Anda di halaman 1dari 34

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 1

Mekanisme Cedera

Langsung:
• Pukulan
• Jatuh

Tidak
langsung:
• Efek benda
lain yang kena Memuntir :
trauma • Olahraga gulat
(pengemudi
terbentur
dashboard
saat tabrakan)
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 2
Gambar : Mekanisme cedera pada muskuloskeletal

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 3
Gambar : Mekanisme cedera pada muskuloskeletal
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 4


Fraktur,
Dislokasi

Putus
ligament, Akibat Kerusakan
Neurovask
ruptur
tendon Cedera uler

Strain,
Sprain

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 5


Pengkajian

Primer :
 Identifikasi CAB.
 Cedera lain : kepala, cervikal, spine, thorak, abdomen,
ektremitas atas dan bawah.
 Sebelum di-imobilisasi, bila ditemukan fraktur terbuka
harus ditangani perdarahannya.
 Perdarahan hebat  balut tekan.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 6


Sekunder Terfokus-Status Lokalis

 Inspeksi (look) :  Kekuatan otot (Power) :


 Raut muka pasien, cara  Grade 0,1,2,3,4,5 (Lumpuh s/d
berjalan/duduk/tidur. normal)
 Lihat kulit, jar lunak, tulang
dan sendi (luka, robekan,  Pergerakan (Move) :
spasme, deformitas,  ROM (Range of Joint
penonjolan) Movement)
 Pergerakan sendi : abduksi,
 Palpasi (Feel) : adduksi, ekstensi, fleksi dll
 Suhu kulit panas atau dingin,
denyutan arteri teraba/tdk,
adakah spasme /atropi otot.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 7


POSISI KORBAN DITEMUKAN Perlu diketahui :
 Estimasi kecepatan kendaraan dan jenis kerusakan kendaraan.
 Posisi pasien dalam kecelakaan (sopir atau penumpang).
 Posisi pasien setelah kecelakaan (dalam kendaraan atau di luar)
 Kerusakan bag depan mobil  resiko dislokasi panggul pengemudi
 Kerusakan dala kendaraan (setir, dasbord, kaca depan pecah)
trauma di trauma dada, dislokasi pangul, fraktur tulang belakang,
klavikula.
 Penggunaan sabuk pengaman tidak tepat  fraktur tulang
belakang
 Pasien jatuh dari ketinggian : berapa jarak, posisi jatuh, bgm
mendarat  prediksi kerusakan.
 Pasien terlindas
 Apakah disertai ledakan  timbul cedera primer gelombang
ledakan, cedera sekunder akibat pecahan atau benda lain yang
terlempar

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 8


Cedera jaringan lunak tertutup
1. Sprain : cedera ligamen yang Tindakan:
diakibatkan oleh peregangan  Istirahatkan bagian yang cedera
berlebihan.  Kompres es
 Tinggikan bagian yang cedera
Tanda dan gejala :  Bebat dengan verban elastis.
a. Tidak berfungsinya bagian  Kolaborasi dalam pemberian
tubuh (mis: betis) analgetik
b. Klien merasa adanya retak,
letupan.
c. Pembengkakan, nyeri
d. Keterbatasan gerak dalam 2-
3 jam
e. Rongent  kerusakan
tulang.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 9


2. Strain : pereganganan pada Tindakan:
otot dan tendon yang  Istirahatkan dan bidai
berlebihan.
 Kompres es
Tanda dan gejala :  Tinggikan bagian yang
a. Nyeri yang sangat
cedera
berat, rasa perih lokal.  Pembedahan  jika rupture
b. Pembengkakan jaringan
c. Ekimosis sesudah  Penyembuhan : 4-6 minggu
beberapa hari  aktifitas ringan
d. Rongent  ada atau
tidaknya fraktur
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 10
3. Dislokasi : cedera serius Tindakan:
pada ligament dekat  Reposisi secara tertutup
sendi, sehingga atau terbuka dengan kontrol
terlepasnya tulang dari anasthesi
sendi secara total /  Imobilisasi dengan bantalan
sebagian. Merupakan lunak
kondisi emegensi.
 Terapi analgetik

Tanda dan gejala


a. Asimetris dari sendi
b. Nyeri
c. Bengkak
d. Kehilangan fungsi
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 11
Dislokasi

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 12


Cedera jaringan/luka tertutup
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd
LUKA TERTUTUP. ed, Mosby, 2005

 Jaringan di bawah kulit


mengalami kerusakan
 kulit utuh.

 Hati-hati resiko cedera


tersembunyi pada
organ daerah kepala,
dada, perut dan pelvis

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 13


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
luka tertutup :

a. Hati-hati kemungkinan penyakit menular


b. Memar besar/luas berikan kompres dingin
c. Perubahan warna kulit luas  perdarahan luas.
d. Memar sekepalan tangan  hilang darah 10 %
e. Memar besar di kepala, dada dan perut  perdarahan
di dalam.
f. Memar di atas anggota gerak  kemungkinan fraktur

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 14


Laserasi

Cedera
jaringan
lunak
terbuka
Luka
tusuk, luka Luka sayat
tembus

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 15


Luka Tusuk dengan benda tertancap
Penatalaksanaan
a. Amankan benda tertancap
untuk cegah pergerakan
b. Singkirkan pakaian sekitar
luka
c. Kontrol perdarahan, balut
tekan sekitar luka tusuk.
d. Gunakan balut besar u/
stabilkan benda
e. Jangan cabut benda yang
tertancap

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 16


30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 17
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
luka terbuka :

 Buka pakaian hingga seluruh luka terlihat.


 Kontrol perdarahan dengan penekanan langsung dan
peninggian.
 Cegah kontaminasi, jaga luka sebersih mungkin.
 Jangan pernah coba mencabut benda tertancap
 Balut luka dengan kasa steril dan balut
 Periksa nadi distal setelah pembalutan.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 18


Perawatan Luka RS
 Teknik showering (irigasi).
 Gunakan Cairan normal saline / Nacl 0,9%
 Tidak tosik terhadap jaringan
 Tidak menghambat proses penyembuhan
 Tidak menyebabkan alergi

 Teknik debridement
Membantu proses penyembuhan luka  menghilangkan
jaringan nekrotik
 Tehnik yang digunakan surgical debridement

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 19


Fraktur
 Terputusnya hubungan
kontinuitas tulang

 Tanda & gejala :


 Nyeri
 Pembengkakan
 Deformitas, perubahan
posisi abnormalitas
 Krepitasi
 Keterbatasan gerak sendi
 Bone expose

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 20


Prinsip & Evaluasi

 Hentikan perdarahan (bila  Tanda vital dalam batas


ada) pada fraktur terbuka normal
 Istirahatkan ektremitas  Bagian fraktur di-imobilisasi
yang terkena  Kesegarisan tulang terjaga
 Tinggikan bagian distal  Bagian fraktur ditinggikan
 Imobilisasi dua sendi  Status neurovaskuler dalam
batas normal
(bidai)
 Nyeri berkurang
 Kompres dingin
 Tidak muncul tanda
komplikasi

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 21


Komplikasi akut pada fraktur

 Perdarahan
 Sindroma kompartemen
 Trombosis vena
 Emboli lemak

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 22


Pembidaian
 Pengertian :  Tujuan :
Memasang alat untuk  Mencegah
mempertahankan pergerakan tulang
kedudukan/posisi yang patah.
tulang.  Mengurangi nyeri.
 Mencegah cedera
 Indikasi : lebih lanjut.
 Patah tulang terbuka  Mengistirahatkan
/ tertutup daerah patah tulang.
 Mengurangi
perdarahan
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 23
Prinsip Pembidaian
 Pastikan CAB aman.  Luka terbuka tutup dgn kasa
 Kontrol perdarahan. steril.
 Pasien sadar : informasikan  Bidai mencakup sendi atas
adanya nyeri. dan bawah cedera.
 Buka daerah yg akan  Berikan bantalan yang
dibidai. lunak.
 Periksa dan catat PMS
 Bila ragu-ragu apakah ada
(pulse, motor, sensasi)
sebelum dan sesudah fraktur/tdk sebaiknya
 Pada pulsasi (nadi di perifer)
lakukan bidai untuk
hilang lakukan penarikan pencegahan.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 24


Bidai kaku (rigid
splint) : cardboard,
plastik kaku, metal,
kayu, atau vacum
splint

Sling dan bebat


(sling and swathe) Jenis & Bidai lunak (soft
: anggota tubuh
diikat dan Tehnik splint) : air splint,
bantal sling.
digantung ke
anggota tubuh
Pembidaian

Bidai tarik (traction


splint) : alat khusus
untuk fr femur,
dipakai untuk
membidai sekaligus
menarik (traksi)
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko
pada kaki. 25
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 26
30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 27
Gambar : Imobilisasi dengan traksi splints

Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 28


Gambar : Perdarahan arteri, vena dan kapiler

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 29


Menghentikan perdarahan

1. Balut tekan
- Gunakan kasa steril
yang cukup tebal.
- Bebat dengan verban
elastis atau verban
gulung
- Bebat jangan terlalu
ketat
- Lokasi yang sulit
dibebat, tekan dengan
kasa tebal selama 5
menit

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 30


2. Tourniquet.
 Alternatif terakhir ketika semua cara gagal,
hanya digunakan untuk traumatik amputasi

 Dapat menyebabkan kerusakan menetap pada syaraf, otot


dan pembuluh darah.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 31


 Pilih verban 10 cm buatlah
6-8 lapis
 Lilitkan disekeliling
anggota gerak, di-
proksimal sebelum luka
 Talikan simpul pada
verban, letakkan pengait
pada bagian verban.
 Putar pengait sampai
perdarahan berhenti
kemudian kunci pada
posisinya
 Catat waktu, dilonggarkan
setiap 30 menit.

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 32


Diagnosa Keperawatan
Resti perluasan cedera Ggn rasa nyaman nyeri
Ggn volume cairan b/d
b/d hilangnya b/d kerusakan
perdarahan
integritas tulang integritas tulang
• Istirahatkan • Mengkaji intensitas • Pasang IV line dua
ekstremitas yang luka nyeri, lokasi dan lama jalur dengan jarum
• Lakukan perawatan nyeri. besar, larutan
luka dan perdarahan • Memberikan posisi kristaloid hangat.
• Lakukan imobilisasi yang anatomis dan • Hentikan perdarahan
ekstremitas yang nyaman bagi pasien. dengan teknik balut
fraktur • Menganjarkan untuk tekan.
• Lakukan pembidaian tehnik relaksasi (tarik • Pasang kateter,
• Tinggikan bagian yang napas dalam) monitor urine output
fraktur • Melakukan tindakan tiap jam
bidai. • Observasi tanda-tanda
• Mengukur tanda- vital tiap jam.
tanda vital
• Kolaborasi dalam
pemberian analgetik

30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 33


30-Nov-19 Presented by Hendro Djoko 34

Anda mungkin juga menyukai