Anda di halaman 1dari 46

EKONOMI TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
UNTUK KALANGAN SENDIRI

Aliran Kas
(Cash Flow)

Aliran Kas dalam Penggolongan Cash Pemahaman Investasi


investasi Flow dalam Ekonomi Teknik

Proses
Konsep Biaya Biaya Siklus Hidup
Pengambilan
dalam Ekonomi
Keputusan Pada
Ekonomi Teknik Teknik Ringkasan
TUJUAN INSTRUKSIAONAL UMUM

SETELAH MODUL INI SELESAI DIAJARKAN DIHARAPKAN


MAHASISWA MAMPU:

 Menjelaskan tentang konsep dasar, teori, rumus, dan teknik-


teknik analisi system produksi (pengorperasian system
/peralatan/mesin),produk, dan jasa
 Mampu melakukan evaluasi kelayakan dari beberapa proposal
teknik dalam kaitannya dengan dimensi nilai (worth) dan biaya
/ ongkos (cost)
 Mampu membuat suatu keputusan ekonomi dan memahami
resiko/ dampak ekonomi dari suatu permasalahan aplikasi
teknik (engineering application) di suatu industry
TUJUAN INSTRUKSIAONAL KHUSUS :

1. Memahami konsep dimensi fisik dan ekonomi dari suatu system


keteknikan
2. Memahami konsep ekonomi dan biaya
3. Mengerti rumus bunga
4. Mengerti konsep ekuivalensi ekonomi
5. Mengerti beberapa model dasar untuk melakukan perbandingan
alternative
6. Mampu membuat keputusan ekonomi dari beberapa alternative
7. Mampua mengevaluasi alternative penggantian
8. Mampu mengevaluasi yang terkait dengan factor pajak
9. Mampu mengevaluasi Kelayakan Investasi
10. Mampu mengevaluasi yang terkait dengan factor depresi
4
Analisia ekonomi teknik adalah beberapa metode yang
digunakan untuk menganalisis alternatif-alternatif mana
yang harus dipilih secara sistematis, sesuai dengan
kondisi - kondisi tertentu. Pengertian-pengertian dasar
ekonomi yang banyak di gunakan disini adalah aliran kas
(cash flow), pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value
of money), ekuivalensi (equivalence), suku bunga majemuk,
suku bunga nominal dan efektif. Pemahaman pengertian-
pengertian tersebut sangat bermanfaat dalam mempelajari
ekonomi teknik. Metode-metode yang banyak digunakan
oleh para ahli teknik dapat di kelompokkan sebagai berikut:
nilai uang sekarang (present worth), biaya tahunan /
periode (annual cost), suku bunga investasi (rate of return)
dan pemanfaatan biaya (benefit cost ratio)
Aliran Kas (Cash Flow)
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan
pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi
dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau
penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu
periode.
Pada umumnya langkah pertama dalam menganalisis masalah
ekonomi adalah membuat tabel aliran kas, sehingga dari tabel
tersebut dapat di ketahui perkembangan uang sesuai dengan
waktu.
Laporan arus kas (cash flow) mengandung dua macam aliran/arus
kas yaitu :
Aliran Kas (Cash Flow)

Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas).
Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan
terbatas
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain
Aliran Kas (Cash Flow)

Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas.
Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari: :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya
pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-
lain.
Cntoh Soal

Misal seseorang membeli mobil baru seharga Rp.


15.000.000,-. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan pada
akhir tahun pertama adalah Rp. 800.000,-, pada akhir tahun
kedua Rp.900.000,-; pada akhir tahun ketiga Rp. 1.100.000,-
dan pada akhir tahun keempat Rp.1.200.000,-. karena biaya
pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun cenderung
meningkat maka pemilik mobil tersebut ingin menjual
mobilnya pada akhir tahun keempat seharga Rp. 6.000.000,-

Dari data di atas dibuat tabel aliran kas sebagai


berikut
Dari data di atas dibuat tabel aliran kas sebagai berikut
Keterangan Tahun Aliran Kas
Permulaan thn pertama 0 - Rp. 15.000.000,-
Akhir thn pertama 1 - Rp. 800.000,-
Akhir thn kedua 2 - Rp. 900.000,-
Akhir thn ketiga 3 - Rp. 1.100.000,-
- Rp. 1.200.000,-
Akhir thn keempat 4
+ Rp. 6.000.000,-

9.000.000 11.000.000 12.000.000


15.000.000 8.000.000

6.000.000

0 1 2 3 4
Contoh :
Suatu perusahaan pada bulan Januari 2001 membeli mesin tik merek PALAPA
seharga Rp. 500.000,- dengan garansi 2 tahun (oleh karena itu ongkos reparasi tahun
2001 dan 2002 tidak ada). Dalam tahun 2003 ada ongkos reperasi Rp. 86.000,-
dalam tahun 2004 sejumlah Rp. 130.000,- dan dalam tahun 2005 sejumlah Rp.
140.000,-. Pada tahun 2005, mesin tik tersebut di jual seharga Rp. 300.000,-.

Tabel aliran kasnya sebagai berikut :

Keterangan Tahun Aliran Kas

Mulai tahun 2001 - Rp. 500.000,-


2001 - Rp. 0,-
2002 - Rp. 0,-
Akhir tahun 2003 - Rp. 86.000,-
2004 - Rp. 130.000,-
2005 + Rp. 160.000,-
Contoh :

Dianalogikan menjadi:

Tahun Aliran Kas

0 - Rp. 500.000,-

1 - Rp. 0,-

2 - Rp. 0,-

3 - Rp. 86.000,-

4 - Rp. 130.000,-

5 + Rp. 160.000,-
Aliran Kas ( Cash Flow ) Dalam Investasi

Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup oleh
penerimaan di masa yang akan datang. Penerimaan investasi yang akan diterima berasal dari
proyeksi keuntungan atas investasi tersebut. Keuntungan atau laba yang akan digunakan
untuk menutup investasi bisa dalam dua pengertian yakni:
a. Laba akuntansi yaitu merupakan laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun
oleh bagian akuntansi yang dapat dilihat Laporan Rugi-Laba.
b. Laba tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.
Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cash flow, karena laba
yang dilaporkan dalam akuntansi belum pasti dalam bentuk kas. Perusahaan dapat
mempunyai jumlah kas yang lebih besar daripada keuntungan yang dilaporkan dalam laporan
akuntansi. Dalam Laporan Rugi-Laba, biaya yang diperhitungkan semua biaya baik yang
dikeluarkan secara tunai seperti bahan baku, upah, gaji, biaya promosi, komisi, biaya umum
maupun biaya yang dikeluarkan secara tidak tunai seperti penyusutan.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi
layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut memper-
timbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kas
masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil.
Cash flow yang berhubungan dengan keputusan investasi bisa
dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas yaitu:

Initial Cashflow merupakan aliran kas yang berhubungan dengan


pengeluaran kas pertama kali untuk keperluan suatu investasi. Cashflow
ini misalnya harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik,
pembelian mesin, perbaikan mesin dan investasi aktiva tetap lainnya.
Jika kita melakukan investasi pembelian mesin pabrik maka yang
termasuk Capital Outlays atau Cash outflow antara lain harga pembelian
mesin, biaya pasang, biaya percobaan, biaya balik nama (jika ada) dan
biaya lain yang harus dikeluarkan mesin tersebut sampai mesin tersebut
siap dioperasikan serta termasuk juga kebutuhan dana yang akan
digunakan untuk modal kerja
Operational Cashflow merupakan aliran kas yang terjadi selama umur
investasi atau merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup
investasi. Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia
investasi dan berupa aliran kas masuk bersih atau berasal dari pendapatan
yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Aliran kas operasi sering disebut cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya
akan dibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi. Operational
cashflow (cash inflow) ini biasanya juga disebut Proceeds.
Besarnya proceeds terdiri dari 2 sumber yaitu berupa laba setelah pajak atau
Earning After Tax (EAT) ditambah depresiasi. Mengapa depresiasi merupakan
sumber kas masuk (cash inflow), padahal depresiasi merupakan biaya yang
akan mengurangi laba? Telah dijelaskan mengapa biaya depresiasi merupakan
sumber kas masuk. Kita tahu bahwa biaya depresiasi merupakan biaya yang
digunakan untuk mengurangi nilai suatu aktiva tetap. Pada saat terjadi biaya
depresiasi tersebut, perusahaan tidak mengeluarkan biaya yang berbentuk
kas walaupun di laporan laba-rugi besarnya depresiasi tersebut menambah
biaya operasi.
a. Perhitungan besarnya Proceeds bila investasi menggunakan Modal
Sendiri
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi
b. Perhitungan Proceeds bila investasi menggunakan Modal Sendiri dan
Hutang
Proceeds = Laba Bersih Setelah Pajak + Depresiasi + Bunga
(1 - Pajak )
Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh
perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu investasi. Terminal
cashflow akan diperoleh pada akhir umur ekonomis suatu investasi. Terminal
cashfolw ini dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal
kerja yang digunakan untuk investasi. Nilai residu suatu investasi merupakan
nilai aktiva pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku
aktiva yang bersangkutan. Besarnya nilai residu ini sangat penting dalam
perhitungan biaya depresiasi dan aliran kas masuk perusahaan.
Modal kerja yang digunakan oleh perusahaan akan selalu berputar setiap
periode tertentu. Pada akhir umur ekonomis suatu investasi, modal kerja ini
akan kembali ke posisi semula. Artinya, setelah umur ekonomis aktiva yang
bersangkutan habis, maka modal kerjanya tidak lagi terikat pada aktiva
tersebut dan dapat digunakan untuk kegiatan yang lain. Pada saat itulah
modal kerja merupakan aliran kas masuk, karena terjadinya hanya pada akhir
umur ekonomis saja, maka aliran kas masuk yang berasal dari modal kerja
termasuk dalam terminal cashflow. Terminal cashflow akan diterima pada
akhir umur ekonomis, sehingga nantinya akan diperhitungkan sebagai
cashflow di tahun terakhir.
Pemahaman Investasi dalam Ekonomi Teknik

