Anda di halaman 1dari 25

Proposal Karya Tulis Ilmiah

Asuhan Keperawatan Pada Anak


Dengan Gangguan Sistem Pernafasan:
Bronkopneumonia

Oleh:
Anang Sulaman
Latar Belakang
• Kesehatan merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota
tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan
aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada
kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial
seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan
lingkungan.
• Bronkopneumonia merupakan penyakit infeksi penyebab utama
morbiditas dan mortalitas anak berusia di bawah 5 tahun
• Data dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan
prevalensi pneumonia dan bronkopneumonia 1,6% di tahun
2013 dan 2% di tahun 2018. Sementara di Jawa Tengah tahun
2018 prevalensi pneumonia dan bronkopneumonia sebesar 3%
paada tahun 2018 (Riskesdas,2018).
Pengertian

Bronkopneumonia:
infeksi akut pada saluran pernafasan Bronkopneumonia adalah
bagian bawah pada paru-paru yang suatu peradangan pada
secara anatomi mengenai lobus paru parenkim paru dimana
mulai dari parenkim paru sampai
perbatasan bronkus yang dapat peradangan tidak saja pada
disebabkan oleh bermacam-macam jaringan paru tetapi juga
etiologi seperti bakteri, virus, jamur, pada bronkioli (Ringel,
dan benda asing. (Anin&Setiawan, 2012).
2018).
Etiologi
• Bakteri
• Virus
• Benda asing
• Faktor resiko lain seperti usia, jenis
kelamin, status gizi.
Pathway
C:\Users\acer\Documents\Pathway bronko.docx
Pathway
Bakteri Virus Jamur citoplasma Benda asing sekresi Faktor lainya
(diplococus pneumonia, virus influenza, capsulatum orofaringeal atau isi Umur, status
pneumococcus, dan virus sitomegalik aspergillus Sp, lambung kedalam gizi,kepadata
streptococcus) candinda paru-paru n rumah.
albicans

Masuk melalui inhalasi dorpret

Saluran pernapasan atas dan bawah Kuman Menyerang pembuluh


darah

Peradangan parenkim paru Masuk ke otak


Respon tubuh dan bronkioli

Meningitis
Peningkatan suhu Bronkopneumonia
Hipertermia tubuh
Emfisema

Kuman terbawa Infeksi pada traktus respiratorius


Masuk kerongga pleura
saluran cerna
Edema alveolar Tuba esthachi
Pembentukan
Infeksi saluran pencernaan Penyumbatan eksudat
Proliferasi
Asam lambung Gendang telinga tertarik Batuk di sertai
Sumbatan ke timfus efusi sputum
Mual, muntah OMA
Pertukaran O2 dan Ketidakefektifan
CO2 terhambat Oksigen di alveoli bersihan jalan
Anoreksi napas

Gangguan difusi, ventilasi Alveoli kurang berkembang


Intake
berkembang
Kolaps
Oksigen di Sesak nafas
Ketidakseimbangan
jaringan Atelektatis
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Nafas cuping Kelemahan, kelelahan
Gangguan hidung
Berkeringat pertukaran gas
Intoleransi
Ketidakefektifan pola aktivitas
Resiko nafas
kekurangan cairan
dan elektrolit
Kuangnya pengetahuan Lamaya perawatan
Nurarif & Kusuma, 2015, ibu
Wijaya & Putri, 2013, dan Ansietas pada ibu Bosan, cemas
Ringel, 2012
Penurunan pelaksanaan
Gambar 2.1 Pathway Bronkopneumonia aktivitas pengalih
Manifestasi Klinik
• Gejala penyakit datang mendadak namun kadang-kadang didahului
oleh infeksi saluran pernapasan atas.
• Pertukaran udara di paru-paru tidak lancar dimana pernapasan agak
cepat dan dangkal sampai terdapat pernapasan cuping hidung.
• Adanya bunyi napas tambahan pernafasan seperti ronchi dan
wheezing.
• Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sehingga kadang-
kadang terjadi kejang.
• Kelemahan, kelelahan
• Batuk disertai sputum yang kental.
• Nafsu makan menurun.
• Anoreksia
• Sesak nafas
• Gelisah
Pemeriksaan Penunjang
• Foto thoraks
• Kultur sputum
• Tes invasif
• Nilai analisa gas darah
• Hitung darah lengkap dan hitung
jenis
(Nurarif & Kusuma, 2015).
Komplikasi

• Otitis media akut (OMA)


• Atelectasis
• Meningitis
• Emfisema
Penatalaksanaan Medis
Penatalaksaan Umum
• Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang
atau PaO2 pada analisis gas darah ≥ 60 torr.
• Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit.
• Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.
Penatalaksanaan Khusus
• Mukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak
diberikan pada 72 jam pertama karena akan mengaburkan
interpretasi reaksi antibioti awal.
• Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu
tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung
• Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan
manifestasi klinis.
Konsep Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pengertian pertumbuhan
• Menurut Soetjiningsih (2012), pertumbuhan (growth)
berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik
(retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Ciri-ciri Pertumbuhan

• Perubahan proporsi tubuh yang dapat diamati


pada masa bayi dan dewasa.
• Hilangnya ciri-ciri lama dan timbulnya ciri-ciri
baru.
• Kecepatan pertumbuhan tidak teratur.
Tahapan pertumbuhan

• Masa prenatal atau masa intra uterin


• Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan.
• Masa ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu:
• Masa neonatal, umur 0-28 hari.
• Masa post neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
• Masa anak toddler (umur 1-3 tahun).
• Masa anak pra sekolah (umur 3-6 tahun).
• Masa anak sekolah (6-12 tahun)
• Masa anak usia remaja (12-18 tahun)
• (Yuliarti&Armis, 2016)
Pemeriksaan Pertumbuhan
• Pengukuran berat badan
• Pengukuran tinggi badan
• Pengukuran lingkar kepala anak
• Pengukuran lingkar lengan atas
• Pengukuran lingkar dada
Pengertian perkembangan

