Anda di halaman 1dari 21

Pengant

ar Teknik
Pengebo
ran
AMRUPRANADI MUHAMMAD
115170049
KELAS A
 Cable Tool Driling
 Pertama kali melakukan pemboran di
negara Amerika Serikat, Titusville,
Pennsylvania.
 Tahun 1859 sampai kedalaman 65 feet, dan
merupakan awal berdirinya industri
perminyakan di Amerika.
 Oleh Kolonel Drake.
 Metoda pemboran tumbuk ini juga
dilakukan di Chinese untuk membor sumur-
sumur garam
 Kedalaman yang pernah dicapai oleh
pembor- an ini adalah 11.145 feet)
Rotary Drilling
 Pemboran berputar ini diketemukan oleh Leschot seorang ahli
teknik Sipil Perancis pada tahun 1863.
 Di Amerika Serikat metoda pemboran ini di patenkan pada tahun
1866.
 Mula-mula digunakan untuk membor sumur air sampai tahun 1900
 Pada Tahun 1901 di Texas oleh Captain Lucas melakukan pemboran
dengan peralatan berputar.
 Pemboran ini hanya dilakukan untuk batuan yang lunak sampai
tahun 1920, tetapi pada tahun antara 1914-1918 hampir 90% sumur-
sumur di AS masih menggunakan bor tumbuk.
 Dengan berkembangnya Bit, maka pemboran semakin maju dan
dapat digunakan untuk berbagai macam jenis batuan.
 Pada awal pemboran, alat bor diputar dari atas, tetapi saat ini
dengan berkembangnya motor maka bit diputar tidak dari atas.
 Dengan berkembangnya peralatan alat bor putar dan alat-alat
survey, maka sekarang muncul ; pemboran tegak, miring, horizontal,
multilateral, URRS, overbalance, underbalance, coiled tubing.
TAHAPAN PEMBORAN
A. Pemboran Eksplorasi
 Pemboran eksplorasi adalah pemboran sumur-sumur yang
dilakukan untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon
serta untuk mendapatkan data-data bawah permukaan
sebanyak mungkin.
B. Pemboran Deliniasi
 Pemboran deliniasi adalah pemboran sumur-sumur yang
bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas
pada lapisan penghasilnya.
C. Pemboran Pengembangan
 Pemboran pengembangan adalah pemboran sumur yang
akan difungsikan sebagai sumur-sumur produksi. Pada awal
pengembangan jarak/spasi sumur masih lebar yang
selanjutnya diperkecil sesuai kemampuan pengurasannya.
D. Pemboran Sumur-Sumur Sisipan
 Pemboran sumur sisipan (Infill Well) adalah pemboran
sumursumur yang letaknya diantara sumur-sumur yang telah
ada, dengan tujuan untuk mengambil hidrokarbon dari area
yang tidak terambil oleh sumursumur yang sebelumnya telah
ada. Fungsi sumur-sumur sisipan ini adalah sebagai projek
percepatan pengurasan reservoar.
WELL PLANNING
Faktor Dasar Perencanaan Sumur
 Keselamatan (Safety) : factor keselamatan
harus mendapat prioritas utama dalam
perencanaan program pemboran, karena
kegagalan dan factor keselamatan ini dapat
menyebabkan kematian atau cacat.
 Biaya Minimum : Menekan dana seminimum
mungkin tanpa mengabaikan keselamatan
 Usable Hole : lubang bor yang ada harus sesuai
dengan konfigurasi sehingga dapat dilakukan
komplesi sumur dengan syarat ukuran lubang
bor sesuai dengan program komplesi sumur.
POWER SYSTEM
A. Power Supply Equipment
 Tenaga yang dibutuhkan pada suatu operasi pemboran
dihasilkan oleh mesin-mesin besar, yang dikenal dengan "prime
mover unit" (penggerak utama).
B. Disribution (Transmission) Equipment
 Berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan tenaga dari
penggerak utama, yang diperlukan untuk suatu operasi
pemboran. Sistim distribusi (transmisi) yang biasa digunakan ada
dua macam, yaitu sistim transmisi mekanis dan sistim transmisi listrik
(electric). Rig tidak akan berfungsi dengan baik bila distribusi
tenaga yang diperoleh tidak mencukupi. Oleh sebab itu
diusahakan tenaga yang hilang karena adanya transmisi atau
distribusi tersebut dikurangi sekecil mungkin, sehingga kerja mesin
akan lebih efisien.
HOISTING SYSTEM
Secara umum komponen terdiri dari Drawworks (kadang
disebut Hoist), Mast atau Derrick, Crown Block, Traveling Block,
dan Wire Rope (Drilling Line). Hoisting System berfungsi untuk
menurunkan dan menaikan tubular (pipa pemboran, peralatan
completion, atau pipa produksi) untuk keluar dan masuk lubang
sumur
1. Struktur penyangga (supporting structure)
2. Peralatan pengangkatan (hoisting equipment)
A. Struktur Penyangga
a. Drilling Tower (derrick)
* Derrick
* Portable Mast
Substructure
B. Rig Floor
C. Peralatan Pengangkatan
a. Drawwork
b. Overhead Tools
c. Drilling Line
Service Company
 Mud Logger
 Mud Engginer
 Solid Control
 Well Site Geologist
 Sementer
 Service Corporation
 Power Mover
 Sistem Mover
RIG
Tipe Rig
 Standar Derrick
 Portable Mast
Beban Vertikal
 Drilling Line
 Block-Block
 Casing String
 Top Drive Sistem
Perawatan Sumur
SUSUNAN RIG
Hoisting System
Rotating Sistem
Circulating System
Power Sistem
Blow Out Preventer
Bagian-bagian Rig
Bor Mesin Ringan
Bor Inti
Bor Putar Biasa
Bor-alir Balik
Rotary Assembly
Rotary Table (meja putar) : dipasang diatas lantai bor di dalamnya terdapat
master bushing. Pada master bushing terdapat box yang dimasuki oleh pin dari
kelly bushing. Sehingga bila rotary table berputar, master bushing berputar, dan
kelly bushing akan berputar.
Master Bushing
Master bushing merupakan bagian dari rotary table yang berfungsi
sebagai dudukan kelly bushing atau rotary slip.
Kelly Bushing
Kelly Bushing : Kelly bushing dipasang pada master bushing untuk
menyalurkan putaran pada kelly dan batang bor sewaktu
pengeboran dilakukan.
Rotary Slips
Rotary slip akan berfungsi sebagai penggantung rangkaian
pipa bor pada saat dilakukan penyambungan ataupun pelepasan
bagian rangkaian pipa bor. Pemasangannya dilakukan dengan cara
memasukkannya ke dalam master bushing
Swivel
 Memberikan kebebasan rangkaian pipa bor untuk berputar.
 Memberikan perpaduan gerak vertikal dengan gerak berputar
dapat bekerja bersama-sama
 Sebagai penghubung antara rotary hose dengan kelly.
Drill Colar
 Sebagai pemberat sehingga rangkaian pipa bor tetap dalam
kondisi tegang untuk menahan gaya yang menyebabkan
terjadinya pembelokan lubang, selama pemboran berlangsung.
 Membuat agar putaran rangkaian bor stabil.
 Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu
menahan adanya puntiran.

Drill Pipe
Drillpipe adalah bagian dari rangkaian pipa bor yang terpanjang
untuk kedalamn lubang bor yang diinginkan. Ungsi dari drillpipe
adalah untuk menghubungkan kelly dengan drill colar dan matabor
didasar lubang bor, kemudian memberikan rangkaian panjang pipa
bor, sehingga dapat menembus formasi yang lebih dalam, dan
memungkinkan naik turunnya mata bor.

Anda mungkin juga menyukai