Anda di halaman 1dari 5

PAPER MATERI EDUKASI UNTUK DISCHARGE PLANNING

“RELAKSASI OTOT AUTOGENIK”

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan II


Pembimbing Akademik : Ns. Muhammad Rofii, S.Kep.M.Kep
Disusun Oleh:
Yusak Gawe (22020115100113)
Agustin (22020115120003)
Suciari Tri Utami (22020115120011)
Ayu Dita Handayaningtyas (22020115120023)
Devi Ridha Rossela (22020115120033)
Khoirun Nisa (22020115120036)
Farida Tri Agustina (22020115120054)
Angelina Widya Santoso (22020115120055)
Putri Erlina Febrianti (22020115130092)
Layalia Azka Rahmatika (22020115130090)
Kavita Angela Nur Wahyu (22020115130095)
Kristiana Ester Trogea (22020114170001)
Aulia Lusda Farah Zahra (22020115140070)
Kelas A.15.2
DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
RELAKSASI OTOT AUTOGENIK

A. Pengertian
Relaksasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasakan bebas
mental dan fisik dari ketegangan dan stres. Teknik relaksasi bertujuan agar
individu dapat mengontrol diri ketika terjadi rasa ketegangan dan stres yang
membuat individu merasa dalam kondisi yang tidak nyaman (Potter & Perry,
2005). Respons relaksasi memunculkan proses penyembuhan diri yang
menyebabkan tubuh istirahat, perbaikan dan penyembuhan, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh dan mengembalikan keseimbangan emosional (Priyo,
Margono, & Hidayah, 2017).
Autogenik memiliki makna pengaturan sendiri. Autogenik merupakan
salah satu contoh dari teknik relaksasi yang berdasarkan konsentrasi pasif
dengan menggunakan persepsi tubuh (misalnya, tangan merasa hangat dan
berat) yang difasilitasi oleh sugesti diri sendiri. Menurut Pratiwi (2012),
relaksasi autogenik merupakan relaksasi yang bersumber dari diri sendiri
dengan menggunakan kata-kata atau kalimat pendek yang bisa membuat
pikiran menjadi tenang. Widyastuti (2004) menambahkan bahwa relaksasi
autogenik membantu individu untuk dapat mengendalikan beberapa fungsi
tubuh seperti tekanan darah, frekuensi jantung dan aliran darah. Kang et al
(2009) mendefinisikan relaksasi autogenik sebagai teknik atau usaha yang
disengaja diarahkan pada kehidupan individu baik psikologis maupun somatik
menyebabkan perubahan dalam kesadaran melalui autosugesti sehingga
tercapailah keadaan rileks.
Relaksasi autogenik merupakan suatu metode relaksasi yang bersumber
dari diri sendiri dan kesadaran tubuh untuk mengurangi stres dan ketegangan
otot serta memungkinkan dapat mengatasi menurunkan tekanan darah dan sakit
kepala. (Priyo, Margono, & Hidayah, 2017). Pada saat melakukan terapi
relaksasi autogenik keadaan fisik istirahat secara mendalam akan mengatasi
respons sistem yang dirasakan. Hal ini diaktifkan oleh parasympathetic
nervous system, cabang lain dari system saraf otonom. Seluruh sistem tubuh
dan pikiran kembali ke keadaan harmonis dan seimbang. Detak jantung dan
pernapasan menjadi lebih lambat, ketegangan otot dan tekanan darah menurun
yang akan mampu menurunkan sakit kepala. Terapi autogenik akan mampu
memperbaiki kersakan vaskuler pada hipertensi dengan mnurunkan resistensi
pembuluh darah otak (Nurarif& Kusuma, 2013 dalam Priyo, dkk 2017).

B. Tujuan
Standar latihan relaksasi otot autogenik yakni melalui imajinasi visual
mantra-mantra verbal yang membuat tubuh terasa hangat, berat dan santai
(Varvogli, 2011 dalam Supriyanto 2016). Adapun tujuannya adalah sebagai
berikut:
1. Mampu meningkatkan relaksasi otot-otot besar yang memberikan
kenyamanan pada pasien sehingga pasien mendapatkan pemenuhan istirahat
tidurnya sesuai kualitas dan kuantitas kebutuhannya.
2. Mengendalikan pernapasan, tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh.
Hal ini dikarenakan pada relaksasi autogenik akan membantu tubuh untuk
membawa perintah melalui autosugesti untuk menjadi rileks.
3. Respon emosi dan efek menenangkan yang ditimbulkan olleh relaksasi ini
mengubah fisiologi dominan simpatis menjadi dominan sistem
parasimpatis.

C. Prosedur
1. Persiapan
a. Pasien
1) Beritahu klien
2) Atur posisi duduk atau berbaring
3) Tutup mata klien
b. Alat
Tidak ada alat khusus yang dibutuhkan, bisa disediakan musik ringan
apabila dibutuhkan
c. Lingkungan
Atur lingkungan yang nyaman dan tenang agar klien dapat
berkonsentrasi
2. Pelaksanaan
a. Memilih kata yang bisa menenangkan untuk digunakan sebagai
“mantra”. Contoh: astaghfirullah
b. Instruksikan klien untuk melemaskan seluruh anggota tubuh, mulai dari
kepala, bahu, punggung, tangan hingga kaki secara perlahan.
c. Instruksikan klien untuk mengatur napas secara perlahan dengan cara
menghirup udara lewat hidung lalu dikeluarkan lewat mulut.
d. Instruksikan klien mengucapkan “mantra” yang telah dipilih tadi di
dalam hati saat menghembuskan napas
e. Lakukan selama sekitar 10 menit. Pastikan pikiran klien tetap focus
f. Bila sudah merasa nyaman dan rileks, hentikan pengucapan “mantra”
namun tetap dalam posisi duduk/berbaring dengan mata tertutup
g. Lalu ditutup dengan membuka mata secara perlahan
h. Lakukan prosedur 2-3 kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA

Priyo., Margono., & Hidayah, N. (2017). Terapi relaksasi autogenik untuk


menurunkan tekanan darah dan sakit kepala pada lansia hipertensi di daerah
rawan bencana merapi. Diakses pada 5 November 2018, dari
http://journal.ummgl.ac.id/index.php/urecol/article/download/1382/840/
Potter & Perry (2005). Buku Ajar fundamental Keperawatan : konsep, Proses, dan
praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Supriyanto, Agus. (2016). Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik Terhadap


Pemenuhan Kebutuhan Tidur Pada Pasien Post Operasi di Ruang Teratai
RSUD DR Soehadi Prijonegoro Sragen.Artikel Ilmiah Stikes Kusuma
Husada Surakarta

SOP Terapi Relaksasi Autogenik Laboratorium Keperawatan Komunitas Jurusan


Keperawatan Poltekkes Depkes Malang, 2009

Kang, E., Park, J., Chung, C., Yu, B. (2009). Effect of biofeedback assissted
autogenic training on headache activity and mood states in korean female
migraine patients. Journal Korean medicine Sciences Vol. 24: 936-40.

Widyastuti, Yuli dan Anik Enikmawati. 2014. Relaksasi autogenik pada Kaki
dengan Essensial Oil Lavender dalam Menurunkan Tekanan Darah Penderita
Hipertensi pada Usia 50-75 Tahun”. Surakarta: STIKES PKU
Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai