 6. Menilai nutrisi dari untuk: kurang
 Adanya
makan untuk: kekuatan akar rambut Program therapi, diet, - Tampak kurus
peningkatan berat
DO : Program therapi, 7. Konjungtiva berwarna pemeriksaan laborat - Pasien tampak
badan sesuai
- K/U Lemah diet, pemeriksaan pink ( albumin, protein, Hb mampu
dengan tujuan
- TB : 165 cm laborat ( albumin, 8. Keluarga dapat dan Ht), pemberian menghabiskan
 Berat badan ideal
- BB : 50 kg protein, Hb dan Ht), mendorong klien nutrisi parenteral setengah porsi
- IMT : 18,36 sesuai dengan pemberian nutrisi untuk makan 5. Memonitor kulit makanan
- IMT = BB (kg) tinggi badan parenteral 9. Lingkungan dapat kering dan perubahan A: Masalah Teratasi
TB (m) x TB (m)  Mempu 5. Monitor kulit kering mempengaruhi nafsu pigmentasi Sebagian
50 kg = 18,36 mengidentifikasi dan perubahan makan klien 6. Memonitor P: Lanjutkan Intervensi
2,7225 kebutuhan nutrisi pigmentasi kekeringan, rambut 1.2.3.4.5.6.7.8.9
- Kategori berat  Tidak ada tanda- 6. Monitor kekeringan, kusam dan mudah
badan kurang tanda malnutrisi rambut kusam dan patah
- Tampak kurus  Menunjukkan mudah patah 7. Memonitor pucat,
- Pasien tampak peningkatan fungsi 7. Monitor pucat, kemerahan dan
tidak mampu pengecapan dari kemerahan dan kekeringan jaringan
menghabiskan 1 menelan kekeringan jaringan konjungtiva
porsi makanan, Tidak terjadi konjungtiva 8. Bantu klien dalam
hanya mampu penurunan berat 8. Bantu klien dalam makan dan libatkan
makan 2-3 badan yang berarti makan dan libatkan keluarga dalam
sendok makanan. keluarga dalam pemberian makanan
- Pasien tampak pemberian makanan 9. Menciptakan
muntah 9. Ciptakan lingkungan lingkungan yang
yang nyaman saat nyaman saat makan
makan
E. DRUGS STUDY

Name of Indications Contraindications Drug Adverse Nursing


Drug Mechanism Effects Considerations
Injeksi Untuk mengatasi Pada individu ceftriaxone yang sering Pre :
Ceftriaxo infeksi bakteri dengan riwayat adalah sebagai terjadi meliputi - Mengkaji
ne 1 gram negatif hipersensitivitas antibiotik reaksi lokal riwayat alergi.
gram, / maupun gram terhadap obat ini dengan pada area - Menggunakan
12jam positif. Dosis atau golongan mekanisme aksi injeksi, prinsip 12
( IV ) ceftriaxone yang sefalosporin menghambat eosinofilia, benar dalam
diberikan biasanya lainnya. dinding sel trombositosis, pemberian
berkisar antara 1–2 Penggunaan harus bakteri. diare, dan obat.
gram per 12 atau hati-hati pada Ceftriaxone leukopenia - Menjelaskan
24 jam, tergantung pasien dengan berperan dalam efek samping
pada penyakit dan riwayat alergi melawan obat.
tingkat keparahan penicillin karena berbagai
infeksi. Dosis bisa terjadi reaksi mikroorganisme Post :
maksimal yang silang. , terutama - Observasi
dapat diberikan bakteri gram efek samping
adalah 4 gram/hari. negatif. obat.
Ceftriaxone - Observasi
didistribusikan efek terapi
dengan baik ke obat.
dalam cairan Observasi
dan jaringan tanda-tanda
tubuh, dan alergi.
sebagian besar
diekskresikan
melalui urin.
Injeksi Obat untuk Dikontraindikasika Omeprazole Nyeri perut Pre :
Omepraz mengatasi n untuk pasien bekerja Sakit kepala - Mengkaji
ole 40 gangguan lambung yang diketahui melawan asam Gangguan riwayat alergi.
mg / 12 seperti penyakit hipersensitivitas lambung dengan pencernaan - Menggunakan
jam asam lambung dan terhadap obat ini menghambat seperti diare prinsip 12
( IV) tungkak lambung aktivitas yang benar dalam
obat ini dapat transporter H +/ berkelanjutan pemberian
mengurangi K + serta adanya obat.
produksi asam atpase( pompa darah atau - Menjelaskan
lambung,untuk proton ) pada lendir pada efek samping
meringgankan permukaan tinja obat.
gejala sakit sambungan sel Reaksi alergi
maag,obat ini juga pariental gastik obat seperti Post :
dapat membantu munculnya - Observasi
penyembuhan ruam pusing efek samping
kerusakan pada hingga sesak obat.
jaringan lambung nafas - Observasi
efek terapi
obat.
Observasi
tanda-tanda
alergi.
Paraceta digunakan untuk Hipersensitivitas.  
sebagai inhibitor Mual, Pre :
mol infus mengobati rasa Insufisiensi hepatos prostaglandin sakit perut - Mengkaji
1gram / sakit ringan hingga eluler berat. yang lemah. bagian atas, riwayat alergi.
8 jam sedang, mulai dari Gagal hati atau pen Jadimekanisme gatal-gatal, - Menggunakan
(INFUS) sakit kepala, nyeri yakit hati aktif. kerjanya dengan kehilangan prinsip 12
haid, sakit gigi, menghalangi nafsu makan benar dalam
nyeri sendi, dan produksi  Urin pemberian
nyeri yang prostaglandin, berwarna obat.
dirasakan selama yang merupakan gelap, feses - Menjelaskan
flu. Paracetamol bahan kimia berwarna pucat efek samping
juga bisa yang terlibat
 Kuning obat.
digunakan untuk dalam transmisi pada kulit dan
meredakan demam. pesan rasa sakit mata Post :
ke otak.  - Observasi
efek samping
obat.
- Observasi
efek terapi
obat.
Observasi
tanda-tanda
alergi.
Injeksi mencegah serta wanita yang sedang terjadinya mual 1. Sakit kepala Pre :
ondansen mengobati mual hamil, menyusui, dan muntah dan pusing. - Mengkaji
tron dan muntah  atau merencanakan disebabkan oleh 2. Mudah riwayat alergi.
8mg/8 kehamilan senyawa alami mengantuk. - Menggunakan
jam penderita gangguan tubuh yang 3. Kepanasan. prinsip 12
IV pencernaan, bernama 4. Pusing benar dalam
konstipasi, serotonin. ketika pemberian
gangguan hati, dan Seretonin akan berdiri. obat.
penyakit jantung  bereaksi 5. Mudah - Menjelaskan
terhadap lelah. efek samping
reseptor 6. Konstipasi. obat.
5HT3 yang 7. Sakit perut.
berada di usus 8. Gangguan Post :
kecil dan otak, penglihatan - Observasi
dan membuat efek samping
kita merasa obat.
mual. - Observasi
Ondansetron efek terapi
akan obat.
menghambat Observasi
serotonin tanda-tanda
bereaksi pada
reseptor
5HT3 sehingga
membuat kita
tidak mual dan
berhenti
muntah.
injeksi Furosemide adalah hipersensitifitas Furosemida, Hipokalemia Pre :
Furosemi obat golongan terhadap seperti diuretik -Peningkatan - Mengkaji
d diuretik yang furosemide,dan loop lainnya, kadar asam riwayat alergi.
1-0-0 bermanfaat untuk anuria. bekerja dengan urat dan kadar - Menggunakan
IV mengeluarkan cara gula darah prinsip 12
kelebihan cairan menghambat -Pada saluran benar dalam
dari dalam tubuh kotransporter pencernaan pemberian
melalui urine. Obat luminal Na-K- dapat obat.
ini sering Cl dari loop menimbulkan - Menjelaskan
digunakan untuk Henle, dengan mual, muntah, efek samping
mengatasi edema mengikat ke nafsu makan obat.
(penumpukan kanal klorida, menurun,
cairan di dalam sehingga iritasi pada Post :
tubuh) atau menyebabkan mulut dan - Observasi
hipertensi (tekanan kehilangan lambung, dan efek samping
darah tinggi). natrium, klorida, diare. obat.
dan kalium - sakit kepala, - Observasi
dalam urin. pusing dan efek terapi
Aksi pada penglihatan obat.
tubulus distal kabur. Observasi
tidak tergantung tanda-tanda
-Efek
pada efek alergi.
samping
penghambatan
yang berat
pada karbonat
antara lain
anhidrase atau
anemia
aldosteron; obat
aplastik,
juga menghapus
anemia
gradien osmotik
hemolitik,
kortikomedulla
trombositop
dan mengeblok
enia,
negatif, serta
leukopenia,
positif,
agranulosito
pembersihan air
sis,dan
bebas. Karena
eosinofilia.
kapasitas
penyerapan
NaCl yang besar
dari Henle,
diuresis tidak
dibatasi oleh
asidosis, seperti
halnya dengan
inhibitor
karbonat
anhidrase.
