Anda di halaman 1dari 13

FITOREMEDIASI

Oleh
Asi Pebrina Cicilia
PPLH-Pi Universitas Kristen Palangka Raya
Fakultas Perikanan – UNKRIP

Tahun 2018

1
Fitoremediasi adalah suatu rekayasa teknologi
menggunakan tumbuhan untuk memulihkan
suatu daerah yang terkontaminasi. Banyak
ragam kegiatan memakai istilah ini, namun di
dalam pertemuan ini yang dimaksud dengan
fitoremediasi adalah suatu teknologi
penggunaan tumbuhan untuk
menghilangkan, memindahkan,
menstabilkan atau menguraikan bahan
pencemar baik senyawa organik maupun
anorganik di suatu daerah yang
terkontaminasi. 2
Istilah fitoremediasi , berasal dari bahasa Inggris yakni
phytoremediation; kata ini tersusun atas kata phyton ( bahasa
Yunani= tumbuhan) dan remediation ( bahasa Latin =
remedium) yang berarti menyembuhkan. Istilah ini relatif
baru, sekitar tahun 1991.
Saat ini, istilah fitoremediasi digunakan secara luas pada
berbagai bidang ( US EPA’S, 2000). Fitoremediasi dapat
digunakan untuk memulihkan daerah-daerah yang tercemar
logam berat, pestisida, larutan-larutan kimiawi, bahan
eksplosive, senyawa hidrokarbon minyak, PAH dan senyawa-
senyawa hasil pelindian dari landfill. Prinsip dasar dari
teknologi fitoremediasi ini adalah memulihkan tanah
terkontaminasi, menguraikan kandungan polutan , sedimen
dan air bawah tanah melalui proses pemindahan, degradasi
atau stabilisasi suatu kontaminan ( ITRC, 2003). 3
Upaya-upaya riset dibidang remediasi secara kasar
dapat dibagi menjadi dua tujuan utama yakni
mekanisme fitoremediasi dan evaluasi keberhasilan
fitoremediasi. Kerja mekanisme fitoremediasi
difokuskan untuk memperoleh konsep-konsep teoritis
yang mampu menjelaskan fenomena-fenomena hasil-
hasil riset di lapangan, sedangkan uji petik bertujuan
untuk mengevaluasi teori yang telah diperoleh tersebut.
Dalam jangka panjang, tujuan evaluasi keberhasilan di
lapangan merupakan sasaran utama bagaimana
teknologi fitoremediasi bekerja, berapa biaya yang
diperlukan dan bagaimana membangun model untuk
memprediksi interaksi antara tumbuhan dengan
kontaminan yang mencemari suatu lingkungan. 4
Menurut Glick R. Bernard, 2003, menyatakan bahwa
keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
fitoremediasi dibandingkan metode lainnya adalah :
-Mengembalikan struktur dan tekstur tanah ke
keadaan semula
-Sumber energi utama yang dipergunkana dalam
kegiatan ini berasal dari sinar matahari
-Pertambahan biomassa yang tinggi di dalam tanah
dapat segera dicapai
- Biayanya relatif rendah
- Potensi proses remediasi relatif cepat

5
Macam-Macam Fitoremediasi
Penerapan fitoremediasi ( lihat Gambar 1), dapat
dikelompokkan berdasarkan proses terhadap polutan yang
berlangsung di dalam media tersebut yakni : proses degradasi,
proses ekstraksi, proses stabilisasi, atau kombinasi dari ke tiga
metode tersebut. Selain itu dapat dikelompokkan juga
berdasarkan mekanisme reaksinya, antara lain adalah
mekanisme ekstraksi suatu kontaminan dari tanah atau air
tanah; akumulasi kontaminan di dalam jaringan tumbuhan;
degradasi kontaminan oleh beranekaragam organisme atau
proses-proses fisikokimia; volatilisasi atau transpirasi
kontaminan volatile dari tumbuhan ke atmosfer; imobilisasi
kontaminan di daerah perakaran; pengontrolan kontaminan
secara hidrolik; dan pengontrolan polutan yang mengalir di
aliran permukaan, erosi dan infiltrasi oleh penutupan lahan
dengan tumbuhan ( EPA, 2000). 6
7
8
Gambar 1. Mekanisme Fitoremdiasi
( Sumber : EPA, 2000) 9
Gambar 2. Fitoekstraksi
( Sumber : EPA, 2000)
10
Gambar 3. Fitodegradasi
( Sumber : EPA, 2000)
11
Gambar 4 Fitovolatilisasi
( Sumber : EPA, 2000)
12
Gambar 5. Rhizodegradasi
( Sumber : EPA, 2000)

13

Anda mungkin juga menyukai