Pada suatu perusahaan misalnya pada pengolahan produk


pertanian (agroindustri), menggunakan sejumlah uang sebagai
modal untuk memanfaatkan berbagai peluang dalam pengembangan
perusahaannya sebagai upaya pengembangan perusahaan. Upaya-
upaya untuk menghasilkan keuntungan perusahaan harus
menanamkan modalnya untuk menopang berbagai sumber daya
yang dimiliki. Lebih jauh kemudian akan timbul pertanyaan "Dalam
bentuk apa sebaiknya perusahaan harus berinvestasi?" Seorang
manajer operasi memutuskan membeli serangkaian alat dan mesin
untuk proses perencanaan dan pengendalian usahanya merupakan
contoh nyata dari kegiatan investasi. Berbagai bentuk gagasan
inovatif dan kreatif menjadi produk-produk dan jasa-jasa komersial
diwujudkan dengan kegiatan investasi berupa uang. Namun tidak
sedikit dari gagasan tersebut yang menghadapi kesulitan karena
kurangnya waktu, pengetahuan dan sumber daya.
Kegiatan pembelian mesin pengembangan perusahaan, pengembangan
produk diatas merupakan aktivitas investasi. Seluruh aktivitas
tersebut mengandung unsur pengorbanan atau pengeluaran untuk
suatu harapan dimasa yang akan datang dan di sebut sebagai
investasi. Dua faktor yang berperan penting dalam suatu kegiatan
investasi yaitu waktu dan biaya. Pada jenis investasi tertentu faktor
waktu lebih berperan, namun pada investasi jenis lain faktor biaya
lebih berperan. Namun demikian, masih ada faktor lain yang patut
dipertimbangkan adalah faktor resiko. Faktor resiko dapat
dipertimbangkan sebelum memutuskan investasi dengan melihat
berbagai kemungkinan seperti kondisi pasar pesaing, daya dukung
teknologi, sumber daya manusia. Khusus pada investasi
pengembangan produk Agroindustri, faktor bahan baku yang bersifat
musiman dan cepat rusak, merupakan resiko yang perlu mendapat
perhatian. Lebih jauh, pada pengambilan keputusan alternatif
investasi, tiga faktor tersebut patut di pertimbangkan secara cermat.
Berbagai bentuk investasi yang di jumpai secara umum yaitu
investasi finansial dan investasi nyata. lnvestasi finansial adalah
bentuk investasi dengan menyimpan uang atau sumber daya dalam
bentuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, surat berharga
keuangan, dsb. sedangkan investasi nyata adalah bentuk investasi
berupa benda atau aset nyata seperti pabrik, peralatan dan mesin
produksi, tanah, bangunan dsb
Proses Pengambilan Keputusan pada Ekonomi Teknik

Pada umumnya pengambilan keputusan pada Ekonomi Teknik


selalu berkaitan dengan proses penentuan layak atau tidaknya
suatu alternatif investasi. Selain itu juga dapat berkaitan dengan
penentuan alternatif terbaik dari alternatif-alternatif yang tersedia.
Proses pengambilan keputusan ini dapat terjadi karena:
1) setiap investasi atau proyek dapat dikerjakan dengan lebih
dari satu cara sehingga disini terjadi proses pemilihan;
2) karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga tidak
semua alternatif invetasi dapat dikerjakan, dan perlu dilakukan
pemilihan alternantif yang paling menguntungkan diantara
altematif yang lain.
Proses pengambilan keputusan pada ekonorni teknikjuga rnelalui
suatu langkah-langkah yang sistematis dari mendefinisikan
alternatif-alternantif investasi sampai pada penentuan alternatif
terbaik. Gambar 1.1 memperlihatkan langkah-langkah yang dilalui
pada pengambilan keputusan secara umum dan langkah-langkah
yang dilalui pada pengambilan keputusan ekonomi teknik
Logika Pengambilan Keputusan Secara Umum dan Proses
Pengambilan Secara Ekonomi Teknik
Merumuskan dan Menentukan alternatif yang layak
memahami
masalah Menentukan horizon perencanaan

Melakukan
Mengestimasi aliran kas
analisis
permasalahan
Penentuan MARR
Menentukan ( Marginal Actractive Rate Of Return )
alternatif solusi

Membandingkan alternatif
Menentukan
solusi terbaik
Melakukan analisis suplement
(A)
A. Logika pengambilan keputusan secara umum Memilih alternatif terbaik
dan
B. proses pengambilan secara ekonomi Teknik (B)
Konsep Biaya dalam Ekonomi Teknik

Pada kegiatan aspek teknis sehari-hari, analisis ekonomi teknik digunakan untuk
mengevaluasi dan membandingkan alternatif-alternatif berdasarkan performansi aspek
finansial rnasing-rnasing alternatif yang muncul. Proses pembandingan alternatif
tersebut harus memperhatikan berbagai konsep dan terminologi biaya. Selanjutnya
pemahaman tentang konsep dan terminologi biaya sangat diperlukan dalam mengukur
efektivitas ekonomi suatu alternatif proyek yang dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan.
Sebagai gambaran, suatu manufaktur mesin-rnesin dan peralatan agroindustri
dalam memenuhi suatu pesanan (order) dari konsumer, harus benar-benar
memperhitungkan biaya produksinya. Peralatan ini melalui berbagai proses seperti
pemotongan baja untuk kerangka, pemotongan pelat sesuai ukuran pembubutan,
pengelasan, dan perakitan. Penentuan biaya per unit untuk memproduksi alat tersebut
diperoleh berdasarkan biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan langsung dan biaya
lain-lain seperti asuransi, pajak, energi, pemasaran dan sebagainya. Untuk
menurunkan biaya produksi per unit, diperlukan alternatif
Penambahan mesin-mesin produksi. Untuk memenuhi kebutuhan tambahan
mesin tersebut diperlukan investasi sekitar Rp 800 juta. lama pakai ekonomis
mesin tersebut adalah 20 tahun. Dengan adanya faktor depresiasi tiap tahun,
nilai sisa (salvage value) pada akhir tahun ke 20 sebesar Rp 80 juta. Dengan
memperhitungkan harga per unit yang ditawarkan pernesan, biaya- biaya diatas,
serta kondisi keuangan perusahaan maka perusahaan manufaktur ini dapat
menganalisis apakah alternatif pembelian mesin dapat dijalankan atau tidak.
Pada gambaran diatas, memperlihatkan berbagai komponen biaya yang harus
dipertimbangkan dan diestimasi besarnya sehingga langkah-langkah evaluasi
untuk membandingkan performansi berbagai alternatif dapat dilakukan dengan
baik. Sehingga dengan demikian, sebelum mempelajari bagaimana
membandingkan alternatif investasi maka diperlukan pemahaman konsep-konsep
dan terminologi biaya yang berkaitan.
Biaya Siklus Hidup
Biaya siklus hidup dari suatu proyek atau berbagai hat teknis seperti mesin, peralatan,
bangunan, sistem dan sebagainya merupakan jumlah semua pengeluaran yang
berkaitan dengan masa perancanagan sampai tidak terpakai lagi. Biaya siklus hidup
terdiri dari beberapa komponen yaitu biaya penelitian dan pengernbangan, biaya
perancangan, pembuatan dan pengujian, biaya operasional dan biaya perawatan dan
disposisi.

Biaya awal: keseluruhan pengeluaran sebagai investasi awal dalam pengadaan


barang yang hanya terjadi satu kali di awal periode dan tidak berulang lagi selama
masa pakai.
Contoh: harga barang, biaya pelatihan operator, biaya pengangkutan (transportasi)
dan instalasi peralatan. Pada kegiatan investasi produk agroindustri, biaya awal
(investasi) ini merupakan bagian awal penyediaan fasilitas produksi sebelum proses
produksi berjalan. Sebagai contoh, penyediaan mesin pengolahan kopi yang terdiri
dari washer, grinder, pulper, grader, roaster (mesin sangrai) dan mesin packaging,
merupakan satu paket fasilitas pada pengolahan kopi bubuk (ground coffee). Mesin-
mesin tersebut membutuhkan transportasi dan kemudian di instal pada lokasi
pengolahan. Setelah diinstal, dilakukan training pada operator yang mengoperasikan
mesin dan peralatan pada proses pengolahan kopi tersebut.
Biaya operasional dan perawatan: biaya yang dikeluarkan/terjadi berulang-ulang,
mengoperasikan, merawat item selama periode atau selama masa pakai. Contoh: biaya
tenaga kerja, biaya bahan, ongkos tambahan ( overhead cost).
Biaya operasional dan perawatan kebanyakan dinyatakan per tahun, meskipun biaya-
biaya perawatan tidak selamanya berulang pada periode tahunan.
Biaya mendatang merupakan biaya yang mungkin terjadi dimasa mendatang (future
cost). Biaya mendatang ini selalu mengandung unsur ketidakpastian atau resiko. Dalam
analisis ekonomi teknik, biaya mendatang sering diasumsikan dengan pasti.
Pembahasan yang berkaitan dengan unsur ketidak pastian ini dibahas pada analisis
sensitivitas.
Biaya kesempatan timbul karena adanya lebih dari satu kesempatan untuk
malakukan investasi. Namun karena terbatasnya sumberdaya maka investor hanya
memilih satu alternatif saja. Ketika seseorang rnernutuskan mernilih satu alternatif
investasi, maka saat itu juga dia kehilangan kesempatan melakukan investasi yang lain.
Biaya yang diperhitungkan karena hilangnya kesempatan melakukan investasi pada
altematif lain dan karena seseorang telah memilih satu alternatif investasi disebut biaya
kesempatan ( opportunity cost ).
Sebagai contoh, pembelian mesin pertanian membutuhkan uang sebesar Rp 300 juta,
akan menghilangkan kesernpatan untuk berinvestasi pada proyek lain yang ternyata bisa
memberikan hasil yang lebih besar dari pembelian mesin pertanian tadi.
Berbagai macam biaya lain yang sering diperhitungkan dalam suatu proses produksi
atau manufaktur dijelaskan pada pada gambar 1.3. Definisi masing-masing biaya
dijelaskan seperti dibawah ini.

Biaya langsung : merupakan biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu
kegiatan operasi produk atau proyek yang spesifik. Biaya langsung umumnya terdiri
dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.

Biaya overhead: merupakan biaya manufaktur selain biaya langsung. Sehingga biaya
tak langsung juga terrnasuk biaya overhead.
Secara lengkap gambar 1.3 mernperlihatkan bahwa harga pokok penjualan merupakan
biaya pembuatan sebuah produk setelah ditambah dengan biaya penjualan dan biaya
administrasi. Harga pokok produksi merupakan biaya langsung dan biaya overhead.
Untuk mendapatkan keuntungan, maka harga jual harus ditentukan lebih tinggi dari harga
pokok penjulan.
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap (fixed cost): merupakan biaya yang besarnya tetap dan tidak dipengaruhi
jumlah output atau volume produksi pada suatu periode tertentu.
Biaya Variabel (Variable cost): biaya yang besarnya dipengaruhi jumlah output atau
volume produksi, termasuk biaya bahan langsung dan tenaga kerja Langsung.

Dengan kata lain, biaya variable merupakan biaya yang dipengaruhi secara
proporsional oleh jumlah output Biaya semi variabel: merupakan biaya yang pada
bagian tertentu disesuaikan denganjurnlah pekerjaan atau kebutuhan atau rnemiliki
komponen tetap dan komponen variabel. Misalnya energi listrik, tenaga kerja tak
langsung dan biaya bahan tak langsung termasuk dalam klasifikasi biaya ini.
Biaya total pada suatu sistem produksi merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel. Dibawah ini merupakan hubungan dari biaya-biaya pada suatu proses
produksi atau manufaktur
Bahan langsung
Tenaga kerja langsung Ongkos dasar
Harga Pokok
Bahan tak langsung
Produksi
Tenaga kerja tak langsung Ongkos Overhead
Harga Jual Harga Pokok
Pabrik
Penjualan
Lain lain

Umum dan Administrasi

Penjualan

Keuntungan

Gambar 1.3 Sturktur ongkos-ongkos manufakturing


Biaya rata-rata merupakan fungsi variable dari jumlah output dan besarnya akan turun
dengan meningkatknya jumlah output. Semakin banyak output produk yang dapat dihasilkan
maka biaya tetap akan terdistribusi pada jumlah unit yang diproduksi. Sehingga biaya tetap
per satuan produk akan turun, yang berarti juga akan menurunkan biaya total per
unit Produk.

Ringkasan
1. Ilmu Ekonomi Teknik merupakan disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis aspek-
aspek ekonomis suatu usulan investasi yang bersifat teknis.
2. Seluruh aktivitas tersebut mengandung unsur pengorbanan atau pengeluaran untuk suatu
harapan dimasa yang akan datang disebut sebagai investasi. Faktor yang berperan penting
dalam suatu investasi yaitu waktu, biaya dan resiko.
3. Faktor resiko dapat dipertirnbangkan sebelum mernutuskan investasi dengan melihat berbagai
kemungkinan seperti kondisi pasar, pesaing, daya dukung teknologi, sumber daya manusia.
Khusus pada investasi pengembangan produk Agroindustri, faktor bahan baku yang bersifat
musiman, variasi produk dan cepat rusak, merupakan resiko yang perlu mendapat perhatian.
4. Berbagai jenis biaya dalam konsep biaya pada ekonomi Teknik yaitu: biaya perancangan,
pembuatan dan pengetesan, biaya operasional dan biaya perawatan dan disposisi, biaya
mendatang, biaya kesempatan, biaya langsung, biaya tak langsung, biaya tetap, biaya variabel,
biaya semi variabel dan biaya total.
Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu
(Time Value of Money)

• Time value of money adalah merupakan suatu konsep yang


menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada
nilai uang masa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu
pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.

• Tujuan mempelajari konsep time value of money adalah untuk


mengetahui nilai saat ini atau nilai investasi yang akan datang, dari
invetasi yang dilakukan dalam bentuk pendanaan proyek maupun
deposito dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian investor
dapat menganalisa apakah proyek atau deposito tersebut dapat
memberikan keuntungan yang sesuai dengan harapan mereka atau
tidak, khususnya untuk menilai seberapa besar nilai uang masa kini dan
akan datang
Perhitungan – Perhitungan Nilai Waktu dari Uang

• Bunga (interest) dapat dimengerti sebagai uang yang dibayarkan


/diterima atas penggunaan sejumlah pinjaman atau sejumlah uang
yang disimpan (tabungann, deposito, SBI, dsb.). Dalam pengertian
yang lebih luas bunga dapat dianggap sebagai uang yang diperoleh dari
investasi sejumlah modal tertentu.
• Suku Bunga (interest rate) adalah rasio/perbandingan antara
besarnya bunga yang dibebankan atau dibayarkan pada akhir
periode dengan jumlah simpanan atau pinjaman pada awal periode.

• Adanya nilai waktu dari uang (time value of money) membuat kita
mempunyai kesempatan menyimpan uang yang diterima sekarang dalam
suatu bentuk investasi dan mendapatkan bunga (interest).
• Dalam hal perhitungan bunga, terdapat 2 jenis perhitungan
pendapatan bunga, yaitu

• Tingkat bunga sederhana/Tunggal (simple interest) adalah bunga


yang dibayarkan (atau diterima) berdasarkan pada nilai asli, atau nilai
pokok, yang dipinjam (atau dipinjamkan). Nilai mata uang dari tingkat
bunga sederhana merupakan fungsi dari tiga variabel :

• Rumus untuk menghitung tingkat bunga sederhana adalah Sbb:

Dimana :
SI = tingkat bunga sederhana
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Menyimpan Rp.100.000,00 di rekening tabungan yang membayar 8 %
tingkat bunga sederhana dan membiarkannya di rekening selama 10
tahun. Pada tahun ke 10, jumlah bunga yang terakumulasi adalah :
• Tingkat bunga majemuk (compound interest) adalah bunga yang
dibayarkan (diterima) dari suatu pinjaman (investasi) ditambahkan
pada nilai pokoknya secara periodik. Menunjukkan bahwa bunga dari
suatu pokok pinjaman juga akan dikenakan (atau memperoleh) bunga
pada periode selanjutnya. Dengan demikian, bunga diterima dari
bunga dan nilai pokok periode sebelumnya.

Dimana :
Fn = tingkat bunga Majemuk
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Awal simpanan (tabungan) Rp. 125.000,- disimpan di bank
konvensional selama 4 tahun dengan suku bunga 8% pertahun
(bunga majemuk). Berapakah jumlah tabungan setelah 4 tahun.
• Tingkat bunga Nominal atau tercatat, atau APR. Ini adalah tingkat suku
bunga yang dikeluarkan oleh pihak perbankan, perusahaan sekuritas, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Jadi, jika anda berbicara seorang bankir,
seorang pialang, memberi pinjaman kepemilikan rumah, perusahaan
penyandang kredit mobil, maka biasanya yang mereka berikan atau keluarkan
adalah tingkat suku bunga nominal. Akan tetapi, agar dapat bermakna, tingkat
suku bunga yang dikeluarkan itu juga harus termasuk jumlah periode
pemajemukan dalam setahun.

• Tingkat suku bunga nominal untuk kredit konsumen disebut juga presentase
tingkat suku bunga tahunan (Anual Percentage Rate – APR). Jika perusahaan
penerbit kartu kredit mencantumkan angka APR sebesar 18 % setahun, berarti
tingkat suku bunganya adalah 18%/12 = 1,5 % perbulan
• Tingkat Suku bunga Periodik l iPER ini adalah tingkat suku bunga yang
dibebankan oleh pemberi pinjaman atau yang dibayarkan peminjam setiap
periode. Tingkat suku bunga ini bisa berupa bunga tahunan, per periode enam
bulan, per kuartal, per bulan, per hari, per periode lainnya. Sebagai contoh,
sebuah bank mungkin mengenakan bunga APR sebesar 18%. Atau 1,5% perbulan
untuk pinjaman kartu kriditnya, atau perusahaan pembiayaan yang akan
membebankan bunga 3% perkuartal atas cicilan pinjaman. Kita dapat
menghitung suku bunga periodik sbb : Tingkat suku bunga periodik, iPER =
iNom/m

Yang artinya Tingkat suku bunga Nominal (APR) = iNom = (Tingkat suku bunga
periodik) m
Disini iNom adalah tingkat suku bunga nominal dan m adalah jumlah periode
pemajemukan pertahun. Untuk mengilustrasikannya, bayangkan sebuah pinjaman
perusahaan pembiayaan yang memberikan bunga 3% perkuartal :
Tingkat suku bunga Nominal(APR) = iNom=(Tingkat suku bunga periodik)
x m = (3%)(4) = 12% Atau
Tingkat suku bunga Nominal(APR) = iNom / m = 12%/4 = 3% Per kuartal
• Bahasa Inggris dari suku bunga tetap adalah Flat Rate. Mungkin kita
lebih sering melihat bunga flat pada iklan kartu kredit atau kredit
tanpa agunan (KTA).
• Pada kredit bunga tetap atau flat, cicilan bunga dan cicilan pokoknya
setiap bulannya sama..
• Suku bunga tetap, biasanya diterapkan pada kredit jangka pendek
seperti kartu kredit, KTA dan kredit kendaraan.

Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan
angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan
bunga ini dipakai pada KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga
akan dihitung secara proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi
bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya
Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t, Bunga per bulan = P x i / 12
Total bunga yang harus dibayar = P x i / 12 x t

Adi mendapatkan kredit KTA sebesar Rp 12.000.000,- dengan jangka


waktu kredit 24 bulan. Bank pemberi KTA tersebut memberikan bunga
setahunnya 11%.
Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayarMaka:
P = Rp. 12.000.000,-
i = 11 %
t = 24 bulan
Cicilan pokok = Rp 12.000.000,- / 24 = Rp 500.000
Bunga = Rp 12.000.000,- x 11% / 12 = Rp 110.000
Angsuran per bulan = Cicilan pokok + Bunga = Rp 610.000
Tabel Angsuran Bunga Tetap/flat
Perhatikan tabel di bawah. Tabel di bawah adalah perhitungan kredit 50
juta selama 4 bulan, dengan bunga tetap 12%.

Angsuran Angsuran
Bln Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga Pokok

0 0 0 0 Rp 50.000.000,00

1 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000, Rp 13.000.000,00 Rp 37.500.000,00

2 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000 Rp 13.000.000,00 Rp 25.000.000,00

3 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000 Rp 13.000.000,00 Rp 12.500.000,00

4 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000 Rp 13.000.000,00 Rp 0,00

Tot Rp 2.000.000 Rp 50.000.000 Rp 52.000.000,00


Suku bunga menurun biasa disebut bunga efektif, yang kemudian
dimodifikasi menjadi bunga anuitas. Mungkin anda lebih familiar dengan
bunga efektif atau bunga anuitas.
Berbeda dengan bunga tetap yang bunga per bulannya tetap, pada
bunga menurun bunga yang dibayar semakin kecil tiap periodenya.

Sesuai namanya, besarnya bunga yang dihitung menggunakan metode ini


semakin menurun setiap bulannya, karena faktor pengali yang digunakan
bukan jumlah total pinjaman awal melainkan jumlah pinjaman setelah
dikurangi cicilan setiap bulannya (saldo pokok bulan berjalan). Karena
saldo pokok yang digunakan sebagai dasar semakin menurun, maka suku
bunganya biasanya dikenakan memiliki nilai lebih besar dari suku bunga
tetap, akan tetapi bukan berarti jumlah total bunga yang Anda bayar
akan lebih besar daripada suku bunga tetap.
Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t,
Bunga per bulan = ( sisa saldo x i % )/12

Misalnya untuk pembayaran pinjaman pokok tetap :


Besar Pinjaman: Rp30,000,000
Suku Bunga: 10% per tahun
Tenor/Masa Cicilan: 1 tahun (12 bulan)
Bunga per bulan = (Sisa Saldo x 10%) : 12
Cicilan Pokok = Rp30,000,000 : 12 = Rp2,500,000
Tabel Cicilan
Cicilan ke- Saldo Pokok Cicilan Pokok Bunga Total Cicilan
0 30,000,000
1 27,500,000 2,500,000 250,000 2,750,000
2 25,000,000 2,500,000 229,167 2,729,167
3 22,500,000 2,500,000 208,333 2,708,333
4 20,000,000 2,500,000 187,500 2,687,500
5 17,500,000 2,500,000 166,667 2,666,667
6 15,000,000 2,500,000 145,833 2,645,833
7 12,500,000 2,500,000 125,000 2,625,000
8 10,000,000 2,500,000 104,167 2,604,167
9 7,500,000 2,500,000 83,333 2,583,333
10 5,000,000 2,500,000 62,500 2,562,500
11 2,500,000 2,500,000 41,667 2,541,667
12 0 2,500,000 20,833 2,520,833
TOTAL 30,000,000 1,625,000 31,625,000
Bunga Tetap suku bunganya terlihat lebih kecil daripada bunga menurun.
Sehingga kita akan lebih sering menemui iklan kredit dengan bunga
tetap, karena bunganya tampak lebih sedikit.

Perhatikan Tabel dibawah. Tabel di bawah adalah perhitungan kredit 50


juta selama 4 bulan, dengan bunga tetap 12%.

Angsuran
Bulan Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 37.500.000,00

2 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 25.000.000,00

3 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 12.500.000,00

4 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 0,00

Total Rp 2.000.000,00 Rp 50.000.000,00 Rp 52.000.000,00


Dalam tabel di atas, angsuran bunga dan angsuran pokok tiap bulannya
selalu tetap. Sehingga total angsuran setiap bulannya selalu tetap 13
juta rupiah.

Tabel Ansuran Bunga Anuitas

Sekarang perhatikan tabel di bawah ini. Tabel di bawah adalah kredit


bunga menurun anuitas sebesar 50 juta selama 4 bulan, dengan bunga
12%.

Angsuran
Bln Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.314.054,70 Rp 12.814.054,70 Rp 37.685.945,30

2 Rp 376.859,45 Rp 12.437.195,24 Rp 12.814.054,70 Rp 25.248.750,06

3 Rp 252.487,50 Rp 12.561.567,19 Rp 12.814.054,70 Rp 12.687.182,87

4 Rp 126.871,83 Rp 12.687.182,87 Rp 12.814.054,70 Rp 0,00

Total Rp 1.256.218,78 Rp 50.000.000,00 Rp 51.256.218,78


Pada tabel di atas, angsuran bunganya tiap bulannya semakin
menurun. Sedang angsuran pokoknya semakin naik.

Dapat dilihat dari kedua tabel di atas bahwa:


dengan suku bunga sebesar 12%, ternyata bunga yang harus
dibayarkan bunga flat lebih besar daripada bunga menurun.
Pada bunga tetap, total bunga yang harus dibayarkan sebesar
Rp. 2.000.000.
sedang pada bunga menurun anuitas bunga yang dibayarkan
sebesar Rp 1.256.218,78

Anda mungkin juga menyukai