Anda di halaman 1dari 53

HEPATOPROTEKTOR

Kelompok 6:
Asra Ramadhani (1708109010023)
Auzan Al-Kautsar (1708109010017)
Geubrina Dara Alisa (1708109010009)
Khusnul Khatimah (1708109010035)
Putri Mutia Rizki (1708109010045)
Outline

Pendahulua Anggur Temulawa


n k

Silybum Lidah
marianu Pegagan
Buaya
m
Pendahuluan
Liver, its disease, and its protector
Liver atau hati adalah organ
yang ditemukan pada
LIV vertebrata yang mempunyai
fungsi utama untuk menetralisir
ER racun daripada metabolit,
sintesa protein, serta
memproduksi senyawa biokimia
yang berperan dalam
pencernaan.
Liver dapat ditemukan pada
kuadran kanan atas daripada
abdomen, dibawa diafragma.
Selain fungsi utamanya, liver
juga berfungsi dalam
metabolisme seperti regulasi
glikogen, dekomposisi sel darah
merah, dan produksi hormon.
Hepatitis

Deskripsi Etiologi
Hepatitis merupakan infeksi Dari beberapa virus penyebab hepatitis, penyebab
pada hati, baik disebabkan yang paling dikenaladalah HAV (hepatitis A) dan HBV
oleh virus atau tidak. (hepatitis B). Kedua istilah tersebut lebih disukai
daripada istilah lama yaitu hepatitis “infeksiosa” dan
Hepatitisyang disebabkan oleh
hepatitis “serum”, sebab keduapenyakit ini dapat
virus ada tiga tipe, yaitu tipe ditularkan secara parental dan nonparental (Price
A, tipe B, dan tipe C. hepatitis dan Wilson, 2005:243). Hepatitis pula dapat
yangtidak disebabkan oleh disebabkan oleh racun, yaitu suatu keadaan sebagai
bentukrespons terhadap reaksi obat, infeksi
virus biasanya disebabkan stafilokokus, penyakit sistematik dan juga bersifat
oleh adanya zat-zat kimia atau idiopatik.
obat,seperti karbon
tetraklorida, jamur racun, dan
Sirosis
Deskripsi
Etiologi
Sirosis adalah suatu kondisi Penyebab paling umum penyakit sirosis adalah
dimana jaringan hati yang normal kebiasaan meminum alkohol dan infeksi virus hepatitis
digantikan dengan jaringan parut C. Sel-sel hati berfungsi mengurai alkohol, tetapi
(fibrosis). Jaringan parut ini terlalu banyak alkohol dapat merusak sel-sel hati.
mempengaruhi struktur normal Infeksi kronis virus hepatitis C menyebabkan
dan regenerasi sel-sel hati. Sel-sel peradangan jangka panjang dalam hati yang dapat
hati menjadi rusak sehingga hati mengakibatkan sirosis. Berdasarkan penelitian, 1 dari
secara bertahap akan kehilangan 5 penderita hepatitis C kronis dapat berkembang
fungsinya. menjadi sirosis.
Ditimbulkan oleh :
• Virus hepatitis B dan C yang
berkelanjutan
• Alkohol
• Penyakit lain yang
Kanker Hati
Deskripsi
Kanker hati adalah kanker yang Etiologi
menyerang bagian organ hati.
Salah satu jenis kanker hati yang Penyebab pasti kanker hati masih dalam
paling umum adalah penelitian, tetapi penyakit ini di perkirakan
hepatocellular carcinoma berkaitan dengan kerusakan jaringan sel-sel
(HCC)/hepatoma yang merupakan hati, sepeti penyakit hati sirosis. Penyakit
kanker hati primer yang sirosis dapat disebabkan oleh infeksi virus
berkembang dari sel hati utama hepatitis B atau hepatitis C.
yang bernama hepatosit. Penderita hepatitis B atau C mengalami
Selain menyaring darah, peradangan hati yang beresiko memicu
mengubah nutrisi dan obat-obatan kerusakan serta timbulnya jaringan parut di
dari saluran pencernaan, hati juga organ hati. Kondisi ini kemudian dapat
melakukan banyak fungsi penting berkembang menjadi kanker hati.
lainnya, seperti memproses racun
dan produk limbah kimia dari
Anggur
Fun Fact: They're Berries! Yes, grapes are a kind of berry.
Anggur Deskripsi
Anggur mudah dikembangbiakkan
Taxonomi Deskripsi
dengan cara setek atau cangkok
• Kingdom: Plantae Anggur dikelompokkan dalam dibandingkan dengan biji. Bunga
• Subkingdom: kelas dikotil (biji berkeping dua). anggur muncul pada ranting. 8
Tracheobionta Daun anggur berbentuk jantung Bunganya berbentuk malai. Malai
• yang mempunyai tepi bergerigi
Superdivisi: Spermatophyta muncul sebagai kumpulan bunga
• Divisi: Magnoliophyta dan tepinya berlekuk atau yang padat. Satu ranting bisa
• Kelas: Magnoliopsida bercangap. Daunnya mempunyai muncul lebih dari satu malai.
• Subkelas: Rosidae tulang menjari, ujungnya runcing Setelah bunga pada malai mekar
• Ordo: Rhamnales dan berbentuk bulat hingga akan tumbuh buah berupa bulatan
• Famili: Vitaceae lonjong. Jenis Vitis vinifera, kecil. Bulatan ini akan berubah
• Genus: Vitis daunnya tipis, berwarna hijau warna sesuai dengan jenis tanaman
• Spesies: Vitis vinifera L. kemerahan dan tidak berbulu anggur
Anggur
Bagian Tumbuhan
Yang Dimanfaatkan
Pembuatan Ekstrak
Kulit & Biji Menurut Hassan (2012) pembuatan ektrak biji
anggur dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
water-based extract dan ethanol-based extract.
• Water Grape Seed Extract (WGSE) dibuat dengan
memaserasi 0,2 g serbuk biji anggur dalam 20 mL
aquadest selama 24 jam pada suhu 5oC.
• Ethanol Grape Seed Extract (EGSE) dibuat dengan
cara yang sama namun mengganti aquadest dengan
ethanol 80% yang kemudian dievaporasi sehingga
pelarut menguap semua. Residu daripada hasil
evaporasi kemudian dilarutkan dalam aquadest
sebanyak ethanol yang digunakan.
Anggur
Senyawa Aktif
• Polifenol yang
terdiri atas:
• catechin
• epicathechin
• epicatechin
gallate Epicatechin Catechin
• gallic acid.
• Procyanidins
seperti: dimers,
trimers, dan
oligomers daripada
catechin dan Procyanidins Epicatechin Gallate
Anggur
Hasil Analisa
Hasil analisa efek hepatoprotektif daripada GSE
(Grape Seed Extract) didapatkan melalui beberapa
uji terhadap potongan hati mencit (in-vitro) dimana
toksisitas etanol terhadap hati dihitung dengan
menghitung pelepasan LDH potongan hati mencit,
peroksidasi lipid dan karbonil protein serta aktifitas
enzim antioksidan.
(Hassan, 2012)
Anggur
Proksidasi lipid dan jumlah
karbonil protein daripada jaringan hati
Proksidasi lipid dan jumlah karbonil protein
daripada jaringan hati diperiksa karena etanol
diketahui dapat membentuk stress oksidatif
daripada sel . Berdasarkan hasil pemeriksaan
didapatkan bahwa potongan hati yang diberikan
WGSE dan EGSE mendapat penurunan jumlah
peroksidasi lipid dan karbonil protein. EGSE
memiliki potensial yang lebih tinggi daripada WGSE.
(Hassan, 2012)
Anggur
Jumlah pelapasan LDH daripada
jaringan hati
LDH adalah enzim sitosolik yang terdapat pada
periportal hepatosit dan dilepaskan pada saat sel
lisis karena adanya hepatotoksin, dimana semakin
banyak pelepasan LDH maka semakin banyak pula
terdapat hepatotoksin pada jaringan hati. Dalam hal
ini EGSE dan WGSE dapat menurunkan jumlah
pelepasan LDH pada jaringan hati dimana EGSE
memiliki potensi yang lebih tinggi daripada WGSE.
(Hassan, 2012)
Anggur
Enzim antioksidan pada jaringan
hati
Enzim katalase dan peroksidase adalah enzim
antioksidan yang melindungi hati daripada radikal
bebas. Aktifitas enzim-enzim ini diperiksa setiap 2
jam daripada pemberian WGSE dan ESGE. Dapat
dilihat bahwa pre-treatment jaringan hati
menggunakan GSE dapat melindungi hati daripada
hepatotoksin namun pemberian berlanjut
memberikan efek yang lebih baik. (Hassan, 2012)
Anggur
Farmakokinetika
Menurut Tsang et. al., (2005), catechin dan epicatechin
yang diserap manusia dan hewan berada dalam plasma
darah sebagai bentuk glukoronidated, termetilasi, dan
tersulfasi.
Berdasarkan percobaan yang dilakuakan Tsang et. al., 
(2005), menunjukkan bahwa: • Setelah 2 jam terdapat 1-2% epicatechin dan catechin
• 3 jam setelah intake GSE didapatkan bahwa (þ)- didalam GIT, yang tetap terdeteksi pada duodenum dan
catechin glucuronide dan (2)-epicatechin glucuronide jejenum hingga 6 jam setelah pemberian GSE. Tidak ada
mendapatkan konsentrasi plasma tertinggi 10·3 dan bentuk termetabolisme daripada senyawa-senyawa
9·9 mg/ml, yang berkorespondensi menjadi 36 dan 34 didalam GSE yang terdapat pada kolon dan caecum.
mmol/l. derivat glocoronida daripada methyl-(þ)- Setelah 24 jam seluruh senyawa daripada GSE
catechin dan methyl-(2)-epicatechin juga mendapatkan diekskresikan sempurna.
konsentrasi tertinggi setelah 3 jam. Ada sekitar 20% • Tidak terdapat senyawa daripada GSE pada otak
pengurangan konsentrasi flavan-3-ol setelah 4 jam. • Eksresi senyawa GSE hanya melalui urin dikarenakan
tidak terdapatnya sisa senyawa GSE pada feses
Anggur
Farmakologi
GSE mempunyai kemampuan sebagai hepatoprotektif dikarenakan
kemampuan antioksidan pada komponen selular. Karakteristik senyawa
fenolik GSE adalah kemampuannya mengikat senyawa radikal, sebagai agen
kelating metal, dan juga kemampuannya untuk mempengaruhi sinyal sel
dan ekspresi gen. mekanisme antiokdisan daripada GSE adalah dengan
langsung bereaksi dengan radikal gugus phenoksi yang kemudian
terstabilkan dan memutus reaksi berantai radikalisasi gugus lainnya.
Banyaknya gugus -OH pada flavonoid menunjukkan kemampuan flavonoid
sebagai antiradikal Saat -OH ditambahkan kepada nukleus flavonoid,
aktivitas flavonoid meningkat.
Anggur
Toksikologi
menurut Xia et., al. (2010),terdapat beberapa potensi terjadinya toksisitas
diantaranya:
• Setelah 24 jam pemberian GSE dengan konsentrasi 3-7 kali konsentrasi
normal.
• GSE dengan gugus gallate mempunyai toksisitas yang lebih tinggi
daripada yang tidak mengandung gugus gallate.
• Terdapat kerusakan DNA pada limpa serelah diinkubasi dengan catechin
150 μmol/L.
• Senyawa dengan polyphenols, caffeic acid, gallic acid, and rutin hydrate
mempercepat klastogenesis.
• GSE juga menginduksi terjadinya sister chromatid exchange di limfosit
pembuluh perifer pada konsentrasi 75 to 300 μg/mL
Anggur
Efikasi klinis Efek terapi yang bermakna
pengujian GSE oleh • Kandungan phenolic GSE dapat memberikan efek
Khoshbaten et. al., (2010) antioksidan.
terhadap 15 pasien • GSE yang kaya akan kandungan polifenol dapat mengurangi
dengan penyakit hati adhesi dan agregasi platelet, pembentukan anion
berlemak menunjukkan superoksid,dan lebih efektif daripada resveratrol.
bahwa GSE memberikan • GSE dapat menghambat aktivitas matrix metalloproteinases-
peningkatan kesehatan 2 and -9 sehingga menimbulkan efek antiproliferative yang
hati pasien dengan dapat melawan karsinogen (antikanker)
penurunan alanin • Aktifitas anti-inflamasi dapat diperoleh GSE dengan
aminotransferase menghambat factor proinflamasi seperti PGE-2
dibandingkan kepada • Antimikrobial diperoleh ketika GSE diberikan kepada kultur E.
pasien yang hanya Coli, S. Aureus, dan C. Albican dapat menghambat
Anggur
Indikasi Kontraindikasi
Atherosklerosis, prevensi Masih belum terlaporkan
kanker, kekurangan darah
Dosis yang dianjurkan
kronis pada vena,
prevensi rusaknya Ekstrak procyanidine : 150-300 mg oral/hari
kolagen, prevensi karies, Tablet/kapsul : 75-300 mg/hari
degradasi muscular, (Ref: www.rxlist.com)
penyakit vascular perifer,
masalah penglihatan,
retinopati, endometrosis
Anggur
Referensi
• https://www.rxlist.com/consumer_grape_seed_extract/drugs-condition.htm
• Tsang, Catherine & Auger, Cyril & Mullen, William & Bornet, Aurélie & Rouanet,
Jean-Max & Crozier, Alan & Teissedre, Pierre-Louis. (2005). The absorption,
metabolism and excretion of flavan-3-ols and procyanidins following the ingestion
of a grape seed extract by rats. British Journal of Nutrition. 94. 170 - 181.
• Hassan, Hazem. (2012). Hepatoprotective Effect of Red Grape Seed Extracts
Against Ethanol-Induced Cytotoxicity. Global Journal of Biotechnology & 
Biochemistry. 7. 30-37.
• Khoshbaten M, Aliasgarzadeh A, Masnadi K, et al. Grape seed extract to improve
liver function in patients with nonalcoholic fatty liver change. Saudi J 
Gastroenterol. 2010;16(3):194–197.
• Xia EQ, Deng GF, Guo YJ, Li HB. Biological activities of polyphenols from grapes. Int 
J Mol Sci. 2010;11(2):622–646.
Temulawak
Temu Lawak!
Temulawak
Taxonomi Deskripsi Deskripsi
Kingdom : Plantae Temulawak banyak ditemukan di Temulawak termasuk jenis tumbuh
hutan-hutan daerah tropis. herba yang batang pohonnya
Divisi : Spermatophyta
Temulawak juga berkembang biak berbentuk batang semu dan tingginya
Sub divisi : Angiospermae di sekitar permukiman, terutama dapat mencapai 2 meter. Temulawak
pada tanah gembur. Daerah berdaun lebar dan pada setiap
Kelas : Monocotyledonae
tumbuhnya selain di dataran helaian dihubungkan dengan pelapah
Ordo : Zingiberales rendah juga dapat tumbuh baik dan
sampai pada ketinggian tanah tangkai daun yang agak panjang.
Famili : Zingiberaceae
1.500 meter di atas permukaan Temulawak mempunyai bunga yang
Genus : Curcuma laut berbentuk unik (bergerombol) dan
berwarna
Spesies : Curcuma
kuning tua. Rimpang temulawak sejak
xanthorrhiza Roxb. lama dikenal sebagai bahan ramuan
obat
Temulawak
Bagian Tumbuhan
Yang Dimanfaatkan Senyawa Aktif
Rimpang
Rimpang temulawak memiliki kandungan kimia
amilase, fenolase, lemak, zat pati, mineral,
kurkuminoid (kurkumin dan
Desmetoksikurkumin) dan minyak atsiri
(xanthorrhizol,germakren,isofuranogermakren,tr
isiklin,afla-aromadendren)
Temulawak
Pembuatan Ekstrak
Sampel rimpang temulawak dibersihkan, dirajang,
dikeringkan dan diekstraksi dengan metode maserasi
menggunakan pelarut etanol 96% selama 5 hari pada
suhu kamar, hasil maserat kemudian disaring dengan
corong buchner.
Ekstrak dipekatkan menggunakan rotavapor untuk
mendapatkan ekstrak kental. Ekstrak kental dilarutkan
dengan pelarut (etanol) kemudian diuapkan dalam
waterbath.
emulawak
asil uji pra-klinik
Telah dilakukan uji dengan mengunakan ekstrak temulawak
terstandard (0,1238 mg xanthorhizzol dalam 1 mg ekstrak etanol
absolut) dosis 500 mg/kg BB diberikan kepada tikus putih galur SD
yang diinduksi etanol. Hasilnya nilai Glutamic Pyruvic Transaminase
(SGPT), Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT), Alkaline
Phosphatase (ALP) dan protein darah, turun serta memperbaiki
histopatologi jaringan hati.
Penggunaan empiris
Disiapkan 28 gram rimpang temulawak.
direbus dengan 4 gelas air (800 cc) sampai
mendidih dan dibiarkan air rebusan tinggal 2
gelas (400 cc),
disaring dan didinginkan. Tempat
merebus jamu dapat menggunakan kuali tanah,
panci dengan bahan berlapis enamel, kaca
maupun stainless.
emulawak
Farmakokinetika
Kurkumin tidak larut air, sedikit diserap dari saluran pencernaan dan tidak banyak masuk ke aliran darah,
jadi sedikit menghasilkan efek ke tubuh. Bioavaibilitas rendah (<1%) dan degradasi pada pH basa intestin
manusia. Setelah pemberian peroral akan diabsorpsi oleh usus dan ekskresinya sebagian besar lewat
feses. Konsentrasi dalam serum akan mencapai puncak setelah satu jam, kemudian turun sampai nol
setelah 5 jam.

Farmakologi
efek kurkumin sebagai antioksidan yang mampu menangkap ion superoksida dan memutus rantai antar ion
superoksida (O2-) sehingga mencegah kerusakan sel hepar karena peroksidasi lipid dengan cara dimediasi oleh
enzim antioksidan yaitu superoxide dismutase (SOD) dimana enzim SOD akan mengonversi O2- menjadi produk
yang kurang toksik. Kurkumin juga mampu meningkatkan gluthation S-transferase (GST) dan mampu
menghambat beberapa faktor proinflamasi seperti nuclear factor-ĸB (NF-kB) dan profibrotik sitokin.
emulawak
Toksikologi
uji toksisitas rimpang temulawak menggunakan metode
BSLT (Brine  Shrimp  Lethality  Test) dengan hewan uji larva
udang (Artemia salina Leach) menunjukan hasil nilai LD50
sebesar 213,24 ppm. Termasuk kategori cukup toksid.

hasil klinis menunjukkan bahwa curcumin pada dosis tinggi


(1000-2000 mg/hari) tidak memproduksi efek berbahaya
terhadap tubuh, tidak berpengaruh terhadap gambaran
makroskopis dan mikroskopis organ utama yaitu
jantung, paru, hati, ginjal, lambung dan limpa serta uterus
pada tikus betina
pemberian formula sekali sehari selama 90 hari terbukti
terjadi perubahan rerata nilai BUN, SGPT, SGOT, Ureum dan
Kreatinin.
Temulawak
Indikasi Kontraindikasi
meregenerasi kerusakan Hipertensi, Hipokalemia, gangguan ginjal, edema.
hepatosit (hepatoprotektor).  
antihepatitis, antioksidan, Efek samping
antiinflamasi, antikarsinogen, Mual ringan, iritasi lambung, nyeri uluhati, Frekuensi buang air kecil
antimikroba, antiviral, deto menjadi lebih sering (Diuretik)
ksifikasi, danantihiperlipidemia.
Dosis yang dianjurkan
20-100 mg/2-3x sehari 1 kaplet
Temulawak
Referensi
Lidah Buaya
Fun Fact:
Lidah Buaya
Taxonomi Deskripsi Kandungan
Kingdom : Plantae Nama umum : Lidah Buaya Daun, akar dan bunga Aloe fera
Divisi : Magnoliophyta Nama daerah :Lidah buaya mengandung saponin, di samping
Kelas : Liliopsida (Melayu); Lidah itu daun dan akarnya mengandung
Ordo : Asparagales buaya (Jawa)
Habitus semak, Batang bulat, tidak
flavonoida, juga daunnya
Famili : Asphodelaceae mengandung tanin dan bunganya
Genus : Aloe berkayu. Daun Tunggal, ujung
runcing, pangkal tumpul,tepi mengandung polifenol.
Spesies : Aloe vera
bergerigi, panjang 30-50 cm, lebar
3-5 cm, berdaging tebal, bergetahKhasiat
kuning.
Mengurangi jerawat, dan sebagai
hepatoprotektor. Lidah buaya (Aloe vera)
berpotensi sebagai agen hepatoprotektor
karena memilki sifat antioksidan
Lidah Buaya
Simplisia Pembuatan Ekstrak
adalah bahan baku Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam bejana maserasi dan
alamiah yang digunakan ditambahkan pelarut etanol 96%. Tambahkan pelarut etanol
untuk membuat ramuan 96% sampai terendam dan didiamkan sambil sesekali diaduk.
obat tradisional yang Proses dilakukan dengan mengganti pelarut tiap 1x24 jam
belum mengalami selama 5 hari. Hasil maserasi dikumpulkan dan disaring
pengolahan pengeringan. pemekatan dilakukan dengan rotary  8 evaporator  dengan
Proses pembuatan suhu 550C. Hingga diperoleh ekstrak kental daun lidah buaya
simplisia pada prinsipnya (Aloe vera L.).
meliputi tahap-tahap
pencucian, pengecilan
ukuran, dan pengeringan
Lidah Buaya
Senyawa Aktif
Ekstrak etanol lidah buaya
mengandung senyawa
metabolit sekunder yaitu:
flavonoid, alkaloid,
saponin, tanin, dan steroid
kecuali terpenoid. Hasil
skrining fitokimia ekstrak
etanol lidah buaya dapat
dilihat pada tabel 2
Hasil Analisa
• Uji dilakukan dengan menginduksi paracetamol dosis toksik ke
pada tikus jantan galur wistar
• Dari kurva rerata derajat kerusakan hepatosit semua kelompok
pada gambar diatas didapatkan bahwa kelompok kontrol negatif
mengalami kerusakan hepatosit paling tinggi dibandingkan
kelompok lainnya.
• Kelompok yang diberi perlakuan ekstrak etanol lidah buaya dosis
III merupakan kelompok yang mengalami kerusakan hepatosit
paling rendah dibandingkan kelompok dosis I dan dosis II. Dari
semua kelompok perlakuan, kelompok yang diberi perlakuan
ekstrak etanol lidah buaya dosis III yang mengalami kerusakan
hepatosit paling rendah.
• Ekstrak etanol lidah buaya memiliki efek hepatoprotektor yang
dibuktikan dengan kemampuan mencegah kerusakan hepatosit
pada pengamatan histopatologi pada hati tikus jantan putih
(Rattus norvegicus) yang diinduksi parasetamol. Dosis III ( 4000
mg/kgBB) merupakan dosis paling efektif dalam mencegah
kerusakan hepatosit.

35
Lidah Buaya
Farmakologi
Lidah Buaya
Toksikologi
Berdasarkan penelitian Pemberian dosis tunggal 1000 mg/ kgBB , 2000 mg/
kgBB, 4000 mg/KgBB tidak menyebabkan kematian pada mencit setelah
pengamatan. Pengamatan bobot badan setelah perlakuan juga tidak
menunjukkan gejala gejala toksik yang timbul pada hewan uji.
Lidah Buaya
Indikasi Kontraindikasi
Hepatoprotektor,. Ibu hamil, penderita asma, kram perut, diabetes

Efek Samping Dosis yang dianjurkan


Efek samping yang umum terjadi 1500- 6000 mg/hari
adalah diare, mual, muntah, dan
perut kembung.
Lidah Buaya
Referensi
Silybum Marianum
Fun Fact: It’s native only near the coast of southeast England
Silybum Marianum
Taxonomi Deskripsi Deskripsi
Kingdom : Plantae Silybum marianum adalah Bunga tanaman ini berwarna ungu dan
Divisi : Magnoliophyta tanaman Tinggi tanaman ini
Kelas : Magnoliopsida dapat mencapai 150 cm. berbentuk bulat. Dari bunga ini akan
Ordo : Asterales Tanaman ini merupakan tanaman terbentuk biji, yang dapat digunakan
Famili : Asteraceae asli di wilayah Mediterania, sebagai obat. (Yin F, 2011).
Genus : Silybum Eropa, Afrika Utara, dan Timur
Spesies : Silybum marianum Tengah. Saat ini milk thistle
tersebar luas di berbagai belahan
dunia, termasuk di Amerika
Utara. Tumbuhan ini mudah
dikenali melalui daunnya yang
besar dan berbentuk menyirip,
berwarna hijau dan putih serta
bergerigi.
Silybum Marianum
Bagian Tumbuhan
Yang Dimanfaatkan
Pembuatan Ekstrak
Biji • Biji Silybum  marianum yang telah kering
dihaluskan menggunakan blender hingga menjadi
serbuk halus, lalu diayak menggunakan ayakan
dengan ukuran 40 mesh.
• Ekstraksi dapat dilakukan dengan cara seduh,
maserasi, infusa, dan dekokta menggunakan
pelarut air dengan perbandingan berat serbuk dan
pelarut adalah 1:10.
Silybum Marianum
Senyawa Aktif
Biji tanaman Silybum marianum
mengandung banyak senyawa seperti
silybin, silybinin A, silybinin B, silychristin,
silidianin, apigenin, dehydrosilybin,
deoxysilyn crhistin, deoxysilyn dianin,
dan lain-lain. Ekstrak biji kering tanaman
ini mengandung silymarin hingga 4%.
Silymarin adalah kombinasi dari
flavonoid seperti silibinin A dan B,
silidianin, dan silychristin. Flavonolignan
lainnya yang ada dalam ekstrak tanaman
ini meliputi sylandrin, silybinom,
silyhermin, miristat, palmitat, dan asam
stearate.
ilybum Marianum
Farmakokinetika
Silymarin tidak larut air, membuat persiapan teh tidak efektif, karena itu
biasanya diberikan secara oral dalam bentuk ekstrak, tablet atau kapsul
terstandardisasi. Pada hewan dan manusia, silymarin diabsorbsi ke dalam
darah. Konsentrasi puncak kadar plasma dicapai setelah 2 jam dan eliminasi t ½
adalah 6 jam. Silymarin diekskresikan terutama melalui empedu juga melalui
ginjal. Sekitar 3-8% silymarin dieksresikan di urin.

Farmakologi
Efek hepatoprotektif silymarin dicapai melalui beberapa mekanisme termasuk antioxidation, penghambatan
peroksidasi lipid, peningkatan detoksifikasi hati melalui penghambatan detoksifikasi tahap I dan peningkatan
glukorodinasi. Selain itu, silymarin berperan dalam efek anti-inflamasi, termasuk penghambatan leukotrien dan
sintesis prostaglandin, penghambatan sel kupffer, stabilisasi sel mast, dan penghambatan migrasi neutrofil.
Silymarin juga telah terbukti meningkatkan sintesis protein hepatosit, sehingga meningkatkan regenerasi jaringan
hati.Penelitian pada hewan juga menunjukkan silybin mengurangi konversi sel stellata hati ke myofibroblasts,
memperlambat atau bahkan membalikkan fibrosis.
(Panjaitan, 2008).
Silybum Marianum
Toksikologi
Silymarin mempunya toksisitas lemah tanpa ada kematian pada dosis oral
20 g/kg pada mencit dan 1 g/kg pada anjing. Infus IV, LD50 400 mg/kg pada
mencit, 385 mg/kg pada tikus dan 140 mg/kg pada kelinci dan anjing. Tidak
ada bukti toksisitas pada hewan yang dilaporkan. Data ini menunjukkan
bahwa toksisitas akut silymarin sangat rendah. (Panjaitan et al., 2011)
Silybum Marianum
Indikasi Kontraindikasi
sebagai imunomodulator yang Diabetes, laktasi, sirosis bilier primer,
berperan aktif dalam kehamilan, kondisi hormon-sensitif seperti
hepatoprotektif, antioksidan, kanker payudara dan kanker rahim.
antiinflamasi, antifibrosis,
menghambat lipid peroksidasi
dan menstimulasi biosintesis
protein. Dosis yang dianjurkan
Efektif dosis pada uji klinik 420-600
Efek Samping
mg/hari dalam bentuk ekstrak,tablet atau
Efek samping yang umum dicatat seperti kembung, dispepsia, nyeri
kapsul terstandarisasi mengandung 70%
epigastrium, perut kembung, mual, tinja tidak teratur yang diamati
dalam 2-10% dari pasien dalam percobaan klinis. silymarin (DerMarderosian & Beutler,
2008).
Silybum Marianum
Produk
Pegagan
Fun Fact: It can grow wildly on the street, what a strong plant!
Pegagan
Taxonomi Deskripsi Deskripsi
Kingdom : Plantae • Nama umum : pegagan Tempat tumbuh pegagan didaerah
Divisi : Magnoliophyta • Nama daerah: pegaga , daun
Kelas : Magnoliopsida
kaki kuda, pengga atau ketinggian 0-2500 mdpl dan lingkungan
Ordo : Apiales
Famili : Apiaceae pegago(sumatera), caling agak lembab, baik terkena mata hari
Genus : Centella rambat (jawa), paiduh (nusa penuh ataupun tempat terlindung.
Spesies : Centella asiatica (L.) tenggara), kisu-kisu
pegagan tumbuh menjalar. Rimpang
( sulawesi), dan dogauke
Khasiat (papua.) berukuran pendek. Stolonnya berukuran
panjang dan berwarna kecoklatan. Daun
• hepatoprotektor,
pegagan tunggal, bertangkai panjang
sekitar 5-15 cm dan berberbentuk
seperti ginjal. Tepi daunnya bergerigi
Pegagan
Bagian Tumbuhan
Yang Dimanfaatkan
Pembuatan Ekstrak
Daun dapat dilakukan dengan cara water-based extract
• Pegagan yang digunakan adalah herba pegagan segar.
Senyawa Aktif Herba pegagan dipilah, daun yang kuning dan layu
dibuang, kemudia herba dicuci bersih dengan air yang
• Alkaloid mengalir selanjutnya ditiriskan sehingga sisa –sisa air
• Flavonoid cucian menjadi kering
• Saponin • Sebanyak 1 kg herba pegagan di tambah aquadest
• Tanin sebagai pengekstrak dengan membandingkan 1:7.
• Triterpen pegagan selanjutnya sirebus dengan suhu mencapai 900
c secara stabil sampai volume aquadest setengah dari
volume awal.
Pegagan
Farmakologi
Flavanoid yang terkandung di dalam pegagan berpengaruh dalam menghambat kerusakan hati,
flavonoid bekerja dengan cara mengikat radikal bebas sehingga dampaknya terhadap hati
berkurang. Dalam penelitian ini radikal bebas berasal dari oksidasi parasetamol oleh hati. Radikal
bebas akan menyebabkan gangguan integritas membran hepatosit sehingga menyebabkan
keluarnya berbagai enzim dari hepatosit, antara lain SGOT dan SGPT. Enzim yang keluar dari
hepatosit akan meningkat kadarnya dalam serum sehingga dapat menjadi indikator kerusakan
hati.

Toksikologi
Berdasarkan penelitian pada pemberian dosis 50mg/ 200g BB, dosis 25mg/200 g BB tidak menyebabkan kematian
pada mencit setelah pengamatan. Pengamatan bobot badan Setelah perlakuan juga tidak menunjukkan gejala-
gejala toksik yang timbul pada hewan uji.
Pegagan
Indikasi Kontraindikasi
Penggunaan pegagan sebaiknya
hepatoprotektor dikonsultasikan terlebih dahulu, beresiko
mengintervensi obat untuk tindakan operasi,
beresiko meningkatkan efek obat yang
menekan sistem saraf pusat,menurunkan efek
Dosis yang dianjurkan obat kolesterol, menurunkan efek obat
diabetes,dan bereaksi dengan tanaman herbal
300 mg perhari dalam kurun waktu 21 yang bersifat sedatif.
hari.Dalam bentuk kapsul 1000 mg
perhari, sedangkan dalam bentuk teh
diminum 1-5 gelas tiap hari dengan Efek Samping
takaran sekitar 1 gr sehari. Sakit kepala, sakit perut, mual dan muntah.
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai