Disusun Oleh :
2
Klien dating ke IGD pada tanggal 12 Januari jam 1630 WIB
dengan keluhan terkena kobaran api, akibat semburan gas yang
meledak. Luka bakar pada wajah (pipi kanan + kiri, dahi), tangan
kanan dan kiri, betis kanan dan kiri. Pada saat dilakukan pengkajian
tanggal 14 Januari 2013 klien mengeluh nyeri dan panas pada daerah
luka, sperti ditusuktusuk di daerah luka, nyeri saat digerakkan, skala
nyeri 3 dari skala 0-5, nyeri dirasakan kadang-kadang.
b. Riwayat penyakit dahulu
Klien dan keluarga mengatakan tidak pernah mengalami luka
bakar sebelulmnya dank lien belum pernah dirawat di RS karena
keluhan lain.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang
mengalami luka bakar sebelumnya dan tidak ada penyakit keturunan
lainnya.
5. Pemeriksaan Fisik
3
a. Keadaan umum
Kesadaran : Compos mentis (E4 M6 V5)
Tekanan darah : 170/100 mmHg
Pulse : 88 x/menit
Respirasi : 24 x/menit
Temperatu r : 36,8 0C
Kesadaran : compos mentisGCS : 15 (E4, M6, V5)
b. System kardiovaskuler
Inspeksi : sesak (-), sianosis (-), konjungtiva anemis, klien
tidak mengalami keringat dingin, clubbing finger (-).
Palpasi : Nadi 88 x/menit reguler, kedalaman dangkal dan
kuat, irama regular, peningkatan JVP (-).
Auskultasi : Irama bunyi jantung reguler, suara lub dub (SI - S2
timbul akibat penutupan katup trikuspidalis dan mitralis).
c. Sistem pernapasan
Inspeksi
- Hidung : Lubang hidung bersih, tidak terpasang alat,
pernapasan, cuping hidung tidak ada, fungsi penciuman baik
dan dapat membedakan bau, tidak ada secret, tidak tampak
pengeluaran darah dari hidung
- Dada : Pergerakan saat inspirasi dan ekspirasi dada
seimbang, bentuk dada simetris, frekuensi napas 24 x/menit
Palpasi
- Hidung : Tidak teraba benjolan
- Dada : Pengembangan dada simestris
Auskultasi : Suara napas vesikuler dan broncovasikuler, ronchi
tidak ada, wheezing tidak ada, crackles tidak ada.
Perkusi : Dada bunyi resonance, irama teratur
d. Sistem pencernaan
Inspeksi
- Mulut
Bibir : Lembab, sianosis tidak ada, edema tidak ada
4
Gigi : Rapih, tidak ada caries, gigi lengkap
Gusi : Tidak bengkak, tidak berdarah, tidak ada lesi, warna
merah muda
Lidah : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada radang
Fungsi pengecap : dapat membedakan rasa, bau mulut
tidak ada, mual muntah tidak ada.
Tonsil : tidak ada pembengkakan
- Abdomen
Datar (supel), tidak ada acites
Kulit abdomen, tidak ada bekas luka operasi di perut.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan di epigastrium, tidak ada nyeri tekan pada
kuadran kanan dan kiri bawah, hepatomegali tidak ada.
Auskultasi : Bising usus 9 x/menit
Perkusi :Bunyi lambung nyaring (tympani)
e. Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, pertumbuhan sesuai usia.
f. System integument
Inspeksi
- Rambut : Warna hitam, tidak rontok, kulit kepala bersih,
distribusi rambut menyebar merata.
- Kulit : Warna sawo matang, terdapat luka bakar pada
tangan, kaki dan wajah
- Kuku : agak kehhitaman dan pendek
Palpasi
Suhu akral hangat.
g. Sistem genitourinaria
Inspeksi
warna urine kuning dan jernih, berkemih dengan bantuan pispot
Palpasi
Tidak teraba pembesaran atau masa di daerah kandung kemih.
5
h. Sistem persyarafan
NI (olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau.
NII (optikus) : Ketajaman penglihatan baik.
NIII (okulomotoriusj, NIV (troklearis), NVI (abdusen) : Pupil
bereaksi terhadap cahaya (miosis), ukuran pupil normal, isokor
kanan dan kiri, bola mata dapat mengikuti objek, refleks kornea
positif, nistagmus tidak ada.
NV (trigeminus) : Klien dapat mengunyah dan menggigit
makanan dengan baik, klien dapat merasakan ketika wajah klien
disentuh dengan tangan pemeriksa.
NVII (fasialis) : Klien dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan
membuka mata, dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan
dahi, dapat mengangkat alis.
NVIII (akustikus): Klien menyahut bila namanya dipanggil.
NIX (gosoparingeal): Klien dapat membuka mulut.
NX (vagus): Klien bisa menelan
NXI (aksesorius) : Klien dapat menggerakkan kepala ke kiri dan
ke kanan, dapat mengangkat bahu.
NXII (hipoglous) : Klien dapat menjulurkan lidah.
i. System musculoskeletal
Inspeksi
- Bentuk/postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri,
tidak ada oedem di ekstremitas bawah maupun atas.
- Pergerakan ekstremitas kanan dan kiri atas dan bawah kurang
baik karena terdapat luka bakar.
Palpasi
- Kekuatan otot
Ekstremitas kanan/kiri atas bawah skala kekuatan otot 5
Gerakan normal penuh menentang gravitasi dengan
kekuatan penahanan penuh.
6
6. Data penunjang
A. Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
Hematologi
Hemoglobin 8,2 12-16 Gr%
Leukosit 10,8 4,0-10,0 UL
Trombosit 625 140-400 10’3/UL
P : 35-45%
Hematokrit 30
L : 40-50%
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
Karbohidrat
GD Sewaktu 163 76-110 Mg/dl
Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal Satuan
FAAL GINJAL
Ureum 49 15-45 Mg/dl
P : 0,5-0,9
Kreatinin 0,65 Mg/dl
L : 0,7-1,20
Pemeriksaan
Hasil Nili Normal Satuan
Elektrolit
Na 136 137-147 mmol/dl
K 3,3 3,6-5,4 mmol/dl
Ca 1,16 1,15-1,9 mmol/dl
B. Pemeriksaan gambar
Rontgent
Thorax foto
Cor : Sinuses dan diafragma, Normal.
Pulmo : Hili kasar, gerakan bertambah, tidak tampak infiltrate.
7
Kesan : Tidak nampak pembesaran jantung dan Tidak tampak kp
aktif.
EKG : irama regular
C. Therapi
RL 50 tts/mnt
Ceftriaxone 2x1
ATS 1500
Inj. Cefotaxim 1 gr/12 jam Anti infeksi Tukak lambung
Inj. Ketorolac 1 gr/8 jam Anti nyeri Luka lambung, GGA, gagal
hati
Tramadol 50 mg/8 jam Anti nyeri akut dan kronik yang berat
Gangguan fungsi ginjal
Mebo salep
Supratul
8
B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS : Klien mengeluh nyeri Luka bakar Gangguan
pada daerah luka rasa nyaman
Kerusakan jaringan nyeri
DO : terdapat luka bakar pada
daerah tangan Menstimulasi reseptor nyeri
Merangsang pengeluaran bradikinin,
9
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kerusakan integritas
kulit ditandai dengan klien mengeluh nyeri didaerah luka.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan evaporasi berlebihan
akibat permeabilitas kapiler berlebihan yang ditandai dengan klien
mengatakan merasa haus dan terdapat luka bakar grade II 40%.
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan elastisitas kulit
yang ditandai dengan terdapat luka bakar pada ekstremitas atas dan bawah.
4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan kulit,
ditandai dengan adanya luka bakar grade II 40%.
5. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan terdapat luka terbuka
akibat luka bakar yang ditandai dengan peningkatan jumlah leukosit.
10
C. Intervensi Keperawatan
diharapkan penyembuhan tepat waktu pada area luka bakar dengan kriteria
hasil :
Luka membaik
Jaringan mulai kulit tumbuh kembali
Intervensi :
11
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi dan membantu
penyembuhan luka.
d. Anjurkan pasien agar tidak memegang daerah luka bakar.
Rasional : Agar tidak terkontaminasi dengan kuman yang ada
ditangan.
e. Rubah posisi klien setiap 4 jam
Rasional : Untuk mencegah kerusakan integritas kulit yang lebih
lanjut.
3. Diagnosa : Kurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan
c. Observasi intake/output
12