Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Ajar Program Profesi Ners Stase
Keperawatan Jiwa
Pembimbing Akademik:
Dr. Meidiana Dwidiyanti, S.Kp., M.Sc
Pembimbing Klinik:
Ns. Unik Setyawati, S.Kep
Oleh:
RIANTI PUTRI TSANI
22020118210046
I. IDENTITAS KLIEN
A. Nama : Ny. I
B. Umur : 36 Tahun
C. Jenis Kelamin : Perempuan
D. Agama : Islam
E. Alamat : Ngaliyan
F. Pendidikan : Sarjana
G. Pekerjaan :-
H. Tgl. Masuk RS : 11 Maret 2019
I. Tgl. Pengkajian : 19 Maret 2019
J. Dx. Medis : Skizofrenia tak terinci (akut)
K. No. RM : 00089xxx
Penanggungjawab
Nama : Tn. A
Hubungan : Kakak kandung klien
Alamat : Ngaliyan
IV. FISIK
A. Kesadaran umum
Kesadaran klien composmentis (E4M6V5)
B. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 121/80 mmHg
2. Hate rate : 92 x/menit
3. Respiratory rate : 20 x/menit
4. Suhu : 36,60C
5. Tinggi badan : 147 cm
6. Berat badan : 53 kg
BB (kg)
7. IMT : TB (m)^2
53
: (1,47)^2
: 24,53 kg/m2
C. Keluhan fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik yang dialaminya.
D. Riwayat makan/minum di rumah
Klien makan sebanyak 3 kali sehari di rumah dengan porsi normal dan
selalu habis. Selama di rumah sakit, klien makan 3 kali sehari sesuai porsi
rumah sakit dan selalu habis.
E. Tanda-tanda dehidrasi
Klien tampak tidak dehidrasi, bibir klien lembab, rambut tidak kering, dan
klien minum dengan normal seperti pada umumnya.
Head to toe
No Bagian/region Hasil Pemeriksaan
1 Kepala Inspeksi: Bentuk kepala normocephal, simetris,
penyebaran rambut merata, rambut hitam agak ikal, tidak
ada luka, kulit kepala bersih, dan sedikit berketombe.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa/benjolan.
2 Wajah/Muka Inspeksi: Bentuk wajah oval, simetris, tidak terdapat luka,
penyebaran warna kulit merata.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba
massa/benjolan
3 Mata Inspeksi: Konjungtiva tidak anemis, mata simetris, tidak
menggunakan alat bantu penglihatan, pergerakan kelopak
mata dan bola mata normal, sklera tidak ikterik, pupil
isokor, ada refleks terhadap cahaya, tidak ada riwayat
penyakit mata.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
4 Hidung Inspeksi: Bentuk hidung simetris, hidung bersih, tidak
terdapat cairan keluar dari hidung, tidak terdapat lesi.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba benjolan,
septum hidung elastis.
5 Telinga Inspeksi: Telinga simetris, tidak ada luka, tidak ada
serumen di rongga telinga, tidak memakai alat bantu
dengar, kulit telinga bersih.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba benjolan
6 Mulut dan Gigi Inspeksi: Bibir tidak ada luka, mukosa bibir lembab, lidah
bersih dan berwarna merah pucat, tidak terdapat stomatitis
dan pendarahan pada gusi, tidak terdapat pembengkakan
tonsil.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan
7 Leher Inspeksi:Warna merata, tidak ada lesi, tidak ada deviasi
trakea
Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat pembesaran
kelenjar tiroid.
8 Dada Inspeksi: Dada simetris, napas reguler, tidak terlihat
penggunaan otot bantu napas, tidak terdapat adanya retraksi
dinding dada.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan pada dada, tidak
terdapat benjolan/massa, taktil fremitus simetris.
Perkusi: Terdengar suara sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi: Suara dasar vesikuler pada kedua lapang paru.
9 Jantung Inspeksi: Simetris, ICS tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis teraba di ICS 5, tidak terdapat nyeri
tekan
Perkusi: Terdengar pekak
Auskultasi: Terdengar S1 pada ICS 5 dan S2 pada ICS 2
reguler, tidak ada mur-mur maupun gallop.
10 Abdomen Inspeksi: Perut tampak sedikit buncit, tidak ada tanda
inflamasi, warna kulit abdomen merata sawo matang seperti
No Bagian/region Hasil Pemeriksaan
kulit sekitarnya.
Auskultasi: Terdengar bising usus 7 kali/menit.
Perkusi: Terdengar timpani di semua kuadran.
Palpasi: Tidak terdapat massa/benjolan, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada distensi abdomen, hepar tidak membesar,
lien tidak teraba.
11 Ekstremitas atas Inspeksi: Warna kulit sawo matang, kedua tangan dapat
digerakkan normal dengan bebas, turgor kulit baik, kembali
dengan cepat.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, akral hangat, CRT < 2
detik, kekuatan otot pada ekstremitas atas penuh, 5555|5555
12 Ekstremitas Inspeksi: Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik,
bawah kembali dengan cepat.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan, kulit teraba hangat,
CRT < 2 detik, kekuatan otot pada ekstremitas bawah
penuh, 5555|5555
V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki : Perempuan : Mengalami gangguan jiwa
: Menikah : Bercerai
B. Konsep Diri
1. Body image
Klien mengatakan bahwa tubuhnya biasa saja, kulitnya sawo matang,
dan badannya agak gemuk. Bagian tubuh yang paling klien sukai
adalah rambutnya. Tubuh klien berfungsi sebagaimana mestinya dan
tidak mengalami gangguan apapun.
2. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa klien seorang perempuan bernama Ny. I.
Klien merasa puas dengan identitasnya sebagai perempuan. Klien
lebih sering bercermin dan memodifikasi jilbab yang dikenakannya.
3. Peran
Keluarga mengatakan selama di rumah, sejak dua minggu sebelum
masuk rumah sakit, klien hanya berdiam diri di kamar. Klien tidak
melakukan perannya sebagai anak bagi ayahnya. Namun, klien tetap
melakukan kebutuhan dasar seperti mandi dan makan.
4. Ideal diri
Setelah sembuh dan pulang ke rumah, klien mengatakan bahwa ia
ingin mencoba membuka warung di rumah dengan kakaknya agar
memiliki aktivitas untuk mengisi waktu luang.
5. Harga diri
Klien mengatakan tidak mau dan tidak mampu memulai pembicaraan
dengan perawat, mahasiswa, maupun pasien lain. Klien merasa malu
dengan dirinya sendiri. Klien tampak murung, kontak mata kurang,
suara klien lirih dan pelan, postur tubuh menunduk, menghindari
orang lain, lebih banyak diam, dan lebih senang menyendiri.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah
C. Hubungan Sosial
1. Orang yang berarti
Keluarga mengatakan orang yang paling dekat dengan klien adalah
ibunya. Namun, setelah ibunya meninggal, klien lebih suka sendiri,
bicara seperlunya dan tidak berinteraksi dengan orang lain.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
a. Di Rumah
Keluarga mengatakan klien jarang ikut kumpul-kumpul di
kampung, klien lebih suka di kamar dan menyendiri. Apabila
diajak untuk mengikuti acara keluarga, klien hanya diam saja dan
tidak mau memulai interaksi dengan orang lain.
b. Di Rumah Sakit
Klien di rumah sakit lebih suka sendiri di kamar dan diam. Klien
terlihat jarang berinteraksi dengan pasien lain di rumah sakit. Klien
mengatakan tidak suka mengobrol, dan ingin sendiri saja.
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Selama di rumah sakit, hambatan yang dimiliki klien yaitu klien
sering melamum sehingga lebih fokus pada dirinya sendiri. Klien
harus dipancing berbicara atau diajak ngobrol terlebih dahulu baru
klien mau berbicara. Klien mengatakan tidak suka berinteraksi dengan
orang lain.
Masalah Keperawatan: Isolasi Sosial
D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan
Klien beragama Islam. Ibadah yang dilakukan klien selama di rumah
sakit yaitu sholat.
2. Kegiatan ibadah
Klien mengatakan menjalankan shalat 5 waktu ketika di rumah sakit
dan saat di rumah.