Anda di halaman 1dari 16

A.

Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny.SR
Umur : 26 Tahun (17 November 1994)
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Marital : Menikah
Tanggal Masuk : 28 April 2021 Pukul 22.00 WIB.
Tanggal Pengkajian : 29 April 2021 Pukul 08.00 WIB.
Diagnosa Medis : Dispepsia Like Ulcer
No Medrec : 126014
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.E
Umur : 31 Tahun (20 September 1989)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan klien : Suami dari Ny.SR
Alamat : Margamukri RT.01/RW.03 Cimahi
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh sakit perut dari bagian ulu hati menjalar ke punggung
C. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk ke Ruang Perawatan Umum 2 kamar Mutiara 2 bad 4 pada tanggal 28
April 2021 pada Pukul 22.00. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 29 April 2021 pukul
08.00 klien mengatakan sakit perut seperti di sayat dari bagian ulu hati kebagian bawah
perut dan menjalar ke bagian punggung dengan skala nyeri 8 dari 10, nyeri terasa hilang
timbul dan nyeri dirasakan bertambah apabila klien bergerak, nyeri timbul kurang lebih
sekitar 10 menit sekali dengan durasi 2-3 menit. Klien mengeluh pusing dan lemas,
konjungtiva klien anemis dan klien mengatakan tidak nafsu makan hanya menghabiskan
setengah porsi makan pada pagi hari. Klien mengatakan ada mual tapi tidak disertai
muntah. TTV ; TD = 120/80 mmHg, Nadi = 84 kali permenit, resfirasi = 22 kali permenit,
suhu = 36o C.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
Klien mengatakan dua hari yang lalu di rawat di Rumah Sakit KMC Luragung
dengan penyakit yang sama.
E. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang
sama dengan klien.
F. Kebutuhan Dasar
1. Oksigenasi
Klien tidak terpasang selang oksigen, respirasi 22 kali permenit
2. Cairan dan elektrolit
Klien terpasang selang infus di bagian tangan kanan dengan cairan infus Range
Lactate 20 TPM
3. Nutrisi
Klien tidak terpasang selang NGT untuk kebutuhan nutrisi
4. Eliminasi
Klien tidak terpasang selang Kateter atau selang urin
5. Rasa nyaman dan kebersihan diri
Klien mengatakan diseka menggunakan air dan sabun untuk membersihkan badanya
6. Aktivitas dan istirahat
Sebagian aktivitas klien dibantu oleh keluarga, klien mengatakan tidur pada malam
hari pulas setelah dibeikan obat intra vena
7. Keselamatan dan keamanan
Bad klien tidak terpasang penanda resiko jatuh
8. Peran seksual
Tidak terkaji
9. Psikososial
Klien mampu mengenal masalah yang sedang dihadapi oleh klien saat ini.
G. Pemeriksaan Fisik
No. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan umum : lemah
Composmentis GCS (E ; 4, M ; 6, V ; 5)
2. TTV :
TD = 120/80 mmHg
Nadi = 84 kali permenit
Resfirasi = 22 kali permenit
Suhu = 36o C.
Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
3. Kepala Rambut klien Tidak ada nyeri
tampak hitam dan tekan di area
lurus. kepala
Wajah klien tidak
ada lesi, jejeas, Tidak ada nyeri
Wajah bengkak tekan
4. Mata Mata simetris kiri Tidak ada nyeri
dan kanan, tekan
konjungtiva
anemis
5. Telinga Tidak ada Tidak ada nyeri
serumen, tidak tekan
ada
pembengkakan di
area telinga
6. Hidung Tidak ada Tidak ada nyeri
pembengkakan, tekan
tidak terdapat
kotoran hidung
yang berlebih
7. Mulut dan Muskosa bibir Tidak ada nyeri
Kerongkongan kering, terlihat tekan dia area
pucat, lidah mulut
berselaput putih.
