R
DENGAN ULKUS DEKUBITUS DI RUANG KARUING
RSUD JARAGA SASAMEH
BUNTOK
OLEH
RESKA VERA PUSPITA
NIM 113063J120058
LEMBAR PERSETUJUAN
Asuhan keperawatan pada Tn. R dengan Ulkus Dekubitus ini telah di setujui pada
tanggal…....Mei 2020.
Menyetujui,
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn. R
b. Umur : 53 Tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-Laki
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Petani
f. Agama : Islam
g. Suku/ Bangsa : Dayak/Indonesia
h. Alamat : Desa Puri Kab. Bar-Tim
i. Ruangan Dirawat : Ruang Karuing
j. Tanggal Masuk RS : 18-05-2020
k. No. Register : 02 17 34
l. Diagnosa Medis : Ulkus Dekubitus
m. Dokter yang Merawat : dr. D. N, Sp. PD
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan ada luka dan nyeri pada area tulang ekor, nyeri pada kedua kaki
tidak bisa digerakkan, mual (+), nyeri ulu hati (+), tidak nafsu makan (+), muntah
(+), berat badan menurun.
Pada tanggal 18 Mei 2020, pukul 12.00 WIB setelah makan siang pasien tiba-tiba
merasakan nyeri pada area tulang ekor, nyeri pada kedua kaki tidak bisa digerakkan,
mual (+), nyeri ulu hati (+), tidak nafsu makan (+), muntah (+), berat badan
menurun.
pasien tidak mampu menahan rasa sakitnya kemudian pasien dibawa ke IGD RSUD
Jaraga Sasameh dan akhirnya pasien dirawat di ruang karuing.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mempunyai riwayat penyakit Hemoroid pada tahun 2016 dan pernah berobat
ke Poli Umum
Keluarga pasien ada yang menderita penyakit yang sama yaitu orang tua pasien dan
sudah meninggal.
Genogram :
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
e. Riwayat Sosial
Pasien tinggal dirumah bersama istri dan keempat anak-anaknya, pasien bekerja
sebagai pegawai swasta, pasien merupakan suku dayak beragama Islam , pasien
tinggal dilingkungan yang bersih, sehat dan aman. Pasien mampu dengan baik
berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang disekitar tempat tinggalnya, pasien
ketika sakit memeriksakan diri kerumah sakit menggunakan BPJS kelas III.
3. Pemeriksaan Fisik
- Keadaan umum pasien tampak lemah
- Tekanan Darah : 110/70 mmHg
- Nadi : 118 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 36,4°C
- SPO2 : 96 %
- BB : 50 Kg
- GCS : E : 4 V : 5 M : 6
- Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
4. 11 Pola Gordon
- Kekuatan otot :
5 5
3 3
d. Pola Nutrisi
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan makannya teratur. Jenis
makanan nasi, sayur,buah dan lauk. Pasien mampu menghabiskan 1 porsi makanan.
Konsumsi cairan sekitar 8 gelas perhari. BB : 75 kg, TB : 165 cm
Masuk Rumah Sakit : Nafsu makan menjadi turun, mual, muntah, nyeri ulu hati,
hanya makan 2-3 sendok makan dengan menu bubur. Konsumsi cairan sekitar 4 gelas
perhari. Membran mukosa kering, kulit kering. BB : 50 kg. TB 165 cm
Pemeriksaan Fisik :
- TB : 165 cm
- BB : 50 kg
- IMT : 18,36
IMT = BB (kg)
TB (m) x TB (m)
50 kg = 18,36
2,7225
- Kategori berat badan kurang
- Tampak kurus
- Pasien tampak tidak mampu menghabiskan 1 porsi makanan, hanya mampu
makan 2-3 sendok makanan.
- Pasien tampak muntah
e. Pola Eliminasi
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan BAB sekali dalam sehari
dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau khas feses. BAK ± 6-7 kali dalam
sehari dengan warna urine kuning jernih dan bau khas.
