Anda di halaman 1dari 6

1.

a) metabolisme primer merupakan senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup dan
bersifat essensial bagi proses metabolisme sel tersebut seperti pertumbuhan,
perkembangan, reproduksi makhluk hidup. contoh dari metabolit primer adalah
karbohidrat, protein, lipid,dan asam nukleat
b) Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi
pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda
antara spesies yang satu dan lainnya. contoh dari metabolit sekunder adalah flavonoid,
terpenoid, alkaloid,

2. a. Fitokimia merupakan senyawa bioaktif yang ada pada tumbuhan yang fungsinya
untuk memberikan kesehatan pada tubuh manusia, mempunyai peranan yang sangat
penting dalam penelitian obat yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan.
b. Manfaat kesehatan dari komponen fitokimia dapat digunakan sebagai antikanker,
anti-inflamasi, antikoagulan, antibakteri, antimalaria, antivirus, dan manfaat kesehatan
lainnya
c. 1. Alkaloid : tumbuhan, rumput laut
2. Flavonoid : tumbuhan, rumput laut
3. Terpenoid : tumbuhan, teripang
4. Saponin : tumbuhan

3. nutraceutical merupakan kombinasi dari kata nutrition dan pharmaceutical, yang


berarti produk tersebut memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi kesehatan
manusia. Nutraceutical seringkali disebut sebagai functional foods atau makanan
fungsional sedangkan pharmaceutical adalah sebuah obat yang dipakai untuk
mendiagnosa, merawat, mengobat atau mencegah penyakit

4. a. cara isolasi
Endofit dapat diisolasi dari jaringan tanaman yang permukaan jaringannya telah
disterilkan dan dibudidayakan pada nutrient agar. Cara isolasi mikroba endofit yaitu
dengan mengisolasi dari sumbernya langsung. Mengambil sampel dari lingkungan
kemudian direndam dalam larutan steril, selanjutnya dihilangkan airnya dan dibelah.
Kemudian menginokulasi dengan cara meletakkan sampel di permukaan medium NA.
Kemudian diinkubasi selama beberapa hari, koloni mikrobia diisolasi dengan ose di
media PDA miring.
b. contoh
• Cryptocandin adalah antifungi yang dihasilkan oleh mikroba endofit
Cryptosporiopsis quercina yang berhasil diisolasi dari tanaman obat Tripterigeum
wilfordii, dan berhasiat sebagai antijamur yang patogen terhadap manusia yaitu
Candida albicans dan Trichopyton spp
• Beberapa zat aktif lain yang diisolasi dari mikroba endofit misalnya ecomycin
diproduksi oleh Pseudomonas viridiflava juga aktif terhadap Cryptococcus
neoformans dan C.albicans.
• Ecomycin merupakan lipopeptida yang disamping terdiri dari molekul asam
amino yang umum juga mengandung homoserin dan beta-hidroksi asam arpartat
• Senyawa kimia yang diproduksi oleh mikroba endofit Pseudomonas Syringae
yang berhasiat sebagai anti jamur adalah pseudomycin, yang dapat menghambat
pertumbuhan Candida albicans dan Cryptococcus neoformans
• Pestalotiopsis micrispora, merupakan mikroba endofit yang paling sering
ditemukan di tanaman hutan lindung di seluruh dunia. Endofit ini menghasilkan
metabolit sekunder ambuic acid yang berhasiat sebagai antifungi
• Phomopsichalasin, merupakan metabolit yang diisolasi dari mikroba endofit
Phomopsis spp. berhasiat sebagai anti bakteri Bacillus subtilis, Salmonella enterica,
Staphylococcos aureus, dan juga dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida
tropicalis

5. Bioteknologi hasil perikanan mencakup ekstraksi/pengambilan bahan-bahan alamiah


(natural products / bioactive substances) dari organisme perairan untuk bahan dasar
industri makanan dan minuman, farmasi, dan kosmetika. Selain itu, pemanfaatan
mikroba sebagai agen teknologi adalah probiotik yang dapat dijadikan sebagai
suplemen makhluk hidup.

6. Bioaktive adalah senyawa kimia yang menghasilkan aktifitas biologi di dalam tubuh
dan merupakan material yang biasa digunakan untuk memperbaiki dan
merekonstruksi bagian tubuh manusia. Contohnya : vitamin, mineral, polisakarida,
protein, lipid, pigmen.
Sumber bioactive hasil perikanan adalah makroalga dan mikroalga
7. Pada kondisi ekstrem dan terancam, sebagian besar alga menghasilkan berbagai
metabolit sekunder yang tinggi dan sering memiliki aktivitas biologis yang kuat.

8. - selektif
- hemat biaya
- prosedur ekstraksi ramah lingkungan dengan persyaratan hukum mengenai
penggunaan pelarut dan proses food grade.

