Anda di halaman 1dari 24

Oleh

Kelompok 1
Pembangkit
Listrik
Tenaga Air •

Afrizal Fawaid F.A.
Arif Budi Asrori
(02)
(05)

(PLTA)
• Rian Annas (19)
Apa itu PLTA ???
 Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan
salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan berupa air.
Salah satu keunggulan dari pembangkit ini
adalah responnya yang cepat sehingga sangat
sesuai untuk kondisi beban puncak maupun
saat terjadi gangguan di jaringan. Selain
kapasitas daya keluarannya yang paling besar
diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit
listrik tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu
kala.
Bagian - bagian PLTA
Bagian – bagian PLTA

1. Waduk
2. Main gate, kutup pembuka
3. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai
untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air,
bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.
4. Pipa pesat (penstock), berfungsi untuk menyalurkan dan
mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung
pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm
diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang
lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa
pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa
udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak
penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low
Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat.
Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat.
Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan
udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH
mulai dioperasikan. ½ inch Diameter pipa udara ±
Bagian – bagian PLTA

5. Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk


mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
6. Turbin
7. Generator
8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir
berasal dari turbin
9. Tailrace atau disebut pipa pembuangan
10. Transformator
11. Switchyard
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik
dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.
14. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam
(bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah
metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk
mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah
hilir.
Prinsip Kerja PLTA
Prinsip Kerja PLTA

1. Aliran sungai dengan jumlah debit air sedimikian besar


ditampung dalam waduk yang ditunjang dalam
bentuk bangunan bendungan
2. Air tersebut dialirkan melalui saringan power intake
3. Kemudian masuk ke dalam pipa pesat (penstock)
4. Untuk mengubah energi potensial menjadi energi
kinetik. Pada ujung pipa dipasang katup utama (Main
Inlet Valve)
5. Untuk mengalirkan air ke turbin ,katub utama akan
ditutup secara otomatis apabila terjadi gangguan atau
di stop atau dilakukan perbaikan/pemeliharaan turbin.
Air yang telah mempunyai tekanan dan kecepatan
tinggi (energi kinetik) dirubah menjadi energi mekanik
dengan dialirkan melalui sirip – sirip pengarah (sudu
tetap) akan mendorong sudu jalan/runner yang
terpasang pada turbin
Prinsip Kerja PLTA
6. Pada turbin , gaya jatuh air yang mendorong baling – baling
menyebabkan turbin berputar . turbin air kebanyakan seperti
kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling – baling digantikan air untuk memutar turbin.
Selanjutnya turbin merubah energi kinetic yang disebabkan
gaya jatuh air menjadi energy mekanik
7. Generator dihubungkan dengan turbin melalui gigi – gigi putar
sehingga ketika baling – baling turbin berputar maka generator
ikut berputar. Generator selanjutnya merubah energy mekanik
dari turbin menjadi energy elektrik. listrik pada generator terjadi
karena kumparan tembaga yang diberi inti besi digerakkan
(diputar) dekat magnet. bolak-baliknya kutub magnet akan
menggerakkan elektron pada kumparan tembaga sehingga
pada ujung-ujung kawat tembaga akan keluar listriknya.Yang
kemudian menhasilkan tenaga lisrik. Air keluar melalui tail race.
8. Selanjutnya kembali ke sungai
9. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator masih rrendah,
maka dari itu tegangan tersebut terlebih dahulu dinaikan
dengan trafo utama
10. Untuk efisiensi penyaluran energi dari pembangkit ke pusat
beban , tegangan tinggi tersebut kemudian diatur / dibagi di
switch yard 11. Dan selanjutnya disalurkan /interkoneksi ke sistem
tenaga listrik melalui kawat saluran tegangan inggi . lisrtrik
kemudian dapat disalurkan
Jenis-jenis PLTA
 PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)
 PLTA dengan kolam tando (reservoir)
 PLTA jenis pompa (pumped storage)
PLTA jenis aliran sungai langsung
(run of river)
 Jenis ini membangkitkan listrik dengan
memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara
alamiah.
PLTA dengan kolam tando
(reservoir)
 Pada PLTA dengan kolam tando (reservoir), aliran air
sungai dibendung dengan bendungan besar agar
terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando.
Selanjutnya air dari kolam tando dialirkan ke
bangunan air PLTA. Dengan adanya penimbunan air
terlebih dahulu dalam kolam tando, maka pada
musim hujan dimana debit air sungai besarnya
melebihi kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA,
air dapat ditampung dalam kolam tando. Pada
musim kemarau dimana debit air sungai lebih kecil
daripada kapasitas penyaluran air bangunan air PLTA,
selisih kekurangan air ini dapat diatasi dengan
mengambil timbunan air yang ada dalam kolam
tando. Inilah keuntungan penggunaan kolam tando
pada PLTA. Hal ini tidak dapat dilakukan pada PLTA
run off river
PLTA jenis pompa (pumped
storage)
 PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang
berlebihan ketika musim hujan atau pada saat
pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah
malam, pada waktu ini seabgian turbin berfungsi
sebagai pompa untuk memompa air yang di hilir
ke hulu, jaman dulu pembangkit ini
memanfaatkan kembali air yang dipakai saat
beban puncak dan dipompa ke atas lagi saat
beban puncak terlewati.
Jenis – jenis PLTA berdasarkan
besar daya yang dihasilkan
Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik
tenaga air dibedakan atas:
1. Large-hydro : lebih dari 100 MW
2. Medium-hydro : antara 15-100 MW
3. Small-hydro : antara 1-15 MW
4. Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW
5. Micro-hydro : antara 5kW-100kW
6. Pico-hydro : daya yang dikeluarkan 5kW
Macam-macam Turbin Air

 Turbin Kaplan
 Turbin Francis
 Turbin Pelton
Turbin Kaplan
 Turbin Air jenis baling baling, yang memiliki pisau atau
sirip, yang dapat disesuaikan, yang dikombinasikan bilah
baling-baling otomatis yang dapat disesuaikan, dengan
gerbang gawang otomatis yang juga dapat disesuaikan,
untuk dapat mencapai efisiensi melalui berbagai tingkat
aliran dan air. Turbin Kaplan merupakan Evolusi dari Turbin
Francis. Penemuan yang memungkinkan produksi listrik
yang efisien di negara tertentu, yang memiliki head yang
relatif rendah, yang tidak mungkin diterapkan untuk
Turbin Francis. Dengan tinggi terjun dibawah 20 meter
dan Output Daya 5-120 MW. Diameter Runner adalah
antara 2 dan 8 meter. Kecepatan putar Runner turbin
adalah 79-429 rpm.
Turbin Francis
 Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan
lebih. Pada waktu air masuk ke roda jalan, sebagian dari
enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam suddu pengarah
diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi
jatuh dimamfaatkan dalam sudu jalan, dengan adanya
pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di
sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang
dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya terbenam
dalm air. Air yang masuk kedalam turbin dialirkan melalui
pengisian air dari atas turbin (schact) atau melalui
sebuah rumah yang berbentuk spiral (rumah keong).
Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang dihasilkan
turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan
sudu pengarah. Pembukaan sudu pengarah dapat
dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur dari
oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian
kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa
diperbesar atau diperkecil. Tinggi terjun sedang ( 20 – 400
m)
Turbin Francis
Turbin Pelton
 Turbin di mana satu atau lebih pancaran air menumbuk roda
yang terdapat sejumlah Masing-Masing mangkok. pancaran
keluar melalui nozzle dengan valve untuk mengatur aliran.
Turbin pelton hanya digunakan untuk head tinggi. Nozzel turbin
berada searah dengan piringan runner. Pada penelitian ini
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan dimensi mangkok
runner turbin pelton. Mangkok runner ini dirancang agar dapat
menerima energi kinetik dan mengambil energi tersebut
menjadi torsi pada poros generator. Turbin Pelton merupakan
turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 meter.
Turbin pelton biasanya berukuran besar. Hal ini dapat
dimaklumi karena dioperasikan pada tekananyang tinggi
danperubahan momentum yang diterima sudu-sudu sangat
besar, dengan sendiri struktur turbin harus kuat
Contoh PLTA di Indonesia

Jenis & jumlah


No Nama Lokasi Kapasitas
pebangkit

PLTA total 8
1 PLTA Cirata Jawa barat 8 x 126 MW
unit 1.008 MW

PLTA total 4
2 PLTA Saguling Jawa Barat 4 x 175 MW
unit 700 MW
Grobogan, Jawa PLTA total 1
3 PLTA Sidorejo 1 x 1,4 MW
Tengah unit 1,4 MW
Klambu, Grobogan, PLTA total 1
4 PLTA Klambu 1 x 1,1 MW
Jawa Tengah unit 1,1 MW
Bawang,
PLTA total 3
5 PLTA Mrica Banjarnegara, Jawa 3 x 61,5 MW
unit 184,5 MW
Tengah
Menghitung kecepatan
spesifik turbin
𝑁 𝑃
𝑁𝑠 = 5
𝐻4
 keterangan:
Ns = kecepatan spesifik [ppm atau rpm]
N = putaran per menit pada keadaan katup terbuka
penuh [ppm atau rpm]
H = tinggi terjun [feet]
P = daya keluar rotor [Horse Power biasa disingkat HP]
Menghitung Daya yg dibangkitkan Generator

P = daya [Kw]
H = tinggi terjun air [meter]
Q = debit air [m3/detik]
Η = efisiensi turbin dan generator
K = konstanta
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTA
tergantung dua factor sebagai berikut :

1. Berapa besar air yang jatuh. Semakin tinggi air


jatuh, maka semakin besar tenaga yang
dihasilkan. Biasanya, tinggi air jatuh
tergantung tinggi dari suatu bendungan.
Semakin tinggi suatu bendungan, semakin
tinggi air jatuh maka semakin besar tanaga
yang dihasilkan. Ilmuwan mengatakan bahwa
tinggi jatuh air berbanding lurus dengan jarak
jatuh. Dengan kata lain, air jatuh dengan jarak
dua satuan maka akan menghasilkan dua
satuan energi lebih banyak
2. Jumlah air yang jatuh. Semakin banyak air
yang jatuh menyebabkan turbin akan
menghasilkan tenaga yang lebih banyak.
Jumlah air yang tersedia tergantung
kepada jumlah air yang mengalir di sungai.
Semakin besar sungai akan mempunyai
aliran yang lebih besar dan dapat
menghasilkan energi yang banyak. Tenaga
juga berbanding lurus dengan aliran sungai.
Dua kali sungai lebih besar dalam
mengalirkan air akan menghasilkan dua kali
lebih banyak energi.
Terimakasih

Bertanyalah karena memang kamu tidak mengetahui, bukan untuk


menguji…..

Anda mungkin juga menyukai