Masuk Rumah Sakit : BAB 1-2 kali dengan konsistensi lembek, warna kuning, bau
amis. BAK ± 3-4 kali dalam sehari, warna kuning
Pemeriksaan Fisik :
- Pasien BAK ± 3-4x/hari
- Warna kuning, ± 800 cc/hari
- Tidak terdapat nyeri tekan pada kandung kemih
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
- Citra tubuh: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci karena
semua yang ada pada dirinya adalah anugerah dari Allah yang Maha Kuasa.
- Identitas diri: Pasien mengatakan ia adalah seorang laki-laki.
- Peran: Pasien mengatakan dia adalah seorang suami, ayah dan kepala keluarga
sekaligus bekerja sebagai petani
- Ideal diri: Pasien mengatakan berharap tetap semangat menjalani hidup ini.
- Harga diri: Pasien mengatakan semangat agar tidak membebani keluarganya
- Citra tubuh: Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci karena
semua yang ada pada dirinya adalah anugerah dari Tuhan yang Maha Esa.
- Identitas diri: Pasien mengatakan ia adalah seorang laki-laki.
- Peran: Pasien mengatkana dia adalah seorang suami ayah dan kepala keluarga
sekaligus bekerja sebagai petani, namun selama masuk rumah sakit pasien tidak
dapat bekerja..
- Ideal diri: Pasien berharap agar nyeri ulu hati, tulang ekor dan kedua kakinya
dapat berkurang dan tidak nyeri lagi supaya dapat kembali beraktivitas seperti
biasanya.
- Harga diri: Pasien merasa sedih karena membebani keluarga mengurusnya karena
sakit.
- Peran dalam keluarga : pasien mengatakan sebagai suami dan ayah dari anaknya,
mencari nafkah dalam keluarga.
- Sistem pendukung : pasien mengatakan istri, anak dan orang tua serta saudara
kandung nya.
- Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : pasien
mengatakan tidak ada
Masuk Rumah Sakit
- Peran dalam keluarga : Pasien mengatakan sebagai suami dan ayah dari anaknya,
mencari nafkah dalam keluarga.
- Sistem pendukung : Pasien mengatakan istri, anak dan orang tua serta saudara
kandung nya.
- Masalah peran/ hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS : Pasien
mengatakan tidak ada
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Sebelum Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan beragama islam dan taat dalam
menjalankan ibadah
Masuk Rumah Sakit : Pasien mengatakan adanya perubahan status kesehatan dan
penurunan fungsi tubuh tidak menghambat pasien dalam melaksanakan ibadah tetapi
mempengaruhi pola ibadah pasien.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
B. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Laboratorium
Analisa : Hemoglobin
untuk mengangkut
oksigen. Penurunan
penderita anemia,
pemberian cairan
C. ANALISA DATA
- Vital Sign :
TD : 110/70 mmHg
N : 118 x/menit
S : 36,4ᵒC
RR : 22 x/menit
SPO2 : 96 %
DS : Intake Yang Tidak Adekuat Ketidakseimbangan Nutrisi
Pasien mengatakan tidak nafsu Sekuder Terhadap Kurang Dari Kebutuhan
makan, mual, muntah, nyeri ulu Anoreksia. Tubuh
hati, hanya makan 2-3 sendok
makan
DO :
- K/U Lemah
- TB : 165 cm
- BB : 50 kg
- IMT : 18,36
- IMT = BB (kg)
TB (m) x TB (m)
50 kg = 18,36
2,7225
- Kategori berat badan kurang
- Tampak kurus
- Pasien tampak tidak mampu
menghabiskan 1 porsi
makanan, hanya mampu
makan 2-3 sendok makanan.
