Anda di halaman 1dari 28

 Hipotesis adalah asumsi atau dugaan

mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk


menjelaskan hal itu yang sering dituntut
untuk melakukan pengecekannya

 Langkah atau prosedur untuk menentukan


apakah menerima atau menolak hipotesis
dinamakan pengujian hipotesis.
Jika tandingan 𝐻1
mempunyai perumusan
tidak sama, maka dalam
statistic yang digunakan,
didapat dua daerah kritis
masing-masing pada
ujung distribusi. Luas
daerah kritis atau
penolakan pada tiap ujung
1
adalah 𝛼. Karena ada dua
2
daerah penolakan, maka
pengujian hipotesis
dinamakan uji dua pihak.
 Untuk tandingan 𝐻1 yang
mempunyai perumusan
lebih besar, maka dalam
distribusi yang
digunakan didapat
sebuah daerah kritis
yang letaknya diujung
sebelah kanan. Luas
tolak 𝐻0 jika harga statistic
daerah kritis atau yang dihitung berdasarkan
penolakan ini sama sampel tidak kurang dari d.
dengan 𝛼. Dalam hal lainnya 𝐻0
diterima. Pengujian ini
dinamakan uji satu pihak,
tepatnya pihak kanan.
 Jika tandingan 𝐻1 yang
mempunyai perumusan
lebih kecil, maka daerah
kritis ada diujung kiri
dari distribusi yang
digunakan. Luas daerah
kritis ini sama dengan 𝛼,
yang menjadi batas
daeah penerimaan 𝐻0 terima 𝐻0 jika harga
oleh bilangan d yang statistic yang dihitung
didapat dari daftar berdasarkan sampel lebih
ditribusi yang besar dari d, sedangkan
bersangkutan. Peluang dalam hal lainnya 𝐻0
ditolak. Dengan demikian,
untuk mendapatkan d kita memiliki uji satu pihak
ditentukan oleh taraf yaitu pihak kiri.
nyata 𝛼.
a) 𝜎 diketahui, untuk pasangan hipotesis
𝐻0 ∶ 𝜇 = 𝜇0
ቊ , dengan 𝜇0 harga yang
𝐻1 ∶ 𝜇 ≠ 𝜇0
diketahui digunakan statistic :
𝑥ҧ − 𝜇0
𝑧=
𝜎/ 𝑛

Untuk menentukan kriteria pengujian, digunakan daftar


distrbusi normal baku. 𝐻0 kita terima jika

−𝑧1/2(1−𝛼) < 𝑧 < 𝑧1/2(1−𝛼)


b) 𝜎 tidak diketahui, untuk pasangan hipotesis
𝐻0 ∶ 𝜇 = 𝜇0

𝐻1 ∶ 𝜇 ≠ 𝜇0
digunakan statistic
𝑥ҧ − 𝜇0
𝑡=
𝑠/ 𝑛
Untuk Distribusi yang digunakan adalah distribusi student dan
batas kriteria untuk uji dua pihak diperoleh dari daftar
distribusi student. 𝐻0 diterima jika

−𝑡1−1/2𝛼 < 𝑡 < 𝑡1−1/2𝛼


 Perumusan yang umum untuk uji pihak kanan
mengenai rata-rata 𝜇 berdasarkan H0 dan H1
adalah :
H0 ∶ 𝜇 = 𝜇0

H1 ∶ 𝜇 > 𝜇0
a) 𝜎 diketahui
digunakan statistic :
𝑥ҧ − 𝜇0
𝑧=
𝜎/ 𝑛
Batas kriteria, tentunya didapat dari daftar
normal baku. Kita tolak H0 jika
z ≥ z0,5 − 𝛼
 Jika simpangan baku 𝜎 untuk populasi tidak
diketahui, statistik yang digunakan:
𝑥ҧ − 𝜇0
𝑡=
𝑠/ 𝑛
Untuk Distribusi yang digunakan adalah distribusi
student dan batas kriteria untuk uji satu pihak
diperoleh dari daftar distribusi student. 𝐻0 ditolak
jika

t ≥ t1 − 𝛼
 Misalkan kita mempunyai populasi binom dengan proporsi
peristiwa A = π. Berdasarkan sebuah sampel acak yang
diambil dari populasi itu, akan diuji mengenai uji dua pihak
H0 ∶ 𝜇 = 𝜇0

H1 ∶ 𝜇 ≠ 𝜇0
 pengujian ini digunakan satatistika z yang
rumusnya :
x
− 𝜋0
z= n
𝜋0 (1 − 𝜋0 )/𝑛

 terima H0 jika −z1 1 − 𝛼 < z < z1 1 − 𝛼


2 2
 Jika yang diuji dari populasi binom itu
berbentuk :
H0 ∶ 𝜇 = 𝜇0

H1 ∶ 𝜇 > 𝜇0
 pengujian ini digunakan statistika z yang
rumusnya :
x
− 𝜋0
z= n
𝜋0 (1 − 𝜋0 )/𝑛

 tolak H0 jika z ≥ z0,5 − 𝛼


𝜎

Anda mungkin juga menyukai