Anda di halaman 1dari 26

ANTINUTRISI

Pengertian:

Zat yg terdpt dlm pakan  menjadi pembatas dlm


penggunaan nutrisi yg ada dlm pakan tsb berupa racun yg
berdampak negatif pada ternak

Penggunaan bahan pakan yg mengdg antinutrisi  harus


diolah terlebih dulu  utk menurunkan/menghilangkan
antinutrisi tsb
Klasifikasi antinutrisi
Protease inhibitor
• Tipe A  antiprotein Lectin

Asam pitat
Asam oksalat
• Tipe B  antimineral Glukosinolat
Serat makanan
Gossypol

• Tipe C  antivitamin Asam askorbat oksidase


Faktor antivitamin
Faktor antipyridoksin
Antiniturisi pada bahan pakan
• bahan pakan (tanaman)  mengdg senyawa essensial
(protein, kabohidrat, lemak, vit, min)
• selain itu  jg mengdg senyawa  dis metabolit skunder
• metabolit sekunder  struktur kimia berbeda dan tdk sama
antar spesies dan genus tanaman
• banyak dijumpai  daerah tropis  pd tanaman pohonan
atau kayu
• bbrp bahan pakan  mendg antinutrisi  dibedakan:
* biji-bijian atau sereal  gandum, oat
* umbi-umbian  ubi jalar, kentang, singkong
* hijauan/rumput  rumput pahit, rumput gajah
* legum herba  Calopogonium muconoides
* legum pohon  gamal, lamtoro, kapuk
* tan. berkhasiat obat  daun cabe, rmpt mutiara,mengkudu
Antiprotein (Antinutrisi tipe A)

mengganggu proses pencernaan protein, penyerapan AA


umumnya  terdapat pada tanaman
selain itu  dlm obat-obatan, pestisida dan antibiotik
vegeterian  mengalami antiprotein
antiprotein  paling terkenal  protease inhibitor dan lectin
protease inhibitor  menghambat enzim proteolitik 
enzim pemecah protein
lectin  selain antiprotein  jg antimineral dan antivitamin
Antimineral

 senyawa  mengganggu penyerapan dan


metabolisme mineral
 banyak terdapat  sayuran, biji-bijian,
buah-buahan
Antivitamin

 senyawa  menyebab rusak atau tidak aktifnya


vitamin atau dpt me kebutuhan vit
 mrpk kelompok senyawa  tjd scr alami

- dpt mendekomposisi vit


- membentuk senyawa komplek yg tidak dpt diserap
- mempengaruhi pencernaan vit atau
pemanfaatan produk metabolisme
1. Protease Inhibitors

senyawa penghambat kerja enzim protease


banyak dijumpai  tanaman dan << pd jaringan hewan
tetapi penghambat enzim proteolitik  pertama kali dijumpai
dalam telur  dikenal ovomucoid dan ovoinhibitor 
mengakibatkan trypsin tidak aktif
• selain itu  dlm putih telur  chymotrypsin inhibitor
• bahan pakan yg mngdg trypsin/chymotrypsin inhibitor 
- jenis kacang-kacangan  kedelai
- sayuran, alfalfa, susu,sereal (gandum), umbi-umbian
• penghambatan aktivitas trypsin ber efek pcernaan protein
• efek utama trypsin inhibitor  sekresi berlebihan dari pancreas
 pembesaran pancreas
2. Lektin

• Sebagai antimineral dan anti vitamin


 3. Asam phytat

• Asam phytat  termasuk senyawa pengikat mineral (Ca,


Zn, Mg, P dan Fe) yg kuat  mbentuk phytat komplek 
shgg min  tdk diserap tubuh  ketersediaan mineral
menurun

• Serelia  60-70% posfor  terikat oleh asam phytat


• P tersedia  30-40%  rata-rata 35%
• Kecernaan phytat  0-50%  tergtg: bahan pakan dan
umur ternak

• enzim phytase  disekresikan oleh tbh ternak ( mikroba


usus)  meningkatkan kecernaan phytat  shg P
terlepas dari asam phytat
Kandungan P-phytat dan aktivitas phytase dari
beberapa bahan pakan

Bahan pakan P-phytat Aktivitas phytase


% % dr total P FTU/kg
Cereal dan by
product
Jagung 0,24 72 15
Gandum 0,27 69 1193
Sorghum 0,24 66 24
Barley 0,27 64 582
Oat 0,29 67 40
Dedak gandum 0,92 71 2957
Kandungan P-phytat dan aktivitas phytase dari
beberapa bahan pakan
Bahan pakan P-phytat Aktivitas phytase
FTU/kg
% % dr total P

Oilseed meal :

Soybean meal 0,39 60 8


Canola meal 0,70 59 16
Sunflawer meal 0,89 77 60
Peanut meal 0,48 80 3
Cottonseed meal 0,84 70 NA
Solusi  adanya phytat pada pakan:

1. Penambahan enzim phytase

1. menambah biaya  mahal


2. phytase mudah rusak selama pelleting
3. phytase terdenaturasi pd suhu 65oC 
Solusi
sebaiknya di (+) setelah pelleting  me (+)
biaya lagi  phytase termostabil

2. penabahan sumber P lain


 dikalsium pospat
4.Tannin

• senyawa penolik  larut dalam air


• dapat mengendapkan protein dalam larutan
• diklasifikasikan ke dalam 2 kelas berdasarkan monomer
fenolik yang membangun tanin :
– 1. Hydrolizable tannin
– 2. Condensed tannin

Hydrolizable tannin
- mudah dihidrolisa secara kimia atau oleh enzim
- terdapat  pd bbrp legum  Acacia spp.
• Condensed tanin

• paling banyak menyebar pd tanaman dan dianggap


tanin tanaman

• sebagian besar biji legum mengandung condensed


tannin terutama terdapat pada testanya.

• Warna testa makin gelap maka kandungan tanin


makin tinggi.

• Contoh :
sorgum, millet, rapeseed, flava bean, cottonseed
meal.
• Peranan tanin pada tanaman :
• melindungi biji dari predator burung
• melindungi perkecambahan setelah panen
• melindungi biji dari pertumbuhan jamur

• Efek tanin pada ransum berpengaruh :


• kecepatan pertumbuhan (krn mengikat protein)
• efisiensi ransum
• penurunan produksi telur
• meningkatkan kejadian leg abnormalitas
Cara mengatasi efek tanin dalam ransum

1) Suplementasi DL-metionin

1) Suplementasi agen pengikat tanin:


a. Gelatin
b. PVP = polyvinyl pyrrolidone
c. Polyethylene glycol

3) Menurunkan kadar tanin bahan pakan :


• perendaman
• perebusan
• fermentasi
• Recontituted = penambahan air + inkubasi pada kondisi
anaerob
5. Gossypol

 pigmen kuning pd biji kapuk


 antimineral dan antiprotein
 mbtk kelat (chelate) tidak larut dg berbgai mineral
essesial  spt Fe dan mengikat AA  lisin  shg
gossypol  dpt me  ketersediaan protein dan
menginaktifkan enzim2
 ada 3 bentuk : - bebas
- bentuk racun
- bentuk ikatan non toksik
 0,001% gossypol bebas  ransum ayam petelur  yolk
discoloration  pd penyimpanan
 biji kapuk  asam lemak dg cincin cyclopropen 
 pink discoloration  putih telur (egg white)
 Broiler  aman dengan tingkat toleransi sampai 100 ppm
free gossypol
 gossypol  dpt dihilangkan dr pigment gland  dg extraksi
bungkil kapuk dg campuran hexan, aceton dan air (44:53:5)
 penggunaan additif  FeSO4 dan Ca(OH)2  mencegah
reaksi gosipol dg lisin  dg pelakuan panas
 Pakan yg sudah diolah  msh mengdg gosipol 0,5- 1,2% dari
total gosipol dan < 0,6%  gosipol bebas
6. Cyanogenic glycoside (Cyanogen)

 Senyawa  apabila diperlakukan dg asam dan diikuti hidrolisis oleh


enzim  melepaskan HCN
 Secara spesifik  sianida

 adalah anion CN-


 berbtk gas, cair dan padat
 setiap senyawa tsb dpt melepas ion CN → beracun
 dapat terbtk scr alami dan sintesis → HCN, KCN
 HCN → asam biru, formonitril
 HCN dlm btk gas → disebut asam prusid dan asam hidrosianik
 HCN → bersifat volatil dan mudah terbakar
Efek HCN pada tubuh
 HCN  proses hidrolisis linamarin oleh enzim beta glucosidase
menghasilkan D. glucose dan aceton cyanohydrin.

 Aceton cyanohydrin dengan bantuan enzim hydroxynitrile-lyase


melepas aceton dan HCN.

 HCN  diserap  saluran pencernaan  ke darah.

 Ion CN- mengikat Fe heme dan bereaksi dengan ferric dalam


mitokondria membentuk komplek stabil dan menahan jalur respiratory,
shgg hemoglobin tidak bisa melepaskan oxygen ke dalam sistem
transfer elektron.

 CN - + Fe → FeCN  mencegah pengambilan O2


 HCN  - masuk tubuh jml << mk sianida diubah jd
tiosianat  dikeluarkan  via urin
- selain itu sianida berikatan dg vit. B12
- jika jml >>  mk tubuh tidak mampu mengubah
jd tiosianat maupun mengikatnya dg vit. B12

 Beberapa tanaman mgdg  cyanogenic glycocida


cassava  linamarin *, lotaustralin
sorghum  dhurrin
linseed  linustatin, neolimestatin, linamarin
bambu  taxyphylin
almond  amigdalin *
*)  terkenal
7. Non-Starch Polysaccharida = NSP
 NSP  KH komplek terdpt pd endosperm dinding
sel tanaman
 KH ini  sulit dicerna  shg lolos dari saluran pencernaan
 mengikat air  viskositas digesta   shg transport
dan penyerapan nutrien  → performa 
 NSP  β glucan → barley
 arabinoxylan → gandum
 oligosaccharida → bungkil kedelai
 mannan, galaktomannan → bungkil kelapa, BIS

Soluble → viscos
 NSP 
Insoluble → innert
8. Mimosin
 terdapat  tan. Lecaena leucocephala
 dg konsentrasi  7,19% dan 12,% dr total protein pd daun
dan biji
 Mimosin  persamaan struktur dg L- tyrosin  bertindak
sebagai tyrosin analog atau tyrosin antagonis 
menghambat biosintesis protein dlm tubuh  dan
menyebabkan gejala keracunan  spt penundaan
pertumbuhan
 Efek mimosin  retardation of growth
 loss of hair
 reduced fertility
 Pe (+) an  phenylalanin (1%) dan as. glutamat (5%) 
dapat mengurangi gejala keracunan mimosin  pd tikus

 Solusi keracunan mimosin:


 pe (+) an garam2 Fe → ferosulfat 1-2%
 perlakuan panas → > 70oC
 pencucian/ perendaman
 Ruminansia  lbh tahan dibanding non-rumania
 Ruminansia  sp 50%, unggas 5% dalam ransum
 Ruminansia  mimosin → 3,4-dihydroxypyridin

Anda mungkin juga menyukai