Kerongkongan
tidak ada keluhan
8. Leher Tidak ada Tidak ada nyeri
pembengkakan tekan
kelenjar tyroid
9. Dada Pergerakan dada Tidak ada nyeri
simetris kiri dan tekan
kanan
10. Jantung Terdengar Suara
redup ketika jantung
diketuk. Lup-Dup.
Paru-Paru
Terdengar Irama
bunyi sonor pernafasan
ketika Vesikuler
diketuk
11. Abdomen Tidak ada bekas Tidak ada nyeri Timpani Bising
luka jahitan SC, tekan ketika usus 15
terdapat diketuk kali
strecmark. permenit
12. Ginjal Tidak dilakukan
pemeriksaan
13. Ekstremitas Tangan tidak ada Tidak ada nyeri
luka jahitan, tidak tekan
ada udem.
Kaki tidak ada Tidak ada nyeri
strecmark, tidak tekan.
ada udem
14. Punggung Punggung tidak Tidak ada nyeri
ada kelainan tekan.
lodrosis, kiposis
dan skoliosis.
15. Rektum Tidak dilakukan
pemeriksaan di
area rectum
16. Genetalia Tidak dilakukan
pemeriksaan di
area genetalia

H. Masalah Gangguan System


1. System Pernafasan
Tidak terpasang selang oksigen, respirasi 22 kali permenit
2. System cardiovaskuler
Tidak ada keluhan, suara jantung lup-dup
3. System pencernaan
Bising usus 15 kali permenit
4. System persyarafan
Tidak ada keluhan
5. System perkemihan
Tidak terpasang selang kateter
6. System musculoskeletal
Tidak ada keluhan
7. System endokrin
Tidak ada keluhan
8. System integlumen
Tidak ada keluhan
9. System pengindera
Tidak ada keluhan panca indra, penglihatan, pendengaran, penciuman maupun
sentuhan.
I. Pemeriksaan penunjang
No. RM : 126014
Nama : Ny. SR
Tanggal Lahir : 17 November 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
28 April 2021
HEMATOLOGI
Parameter Hasil Satuan Normal
 Hb 14,4 G% 12-16
 Leukosit 7.500 /mm3 4.000 – 10.000
 Eritosit /mm3 4,5 – 6 juta
 LED mm/jam 0 – 20
 Hitung Jenis
- Basophil 0 % 0–1
- Eosinophil 0 % 1–4
- N. Staf 1 % 3–5
- N. Segmen 62 35 – 70
- Lymphosit 30 % 20 – 40
- monosit 7 % 2 – 10
 Hematokrit 38,3 % 37 – 48
 Trombosit 223.000 /mm3 150rb – 300rb
 Retikulosit % 0,5 – 2
 Eosinophil /mm3 100 – 300
 Ms. Pembekuan menit 3–6
 Ms. Perdarahan menit 1–3
 Gol. Darah
J. Terapi dan Penatalaksanaan Medis
1. Infus Range Lactat 20 TPM
2. Ranitidine 2 x 1
3. Sucralfat syrup 3 x 1
4. Clixid 2 x 1
5. Gitas plus 2 x 1
K. Analisa Data
No. Data Etiologi Masalah
1 Ds: Agen pencedera Nyeri akut
klien mengatakan sakit perut seperti di fisiologis
sayat dari bagian ulu hati kebagian
bawah perut dan menjalar ke bagian
punggung dengan skala nyeri 8 dari
10, nyeri terasa hilang timbul dan
nyeri dirasakan bertambah apabila
klien bergerak, nyeri timbul kurang
lebih sekitar 10 menit sekali dengan
durasi 2-3 menit.
Do:
TTV ; TD = 120/80 mmHg, Nadi = 84
kali permenit, respirasi = 22 kali
permenit, suhu = 36o C.
2 Ds: Kelemahan Intoleransi
klien mengeluh pusing dan lemas aktivitas
Do:
konjungtiva klien anemis
3 Ds: Faktor psikologis Defisit nutrisi
klien mengatakan tidak nafsu makan (kehilangan nafsu
hanya menghabiskan setengah porsi makan)
makan pada pagi hari.
Klien mengatakan ada mual tapi tidak
disertai muntah.
Do:
Mukosa bibir kering
L. Prioritas Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik ditandai dengan klien
mengeluh nyeri dibagian ulu hati menjalar ke bagian punggung.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan faktor psikologis ditandai dengan klien
mengatakan tidak nafsu makan hanya menghabiskan setengah porsi makan pada pagi
hari dan klien mengatakan ada mual tapi tidak disertai muntah.
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan klien mengeluh
pusing dan lemas.
M. Nursing Care Plan
Diagnosa Perencanaan
No
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 (D.0077) (L.08066) (I.08238)
Nyeri Akut Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
Definisi: Setelah dilakukan Observasi Observasi
Pengalaman sensorik tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, Pengkajian secara komprehensif
atau emosional yang selama 3 x 24 jam durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dapat mengidentifiksi secara
berkaitan dengan diharapkan nyeri nyeri menditail dan utuh mengenai
kerusakan jaringan menurun dengan kriteria 2. Identifikasi skala nyeri keluhan pasien.
aktual atau fungsional, hasil : 3. Identifikasi respon nyeri nonverbal
dengan onset 1. Kemampuan 4. Identifikasi factor yang memperingan
mendadak atau lambat menuntaskan dan memperberat nyeri
dan berintensitas ringan aktifitas meningkat 5. Identifikasi pengetahuan dan
hingga berat yang 2. Keluhan nyeri keyakinan tentang nyeri
berlangsung kurang menurun 6. Identifikasi budaya terhadap respon
dari 3 bulan. 3. Meringis menurun nyeri
Penyebab: 4. Sikap protektif 7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
1. Agen pencedera menurun kualitas hidup pasien
fisiologis (mis. 5. Gelisah menurun 8. Monitor keberhasilan terapi
Inflamasi iskemia, 6. Kesulitan tidur komplementer yang sudah diberikan
neoplasma) menurun 9. Monitor efek samping penggunaan
2. Agen pencedera 7. Menarik diri analgetik Terapeutik
kimiawi (mis. menurun Terapeutik Gangguan lingkungan dan
Terbakar, bahan 8. Berfokus pada diri 1. Beri teknik non farmakologis untuk rangsangan dapat meningkatkan
kimia iritan) sendiri menurun mengurangi nyeri (mis. TENS, tekanan vaskuler serebral
3. Agen pencedera fisik 9. Diaforesis menurun hipnosis, akupresur, trapi musik,
(mis. Abses, 10. Perasaan depresi biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
amputasi, prosedur (tertekan) menurun teknik imajinasi terbimbimbing,
operasi, taruma, dll) 11. Perasaan takut kompres hangat/ dingin dan terapi
Gejala Tanda Mayor mengalami cidera bermain)
Subjektif : mengeluh tulang menurun 2. Kontrol lingkungan yang
nyeri 12. Anoreksia menurun memperberat rasa nyeri (mis. Suhu
Objektif : 13. Perineum terasa ruangan, pencahayaan, kebisingan)
1. Tampak meringis tertekan menurun 3. Fasilitasi istirahat dan tidur
2. Bersikap proaktif 14. Uterus teraba 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
(mis. waspada, membulat menurun dalam pemilihan strategi meredakan Edukasi
posisi menghindari 15. Ketegangan otot nyeri. Meningkatkan relaksasi
nyeri) menurun Edukasi
3. Gelisah 16. Pupil dilatasi 1. Jelaskan penyebab, periode dan
4. Frekuensi nadi menurun pemicu nyeri
meningkat 17. Muntah menurun 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
5. Sulit tidur 18. Mual menurun 3. Anjurkan memonitor nyeri secara
Gejala Tanda Minor 19. Frekuensi nadi mandiri
Subjektif : - membaik 4. Anjurkan menggunakan analgetik
Objektif : 20. Pola napas secara tepat Kolaborasi
1. Tekanan darah membaik 5. Anjurkan teknik nonfarmakologis Analgetik dapat mengurangi
meningkat 21. Tekanan darah untuk mengurangi rasa nyeri. nyeri
2. Pola nafas berubah membaik Kolaborasi
3. Nafsu makan 22. Proses berpikir 1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
berubah membaik perlu
4. Proses berpikir 23. Fokus membaik
terganggu 24. Fungsi berkemih
5. Menarik diri membaik
6. Berfokus pada diri 25. Perilaku membaik
sendiri 26. Nafsu makan
7. Diaforesisi membaik
27. Pola tidur membaik.
2 (D.0019) (L.03030) I.03119
Defisit Nutrisi Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
Definisi : Setelah dilakuan Observasi Observasi
tindakan keperawatan 3 x
Asupan nutrisi tidak 24 jam diharapkan status 1. Identifikasi status nutrisi Untuk mengetahui status nutrisi,
cukup untuk memenuhi nutrisi membaik dengan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi agar dapat dilakukan intervensi
kebutuhan Kriteria Hasil : makanan dalam pemberian
metabolisme. 1. Porsi makanan yang 3. Identifikasi makanan yang disukai makanan/nutrisi pada klien
Penyebab : dihabiskan meningkat 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
1. Ketidakmampuan 2. Verbalisasi keinginan nutrient
menelan makanan untuk meningkatkan 5. Identifikasi perlunya penggunaan
2. Ketidakmampuan nutrisi meningkat selang nasogastric
mencerna makanan 3. Perasaan cepat 6. Monitor asupan makanan
3. Ketidakmampuan kenyang menurun 7. Monitor berat badan
mengabsorbsi 4. Nyeri abdomen 8. Monitor hasil pemeriksaan
nutrien meningkat laboratorium
4. Peningkatan 5. Berat badan Terapeutik Terapeutik
kebutuhan meningkat 1. Lakukan oral hygiene, jika perlu Untuk meningkatkan nafsu
metabolisme 6. Nafsu makan 2. Fasilitasi menentukan pedoman diet makan klien
Gejala dan Tanda membaik (mis. Piramida makanan )
Mayor 7. Mermban mukosa 3. Sajikan makanan secara menarik dan
Subjektif : - membaik suhu yang sesuai
Objektif : 4. Berikan makanan tinggi serat untuk
1. Berat badan menurun menjegah konstipasi
minial 10% dibawah 5. Berikan makanan tinggi kalori dan
rentang ideal tinggi protein
Gejala dan Tanda 6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Minor 7. Hentikan pemberian makan melalui
Subjektif : selang nasogatrik jika asupan oral
1. Cepat kenyang dapat ditoleransi
setelah makan Edukasi Edukasi
2. Kram/ nyeri 1. Anjurkan posisi duduk jika mampu Untuk menudahkan proses
abdomen 2. Anjurkan diet yang diprogramkan makan
3. Nafsu makan Kolaborasi Kolaborasi
menurun 1. Kolaborasi pemberian medikasi Untuk memaksimalkan
Objektif : sebelum makan (mis. Pereda nyeri, pemenuhan kebutuhan nutrisi
1. Bising usus antiemetic), jika perlu klien
hiperaktif 2. kolaborasi dengan ahli gizi untuk
2. Otot mengunyah menentukan jumlah kalori dan jenis
lemah otot menelan nutrien yang dibutuhkan, jika perlu
lemah
3. Membran mukosa
pucat
4. Sariawan
3 (D.0056) (L.05047) (I.05178)
Intoleransi Aktivitas Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
Definisi : Setelah dilakukan asuhan Observasi Observasi
Ketidakcukupan energi keperawatan 3 x 24 jam 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh Untuk mengetahui kemampuan
untuk melakukan diharapkan aktivitas yang mengakibatkan kelelahan pasien dalam melakukan
aktivitas sehari – hari. meningkat. 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional aktivitasnya.
Penyebab : Dengan Kriteri : 3. Monitor pola dan jam tidur
1. Ketidakseimbangan 1. Frekuensi nadi 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
antara suplai dan menurun selama melakukan aktivitas
kebutuhan oksigen 2. Saturasi oksigen Terapeutik Terapeutik
2. Tirah baring meningkat 1. Sediakan lingkungan nyaman dan Untuk meningkatkan proses
3. Kelemahan 3. Kemudahan dalam rendah stimulus penyembuhan dan kemampuan
4. Imobilitas melakukan aktivitas 2. Lakukan latihan rentang gerak pasif koping emosional pada pasien
5. Gaya hidup monoton sehari-hari meningkat atau pasif untuk mengetahui kondisi
Gejala dan tanda 4. Jarak berjalan 3. Berikan aktivitas distraksi yang kesehatan pasien
Mayor meningkat menyenangkan
Subyektif : 5. Kekuatan tubuh 4. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,
1. Mengeluh lelah bagian atas meningkat jika tidak daapat berpindah atau
Obyektif 6. Kekuatan tubuh berjalan
1. Frekuensi jantung bagian bawah Edukasi Edukasi
meningkat >20% meningkat 1. Anjurkan tirah baring Untuk mempercepat proses
dari kondisi istirahat 7. Toleransi dalam 2. Anjurkan melakukan aktifitas secara penyembuhan dan segera
Gejala dan tanda menaiki tangga berlebihan memandirikan pasien
Minor meningkat 3. Amjurkan menghubungi perawat jika untuk memberikan pengetahuan
Subyektif 8. Keluhan lelah tanda dann gejala kelelahan tidak kepada pasien mengenai
1. Dispnea saat/ setelah menurun berkurang perubahan posisi
aktivitas 9. Dispnea saat aktivitas 4. Anjurkan strategi koping untuk
2. Merasa tidak menurun mengurangi kelelahan
Kolaborasi
nyaman setelah 10. Dispnea setelak Kolaborasi
Sebagai support system agar
beraktivitas aktivitas menurun 1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
pasien semangat untuk segera
3. Merasa lemah 11. Perasaan lemah cara meningkatkan asupan makanan
pulih
Obyektif menurun
1. Tekanan darah 12. Aritmia saat aktivitas
berubah >20% dari menurun
kondisi istirahat 13. Aritmia setelah
2. Gambaran EKG aktivitas menurun
menunjukan aritmia 14. Sianosis menurun
saat/ setelah 15. Warna kulit membaik
beraktifitas 16. Tekanan darah
3. Gambaran EKG membaik
menunjukan iskemia 17. Frekuensi napas
4. Sianosis membaik
18. EKG iskemia
membaik
N. Implementasi
No Diagnosa
Tanggal Implementasi
. Keperawatan
1 28 April Nyeri akut Observasi
2021 1. mengientifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. mengidentifikasi skala nyeri
3. mengidentifikasi factor yang memperingan
dan memperberat nyeri
Terapeutik
1. memberi teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri (teknik napas dalam, teknik
genggam jari)
2. memfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
2. menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Defisit nutrisi Observasi
1. mengidentifikasi alergi dan intoleransi
makanan
2. mengidentifikasi makanan yang disukai
3. mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrient
Edukasi
1. menganjurkan posisi duduk jika mampu
2. menganjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. mengkolaborasikan pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic)
Intoleransi aktivitas Observasi
1. mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
selama melakukan aktivitas
Terapeutik
1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
2. memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak daapat berpindah atau berjalan
Edukasi
1. menganjurkan tirah baring
2. menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
3. menganjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
2 29 April Nyeri akut Observasi
2021 1. mengientifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Terapeutik
1. memberi teknik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri (teknik napas dalam, teknik
genggam jari)
2. memfasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1. menjelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
2. menganjurkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Defisit nutrisi Edukasi
3. menganjurkan posisi duduk jika mampu
4. menganjurkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
1. mengkolaborasikan pemberian medikasi
sebelum makan (mis. Pereda nyeri, antiemetic)
Intoleransi aktivitas Edukasi
1. menganjurkan tirah baring
2. menganjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
3. menganjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan

O. Catatatan Perkembangan
Nama Klien : Ny.SR
Diagnosa Medis : Dispepsia Like Ulcer
Ruangan : RPU 2
No Diagnosa
Tanggal Catatan Perkembangan Paraf
. Keperawatan
1 28 April Nyeri akut S:
2021 klien mengatakan sakit perut bagian ulu
hati kebagian bawah perut dan menjalar
ke bagian punggung.
O:
TD = 120/80 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 22 kali permenit,
suhu = 36o C.
A:
Nyeri akut
P:
Masalah belum teratasi
I:
1. mengientifikasi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
2. mengidentifikasi skala nyeri
3. mengidentifikasi factor yang
memperingan dan memperberat
nyeri
E:
Klien mengatakan nyeri pada bagian
ulu hati menjalar ke punggung
R:
1. memberi teknik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri (teknik
napas dalam, teknik genggam jari)
2. memfasilitasi istirahat dan tidur
Defist nutrisi S:
klien mengatakan tidak nafsu makan
hanya menghabiskan setengah porsi
makan pada pagi hari.
Klien mengatakan ada mual tapi tidak
disertai muntah.
O:
Mukosa bibir kering
TD = 120/80 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 22 kali permenit,
suhu = 36o C.
A:
Defisit nutrisi
P:
Masalah belum teratasi
I:
1. mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan
2. mengidentifikasi makanan yang
disukai
3. mengidentifikasi kebutuhan kalori
dan jenis nutrient
E:
klien mengatakan tidak nafsu makan
hanya menghabiskan setengah porsi
makan pada pagi hari.
Klien mengatakan ada mual tapi tidak
disertai muntah.
R:
1. menganjurkan posisi duduk jika
mampu
2. menganjurkan diet yang
diprogramkan
3. mengkolaborasikan pemberian
medikasi sebelum makan (mis.
Pereda nyeri, antiemetic)
Intoleransi aktivitas S:
klien mengeluh pusing dan lemas
O:
Konjungtiva anenmis
TD = 120/80 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 22 kali permenit,
suhu = 36o C.
A:
Intoleransi aktivitas
P:
Masalah belum teratasi
I:
1. mengidentifikasi gangguan fungsi
tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
2. memonitor lokasi dan
ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
3. memfasilitasi duduk di sisi tempat
tidur, jika tidak daapat berpindah
atau berjalan
E:
klien mengeluh pusing dan lemas
R:
1. menganjurkan tirah baring
2. menganjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
3. menganjurkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
2 29 April Nyeri akut S:
2021 klien mengatakan sakit perut bagian ulu
hati berkurang
O:
TD = 110/70 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 20 kali permenit,
suhu = 36oC.
A:
Nyeri akut
P:
Masalah teratasi
(klien pulang setelah visit Dokter)
Defisit nutrisi S:
klien mengatakan makan 1 porsi habis,
tidak ada mual
O:
TD = 110/70 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 20 kali permenit,
suhu = 36oC.
A:
Defisit nutris
P:
Masalah teratasi
(klien pulang setelah visit Dokter)
Intoleransi aktivitas S:
klien mengatakan pusing hilang
O:
Konjungtiva ananemis
TD = 110/70 mmHg, Nadi = 84 kali
permenit, respirasi = 20 kali permenit,
suhu = 36oC.
A:
Intoleransi aktivitas
P:
Masalah teratasi
(klien pulang setelah visit Dokter)

Anda mungkin juga menyukai