Pletal Pengobatan gejala Pasien yang Obat Pletaal Sakit kepala. Pre :
2x1 iskemik termasuk pernah pingsan Tablet - Mengkaji
Tinja
(Oral ) uclerasi, nyeri da karena penyakit mengandung riwayat alergi.
abnormal.
n kedinginan pada jantung, atau Cilostazol, obat - Menggunakan
eksteremitas, ganngguan parah turunan prinsip 12
Diare.
pada oklusif arteri apapun pada quinolinone benar dalam
kronis dan denyut jantung. yang yang Denyut pemberian
pencegahan dari bekerja dengan jantung cepat. obat.
Pasien dalam
kambuhnya infark cara - Menjelaskan
kondisi dimana Jantung
serebral (tidak menghambat efek samping
dapat berdebar-
termasuk emboli fosfodiesterase- obat.
meningkatkan debar
serebral III.Berikut ini
resiko pendarahan
kardiogenik). adalah informasi Post :
 (palpitasi).
atau dapat
lengkap obat - Observasi
  menimbulkan
Pletaal Tablet Nyeri dada. efek samping
luka memar,
yang disertai obat.
seperti luka
tautan merk- - Observasi
lambung yang
merk obat lain efek terapi
aktif, serangan
dengan nama obat.
stroke enam bulan
generik yang Observasi
lalu, masalah
sama. tanda-tanda
pada mata akibat
alergi.
diabetes, tekanan
darah tidak
terkontrol dengan
baik.
Clindami Infeksi serius Hipersensitivitas. Clindamycin Munculnya Pre :
cin 3x1 akibat bakteri bekerja dengan gangguan - Mengkaji
(Oral ) anaerob atau cara pencernaan, riwayat alergi.
bakteri aerob gram memperlambat termasuk, - Menggunakan
positif. Infeksi dan mual, muntah, prinsip 12
serius saluran nafas menghentikan muncul rasa benar dalam
(emfiema, perkembangbiak seperti logam pemberian
pnemonitis an bakteri. di mulut, obat.
anaerob, abses Berkat serta diare. - Menjelaskan
paru), infeksi serius kemampuan ini, efek samping
Nyeri saat
jaringan lunak dan clindamycin obat.
menelan.
kulit, septikemia, dapat mengatasi
infeksi intra- infeksi bakteri
Rasa panas di
abdomen pada paru-paru, Post :
area dada 
(peritonitis, abses kulit, sistem - Observasi
intra-abdomen), pencernaan, Iritasi pada efek samping
infeksi ginekologi sendi dan area kulit yang obat.
(endometritis, tulang, organ diolesi - Observasi
selulitis pelvis kelamin, serta clindamycin efek terapi
pasca operasi jantung. salep atau gel. obat.
vagina, abses - Observasi
tuboovarium non- tanda-tanda
gonokokal, alergi.
salpingitis, atau
inflamasi pelvis
ketika diberikan
bersamaan dengan
antibiotik untuk
bakteri aerob gram
negatif), servisitis
karena Chlamydia
trachomatis, infeksi
mulut (abses
periodontal,
periodontitis),
terapi toksoplasmik
ensefalitis pada
pasien dengan
AIDS (kombinasi
bersama
pirimetamin).
Klindamisin dapat
menjadi pilihan
untuk pasien alergi
golongan penisilin.
Bisoprol Bisoprolol adalah Kontraindikasi Bisoprolol Gangguan Pre :
ol 1x2,5  obat penghambat bisoprolol bekerja dengan tidur. - Mengkaji
mg beta (beta blockers) untuk syok cara mengurangi riwayat alergi.
Bradikardia.
( Oral ) yang digunakan kardiogenik, gagal frekuensi detak - Menggunakan
untuk mengobati jantung tidak jantung dan prinsip 12
Diare.
beberapa jenis stabil, sick sinus tekanan otot benar dalam
penyakit, seperti syndrome, blok jantung saat Infeksi saluran pemberian
hipertensi atau nodus sinoatrial berkontraksi. pernapasan. obat.
tekanan darah (SA), blok Dengan begitu, - Menjelaskan
Sesak napas.
tinggi, angina atrioventrikular beban jantung efek samping
pektoris, aritmia, derajat 2 atau 3, dalam obat.
Jari tangan dan
dan gagal jantung. asidosis metabolik, memompa darah
kaki terasa
penyakit arteri ke seluruh tubuh Post :
dingin.
perifer dapat berkurang. - Observasi
berat, penyakit Dengan efek samping
paru obstruktif turunnya obat.
kronis (PPOK),  tekanan darah, - Observasi
dan maka stroke dan efek terapi
phaeochromocytom serangan obat.
a yang tidak jantung dapat - Observasi
diobati.[ dicegah tanda-tanda
alergi.
