Anda di halaman 1dari 59

Manajemen Strategi

Mata Kuliah : Manajemen Risiko dan Tata Kelola


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
GROUP

01 02 03 04

HARI TRIPANTO DIAN NALA INA BAYU


SHOFI FARADO
SILITONGA DAMAYANTI MARDIANA

12030118220021 12030118220022 12030118220023 12030118220032


.
Agenda
Education
01 Strategi Bank
Plan
Generik

Bank –
02 Strategi
Memperhitungk
an Faktor
Risiko
Strategi Bank Generik
Strategi Generik

Sumber daya manusia yang 01


berkualitas
Posisi pangsa pasar yang kuat 02
pada industri yang
berkembang baik
Didukung oleh struktur 03
organisasi yang efisien
Analisis SWOT
BCG Matrix – Portofolio Produk
McKinsey Matrix – GE Matrix
Lima Kekuatan Bersaing dari Porter
Strategi Generik - Porter
Strategi Bank – Memperhitungkan Faktor
Risiko
COSO ERM System
Blue Ocean Strategy
BARA ERM
SYSTEM
Terdiri dari :

Menetapkan risk appetite / risk Melakukan pengelolaan Menyediakan modal untuk


tolerance dan mengambil risiko berbagai risiko agar tingkat menutup berbagai risiko yang
sesuai risk sppetite dan risiko tidak melewati batas atau bersedia diambil oleh bank.
tolerance yang sudah risk appetite yng ditetapkan.
ditetapkan.
Risk Appetite
Lima Unsur Risk Appetite
01 02 03 04 05
Proses risk
Risk appetite level appetite meliputi
Identifikasi Risk appetite unit bisnis dan level
Identifikasi
penentuan risk
pada level departemen atau kemampuan bank
harapan atau melakukan
appetite,
korporasi yang produk untuk menghubungkan
aspirasi dari masing-masing pengukuran risiko,
harus selaras sistem pelaporan,
dengan rencana
pihak terkait budaya risiko
kategori risiko yang
strategi
berupa sistem limit dll.
(Stakeholders) bank. bank,memonitor
risiko,dll.
Kaitan Risk
Appetite
dengan Risk
Tolerance
Risk appetite ditentukan
di bawah risk capacity
karena bank juga
memerlukan modal untuk
keperluan lain seperti
belanja infrastruktur,
rencana ekspansi dan
sebagainya.
Pengelolaan
Risiko Kredit
Untuk
berbagai
segmen
dalam
perbankan,
bank
melakukan
pengelolaan
risiko kredit
dengan
membagi
tugas antara
unti bisnis
dan unit
manajemen
risiko.
Monitoring Kredit
Unit
manajemen
risiko
menyiapkan
template
untuk
melakukan
monitoring
berbagai
segmen kredit
yang sudah
menjadi
portofolio
bank.
Manajemen
Portofolio Kredit
Pengelolaan
portofolio kredit
bank diperlukan
agar terjadi
keseimbang
eksporsu pada
berbagai
segmen,
membatasi
eksprosur
kredit pada
sektor industri
tertentu,
wilayah kerja
tertentu, atau
grup debitur
tertentu.
Pengelolaan
Kredit
Bermasalah
Bank perlu
menyediakan
suatu sistem
penagihan
untuk kredit
kecil yang
efektif serta
sistem
penanggulang
an kredit
bermasalah
pada segmen
kredit
komersial dan
kredit
korporasi.
Proses Stress
Testing
Apabila hasil
stress test
melewati
ambang
tolerandi
risiko bank,
bank perlu
mempertimba
ngkan
mengatur
eskprosur
yang paling
memberikan
dampak buruk.
Pengelolaan
Risiko Pasar-
Trading Book
Kebijakan treasury
mengatur mengenai
organisasi,
pembagian tugas,
dan tanggungjawab
di front office yang
melakukan transaksi
trasury, middle
office yang
menyiapkan
metodologi
perhitungan risiko
dan monitoring limit,
serta back office
yang melakukan
settlement dan
penentuan harga
pasar posisi trading.
Eksposur Posisi
Faktor utama
yang
menyebabkan
bank terekspos
pada risiko pasar
trading adalah
eksprosur yang
berasal dari
transaksi
perdagangan
bank(trading
book). Posisi
trading book
adalah eksposur
bank yang
ditujukan untuk
memperoleh
keuntungan dari
transaksi jual beli.
Sensivitas
Sensivitas untuk
posisi obligasi
dapat
menggunakan
modified duration
dan convexity. MD
menunjukkan
berapa nilai pasar
dari obligasi akan
berubah apabila
suku bunga
berubah sebesar
satu satuan.
Misalnya satu basis
point.
Volatilitas Faktor
Pasar
Volatilitas faktor
pasar adalah
penyimpangan
faktor pasar dari
rata-rata.
Vollatilitas
menunjukkan
berapa faktor
pasar tersebut
dapat berubah
selama periode
tertentu, dengan
confident level
tertentu sesuai
kebijakan bank.
Value at Risk
(VaR)
Metode variance-
covariance
menentukan
potensi kerugian
melalui penentuan
harga pasar posisi,
sensivitas dari
posisi terhadap
perubahan nilai
tukar, dan
volatilitas faktor
pasar yang
mempengaruhi
harga pasar posisi,
dengan holding
period tertentu dan
confident tertentu.
Mitigasi Risiko
Trading
Mitigasi dapat
dilakukan bank
untuk
mengendalikan
risiko pasar trading
antara lain dengan
mengatur besar
posisi, menetapkan
berbagai limit dan
mengatur jenis dan
bauran instumen
dengan
memperhatikan
korelasi dan
sensivitas dari
instrumen terhadap
pergerakan faktor
pasar.
Mitigasi Risiko
Pasar – Banking
Book
Adalah posisi
neraca selain posisi
trading book.
Potensi kerugian
pada posisi banking
book adalah akibat
terekspos pada
risiko bunga, risiko
nilai tukar dan risiko
likuiditas.
Posisi Banking Book
Pengertian Posisi
Banking Book
Adalah potensi
kerugian akibat
perubahan suku
bunga pada
neraca bank.

Risiko Suku Risiko Suku Bunga

Bunga
Adalah alat untuk
mengukur
perubahan nilai
ekonomis dari
modal atau EVE
(Economic Value
of Equity) akibat
perubahan tingkat
suku bunga.
Duration GAP
Duration GAP
Risiko Nilai Tukar
Adalah potensi
kerugin dari
posisi aktiva
pasiva dalam
valuta asing
akibat
perubahan
nilai tukar. Risiko Nilai Tukar

Pengertian Risiko
Nilai Tukar
Risiko Likuiditas
Adalah potensi
bank tidak
mempunyai
cukup dama
untuk
memenuhi
kewajiban
jangka pendek. Risiko Likuiditas

Pengertian Risiko
Likuiditas
Risiko
Operasional
Risiko Operasional pada
Proses Kerja Bank
Risiko operasional pada proses
kerja umumnya disebabkan akibat
kesalahan proses kerja, kesalahan
faktor manusia dan kegalalan
sistem.
Mitigasi Untuk Risiko Operasional
pada Proses Kerja
1 2 3

Menentukan tujuan Menentukan proses Melakukan estimasi potensi


utama yang harus kesalahan yang dapat terjadi
kerja dan misi dari unit
dikerjakan untuk dalam setiap langkah proses
kerja kerja tersebut.
mencapai tujuan tersebut.

4 5

Pengukuran risiko dilihat Menilai kualitas


dari frekuensi potensi
kejadian dan estimasi kontrol yang ada
dampak kerugian apabila untuk dapat
potensi risiko menjadi mengatasi potensi
kenyataan.
kerugian tersebut.
Internal Fraud

Lima langkah
utama:
STEP 05
Melakukan proses kaji
ulang
STEP 04
Implementasi

STEP 03
Melakukan priotitas
tindak lanjut

STEP 02
Melakukan proses
research / penelitian
STEP 01
Melakukan proses
evaluasi
Risiko Operasional Akibat Tejadi
Kondisi Eksternal
1 Menyiapkan perencanaan
kondisi krisis dengan baik
Bank dapat meminta
dan menunjuk tim yang
bantuan konsultan untuk mempunyai tugas khusus
membantu bank agar mengelola berbagai macam
mampu mengelola krisis yang dapat berfungsi
manajemen krisis. dalam waktu yang singkat.
Sikap krisis sangat penting
dilakukan, antara lain :
4 2
Segera bertindak karena satu Melakukan sosialisasi
jam pertama setelah krisis pada seluruh jajaran
merupakan saat yang paling organisasi, bahwa dalam
penting, dimana pada periode
tersebut sering kali media
kondisi krisis, segala
memperoleh informasi dan macam bentuk
ingin segera mengedarkan komunikasi dengan pihak
3
berita tersebut pada luar hanya diperbolehkan
masyarakat. melalui tim pengelola
krisis.
Stress Testing
0
Definisi Stress
Testing
Adalah melakukan estimasi
dampak dari suatu skenario
stress pada rugi laba,
neraca dan kebutuhan
modal. Skenario yang
digunakan harus ekstrem
tapi mungkin saja terjadi
(plausible), dengan dampak
yang dapat menyebabkan
bank menjadi insolved.
Dilema Dalam Menentukan
Education
Skenario
Plan Tujuan 2
Memahami tantangan
situasi terkini

Tujuan 1
Melakukan
identifikasi
Tujuan 3
perubahan profil
risiko bank Identifikasi potensi
risiko secara
komprehensif
Penggunaan Stress
Test Untuk
Mengelola Risiko
Apabila terjadi
skenario tertentu,
kerugian bank akan
dapat ditentukan.
Setelah menerima
hasil tersebut,
pimpinan bank dapat
memutuskan untuk
mengurangi eskprosur
risiko guna
mengurangi dampak
kerugian pada kondisi
stres, menambah
modal cadangan atau
tidak melakukan
tindakan apapun.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai