Anda di halaman 1dari 17

Pakan kelas 5: kelas ini mengikusertakan bahan

yang mengandung protein kasar 20% atau


lebih dari bahan berasal dari hewan(termasuk
bahan yg disilase), bungkil, gluten dll
Sumber pakan protein:
 Nabati
 Hewani
 Tepung ikan
 Tepung daging dan tulang (MBM)
 Tepung daging
 Tepung bulu yang telah dihidrolisis (PM)
 Tepung limbah unggas (PBM)
 Tepung darah (BM)
 Susu Skim
 Kandungan level asam amino lisin, metionin
dan treonin sedang sampai tinggi
 Bila diproses dengan benar, asam amino yang
tersedia cukup tinggi
 Merupakan sumber yang kaya akan fosfor,
kalsium dan mineral mikro
 Kadar vitamin B-kompleks yang lebih tinggi
 Vitamin B12 terdapat pada pangan asal
hewani
 Produksi tepung ikan tertinggi Peru, kemudian
Chili
 Dalam ransum sebagian besar dari jenis
anchovetta dari Peru dan Chili
 Tepung ikan menhaden sejenis teri dihasilkan di
daerah “Gulf of Mexico” dan pantai Atlantik
 Sumber protein yang cukup baik untuk unggas
 Kandungan asam amino yang menonjol arginin,
glisin, leusin, isoleusin, lisin dan valin
 Protein 57 % - 70%
 Kualitas tepung ikan bervariasi trgantung pada
kondisi pengolahan di Pabrik
Nutrien Ancho Hering Menha Red Fish Sardine Tuna White
vetta den Fish
PK (%) 65,0 70,0 60,0 57,0 65,0 62,0 63,0
Lemak (%) 4,0 7,0 8,0 8,0 4,0 7,0 2,0
SK (%) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
Abu (%) - 12,0 20,0 26,0 19,0 20,0 22,0
Ca (%) 4,0 3,0 5,0 7,7 4,5 4,0 6,5
P (%) 2,6 2,0 3,0 3,8 2,4 2,5 3,5
 Residue protein sesudah proses ekstraksi
kandungan air dan lemak pada proses rendering
 Tidak termasuk darah ,rambut, kuku, tanduk,
dan feses
 Warna kuning emas sampai kecoklatan berbau
daging segar
 Sumber asam amino formulasi ransum unggas,
babi.
 Tahun 1997, FDA melarang pakan protein
ruminansia untuk ternak ruminansia
Nutrien Kandungan (%)
Protein 50%
Lemak 10%
Serat (Maksimum) 3%
Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor
Fosfor (Minimum) 4%
Kandungan air (maksimum) 10%
Resdiu yang tdk dicerna pepsin 14%
(maksimum)
 Sisa protein padat dari hasil rendering
 Tidak mengandung darah, tulang atau benda
lainnya
 Warna kuning emas kecoklatan
 Bau khas daging segar
 Prosesing berpengaruh terhadap kecernaan
asam amino
 Sumber protein untuk ternak unggas,, babi
 Daging dari ternak ruminansia tidak boleh
diberikan pada ternak ruminansia
Nutrien Kandungan (%)
Protein 55%
Lemak 10%
Serat (Maksimum) 3%
Kalsium (Maksimum) 2,2 kali fosfor
Fosfor (Minimum) 4%
Kandungan air (maksimum) 10%
Resdiu yang tdk dicerna pepsin 14%
(maksimum)
 Produk dari limbah peternakan hasil pemotongan ayam
 Potensi sebagai pakan sumber protein karena kandungan
protein bulu ayam sangat tinggi yaitu sebesar 80 -85% .
 Defisien metionin dan lisin, kandungan isoluesin yang
cukup baik
 Umur 3 minggu adalah sekitar 4 % berat tubuhnya, 7
persen pada umur ≥4 minggu
 Bulu ayam tersebut tersusun dalam bentuk keratin
 Keratin merupakan protein serat (fibours protein) sistin
lebih dari 15 persen,
 Tidak berarti jika tidak diproses terlebih dahulu.
 Pengolahan dihidrolisis  Pemasakan bertekanan, asam,
basa, ferementasi,
Nutrien Kandungan
Protein 80 %
Lemak 5%
Serat (maksimum) 4%
Abu 4%
Fosfor 0,75 %
Kandungan Air (maksimum) 10 %
Kecernaan pepsin (minimum) 75 %
 Bahan dasar dari darah segar dari RPH
 Air dipisahkan melalui pengeluaran air, diikuti
oleh pengeringan (flash drying/spray drying)
 Spray drying metode yg menghasilkan
kecernaan tinggi
 Kecernaan lisin pengeringan
ring<pengeringan flash<pengeringan spray
 Kandungan protein 80 – 85%
 Darah sapi akan diperoleh 7.7% darah segar
dari bobot badan, domba dan kambing 6.2%
dari bobot badan dan babi 3.5% darah segar
dari bobot badan (Siagian, 1994).
Nutrien Kandungan
Protein 85%
Lemak (min – mak) 0,5 – 2,0 %
Serat (maksimum 2%
Abu 5%
Kandungan Air (maksimum) 10 %
Total Lisin 6%
Ketersediaan Lisin 80 – 90%
 Disebut Susu Bawah
 Air susu yang diambil lemaknya
 Untuk anak-anak ternak yg masih menyusui
atau beberapa saat setelah disapih
 Untuk menyempurnakan ransum dari
kekurangan zat makanan misalnya asam-
asam amino esensial
 Produk cair, tepung atau kental )
 Susu lengkap dikurangi protein susu (pada
pembuatan keju atau kasein
 Protein yang tinggal sekitar 0,9%
 Bentuk cair, kental dan kering (tepung)
 Kaya akan laktosa, 65% dalam produk kering
 Dalam bentuk kering kadar protein ± 13,1%
(dari pembuatan keju), 13,5% (dari
pembuatan kasein)

Anda mungkin juga menyukai