Spironol Pengobatan Penderita anuria, spironolctone abnormalitas Pre :
ctone 1x tekanan darah gangguan ginjal, merupakan elektrolit (khus - Mengkaji
100 mg tinggi dan penyakit dan hiperkalemia steroid dengan usnya kadar riwayat alergi.
(Oral ) jantung struktur yg kalium dalam - Menggunakan
mirip darah yang prinsip 12
Aldosterone, terlalu tinggi), benar dalam
bekerja pada mual, muntah, pemberian
bagian distal sakit kepala, obat.
dari tubulus bercak, - Menjelaskan
ginjal dimana efek samping
akan terjadi obat.
peningkatan
ekskresi natrium Post :
dan air serta - Observasi
pengurangan efek samping
ekskresi Kalium obat.
sehingga - Observasi
berefek sebagai efek terapi
diuretik dan obat.
antihipertensi. Observasi
Obat ini tanda-tanda
digunakan untuk alergi.
hipertensi
esensial, edema
akibat payah
jantung
kongestif,
edema akibat
sirosis hati
dengan atau
tanpa asites,
edema akibat
sindroma
nefrotik,
diagnosa dan
pengobatan
hiperaldosteroni
sme primer,
pencegahan
hipokalemia
pada penderita
yg mendapat
digitalis apabila
tindakan lain
tidak berhasil.
Betahisti Betahistine adalah  paeokromositoma, Kerja obat ini Kulit gatal. Pre :
n 3x1 obat yang hipersensitivitas belum diketahui - Mengkaji
Pembengkakan
(Oral) digunakan untuk sepenuhnya, riwayat alergi.
pada wajah,
mengobati penyakit namun - Menggunakan
bibir, lidah,
Meniere, yang betahistine prinsip 12
dan
umumnya dipercaya dapat benar dalam
tenggorokan.
menimbulkan melebarkan pemberian
gejala vertigo, pembuluh darah obat.
Sesak napas
gangguan di telinga bagian - Menjelaskan
dan sulit
pendengaran, dan dalam dan efek samping
menelan.
telinga berdenging mengurangi obat.
(tinnitus). tekanan di Sakit kepala.
telinga dalam, Post :
Mual dan
dengan - Observasi
muntah.
mempengaruhi efek samping
zat kimia yang obat.
Perut terasa
dinamakan - Observasi
sakit dan
histamine. Efek efek terapi
kembung
ini yang obat.
membuat Observasi
betahistine tanda-tanda
digunakan alergi.
sebagai
pengobatan
dalam mengatasi
vertigo.
Vitamin Indikasi utama Vitamin B Cara kerja Efek samping Pre :
B suplemen vitamin kompleks dianggap vitamin ini vitamin B - Mengkaji
komplek B kompleks adalah cukup aman adalah kompleks riwayat alergi.
3x1 untuk seseorang dikonsumsi. mensuplai sangat - Menggunakan
(Oral ) yang mengalami Kontraindikasi kebutuhan minimal, prinsip 12
defisiensi vitamin penggunaan vitamin B karena vitamin benar dalam
B.  vitamin B complex yang B kompleks pemberian
kompleks adalah penting untuk bersifat larut obat.
apabila pasien metabolisme dalam air, - Menjelaskan
memiliki riwayat karbohidrat dan sehingga efek samping
alergi dengan obat protein dalam mudah obat.
ini atau tubuh. diabsorpsi oleh
komponennya. usus, tidak Post :
disimpan - Observasi
dalam tubuh, efek samping
dan sisa obat.
vitamin yang - Observasi
tidak efek terapi
diperlukan obat.
tubuh akan Observasi
dikeluarkan tanda-tanda
melalui urine. alergi.
Azitromi Azithromycin hipersensitivitas  Azitromisin Sakit kepala Pre :
cin adalah obat untuk mencegah - Mengkaji
Mual
1x500 mengobati infeksi pertumbuhan ba riwayat alergi.
Muntah
mg bakteri di berbagai kteri dengan - Menggunakan
(Oral ) organ dan bagian mengganggu Sakit perut prinsip 12
tubuh, seperti sintesis protein benar dalam
Diare
saluran pernapasan, bakteri. pemberian
mata, kulit, dan alat obat.
kelamin - Menjelaskan
efek samping
obat.

Post :
- Observasi
efek samping
obat.
- Observasi
efek terapi
obat.
Observasi
tanda-tanda
alergi.

Anda mungkin juga menyukai