Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

Pitiriasis Rosea

Dara Ayu Ramadhani P


NIM. 140611060

PRESEPTOR
dr. M. Mimbar Topik, M.Ked (DV) Sp.DV

28/11/2019
Pitiriasis Rosea

• Pertama kali dideskripsikan oleh Robert


Willan pada tahun 1798 dengan nama
Roseola Annulata  tahun 1860, Gilbert
memberi nama pitiriasis rosea yang berarti
skuama berwarna merah muda ( rosea ).

Pendahuluan 25/04/2019
2
Pitiriasis Rosea • Pitiriasis rosea  kelainan kulit yang
termasuk dalam golongan dermatosis
papuloeritroskuamosa yang sering
ditemukan, sifatnya akut, self limiting
disease, tidak menular, dan biasanya
didapatkan pada anak-anak dan dewasa
muda.

Pendahuluan 25/04/2019
3
Identitas Pasien

Nama : Nn. NU
Umur : 11 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Aceh
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Lhoksukon
Tanggal Pemeriksan : 24 September 2019
RM : 12.95.57

BAB 2: LAPORAN KASUS 25/04/2019

4
Anamnesis

Keluhan Utama
Terdapat bercak-bercak berwarna
Keluhan Utama putih dengan sisik halus di tubuh
disertai gatal sejak 1 minggu SMRS

Keluhan Tidak ada


Tambahan

5 25/04/2019
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang anak perempuan, berusia 11 tahun, suku Aceh, datang ke poliklinik
kulit dan kelamin RSUD Cut Meutia Aceh Utara pada tanggal 24 September
2019 bersama dengan ibunya, dengan keluhan utama terdapat bercak-
bercak berwarna putih dengan sisik halus di tubuh disertai gatal. Keluhan
ini mulai dirasakan pasien sejak satu minggu yang lalu. Awalnya bercak
keputihan dengan sisik halus ini muncul hanya satu buah saja di punggung,
namun kemudian menyebar ke tangan, kaki, dan sebagian wajah. Pasien
sebelumnya sudah pernah berobat ke puskesmas dan diberikan sejumlah
obat, namun pasien dan ibunya tidak dapat mengingat nama obat yang
diberikan. Setelah mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan di
puskesmas, pasien tidak merasakan adanya perbaikan. Keluarga pasien
juga diketahui tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.
25/04/2019
ANAMNESIS

RPD RPK RPO


DM (-) Tidak ada riwayat Sudah
penyakit yang sama mengkonsumsi
Hipertensi (-) dalam keluarga obat-obatan dari
puskesmas, tapi
Asma (-) lupa nama obatnya
Alergi (-)

7 25/04/2019
PEMERIKSAAN FISIK

E4M5V6 Tidak 95
x/menit 22
dilakukan
x/menit 36,7C
GCS 15 pemeriksaan
Reguler

25/04/2019
Status Dermatologis

• Regio thoraks-abdomen posterior, antebrachii dan cruris


didapatkan makula eritema dengan skuama halus disertai gatal,
berbentuk bulat sampai lonjong, berukuran miliar sampai
nummular, sirkumskripta dengan penyebaran generalisata.
• Pada regio thoraks-abdomen posterior dicurigai adanya lesi
primer (herald patch) yang merupakan lesi pertama yang muncul
dengan bentuk oval dan berdiameter 2x3 cm. Lesi yang berada di
sekitar lesi primer berukuran lebih kecil dan berjumlah lebih
banyak.

19/04/2019
Herald Patch
Tatalaksana
Diagnosa Banding Medikamentosa
• Pitiriasis Rosea Oral : ● Acyclovir 200 mg tab 3 x 1
• Tinea Korporis
• Azithromicyn 100 mg tab 3 x 1
• Sifilis Sekunder
• Cetirizine 10 mg tab 1 x 1
• Dermatitis Numularis
• Psoriasis Gutata Topikal : Dexocort 0,25% 2 x appl 1

• Pityriasis Lichenoides Chronica


• Dermatitis Seboroik Edukasi
Diberikan penjelasan mengenai
penyakitnya, penyebab, pengobatan,
Diagnosa Kerja dan prognosis untuk kesembuhan
• Pitiriasis Rosea penyakitnya dan anjuran untuk tidak
menggaruk keras agar kulit tidak
terluka dan menimbulkan infeksi
sekunder

25/04/2019
Anjuran pemeriksaan

• Pemeriksaan Histopatologi
• Pemeriksaan lampu Wood
• KOH 10-20%

Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad sanactionam : dubia ad malam
•Quo ad Functionam : dubia ad malam
DISKUSI

Pada kasus Berdasarkan epidemiologi, pitiriasis rosea


diatas pasien dapat dijumpai pada semua umur, terutama
merupakan antara 15-40 tahun namun jarang pada usia
seorang anak kurang dari 2 tahun dan lebih dari 65 tahun.
perempuan, 11 Berdasarkan bukti ilmiah, diduga pitiriasis
tahun, suku rosea merupakan eksantema virus yang
Aceh. berhubungan denngan reaktivasi Human
Herpes Virus (HHV)-7 dan HHV-6. Dimana
virus-virus ini memang ditemukan pada masa
kanak-kanak awal dan tetap ada pada fase
laten. Namun apa yang menjadi penyebab
reaktivasi virus ini belum diketahui. Ratio
perbandingan perempuan dan laki-laki
adalah 1,5:1.
25/04/2019
DISKUSI

