Anda di halaman 1dari 28

DNA VIRUS

Disusun Oleh :
1. Zainal Arifien (10170568N)
2. Meylana Hilya (10170569N)
3. Nidaa Taufiqoh .S (101070571N)
4. Rusidi Nurhasanah (10170573N)
5. Dyah Ayu Safitri (10170574N)
6. Kurnia Otavini .P (10170575N)

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Human Papilloma Virus
DNA
Adenoviru
sVirus Herpes VIRUS

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Human Papilloma Virus
Morfologi
• Termasuk Family Papoviridae
• Genus Papillomavirus
• Menyerang manusia dan hewan
• Gejala klinik : Pembentukan tumor
• Resisten terhadap eter dan
pemanasan 56-60°C
• Membentuk inclution bodies pada
inti sel
• Sifat antigenitasnya berbeda-beda

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Patogenesis

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Gejala Klinis
Setiap saat Human Papillomavirus dapat menginfeksi tanpa menunjukan gejala.
Gejala fisik yang terlihat :
• Kutil pada organ • Kutil pada organ penis,
kelamin, anus atau anus atau skrotum
permukaan vagina • Kutil pada uretra (terjadi
• Perdarahan yang tidak penurunan jumlah urine)
normal
• Vagina gatal, panas atau
sakit

PEREMPUAN LAKI-LAKI
Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Penyakit yang Ditimbulkan

1 Kutil pada mulut / lidah

2 Kutil pada kutan non genital

Anogenital
3 Kondiloma genital / Jengger Ayam, Kanker serviks / penis

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
1.Tes IVA Diagnosis
Cara ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat
pada area kelamin. Apabila mengalami infeksi HPV, warna kulit aka
n berubah menjadi putih.
2. Pap Smear
Prosedur ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks
yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakuk
an dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperik
sa di laboratorium.
3. Tes HPV DNA
Pemeriksaan HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur
genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan ka
nker serviks.
Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Penggunaan
Sentuhan barang secara
bersama

Jarum Melalui
suntik ciuman

Kurangnya
Cara kesadaran
Kontak seksual untuk menjaga
penularan kebersihan
tubuh

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Hindari seks bebas, berganti-ganti pasangan

Gunakan kondom

Jangan merokok
Pencegahan
Jaga kebersihan terutama organ intim

Lakukan tes pap minimal setahun sekali

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
ADENOVIRUS

Adenoviridae adalah keluarga virus yan


g memiliki inang vertebrata. Adenovirid
ae memiliki dua genus yaitu Mastadeno
virus dan Aviadenovirus.

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Morfologi
1. Struktur kapsidnya iksohedral / berbentuk kubik. Dm 80-110 nm
3.Terdiri dari 252 kapsomer dan 12 serat inti protein (fibrin)
4. Genom virus : terdiri dari DNA double strain mengandung 36000pb dengan
berat molekul 20-25 juta
5. Kapsid: di dalamnya terkandung Protein adalah antigen (hexon,penton, fibrin)
6. Terdapat 3 golongan basa berdasarkan perbandingan komponen basa:
• Kadar Guanin – Sitosin (G-C) rendah yaitu 48% - 49%  mempunyai sifat
kuat onkogenik (type 3 , 18 , dan 31 )
• Kadar Guanin – Sitosin (G-C) pertengahan yaitu 50% - 55%  mempunyai
sifat lemah onkogenik (type 3 , 7 , 14 , 16 , 21)
• Kadar Guanin – Sitosin tinggi yaitu 56% - 60%
7. Tidak mempunyai selubung virion atau amplop
8. Tempat replikasinya di inti.
Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Jenis
Atadenovirus Ovine adenovirus D

Aviadenovirus Fowl adenovirus A

Mastadenovirus Human adenovirus C

Siadenovirus Turkey adenovirus B


Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
TIPE ANTIGEN ADENO VIRUS
Adenovirus memiliki beberapa tipe antigen antara lain :
1. Antigen Hexon
Antigen ini terdiri dari sub unit utama kapsomer virus (Group Reac
tive Antigen).
2. Antigen Penton
Terdiri dari kompleks sub unit kapsomer dari ke 12 vertex isohedr
al virion.
3. Antigen Serat (FIBER)
Antigen ini tersusun dari serat kapsomer setelah diolah dengan tri
psin (Kapsomer dari virion yang memiliki tipe spesifik).

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Penyakit yang ditimbulkan
A. Demam faringokonjungtival  serotipe 3, 4 , 7 , 14
sindrom klinis yang berkaitan dengan infeksi adenovirus tipe 3. Tanda-tandanya meli
puti demam tinggi, nyeri kepala, malaise dan kelemahan sering ada dan sangat lesu
sesudah stadium akut.. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak daripada ora
ng dewasa. Lebih sering mengenai dua mata (jarang mengenai satu mata).
B. Epidemik Keratokonjungtivitis (EKC) Serotipe 8 , 37 , 19
Gejala utamanya adalah konjungtivitis selama 1-4 minggu bilateral, preaurikular ade
nopati dilanjutkan dengan keratis yang dapat berlangsung selama beberapa bulan. D
an penyakit ini menyerang orang dewasa .
C. Folikular Konjungtivitis akut / hemoragik konjungtivitis  Serotipe 11
Seperti pada epidemic keratokonjungtivitis (EKC) penyakit ini juga menyerang orang
dewasa. Gejala klinis penyakitnya pun sama dengan EKC yaitu konjungtivitis atau m
ata merah, preaurikular adenopati tetapi tanpa progesion kearah keratitis. Masa inku
basinya 1-2 hari.
Penyakit yang ditimbulkan
D. Penyakit pernafasan akut
Penyakit ini adalah manifestasi infeksi adenovirus yang paling sering pada anak dan
orang dewasa. Infeksi pernafasan akut pada bayi dan anak tidak berbeda secara klini
s dan biasanya disebabkan oleh tipe 1, 2, 3, 4, 5,atau 6.
E. Sindrom pertusis
Penyakit ini menggambarkan aktivasi infeksi saluran pernafasan / tonsil laten atau rin
gan oleh virus.
F. Infeksi saluran cerna
Patogenesis intususepsi diduga oleh beberapa orang meliputi pembesaran limfonodi
mesenterika pada pemebedahan dan juga dari biakan permukaan dengan presentase
yang lebih tinggi pada anak dengan intususepsi daripada control.
Vaksin
adenovirus
hidup
Gunakan sarung
Cuci tangan untuk
melakukan kontak
Tangan Pencegahan dgn sekresi mata
infektif

Hindari Klorinasi
kontak yg adekuat
dengan pd kolang
penderita renamg

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang


laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Deteksi antigen
Uji PCR
Isolasi virus
1.pemeriksaan serologi untuk
Diagnosa mengidentifikasi infeksi adenovirus.
Laboratorium Adenovirus dapat di isolasi dari bahan
usapan tenggorok, feses / usapan /
kerokan konjungtiva,urin.
Pembiakan dilakukan pada biakan
jaringan

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
HERPES

Herpes merupakan infeksi kulit kelamin


yang di sebabkan oleh virus yang ditular
kan melalui hubungan seks. Terkadang di
temukan juga pada mulut penderita karena
yang bersangkutan melakukan oral seks
dengan penderita herpes.

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Morfologi
• Virion : Bulat, berdiameter 120-200nm
• Genom : DNA untai ganda, linear
• Protein : Lebih dari 35 protein dalam prion
• Ciri-ciri yang menonjol :
 HSV-1 menyebar melalui kontak, biasanya
melibatkan air liur yang terinfeksi
 HSV-2 ditularkan secara seksual atau dari infek
si kelamin ibu ke anaknya yang baru lahir.

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Jenis
Herpes • infeksi akut yang disebabkan
Simpleks oleh virus herpes simpleks

• penyakit menular seksual di daerah


Herpes kelamin kulit disekeliling rektum atau
daerah disekitarnya yang disebabkan
Genital oleh,irus herpes simpleks.

• Disebut juga shingles. Lebih dikenal


Herpes dengan “dampa” atau “cacar air”.
Zoster Herpes Doster merupakan infeksi virus
yang akut pada bagian dermatoma
(terutama dada dan leher) dan saraf.
Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
HSV 1 atau herpes oral adalah:
• Diawali demam, nyeri otot, dan lemas.
• Muncul rasa nyeri, gatal, rasa terbakar / ditusuk pada tempat
infeksi.
• timbul blister, yaitu lesi kulit seperti melepuh yang pecah &
mengering dalam beberapa hari.
• Blister yang pecah tersebut mengakibatkan luka dengan
rasa nyeri. Bila terjadi di mulut, bisa mengganggu makan.
HSV 2
• Gatal , Sakit saat buang air kecil.
• Keluarnya cairan dari vagina.
Gejala • Munculnya benjolan di selangkangan.
• Munculnya koreng yang menyakitkan pada
kemaluan, pantat, anus, atau paha.
Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang
• Pada pria, herpes dapat menyebabkan kulit
laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030 penis kering, perih, dan gatal.
Patogenesis
Herpes Simpleks

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
HERPES GENITALIS

• Gejala awal mulai timbul pd hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala awal biasanya berup
a gatal, kesemutan & sakit.
• Lalu akan muncul bercak kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuha
n kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah & bergabung membentuk luka yang m
elingkar.
• Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng.
• Penderita bisa mengalami kesulitan dalam berkemih & ketika berjalan akan timbul
nyeri.
• Luka akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut.

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Herpes Zoster

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Berhubungan Melalui
Seksusal ciuman

Kontak
langsung Melahirkan
dengan normal
penderita Cara
penularan

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Pemeriksaan
Titer antibodi sitologi
/ Uji Serologi Isolasi
Virus

Diagnosis

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030
Hindari seks bebas, berganti-ganti pasangan

Gunakan kondom

Imunisasi Aktif: memberikan vaksin varisela yang


Pencegahan dilemahkan

Imunisasi Pasif : memberikan Zoster Imun Globulin


(ZIG) dan Zoster Imun Plasma(ZIP).

Jangan berganti pakain ataupun handuk dengan orang


lain

Menjadi Progam Studi yang bermutu dalam bidang laboratorium kesehatan dengan keunggulan
sitohistoteknologi pada tahun 2030

Anda mungkin juga menyukai