1. Latar Belakang
• Latar Belakang Menurut WHO (World Health Organization)
tahun 2015, rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pencegahan penyakit (preventif) kepada
masyarakat.
• Asuhan keperawatan merupakan titik sentral pelayanana
keperawatan, asuhan keperawatan yang bermutu hanya
dapat dicapai dengan pengelolaan asuhan keperawatan
yang profesional. Model pemberian asuhan keperawatan
merupakan salah satu pendekatan dalam pengelolaan
asuhan keperawatan profesional yang menjamin
terwujudnya kesinambungan dalam pemberihan asuhan
keperawatan dan akuntabilitas (Nursalam, manajemen
keperawatan 2002).
• Rumah sakit umum daerah Dr.H Abdul moeloek provinsi
Bandar lampung adalah rumah sakit type A yang
terletak di Bandar lampung, Indonesia. Rumah sakit ini
berada di Jl. Dr. Rivai dan di bawah pengelola
pemerintahan provinsi lampung. Rumah sakit umm
daerh Dr H Abdul Moeloek saat ini menjadi rs rujukan
tertinggi untuk rumah sakit di 15 kabupaten/kota di
provinsi lampung. Sedangkan ruangan Tulip adalah
ruangan rawat inap untuk pasien dengan kasus jantung
yang terdiri dari ruangan kelas IIA, IIB, IIIA, IIIB.
• Berdasarkan dari hasil pengamatan mahasiswa ners
universitas umitra Indonesia menemukan belum adanya
arahan dan pencapaian pelayanan yang kongkrit
yang sesuai dengan visi dan misi rumah sakit dan belum
efektifnya dan berjalannya sesuai MAKP yang
diinginkan.
2. Tujuan
• Tujuan Umum
Menigkatkan mutu pelayanan keperawatan di ruangan
tulip dengan peningkatan kenyamanan pasien.
• Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan praktik menjeman
keperawatan, mahawiswa diharapkan mampu:
• Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun strategi dan oprasional unit
• Menyusun rencana strategi perencanaa berdasrkan kajian
bersama-sama penanggung jawab unit.
• menganalisis ruangan pada konsep manajemen pelayanan
dan manajemen asuhan keperawatan
• Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuaikan disi
unit
• Merencanakan kegiatan sesuai berdasarkan prioritas masalah
• Memberikan pengarahan organisasional
• Melakukan fungsi control danevaluasi program
3. Manfaat
• Bagi RSUD Abdoel Moelok Bandar Lampung
Mengetahui masalah-masalah yang ada diruangan yang
ada diruangan yang berkaiatan denga pelaksanaan asuhan
keperawataan professional.
• Bagi insitusi Pendidikan
Sebagai masukan dalam proses dalam belajar mengajar
pada stase manajemen di lahan praktik dan
mengembangkan metode pembelajaran terkait dengan
manajemen keperawatan dalam teori yang benar-benar di
pelajari secara spesifik dan bias di gunakan jadi salah satu
nilai lebih bagi insitusi pendidikan khususnya universitas mitra
Indonesia.
• Bagi penulis
Hasil penelitian menegrti dan memahami penerapan atau
aplikasi MAKP secara optimal ini dapat menambah ilmu
pengetahuan, pengalaman, memberikan satu konstribusi
yang sungguh-sungguh terhadap dunia kesehatan khususnya
dalam bidang manajemen keperawatan.
TINJAUAN TEORI
3. ACTUATING
Setelah dilakukan pengkajian diruang Tulip, dalam
pemberian motivasi dalam kerja oleh KARU atau
Katim dilakukan secara lisan saat dilakukan pre
conferece dan saling memberikan support sesama
tim, dan pembagian waktu kerja sudah diatur oleh
kepala ruangan dimana terdapat 3 shif dalam 1
hari yaitu:
• Pagi dengan waktu 08.00-14.00 wib
• Siang dengan waktu 14.00-21.00 wib
• Sore dengan waktu 21.00-8.00 wib
• Kedisiplinan tenaga yang ada sudah baik, tenaga kerja yang
berkerja di ruang mawar selalu datang tepat waktu dan pulang
sesuai jadwal, untuk punishment diruang Tulip biasanya dilakukan
dengan teguran langsung oleh KARU, dan untuk reward bagi staf
biasanya akan mengikuti wisata bersama yang diadakan di
RSUD. dr. H. Abdoel Moeloek.
KEGIATAN TARGET
PENYELESAIAN
1 Visi, misi dan motto Agar Kaji pemahaman Terbentuknya visi Ottoiskandardi Sabtu,
diruang tulip tidak memberikan staf tentang visi dan misi di nata 15/11/2019
sesuai dengan visi arahan dan misi rumah sakit ruangan
misi rumah sakit tujuan yang dan ruangan
berhubungan konkrit
dengan Belum
adanya arahan
yang konkrit dalam
pencapaian tujuan
pelayanan.