Pasien datang dengan Keluhan penderita Pitiriasis Rosea dapat


keluhan utama
didahului dengan munculnya gejala mirip infeksi
terdapat bercak-
bercak berwarna virus seperti gangguan traktus respiratorius
putih dengan sisik bagian atas atau gangguan gastrointestinal.
halus di punggung
Gejala konstitusi umumnya tidak terdapat.
disertai gatal.
Keluhan ini mulai Pada sebagian kecil pasien dapat terjadi gejala
dirasakan pasien menyerupai flu termasuk malese, nyeri kepala,
sejak satu minggu
nausea, hilang nafsu makan, demam dan
yang lalu. Awalnya
bercak keputihan arthralgia. Sebagian penderita mengeluh gatal
dengan sisik halus ini ringan. Pitiriasis berarti skuama halus. Penyakit
muncul hanya satu
dimulai dengan lesi pertama (herald patch),
buah saja di
punggung, namun umumnya di badan, soliter, berbentuk oval dan
kemudian menyebar anular, diameter kira-kira 3 cm. ruam terdiri atas
ke tangan, kaki, dan
eritema dan skuama halus di pinggir. Lamanya
sebagian wajah.
beberapa hari hingga minggu.
25/04/2019
DISKUSI

Pada pemeriksaan dermatologis yang dilakukan di thoraks-


abdomen posterior, antebrachii dan cruris didapatkan makula
eritema dengan skuama halus disertai gatal, berbentuk bulat
sampai lonjong, berukuran miliar sampai nummular, sirkumskripta
dengan penyebaran generalisata. . Pada regio thoraks-abdomen
posterior dicurigai adanya lesi primer (herald patch) yang
merupakan lesi pertama yang muncul dengan bentuk oval dan
berdiameter 2x3 cm. Lesi yang berada di sekitar lesi primer
berukuran lebih kecil dan berjumlah lebih banyak

Berdasarkan teori, lesi utama (herald patch) yang muncul adalah lesi soliter
berupa makula eritem atau papul eritem pada tubuh atau leher, yang
secara bertahap akan membesar dalam beberapa hari dengan diameter 2-
10 cm, berwarna pink salmon, berbentuk oval dan anular dengan skuama
halus di pinggir.
25/04/2019
DISKUSI

• Herald patch ini akan bertahan selama


satu minggu atau lebih, dan saat lesi ini
akan mulai hilang.
• Efloresensi lain yang baru akan
bermunculuan dan menyebar dengan
cepat.
• Umum ditemukan beberapa lesi
berbentuk anular dengan bagian
tengahnya yang tampak lebih tenang
berupa makula berbentuk oval hingga plak
berukuran 0,5-2 cm berwarna kemerahan
atau dapat juga berupa hiperpigmentasi
pada orang-orang yang berkulit gelap,
dengan koleret dari skuama di bagian
tepinya.
25/04/2019
DISKUSI

• Lesi berikutnya timbul 4-


10 hari setelah lesi
pertama, memberi
gambaran yang khas,
sama dengan lesi
pertama hanya lebih
kecil
• susunannya sejajar
dengan kosta sehingga
menyerupai pohon
cemara terbalik.
• Lesi tersebut timbul
serentak atau dalam
beberapa hari. .
25/04/2019
DISKUSI

• Tempat predileksi pada


batang tubuh, lengan
atas bagian proksimal
dan tungkai atas,
sehingga menyerupai
pakaian renang
perempuan zaman dulu.
• Lesi kulit ini dapat
menghilang secara
spontan dalam waktu 3-
8 minggu, namun ada
juga yang bertahan
hingga 3-5 bulan,

25/04/2019
DISKUSI

Berdasarkan teori, pengobatan pitiriasis rosea bersifat


simptomatik
• untuk keluhan gatal dapat diberikan sedative, sedangkan
sebagai obat topikal dapat diberikan bedak asam salisilat
yang dibubuhi mentil ½ - 1%
• Bila terdapat gejala menyerupai flu dan/atau kelainan
kulit luas, dapat diberikan Acyclovir 5 x 800 mg per hari
selama 1 minggu.
• Pada kelainan kulit luas dapat diberikan terapi sinar UVB.
UVB dapat mempercepat penyembuhan karena
menghambat fungsi sel Langerhans sebagai penyaji
antigen

25/04/2019
DISKUSI

Setelah satu minggu Prognosa baik karena penyakit dapat


pengobatan, terdapat sembuh spontan, biasanya dalam waktu
perbaikan klinis 3-8 minggu. Beberapa kasus dapat
pasien dengan menetap hingga 3 bulan. Dapat terjadi
berkurangnya jumlah hipo atau hiperpigmentasi pasca
lesi, berkurangnya inflamasi sementara yang biasanya dapat
eritema dan skuama hilang tanpa bekas. Pitiriasis rosea
halus dan jarang kambuh, namun dapat terjadi
berkurangnya gatal kekambuhan pada 2% kasus
yang dialami pasien

25/04/2019
Sesudah terapi selama 1
Sebelum terapi minggu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai