Anda di halaman 1dari 21

Pancasila

Anggota kelompok :
1. Deri gustifandra
2. Dzaidafa zulqa
3. Hafizh kurnia s
4. suriantono

Ppkn
Butir-butir pengamalan pancasila

• Butir-Butir Sila Ke-1 Pancasila: Ketuhanan Yang Maha Esa


1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang
lain.
•Butir-Butir Sila Ke-2 Pancasila: Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
Butir-Butir Sila Ke-3 Pancasila: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
• Butir-Butir Sila Ke-4 Pancasila: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan,
hak dan kewajiban yang sama.
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
• Butir-Butir Sila Ke-5 Pancasila: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
3. Menghormati hak orang lain.
4. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
5. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
8. Suka bekerja keras.
9. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
10. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
• 1. Sila Pertama: Nilai Ketuhanan

• Contoh penerapa sila pertama ini menjamin seluruh warga Indonesia untuk
memeluk agama yang dipercayainya. Ada 5 agama resmi di Indonesia yaitu
Islam, Kristen, Protestan, Budha, Hindu dan Kong Hu Chu. Dalam menjalankan
nilai Ketuhanan ini, seluruh warga memiliki hak:
Hak dan
Kewajiban * Memeluk agama yang diyakininya.

Warga
* Menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing.

Negara • Sedangkan kewajibannya adalah:

Dalam Sila
Pancasila * Tidak memaksakan keyakinannya kepada orang lain.
* Menghormati keyakinan orang lain.
* Menjunjung tinggi toleransi antar umat agama.
2. Sila Kedua: Nilai Kemanusiaan

Sila kedua mencerminkan bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki kedudukan yang
sama. Dengan sila kedua ini warga mempunyai hak:

* Mendapat jaminan dan perlindungan hukum yang sama.


* Mendapat kesempatan mendapat kehidupan layak yang sama.

Sedangkan kewajibannya adalah:


*Mengakui persamaan hak setiap peran warga negara indonesia dalam proses
pembangunan tanpa memandang suku, keturunan, jenis kelamin, agama dan
sebagainya.
*Memupuk sikap saling mencintai sesama manusia tanpa memandang bulu.
* Melakukan kegiatan kemanusiaan.
3. Sila Ketiga: Nilai Persatuan

Sila ketiga mempunyai nilai bahwa walau suku dan agama berbeda-beda namun
bangsa Indonesia tetap bersatu di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun hak yang dimiliki oleh warga dari nilai sila ketiga ini adalah:

1. Mengembangkan seni dan budaya daerah dengan niat memperkaya seni


budaya nasional.
2. Mendapat perlakuan yang sama walau berada jauh dari kampung halamannya.

Sedangkan kewajibannya adalah:

1.Menjunjung tinggi kebersamaan.


2. Selalu mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
3. Rela berkorban jiwa dan raga demi terciptanya keutuhan NKRI.
4. Sila keempat: Nilai Kerakyatan

Sila keempat ini mencerminkan kedaulatan rakyat dan juga kekuasaan berada
ditangan rakyat. Dimanan semua masalah bisa diselesaikan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat. Hak yang menyertai sila keempat adalah:

1. Rakyat bebas mengeluarkan pendapat yang bersifat membangun dan


bertanggung-jawab.
2. Mendapat jaminan untuk berpolitik secara demokratis yang diwujudkan dengan
kebebasan berpendapat dan berorganisasi

Adapun kewajibannya adalah:

1. Tidak memaksakan pendapat pribadi atau golongan kepada pihak lain.


2. Selalu mendengarkan dan mempertimbangkan pendapat orang lain dengan
bijak.
3. Mengutamakan musyawarah dalam setiap masalah yang dihadapi.
5. Sila kelima: Nilai Keadilan

Wujud nilai dari sila kelima ini adalah keadilan bagi seluruh warga Indonesia.
Seseorang bisa disebut adil ketika ia bisa bersikap adil pada dirinya sendiri dan
orang lain. Selalu menyeimbangakan antara perbedaan hak dan kewajiban dan
menghargai kerja keras orang lain. Dan hak yang mencakup sila kelima adalah:

1. Mendapat perlakuan adil dalam seluruh aspek kehidupan yang melingkupi


ekonomi, politik dan budaya.
2. Mendapat kesempatan hidup yang sama dengan orang lain.

Sedangkan kewajibannya adalah:

1. Mempertahankan sikap gotong royong dilingkungannya.


2. Hidup sederhana tidak berlebihan, hemat dan tidak boros.
Pihak-pihak yang
bertugas menegakkan
HAM
Ya n g b e r t u g a s u n t u k m e n e g a k k a n H AM a d a l a h s e m u a o r a n g . S e m u a o r a n g y a n g
dimaksud disini adalah semua warga negara dan penduduk, tanpa memandang
r a s , a g a m a , s u k u , k e b u d a y a a n , g e n d e r, d a n l a i n s e b a g a i n y a .
1. Komnas perlindungan anak Indonesia
TUGAS
• Melakukan pemantauan dan pengembangan
perlindungan anak.
• Melakukan advokasi dan pendampingan
pelaksanaan hak-hak anak.
• Menerima pengaduan pelanggaran hak-hak
Tugas dan •
anak.
Melakukan kajian strategis terhadap berbagai
fungsi kebijakan yang menyangkut kepentingan

lembaga-
terbaik bagi anak.
• Melakukan koordinasi antar lembaga, baik

lembaga tingkat regional, nasional maupun


international.
penegak • Memberikan pelayanan bantuan hukum untuk
beracara di pengadilan mewakili kepentingan
HAM •
anak
Melakukan rujukan untuk pemulihan dan
penyatuan kembali anak.
• Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan,
pengenalan dan penyebarluasan informasi
tentang hak anak.
FUNGSI
• Melakukan pengumpulan data, informasi dan investigasi terhadap pelanggaran hak
anak.
• Melakukan kajian hukum dan kebijakan regional dan nasional yang tidak memihak
pada kepentingan terbaik anak.
• Memberikan penilaian dan pendapat kepada pemerintah dalam rangka
mengintegrasikan hak-hak anak dalam setiap kebjijakan.
• Memberikan pendapat dan laporan independen tentang hukum dan kebijakan
berkaitan dengan anak.
• Menyebasluaskan, publikasi dan sosialisasi tentang hak-hak anak dan situasi anak
di Indonesia.
• Menyampaikan pendapat dan usulan tentang pemantauan pemajuan dan kemajuan,
dan perlindungan hak anak kepada parlemen, pemerintah dan lembaga terkait.
• Mempunyai mandat untuk membuat laporan alternatif kemajuan perlindungan anak
di tingkat nasional.
2. Komnas anti kekerasan terhadap perempuan
FUNGSI
• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia
perempuan di Indonesia
• Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk
kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasi
perempuan.
TUGAS
• Pemantau dan pelapor tentang pelanggaran HAM berbasis gender dan
kondisi pemenuhan hak perempuan korban;
• Pusat pengetahuan ( resource center ) tentang hak asasi perempuan;
Pemicu perubahan serta perumusan kebijakan
• Negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas korban dan
komunitas pejuang hak asasi perempuan, dengan menitikberatkan pada
pemenuhan tanggungjawab negara pada penegakan hak asasi manusia
dan pada pemulihan hak-hak korban;
• Fasilitator pengembanan dan penguatan jaringan di tingkat local, nasional,
regional, dan internasional untuk kepentingan pencegahan, peningkatan
kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan
terhadap perempuan.
3. Komite Nasional perlindungan konsumen dan pelaku usaha
TUGAS
• Memberikan saran dan rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka
penyusunan kebijaksanaan di bidang perlindungan konsumen.
• Melakukan penelitian dan pengkajian terhadap peraturan perundang-
undangan yang berlaku di bidang perlindungan konsumen.
• Melakukan penelitian terhadap barang dan/atau jasa yang menyangkut
keselamatan konsumen.
• Mendorong berkembangnya lembaga perlindungan konsumen swadaya
masyarakat,
• Menyebarluaskan informasi melalui media mengenai perlindungan
konsumen dan memasyarakatkan sikap keberpihakan kepada
konsumen.
• Menerima pengaduan tentang perlindungan konsumen dari masyarakat,
lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat atau pelaku
usaha.
• Melakukan survei yang menyangkut kebutuhan konsumen.
FUNGSI
• Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam upaya
pengenmbangan perlindungan konsumen di Indonesia
4. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
FUNGSI
• Komisi mempunyai fungsi kelembagaan yang bersifat publik untuk
mengungkapkan kebenaran atas pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dan melaksanakan rekonsiliasi.
TUGAS
• Menerima pengaduan atau laporan dari pelaku, korban, atau keluarga
korban yang merupakan ahli warisnya;
• Melakukan penyelidikan dan klarifikasi atas pelanggaran hak asasi
manusia yang berat
• Memberikan rekomendasi kepada presiden dalam hal permohonan
amnesti
• Menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah dalam hal pemberian
kompensasi dan/ atau rehabilitasi; dan
• Menyampaikan laporan tahunan dan laporan akhir tentang pelaksanaan
tugas dan wewenang berkaitan dengan perkara yang ditanganinya,
kepada presiden dan dewan perwakilan rakyat dengan tembusan kepada
mahkamah agung.
Perilaku sebagai bentuk upaya
membangun harmonisasi hak
dan kewajiban asasi manusia
1. Dilingkungan Keluarga
a. Menghormati dan menyangi adik atau kakak, ayah,
ibu dan anggota keluarga lainnya
b. Mematuhi nasihat dan perintah kedua orangtua
c. Tidak membeda-bedakan antara anak baik anak
sulung atau anak bungsu dan yang lainnya
d. Tidak memaksakan kehendak pada anak, orangtua
dan anggota keluarga lainnya
e. Saling sayang menyayangi antar anggota keluarga,
dan menegur bila salah satu anggota keluarga melakukan
kesalahan.

2. Dilingkungan Sekolah
a. Tidak memaksakan kehendak kepada teman/guru
b. Mentaati tata tertib sekolah dengan baik
c. Saling hormat menghormati antar mutid dengan murid,
murid dengan guru dan warga sekolah lainnya
d. Tidak membeda-bedakan teman, misalnya teman
yang kaya atau miskin
e. Guru bersikap adil kepada semua murid
3. Dilingkungan Masyarakat
a. Tidak menghardik pengermis atau kaum dhuafa
lainnya
b. Membantu tetangga jika dalam kesusahan
c. Tidak menyinggung perasaan tetangga
d. Menghargai pendapat orang lain
e. Berkomunikasi dengan baik dan sopan santun

4. Dilingkungan bangsa dan negara


a. Memahami dan menaati setiap instrumen HAM yang
berlaku
b. Memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat
c. Mematuhi semua peraturan-peraturan ang ada di
suatu pemerintahan
d. Masyarakat ikut serta dalam membantu kebijakan-
kebijakan pemerintah
e. Hakim pengadilan didalam pemerintahan berlaku adil
dalam memutuskan suatu perkara
THANK YOU!

Email
Website

Anda mungkin juga menyukai