• Perkembangan (development) adalah


bertambahnya kemampuan serta struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola
yang teratur, dapat diperkirakan dan
diramalkan sebagai hasil dari proses
diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ
dan sistem organ yang terorganisasi dan
berkembang sedemikian rupa sehingga
masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Ciri-ciri Perkembangan
• Perkembangan menimbulkan perubahan.
• Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.
• Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal
menentukan perkembangan selanjutnya.
• Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda.
• Pertumbuhan berkorelasi dengan perkembangan.
• Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Tahapan Perkembangan Anak

• Perkembangan Kognitif Menurut Piaget


• Tahap sensori motor (0-2 tahun).
• Tahap pra operasional (2-7 tahun)
• Tahap kongkret (7-11 tahun).
• Formal operasional (lebih dari 11 tahun sampai
dewasa). (Yuliarti&Armis, 2016).
Pemeriksaan Perkembangan
• Kuesioner pra-skrining perkembangan
• Denver Development Screening Test (DDST)
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian
• Pengkajian anak dengan bronopneumonia akan didapatkan data identitas
pasien seperti nama, usia, usia adalah salah satu faaktor resiko terjadinya
bronkopneumonia di mana usia balita merupakan usia yang paling rentan
terhadap penyakit ini, alamat, suku bangsa, pendidikan. Keluhan utama
sebagian besar keluhan utama bronkopneumonia adalah sesak nafas,
adanya demam, kejang, batuk produktif tidak mau makan, gelisah dan
sakit kepala (Wijaya & Putri, 2013)
• Pada pengkajian riwayat penyakit sekarang pasien bronkopneumonia
biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama
beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC
dan kadang disertai kejang karena demam yang tinggi, sianosis di daerah
mulut dan hidung, muntah, muntah dan diare. Riwayat penyakit dahulu,
Riwayat penyakit keluarga
• Riwayat Imunisasi
• Pengkajian pola Gordon
• Pemeriksaan fisik
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan
peningkatan produksi sputum
• Ketidakefektifan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
hiperventilasi
• Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolar kapiler
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis
• Hipertermia berhubungan proses penyakit
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan isufisiensi O2
• Penurunan pelaksanaan aktivitas pengalih berhubungan dengan
hospitalisasi jangka panjang
• Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orang tua tentang
penyakit
• Risiko defisien volume cairan berhubungan dengan demam, menurunnya
intake dan tachipnea
Konsep Penerapan Intervensi
Berdasarkan Hasil Penelitian
• Fisioterapi dada adalah: suatu rangkaian tindakan
keperawatan yang terdiri atas perkusi dan vibrasi,
postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam,
dan batuk yang efektif
• Inhalasi manual aromaterapi pappermint merupakan
salah satu terapi non farmakologi atau komplementer
untuk mengatasi bersihan jalan nafas hal tersebut
dikarenakan adanya kandungan mentol daam
peppermint yang merupakan senyawa organic yang
menimbukan sensasi dingin ketika diterapkan pada
mulut, kulit dan dapat melonggarkan jalan nafas
Tujuan
• Tujuan dari fisioterapi dada dan inhalasi manual aromaterapai peppermint
ialah melonggarkan jalan nafas dengan cara menggeluarkan secret
sehingga masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasien anak
dengan gangguan sistem pernafasan: Bronkopneumonia dapat teratasi.
Manfaat
Fisioterapi dada (clapping)
• Melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronkus
• Mempertahankan fungsi otot-otot pernafasan (Marini & Wulandari, 2014)
Aromaterapi peppermint
• Bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan psikologi sehingga
menjadi lebih baik.
• Meningkatkan pernafasan yang dalam
• Membantu melegakan hidung sehingga membuat napas menjadi lebih
mudah
• Membantu mengobati flu dan menenangkan peradangan (Amelia,
Oktorina & Astuti,2018)
METODOLOGI PENULISAN KARYA
TULIS ILMIAH
• Rancangan Karya Tulis Ilmiah
• Penulis menggunakan desain karya tulis ilmiah ini berupa
studi kasus.
• Subyek Studi Kasus
• Metodologi Pengumpulan Data
• Metode yang digunakan penulis berupa 3 cara yaitu,
• Wawancara
• Observasi
• Studi dokumentasi
Instrument Studi Kasus
• Format pengkajian pola Gordon
• Wawancara secara mendetail semua pola gordon didapatkan data berupa
masalah yang dialami, hal ini membantu untuk mendiagnosa masalah
yang terganggu oleh pasien.
• Format pemeriksaan fisik
• Format pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan
• Alat kesehatan
• Standar Operasional Prosedur

Proses Studi
• Identifikasi kasus
• Pemilihan kasus
• Kerja lapangan/pengelolaan kasus
• Pengelolaan data
• Penulis akan melakukan pengelolaan data meliputi reduksi, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan.
• Interprestasi data
Tempat dan Waktu Studi Kasus
• Etika Studi Kasus
• Etika-etika yang akan dilakukan oleh penulis
dalam penelitian menurut Hidayat (2012) yaitu:
• Informed consent
• Anonymity (tanpa nama)
• Confidentiality (kerahasiaan)
Prinsip dasar etik penelitian menurut Supardi
(2013) yaitu:
• Prinsip menghormati martabat manusia
(respect for persons),
• Prinsip etika berbuat baik (benefience
• Prinsip etika keadilan (justice)

Anda mungkin juga menyukai