M DENGAN KASUS
OSTEOPOROSIS. DI DUSUN MEDAS DESA GUNUNG SARI KECAMATAN GUNUNG
SARI KABUPATEN LOMBOK BARAT
DISUSUN OLEH :
SUPIANI
023 SYE 18
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
SUPIANI
023 SYE 18
Mengetahui ,
(. )
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK OSTEOPOROSIS DI DESA GUNUNG SARI
1. Pengkajian Keperawatan
A. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Alamat : Dusun Medas Desa Medas Daye Kec. Gunung Sari
Jenis Kelamin : Prempuan
Umur : 80
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Sasak
Tingkat Pendidikan : -
Tinggal dengan : Anak
Sumber Pendapatan :-
Keluarga dapat dihubungi : Anak Kandung
Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan yang dirasakan saat ini
Pasien mengatakan lutut kanan nyeri, dan tangan kanan nyeri. Kemeng-kemeng sakit
Kalau ditekuk tidak bisa Kaku dan terasa sakit
2. Apa keluhan yang dirasakan tiga bulan terakhir
Pasien mengatakan lutuk kanan nyeri, dan nyeri sendi
3. Penyakit saat ini
Pasien mengatakan menderita penyakit lutut kanan nyeri, dan kemeng-kemeng sakit
kalau ditekuk tida bisa kaku dan terasa sakit
4. Kejadian penyakit 3 bulan terakhir
Pasien mengatakan menderita penyakit nyeri sendi
C. Status Fisiologis
1. Bagaimana postur tulang belakang lansia :
Postur tulang belakang lansia sedikit membungkuk
2. Tanda-tanda vital dan status gizi :
a. Suhu : 35°C
b. TD : 140/100 mmHg
c. RR : 23x/menit
d. ND : 79x/menit
e. BB : 45 kg
f. TB : 150 cm
Konjuctiva ada
anemis
Sklera
Konjuctiva tampak pucat
Kornea
Jantung -Latus kardis tidak -Letak lotus -Perkusi batas -Terdengar suara
tampak cordis tidak jantung tidak jantung S1 S2
bergeser melebar, tunggal pada
jantung tidak jantung
ada
kardiomegali
Abdomen - Bentuk datar - Tidak ada -Timpani -Bising usus
- Tidak kembung nyeri tekan 10x/menit
Kekuatan otot 5 5 - - -
5 5
F. Pengkajian Psikososial
Klien mengatakan hubungan dengan anak-anaknya baik, selalu berkumpul dengan anak-
anaknya kedua anaknya karena jarak tempat tinggal Klien dengan anaknya sangat dekat ,
klien juga mengatakan terkadang berinterakasi dengan tetangga sekitar rumahnya.
Komunikasi dengan tetangga sekitar masih bagus dan baik, klien kooperatif saat diajak
bicara dan memberikan umpan balik dari sesuatu yang sedang dibicarakan.
G. Pengkajian Spiritual
Klien mengatakan beribadah secara teratur, ketika ada masalah yang melanda dirinya selalu
berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kesabaran dan ketabahan dan selalu bertawakal.
H. Pengkajian Fungsional Lansia
1. Masalah Emosional
Klien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur. Tetapi terkadang Klien terbangun
pada malam hari untuk kencing, Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah
dengan orang lain dan klien tidak pernah mengkonsumsi obat tidur mupun obat
penenang serta klien mengatakan tidak pernah mengurung diri.
2. Tingkat Kerusakan Intelektual (SPMSQ)
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 – 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 – 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Dari hasil Short Portable Mental Status Questionare ( SPMSQ ) di dapatkan
hasil 7 benar dan 3 salah ini menunjukkan bahwah fungsi intelektual Ny.”M” kerusakan ringan.
I. Indentifikasi Aspek Kognitif (MMSE)
Interpretasi hasil :
24 - 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 – 17 : gangguan kognitif berat
a. Nutrisi
Klien mengatakan biasa makan 3 kali sehari terkadang tidak teratur dengan
menhabiskan 2 porsi makanan dengan lauk pauk seadanya, klien juga mengatakan
makan makanan yang sama dengan keluarganya tampa adanya perbedaan
makanan, klien minum 7-8 gelas per hari.
Klien tidur kurang lebih 4-6 jam perhari, klien sering terbangun saat malam
hari karenan ingin kencing, klien jarang tidur siang, saat waktu luang klien biasanya
bermain dengan cucu nya.
c. Eliminasi
Klien tidak mengalami gangguan saat BAB dan BAK. Klien BAB 1 kali per
hari dengan konsistensi normal dan BAK 4-5 kali per hari lancar tanpa ada
gangguan.
d. Pola aktivitas
Klien sudah tidak bisa melakukan kegiatan dapur seperti memasak, mencuci
piring, klien hanya melakukan aktivitas fisik ringan seperti menyapu dan bermain
bersama cucu-cucunya.
e. Personal hygiene
Klien mengatakan biasanya mandi 1 kali sehari yaitu pagi hari saja
menggunakan sabun, tidak menggunakan sikat gigi setiap kali mandi, biasanya
mengganti pakaian 1 hari sekali.
K. Pengkajian Lingkungan
1. Pemukiman
Luas bangunan rumah klien 4:3, klien tinggal sendiri terpisah dengan anak dan cucu,
namun jarak tempat tinggal Klien dengan anaknya berdampingan, bentuk rumah petak
dengan jenis bangunan atap rumah menggunakan atap genteng berdindingkan ayaman
bambu, lantai kayu (panggung). Kebersihan lantai kurang karena masih tanah liat,
ventilasi <15% luas lantai dan teras pengap, pencahayaan kurang karena tidak ada
ventilasi dan ukuran rumah yang sempit, cara pengaturan dalam hal menata pakain
tertumpuk dengan barang-barang yang lain, alat rumah tangga tidak tersedia karena
kebutuhan makanan dan minum disajikan oleh anakanya, jadi tidak ada perlengkapan
dapur di rumahnya.
2. Sanitasi
Sumber penyediaan air bersih yaitu sumur dan Ny.”M” mengatakan air yang
diminum air biasa tanpa direbus, pengelolaan jamban bersama dengan jenis jamban
leher angsa dan dengan jarak < 2 meter dari sumber air, sarana pembuangan air limbah
lancar karena posisi rumah di dataran tinggi, bekas sampah biasanya dibuang dibakar di
penampungan sampah dekat tempat tinggal anaknya.
3. Fasilitas
Tidak ada fasilitas khusus di rumahnya, tidak ada lemari pakaian, meja, kursi dan
lain-lain, hanya ada tempat tidur dan tumpukan pakaian Klien diatas tas pakaian.
4. Keamanan Dan Transportasi
Klien mengatakan dilingkungannya tidak ada alat penanggulangan kebakaran dan
bencana. Sarana komunikasi seperti “handphone” pun tidak klien miliki.
2. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
a. Nyeri akut berhubungan dengan dampak sekunder dari fraktur, spasme oto, deformitas
tulang ditandai dengan klien mengatakan nyeri lutut bagian kanan klien tampak memegang
lutut bagian kanan klien tampak lemah TTV : TD :140/100 N:88x/menit S:36,5 P:nyeri
dirasakan saat jalan Q:terasa ditusuk-tusuk R:lutut kanan S:5 T:setiap jalan
b. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan disfungsi sekunder akibat perubahan skeletal
(kifosis), nyeri sekunder atau fraktur baru ditandai dengan klien mengatakan lutut bagian
kanan ditekuk atau digerakkan klien tampak berpindah tempat menggunakan tonggkat
c. Kurang pengetahuan tentang kesehatan b.d kurangnya informasi tentang penyakitnya
ditandai dengan klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya.
3. Intervensi Keperawatan
2. Intervensi Keperawatan
7. untuk mengalihkan
perhatian pasien agar
tidak pokus pada nyeri
2. II Setelah di lakukan tindakan 1. observasi kemampuan dalam 1. mengetahui
keperawatan selama 2x60 beraktivitas keadaan umum
menit di harapkan tidak
2. peningkatan latihan fisik 2. dorong latihan
terjadi hambatan mobilitas
secara adekuat dan hindari tekanan
fisik
pada tulang seperti
berjalan
3. Implementasi Keperawatan
O:
Pasien dalam berjalan menggunakan tongkat
- keadaan umum baik
- Tanda tanda vital
TD : 130/80 mmHg,
N : 84x/menit,
S : 35°C,
RR : 18x/menit.
A:
- Masalah keperawatan rasa sakit pada lutut belum teratasi
P:
- Intervensi dilanjutka
I:
_ anjurkan klien untuk melakukan aktivitas kecil seperti nyapu
S : ini
3 - pasien mengatakan sudah tau apa itu osteoporoisi, dan penyebab
terjadinya osteoporosis
O:
- Keadaan umum klien baik
- Klien tampak mengerti, menyebutkan penyebab yang memperberat
hipertensi
- Klien tampak mau mengikuti saran perawat
- TTV dalam batas normal,TD : 140/80 mmHg,N : 71 x/mnt,
S:36°C,RR : 20x/mnt
P : Intervensi dihentikan
I:
- Kaji tingkat pengetahuan klien
- Berikan penyuluhan mengenai penyakitnya
- Evaluasi tingkat pengetahuan setiap selesai member penyuluhan.