9. jenis- jenis bioassay : Biassay Kontak langsung (residu), Bioassay kontak tidak
langsung (air bioassay) (residu), bioassay untuk pengasapan (fogging/ULV)

10. Makroalga
1. Gracilaria : agar
2. Ecuheuma: karagenan
3. Sargassum: alginat
4. Ascophyllum: polisakarida
5. Kombu: fukoidan
6. Gellidium: pigmen (fikoeritrin)
7. Caulerpa: lipid

Mikroalga:
1. Bacillariophyta: polimer silika, minyak dan karbohidrat
2. Chlorophyta: polisakarida / karbohidrat
3. Cyanophyta: pigmen
4. Chaetoceros: antibakteri
5. Porphyridium: asam lemak, lipid, polisakarida, pigmen
6. Chlorella: antikanker, antioksidan
7. Dunaliella: karotenoid, vitamin A

11. a. Oksidoreduktase (nitrat reduktase)


b. Transferase (Kinase)
c. Hidrolase (protease, lipase, amilase)
d. Liase (fumarase)
e. Isomerase (epimerase)
f. Ligase/sintetase (tiokinase)
g. Polimerase (tiokinase)

12. 1. Bekasam (enzim proteolitik)


Mekanisme : Karbohidrat akan dihidrolisa menjadi maltose oleh enzim α dan β
amylase, yang merupakan enzim ekstraseluler pada BAL. maltose akan dipecah
menjadi glukosa oleh enzim maltase. Glukosa akan diubah menjadi asam laktat dan
asam lainnya seperti asam asetat, asam propionate, dan etanol dalam jumlah kecil.
2. Kecap Ikan (enzim proteolitik)
Mekanisme : Enzim proteolitik yang terdapat dalam jaringan tubuh ikan terutama
terdapat dalam saluran pencernaan, yaitu bagian pilorik caecum dan lendir usus.
Pada pembuatan peda apabila bagian-bagian tersebut dihilangkan maka kandungan
enzim proteolitik dari jaringan ikan jauh berkurang dan yang banyak aktif adalah
enzim dari aktivitas mikroba. Adanya air mengakibatkan proses penguraian lemak
menjadi asam lemak dan gliserol dapat berjalan dengan baik. Enzim lipase yang
aktif dapat berasal dari jaringan otot dan adiposa, juga berasal dari bakteri. Hasil
degradasi protein dan lemak dapat menghasilkan senyawa cita rasa, bau khas pada
peda disebabkan karena adanya senyawa metil keton, butil aldehid. Selain itu,
kandungan asam amino nitrogen yang tinggi juga dapat mempengaruhi cita rasa
peda.
3. PUFA-Enriched Fish Oils (Lipase)
Mekanisme : Pengkayaan PUFA dalam minyak ikan dapat dilakukan secara
kimiawi, namun terlalu kuat ikatannya sehingga kurang efektif. Menggunakan enzim
lipase. Lipase dapat menggantikan asam lemak pada trigliserol sesuai dengan yang
kita inginkan (high PUFA) sehingga PUFA dapat diperkaya.
4. Caviar (Pepsin)
Mekanisme : Permasalahan selama ini, pemisahan telur ikan dengan selaputnya,
biasanya secara mekanik. Sulit melepasa telur dari kantong, membutuhkan tenaga
kerja yang cukup besar,hanya bias mendapatkan yield sekitar 50%. Dengan enzim
pepsin , pemisahan hanya dengan bantuan air Enzim akan memisahkan telur dengan
selaputnya, kemudian akan tersedimentasi dan dapat dipisahkan. Yield yang
dihasilkan dapat mencapai hingga 90%.
5. Terasi (Proteolitik)
Mekanisme : Proses fermentasi dari substrat tidak diharapkan sempurna dalam
pembuatan terasi karena produk harus mengandung protein yang terhidrolisis. Protein
dihidrolisis oleh enzim proteinase ekstraseluler menjadi turunannya yaitu pepton,
peptida dan asam amino. Kandungan nitrogen pada cairan mula-mula rendah tapi
setelah disimpan beberapa hari, yaitu selama proses fermentasi, menyebabkan
terjadinya proses hidrolisis protein sehingga kandungan nitrogen terlarut meningkat.
Pada suhu fermentasi yang tinggi dapat mempercepat proses hidrolisis. Tetapi setelah
5 minggu fermentasi kandungan protein terlarut dalam cairan lebih tinggi bila
fermentasinya dilakukan pada suhu 55 derajat celcius.
6. Silase Ikan (Proteolitik)
Mekanisme : Silase ikan yang dibuat secara kimiawi merupakan silase yang dibuat
dengan menambahkan bahan kimia yang bersifat asam (pH 3-4) yang optimum untuk
mengaktifkan enzim proteolitik yang dapat memecah protein protein menjadi peptida
rantai pendek, asam amino bebas, beberapa amonia dan gugus amida dan dikenal
sebagai autolisis.
7. Ikan Peda (Protease dan Lipase)
Mekanisme : Aktivitas protease dan lipase isi perut ikan kembung (Rastrelliger sp)
dipengaruhi oleh pH dan konsentrasi garam. Enzim pada kondisi paling aktif dalam
bentuk larutan dan tidak menunjukan aktivitasnya bila tidak ada air. Sebagian besar
enzim tersebut rusak menjadi tidak aktif dalam larutan garam jenuh.
8. seafood flavor (Proteolitik)
Mekanisme : Enzim proteolitik endogenous dan exogeneous dapat membantu
ekstraksi rasa dari ikan dan kerang atau produk hasil.
9. Omega 3 (Lipase)
Mekanisme : Enzim Lipase menghidrolisis trigliserida selanjutnya lipase
mengkatalis reaksi balik yaitu sintesis ester daninesterifikasi sehingga menghasilkan
produk asam lemak omega 3 secara efisien.
10. Bakso Ikan (Transglutaminase)
Mekanisme : Mekanisme kerja enzim transglutaminase adalah enzim
transglutaminase mengakatalis reaksi antara residu asam amino lisin dan residu asam
amino glutamin dan membentuk ikatan lisin isopeptida yang menghasilkan
penggabungan ikatan kovalen interatau intramolekuler yang berikatan silang dengan
protein makanan. Hal tersebut dapat meningkatkan sifat fisika dan bentuk makanan
seperti tahu, pasta, dan sosis.

Anda mungkin juga menyukai