Anda di halaman 1dari 12

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) PADA LANSIA

DENGAN MASALAH INSOMNIA DI BANGSAL ANGGREK RUMAH


PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA PUCANG GADING

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Asuhan Keperawatan


Gerontik
Pembimbing Akademik : Ns. Artika Nurrahima, M.Kep
Pembimbing Klinik : Dra. Tri Indriyanti

Disusun Oleh:
Astarika Ciputri Kumalasari (22020115130084)
Aulia Nur Prasetya (22020115120035)
Dina Fitria Amalia (22020115120013)
Eko Joko Prasetyo (22020115130110)
Fastika Furi Aprina (22020115120058)
Melinda Kumala Sari (22020115130082)
Muliawati Nugrahaningtyas (22020115120047)
Novinda Kurnia Fitri (22020115120031)

Kelas A.15.1

DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi.
Perubahan tidur yang terjadi pada lansia seiring dengan perubahan fisiologi yang
ada pada tubuh lansia serta perubahan lingkungan. Perubahan tidur seperti
kurangnya jam tidur, kualitas tidur yang kurang baik yakni sering terbangun dan
susah untuk memulai tidur (Hellstrom, 2013 dalam Hardani dan Yossie, 2016).
Salah satu masalah tidur yang sering dialami lansia yaitu gangguan pola tidur
dan insomnia. Insomnia yaitu gangguan pada kuantitas dan kualitas tidur yang
menghambat fungsi (NANDA, 2018). Terdapat juga faktor yang berhungan
dengan insomnia seperti alkohol, ketidaknyamanan fisik, depresi, ketakutan,
stressor, kendali lingkungan dan ansietas.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan di bangsal Anggrek Rumah
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading melalui wawancara didapatkan
hasil bahwa mayoritas lansia mengeluhkan mengenai gangguan tidur dan
Insomnia. Gangguan tidur yang dialami seperti susah tidur, sering bangun dan
jika terbangun susah untuk kembali tidur. Insomnia berkontribusi dalam
penurunan kualitas hidup lansia, mengurangi sistem kekebalan tubuh, gangguan
kognitif, status fungsional, peningkatan risiko jatuh dan peningkatan angka
kematian yang lebih tinggi. Jika masalah tidur tidak terpenuhi secara adekuat
akan berdampak pada lansia berupa kelelahan, perubahan mood, mudah marah,
mengantuk di siang hari, cemas akan tidur, kurangnya konsentrasi, perburukan
memori, kualitas kinerja atau aktivitas yang buruk, kurangnya motivasi dan
energi, dan peningkatan tekanan darah (American Academy of Sleep Medicine,
2008 dalam Hardani dan Yossie, 2016). Oleh karena itu dibutuhkan intervensi
atau tindakan keperawatan untuk mengatasi gangguan tidur pada lansia.
Salah satu cara yang bisa digunakan adalah terapi aktivitas kelompok
dengan pijat punggung. Pijat punggung ini dapat digunakan untuk membantu
mengurangi ansietas, menurunkan depresi, menurunkan tekanan darah
daninsomnia (Cinar, 2012). Dalam 22 penelitian efek dari pijat punggung ini
adalah relaksasi, nyaman dan mengantuk (Overton Mc-cay, 2000 dalam Cinar,
2012). Menurut Mariner dan Burral (1991) dalam Cinar (2012) mengatakan
bahwa PM yang dirawat dirumah sakit setelah diberikan pijat punggung mereka
merasa emosional dan mentalnya menjadi rileks serta dapat tertidur lebih baik
tanpa menggunakan obat anti nyeri.
B. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut
Data yang perlu dikaji lebih lanjut adalah nilai dari skor PSQI.
C. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang diangkat adalah insomnia.
BAB II
RENCANA KEPERAWATAN
A. Diagnosa Keperawatan
Masalah insomnia pada PM pertama diangkat karena skor PSQI 16 dan PM pun
mengatakan bahwa ia mempunyai kebiasaan rutin untuk mengkonsumsi obat
tidur terlebih dahulu sebelum tidur apabila tidak minum obat PM tidak bisa
tidur. PM pun juga mengatakan bahwa ia sulit tidur karena TD nya tinggi.
Sedangkan insomnia pada PM kedua yaitu skor PSQI 10 dan PM sering
terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Biasanya PM terbangun karena BAK dan
merasa kegerahan.
B. Tujuan Umum
Untuk mengatasi masalah insomnia pada lansia.
C. Tujuan Khusus
1. Lansia dapat menjelaskan manfaat mengenai teknik untuk meningkatkan
kualitas tidur PM
2. Lansia dapat mempratekkan teknik yang telah diajarkan secara mandiri
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN
A. Topik
Peningkatan kualitas tidur dengan menggunakan terapi pijat
B. Metode Pelaksanaan
Ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
C. Sasaran dan Target
1. Sasaran
a. Untuk lansia di bangsal Anggrek Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Pucang Gading
b. Untuk lansia yang mau mengikuti TAK
2. Target
Lansia di bangsal Anggrek terutama PM yang mengalami masalah insomnia
D. Strategi Pelaksanaan
Tahap Waktu Keagiatan
a. Tahap 10 Menit a. Moderator mengucapkan salam
orientasi terapeutik.
b. Menanyakan perasaan para PM hari ini.
c. Moderator memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan dilakukannya TAK.
d. Moderator membuat kontrak waktu lama
bermain dengan kelayan.
e. Moderator menjelaskan aturan
permainan.

b. Tahap 30 Menit a. Moderator memberikan acara TAK


Kerja kepada leader
b. Leader menanyakan nama-nama lansia
c. Menyanyikan lagu
d. Menjelaskan tujuan, prosedur dan
mencontohkan pijat punggung
e. Memberikan kesempatan pada lansia
untuk mempraktikan langsung pijat
punggung yang didampingi fasil
c. Tahap 15 Menit a. Menanyakan perasaan para PM setelah
Terminasi mengikuti TAK pijat punggung
b. Meminta salah satu PM untuk
mempraktikan ke depan
c. Kesimpulan atau evaluasi TAK yang
disampaikan oleh observer
d. Menjelaskan rencana tindak lanjut
e. Menutup kegiatan TAK

E. Media dan Alat Bantu


1. Media
Poster
2. Alat bantu
a. Hand body (body lotion) atau minyak (jika ada)
b. Kursi untuk duduk melingkar
F. Setting Tempat
Di Aula Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading Semarang di hari
Kamis, 30 Agustus 2018 pukul 10.00 WIB

= Leader
= Observer
Keterangan:
= Moderator

= Lansia

= Fasilitator
G. Susunan Acara

Waktu Acara Materi PJ


09.30-10.00 Persiapan - Semua mahasiswa
10.00-10.10 Pembukaan Pembukaan acara oleh Moderator : Dina
(10’) moderator meliputi : Fitria Amalia
- Perkenalan dari mahasiswa
- Menjelaskan tujuan dari
kegiatan TAK
- Kontrak waktu dan tempat
- Menjelaskan aturan atau
tata tertib saat TAK
10.10-10.20 Pre-inti - Perkenalan dari lansia Moderator : Dina
acara (10’) - Menyanyikan 1 lagu Fitria Amalia
sebelum memasuki inti
kegiatan TAK
10.20-10.40 Pemaparan - Menjelaskan tujuan, Leader (Fastika Furi
materi (20’) prosedur dan mencontohkan Aprina) dan
terapi back massage oleh fasilitator (Melinda
leader Kumala Sari,
- Memberikan kesempatan Novinda Kurnia
lansia untuk dapat Fitri, Astarika
mempratekkan back Ciputri Kumalasari,
massage sesuai dengan Aulia Nur Prasetya,
aturan permainan dibantu Eko Joko Prasetyo)
oleh fasilitator
10.40-10.50 Evaluasi Meliputi : Moderator : Dina
kegiatan - Evaluasi sumatif dengan Fitria Amalia
(10’) menanyakan perasaan
setelah mengikuti TAK
- Evaluasi objektif dengan
meminta lansia untuk
mempratekkan back
massage ke depan
10.50-10.55 Pembacaan Kesimpulan kegiatan TAK dan Observer :
kesimpulan menjelaskan rencana tindak Muliawati
(5’) lanjut (RTL) Nugrahaningtyas
10.55-11.00 Penutup - Moderator : Dina
Fitria Amalia

H. Pengorganisasian
1. Leader (Fastika Furi Aprina)
a. Bertugas memimpin jalannya terapi aktivitas
b. Bertugas untuk menjelaskan cara pemijatan
2. Moderator (Dina Fitria Amalia)
a. Membuka dan menutup kegiatan
b. Menjelaskan tujuan TAK, kontrak waktu dan membacakan aturan
melakukan TAK
c. Memfasilitasi lansia jika ada pertanyaan
3. Fasilitator (Melinda Kumala Sari, Novinda Kurnia Fitri, Astarika Ciputri
Kumalasari, Aulia Nur Prasetya, Eko Joko Prasetyo)
a. Bertugas membantu jalannya TAK
b. Bertugas untuk menyemangati lansia agar berpartisipasi
c. Memfasilitasi lansia khususnya yang mengalami penurunan pendengaran
maupun penglihatan agar dapat memahami proses TAK.
4. Observer (Muliawati Nugrahanigtyas)
a. Mengawasi jalannya proses TAK
b. Mengatur manajemen waktu
c. Menyimpulkan hasil TAK setelah TAK berakhir
d. Memberikan rencana tindak lanjut
I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a. Pre planning dibuat sesuai dengan masalah keperawatan yang ada  dalam
bangsal Anggrek Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang Gading
b. Topik dan tujuan TAK sesuai dengan masalah yang ada dalam bangsal
Anggrek
c. Kontrak waktu dan tempat sehari sebelum pelaksanaan pada PM
d. Media alat sesuai dengan kondisi para PM
e. Materi TAK dipersiapkan satu hari sebelum TAK
2. Proses
a. Peserta TAK (semua lansia di bangsal Anggrek) hadir dan duduk pada
kursi sesuai setting
b. Pelakasanaan TAK berjalan sesuai tempat dan waktu yang telah
ditentukan.
c. Peserta mengikuti kegiatan hingga selesai
d. Peralatan lengkap tersedia
e. Ada evaluasi dan kontrak lebih lanjut untuk para kelayan
f. Leader, Moderator, Fasilitator, Observer, menjalankan masing-masing
tugasnya.
3. Hasil
a. TAK dilakukan 55 menit
b. Semua peserta dapat menceritakan atau mempraktekkan kembali pijat
punggung
c. Terdapat rencana tindak lanjut
J. Materi
Karena faktor pertambahan usia, pola tidur pada lansia juga berubah,
oleh karena itu kebutuhan tidur lansia kurang tercukupi pada malam harinya.
Insomnia merupakan salah satu gangguan tidur yang dialami oleh lansia dengan
gejala seperti kesulitan memulai tidur, sering terbangun di malam hari, dan
sering bangun lebih awal. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat diberikan
tindakan untuk mengatasi insomnia pada lansia salah satunya yaitu dengan back
massage (pijatan pungung).
Back massage (pijat punggung) merupakan salah satu tindakan untuk
membantu merilekskan dan memberikan kenyamanan dalam tubuh. Manfaat
pijatan punggung ini dapat mengurangi nyeri otot, melancarkan sirkulasi darah,
dan berefek ke sistem saraf yang dapat menurnkan insomnia. Dalam
melakukan pijatan punggung dapat menggunakan body lotion atau minyak
zaitun. Pijatan punggung ini dapat dilaukan selama 20 menit, sebelum
melakukan pemijatan hal yang pertama kita menjelaskan prosedur pemijatan dan
kegunaan pemijatan, setelah itu kita melakukan pemijatan ada beberapa langkah
yang harus dilakukan saat pemijatan yaitu:
1. Gerakan Effleurage di lakukan di seluruh punggung, gerakan diawali
dengan mengusap punggung bagian bawah di atas bokong menggunakan
kedua tangan. Masing-masing tangan mengurut sisi punggung. Gerakan
tangan menuju ke arah leher. Ketika tangan mencapai ujung atas punggung,
tangan dipisahkan ke arah luar melewati bahu. Tangan dikembalikan ke
posisi awal, tangan diluncurkan tanpa tekanan. Gerakan ini bertujuan untuk
mengendurkan otot-otot pada punggung PM.
2. Gerakan Friction pada otot-otot punggung, gerakan dimulai dari ujung
jempol diposisikan pada dua lekukan tulang punggung yang tampak di dasar
punggung kemudian melaku-kan gerakan memutar dan tidak boleh
melakukan tekanan langsung pada punggung. Usahakan jarak antara kedua
sama ketika kedua tangan merambah menuju ke bagian atas punggung.
Gerakan melingkar ke arah luar dilakukan dengan perlahan tapi tegas, dan
menyusup ke dalam ketika jari jempol ‘mencari’ simpul otot. Jika
melakukannya dengan benar, maka jempol akan terasa sakit setibanya di
bagian leher. Kemudian kembali ke awal dengan gerakan yang ringan.
Tujuan dari gerakan ini untuk merilekskan otot-otot pada leher PM yang
tegang, sehingga membuat PM lebih nyaman dan rileks.
DAFTAR PUSTAKA

Cinar, Sebnem. 2012. Effect on Sleep Quality of Back Massage in Older Adults in
Rest Home. Journal of DEUYO ED Vol 5 (1). Diakses pada tanggal 28
Agustus 2018. Dari:
http://acikerisim.deu.edu.tr/xmlui/bitstream/handle/12345/4608/cinar_2-
7.pdf?sequence=1&isAllowed=y
Hardani dan Yossie. 2016. Relaksasi Otot Progresif Dalam Mengatasi Insomnia
Pada Lansia Di Panti Tresna Werdha. Jurnal Keperawatan jiwa Vol 4 (1).
Diakses pada tanggal 28 Agustus 2018. Dari: https://ppnijateng.org/wp-
content/uploads/2017/01/Keperawatan-Jiwa_-place-PDF-vol-4-No-1.44-
48.pdf

Anda mungkin juga menyukai