- Pasien tampak muntah
D. NURSING CARE PLAN
Diagnosa Keperawatan I : Kerusakan Integritas Jaringan berhubungan dengan Menurunnya Sirkulasi Darah Kejaringan Faktor Mekanik.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
1 Kerusakan Integritas Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien 1. Pakaian yang longgar 1. Menganjurkan S: Pasien mengatakan
Jaringan tindakan asuhan menggunakkan tidak dapat pasien ada luka pada
berhubungan dengan keperawatan selama pakaian yang longgar menghambat sirkulasi menggunakkan tulang ekor
Menurunnya 1x6 jam integritas 2. Jaga agar kulit tetap darah pakaian yang O: K/U Lemah
Sirkulasi Darah jaringan membaik bersih dan kering 2. Kulit yang bersih dan longgar - Tampak luka
Kejaringan Faktor dengan kriteria hasil: 3. Monitor kulit adanya kering dapat terhindar 2. Menjaga agar kulit dekubitus pada
Mekanik. Ditandai Perfusi jaringan kemerahan dari resiko ulkus tetap bersih dan area tulang ekor
dengan : normal 4. Oleskan lotion atau 3. Kemerahan tanda kering - Vital sign :
DS:Pasien Tidak ada tanda- baby oil pada daerah awal adanya iskemik 3. Memonitor kulit TD : 120/70
mengatakan ada tanda infeksi yang tertekan 4. Menjaga elastisitas adanya kemerahan N : 106 x/menit
luka pada tulang Ketebalan dan 5. Mandikan pasien kulit 4. Mengoleskan lotion T : 36,6 C
ekor tekstur jaringan dengan air hangat dan 5. Air hangat dapat atau baby oil pada RR : 22 x/ menit
DO : K/U Lemah normal sabun membuka pori-pori daerah yang tertekan A:Masalah Belum
- Tampak luka Menunjukkan 6. Observasi luka : dan membersihkan 5. Memandikan pasien Teratasi
dekubitus pada pemahaman lokasi, dimensi, kotoran dengan bersih dengan air hangat P: Lanjutkan Intervensi
area tulang dalam proses kedalaman 6. Dapat mengetahui dan sabun 1,2,3,4,5,6,7,8,9
ekor perbaikan kulit luka,jaringan tinggkatan luka 6. Mengobservasi
- Vital sign : dan mencegah nekrotik, tanda 7. Melatih keluarga luka : lokasi,
TD : 110/70 terjadinya cidera infeksi lokal perawatan secara dimensi, kedalaman
N : 118 berulang 7. Ajarkan keluarga mandiri luka,jaringan
x/menit Menunjukkan tentang luka dan 8. Meningkatkan proses nekrotik, tanda
T : 36,4 C terjadinya proses perawatan luka pembentukkan infeksi lokal
RR : 22 x/ penyembuhan luka 8. Kolaborasi ahli gizi jaringan 7. Mengajarkan
menit pemberian diet 9. Mencegah keluarga tentang
TKTP penyebaran bakteri luka dan perawatan
9. Lakukan teknik pada luka yang luka
perawatan luka menyebabkan infeksi 8. Berkolaborasi ahli
dengan steril gizi pemberian diet
TKTP
9. Melakukan teknik
perawatan luka
dengan steril
Diagnosa Keperawatan II: Nyeri Akut berhubungan dengan Destruksi Jaringan (Luka Dekubitus), Agen Injury Biologis.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
2 Nyeri Akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Mengetahui jenis 1. Mengkaji nyeri secara S: Pasien mengatakan
berhubungan dengan asuhan keperawatan komperhensif: lokasi, nyeri secara komperhensif: lokasi, nyeri area luka pada
- Destruksi Jaringan selama 1 x 6 jam nyeri durasi, karakteristik, komperhensif durasi, karakteristik, tulang ekor, nyeri ulu
(Luka Dekubitus) berkurang sampai frekuensi, intensitas, 2. Menentukan tingkat frekuensi, intensitas, hati, dan nyeri kedua
- Agen Injury menghilang dengan faktor pencetus skala nyeri ringan/ faktor pencetus kaki berkurang
Biologis. Ditandai kriteria hasil: 2. Monitor skala nyeri sedang/berat 2. Memonitor skala O: K/U Lemah
Dengan: Mampu dan reaksi nonverbal 3. Melihat riwayat nyeri nyeri dan reaksi - Pasien tampak sedikit
DS: Pasien mengontrol nyeri: 3. Gunakan teknik pasien sebelumnya nonverbal lebih rileks
mengatakan nyeri tahu penyebab, komunikasi teraputik dan cara mengatasi 3. Menggunakan teknik P: Nyeri timbul saat
area luka pada mampu untuk mengetahui 4. Membuat suasana komunikasi terapetik berbaring dan pada
tulang ekor, nyeri menggunakan pengalaman nyeri rileks pada untuk mengetahui saat mika-miki
ulu hati, dan teknik 4. Kontrol faktor lingkungan pengalaman nyeri Q:Nyeri seperti
nyeri kedua kaki nonfarmakologi lingkungan yang 5. Menstimulasi 4. Mengontrol faktor ditusuk – tusuk
DO: untuk mengurangi dapat mempengaruhi pemngeluaran lingkungan yang R: Nyeri timbul pada
K/U Lemah nyeri) respon klien terhadap hormon oksitoksin dapat mempengaruhi area tulang ekor,
- Pasien tampak Melaporkan ketidaknyamanan: 6. Dapat mencegah respon klien terhadap kedua kaki, dan
meringis bahwa nyeri suhu ruangan, cahaya, penyebab nyeri pada ketidaknyamanan: pada epigastrium
- P: Nyeri timbul berkurang dengan kegaduhan pasien suhu ruangan, cahaya, S: Skala nyeri 1-3
saat berbaring dan menggunakan 5. Ajarkan teknik 7. Pada nyeri skala kegaduhan (nyeri ringan)
pada saat mika- manajemen nyeri nonfarmakologis: sedang hingga berat, 5. Mengajarkan teknik T: Nyeri timbul
miki Mampu relaksasi, distraksi, analgesik dapat nonfarmakologis: selama 5-10 menit
- Q: Nyeri seperti mengenali nyeri terapi musik, masase menghilangkan nyeri relaksasi, distraksi, - Vital sign :
ditusuk – tusuk (skala, intensitas, 6. Informasikan kepada terapi musik, masase TD : 110/70
- R: Nyeri timbul frekuensi dan klien tentang prosedur 6. Menginformasikan N : 106 x/menit
pada area tulang tanda nyeri) yang dapat kepada klien tentang T : 36,6 ᵒC
ekor, kedua kaki, Tidak meningkatkan nyeri: prosedur yang dapat RR : 22 x/ menit
dan pada menunjukkan misal klien cemas, meningkatkan nyeri: SPO2 : 96 %
epigastrium respon nono kurang tidur, posisi misal klien cemas, A: Masalah Teratasi
- S: Skala nyeri 4-6 verbal adanya tidak rileks kurang tidur, posisi Sebagian
(nyeri sedang) nyeri 7. Kolaborasi medis tidak rileks P : Lanjutan Intervensi
- T: Nyeri timbul Tanda vital dalam untuk pemberian 7. Berkolaborasi medis 1,2,5,6,7
selama 5-15 menit rentang yang analgetik untuk pemberian
- Vital sign : diharapkan analgetik
TD : 110/70
N : 118 x/menit
T : 36,4 C
RR : 22 x/ menit
Diagnosa Keperawatan IV : Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Berhubungan Dengan Intake Yang Tidak Adekuat
Sekuder Terhadap Anoreksia.
NO Diagnosa Patient Outcome Intervention Rationale Implementation Evaluation
Keperawatan Tanggal 21 – 05- 2020
4 Ketidakseimbangan NOC : 1. Kaji kemampuan 1. Klien mampu makan 1. Mengkaji kemampuan S:Pasien mengatakan
Nutrisi Kurang Dari Nutritional status klien untuk tanpa ada masalah klien untuk memenuhi mulai bisa makan, mual
Kebutuhan Tubuh Nutritional status : memenuhi 2. Mual dan muntah kebutuhan nutrisi berkurang, muntah (-),
Berhubungan food and fluid kebutuhan nutrisi dapat menurunkan 2. Menginformasikan nyeri ulu hati
Dengan Intake Yang Intake 2. Informasikan nafsu makan kepada keluarga berkurang
Tidak Adekuat Nutritional status : kepada keluarga 3. Pemenuhan nutrisi faktor yang dapat O : K/U Lemah
Sekuder Terhadap nutrient intake faktor yang dapat TKTP menimbulkan mual - TB : 165 cm
Anoreksia. Ditandai Weight control menimbulkan mual 4. Pemeriksaan menilai dan muntah - BB : 50 kg
dengan : Setelah dilakukan dan muntah hasil laborat dalam 3. Mengajarkan pada - IMT : 18,36
DS : asuhan keperawatan 3. Ajarkan pada klien / nilai normal yang klien / keluarga - IMT = BB (kg)
Pasien mengatakan selama 1 x 6 jam keluarga tentang mengindikasikan tentang pentingnya TB (m) x TB (m)
tidak nafsu makan, nutrisi kurang dari pentingnya nutrisi klien kebutuhan nutrisi 50 kg = 18,36
mual, muntah, nyeri kebutuhan teratasi kebutuhan nutrisi 5. Kulit tidak kering dan 4. Berkolaborasi dengan 2,7225
ulu hati, hanya dengan Kiteria hasil : 4. Kolaborasi dengan warna sesuai pigmen medis dan ahli gizi - Kategori berat badan
makan 2-3 sendok medis dan ahli gizi 6. Menilai nutrisi dari untuk: kurang
Adanya
makan untuk: kekuatan akar rambut Program therapi, diet, - Tampak kurus
peningkatan berat
DO : Program therapi, 7. Konjungtiva berwarna pemeriksaan laborat - Pasien tampak
badan sesuai
- K/U Lemah diet, pemeriksaan pink ( albumin, protein, Hb mampu
dengan tujuan
- TB : 165 cm laborat ( albumin, 8. Keluarga dapat dan Ht), pemberian menghabiskan
Berat badan ideal
- BB : 50 kg protein, Hb dan Ht), mendorong klien nutrisi parenteral setengah porsi
- IMT : 18,36 sesuai dengan pemberian nutrisi untuk makan 5. Memonitor kulit makanan
- IMT = BB (kg) tinggi badan parenteral 9. Lingkungan dapat kering dan perubahan A: Masalah Teratasi
TB (m) x TB (m) Mempu 5. Monitor kulit kering mempengaruhi nafsu pigmentasi Sebagian
50 kg = 18,36 mengidentifikasi dan perubahan makan klien 6. Memonitor P: Lanjutkan Intervensi
2,7225 kebutuhan nutrisi pigmentasi kekeringan, rambut 1.2.3.4.5.6.7.8.9
- Kategori berat Tidak ada tanda- 6. Monitor kekeringan, kusam dan mudah
badan kurang tanda malnutrisi rambut kusam dan patah
- Tampak kurus Menunjukkan mudah patah 7. Memonitor pucat,
- Pasien tampak peningkatan fungsi 7. Monitor pucat, kemerahan dan
tidak mampu pengecapan dari kemerahan dan kekeringan jaringan
menghabiskan 1 menelan kekeringan jaringan konjungtiva
porsi makanan, Tidak terjadi konjungtiva 8. Bantu klien dalam
hanya mampu penurunan berat 8. Bantu klien dalam makan dan libatkan
makan 2-3 badan yang berarti makan dan libatkan keluarga dalam
sendok makanan. keluarga dalam pemberian makanan
- Pasien tampak pemberian makanan 9. Menciptakan
muntah 9. Ciptakan lingkungan lingkungan yang
yang nyaman saat nyaman saat makan
makan
E. DRUGS STUDY
Post :
- Observasi
efek samping
obat.
- Observasi
efek terapi
obat.
Observasi
tanda-tanda
alergi.