Aliran Kas
(Cash Flow)
Proses
Konsep Biaya Biaya Siklus Hidup
Pengambilan
dalam Ekonomi
Keputusan Pada
Ekonomi Teknik Teknik Ringkasan
TUJUAN INSTRUKSIAONAL UMUM
Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas).
Arus kas masuk (cash inflow) terdiri dari:
• Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
• Penagihan piutang dari penjualan kredit.
• Penjualan aktiva tetap yang ada.
• Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan
terbatas
• Pinjaman/hutang dari pihak lain.
• Penerimaan sewa dan pendapatan lain
Aliran Kas (Cash Flow)
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang
mengakibatkan beban pengeluaran kas.
Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari: :
• Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya
pabrik lain-lain.
• Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
• Pembelian aktiva tetap.
• Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
• Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
• Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-
lain.
Cntoh Soal
6.000.000
0 1 2 3 4
Contoh :
Suatu perusahaan pada bulan Januari 2001 membeli mesin tik merek PALAPA
seharga Rp. 500.000,- dengan garansi 2 tahun (oleh karena itu ongkos reparasi tahun
2001 dan 2002 tidak ada). Dalam tahun 2003 ada ongkos reperasi Rp. 86.000,-
dalam tahun 2004 sejumlah Rp. 130.000,- dan dalam tahun 2005 sejumlah Rp.
140.000,-. Pada tahun 2005, mesin tik tersebut di jual seharga Rp. 300.000,-.
Dianalogikan menjadi:
0 - Rp. 500.000,-
1 - Rp. 0,-
2 - Rp. 0,-
3 - Rp. 86.000,-
4 - Rp. 130.000,-
5 + Rp. 160.000,-
Aliran Kas ( Cash Flow ) Dalam Investasi
Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup oleh
penerimaan di masa yang akan datang. Penerimaan investasi yang akan diterima berasal dari
proyeksi keuntungan atas investasi tersebut. Keuntungan atau laba yang akan digunakan
untuk menutup investasi bisa dalam dua pengertian yakni:
a. Laba akuntansi yaitu merupakan laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun
oleh bagian akuntansi yang dapat dilihat Laporan Rugi-Laba.
b. Laba tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.
Dalam investasi lebih banyak menggunakan konsep laba tunai atau cash flow, karena laba
yang dilaporkan dalam akuntansi belum pasti dalam bentuk kas. Perusahaan dapat
mempunyai jumlah kas yang lebih besar daripada keuntungan yang dilaporkan dalam laporan
akuntansi. Dalam Laporan Rugi-Laba, biaya yang diperhitungkan semua biaya baik yang
dikeluarkan secara tunai seperti bahan baku, upah, gaji, biaya promosi, komisi, biaya umum
maupun biaya yang dikeluarkan secara tidak tunai seperti penyusutan.
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan akan menentukan apakah suatu investasi
layak dilaksanakan oleh perusahaan atau tidak. Pengambilan keputusan tersebut memper-
timbangkan aliran kas keluar (cash outflow) yang akan dikeluarkan perusahaan dan aliran kas
masuk (cash inflow) yang akan diperolehnya berkaitan dengan investasi yang diambil.
Cash flow yang berhubungan dengan keputusan investasi bisa
dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas yaitu:
Melakukan
Mengestimasi aliran kas
analisis
permasalahan
Penentuan MARR
Menentukan ( Marginal Actractive Rate Of Return )
alternatif solusi
Membandingkan alternatif
Menentukan
solusi terbaik
Melakukan analisis suplement
(A)
A. Logika pengambilan keputusan secara umum Memilih alternatif terbaik
dan
B. proses pengambilan secara ekonomi Teknik (B)
Konsep Biaya dalam Ekonomi Teknik
Pada kegiatan aspek teknis sehari-hari, analisis ekonomi teknik digunakan untuk
mengevaluasi dan membandingkan alternatif-alternatif berdasarkan performansi aspek
finansial rnasing-rnasing alternatif yang muncul. Proses pembandingan alternatif
tersebut harus memperhatikan berbagai konsep dan terminologi biaya. Selanjutnya
pemahaman tentang konsep dan terminologi biaya sangat diperlukan dalam mengukur
efektivitas ekonomi suatu alternatif proyek yang dijadikan dasar dalam pengambilan
keputusan.
Sebagai gambaran, suatu manufaktur mesin-rnesin dan peralatan agroindustri
dalam memenuhi suatu pesanan (order) dari konsumer, harus benar-benar
memperhitungkan biaya produksinya. Peralatan ini melalui berbagai proses seperti
pemotongan baja untuk kerangka, pemotongan pelat sesuai ukuran pembubutan,
pengelasan, dan perakitan. Penentuan biaya per unit untuk memproduksi alat tersebut
diperoleh berdasarkan biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan langsung dan biaya
lain-lain seperti asuransi, pajak, energi, pemasaran dan sebagainya. Untuk
menurunkan biaya produksi per unit, diperlukan alternatif
Penambahan mesin-mesin produksi. Untuk memenuhi kebutuhan tambahan
mesin tersebut diperlukan investasi sekitar Rp 800 juta. lama pakai ekonomis
mesin tersebut adalah 20 tahun. Dengan adanya faktor depresiasi tiap tahun,
nilai sisa (salvage value) pada akhir tahun ke 20 sebesar Rp 80 juta. Dengan
memperhitungkan harga per unit yang ditawarkan pernesan, biaya- biaya diatas,
serta kondisi keuangan perusahaan maka perusahaan manufaktur ini dapat
menganalisis apakah alternatif pembelian mesin dapat dijalankan atau tidak.
Pada gambaran diatas, memperlihatkan berbagai komponen biaya yang harus
dipertimbangkan dan diestimasi besarnya sehingga langkah-langkah evaluasi
untuk membandingkan performansi berbagai alternatif dapat dilakukan dengan
baik. Sehingga dengan demikian, sebelum mempelajari bagaimana
membandingkan alternatif investasi maka diperlukan pemahaman konsep-konsep
dan terminologi biaya yang berkaitan.
Biaya Siklus Hidup
Biaya siklus hidup dari suatu proyek atau berbagai hat teknis seperti mesin, peralatan,
bangunan, sistem dan sebagainya merupakan jumlah semua pengeluaran yang
berkaitan dengan masa perancanagan sampai tidak terpakai lagi. Biaya siklus hidup
terdiri dari beberapa komponen yaitu biaya penelitian dan pengernbangan, biaya
perancangan, pembuatan dan pengujian, biaya operasional dan biaya perawatan dan
disposisi.
Biaya langsung : merupakan biaya yang dengan mudah dapat ditentukan pada suatu
kegiatan operasi produk atau proyek yang spesifik. Biaya langsung umumnya terdiri
dari biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung.
Biaya overhead: merupakan biaya manufaktur selain biaya langsung. Sehingga biaya
tak langsung juga terrnasuk biaya overhead.
Secara lengkap gambar 1.3 mernperlihatkan bahwa harga pokok penjualan merupakan
biaya pembuatan sebuah produk setelah ditambah dengan biaya penjualan dan biaya
administrasi. Harga pokok produksi merupakan biaya langsung dan biaya overhead.
Untuk mendapatkan keuntungan, maka harga jual harus ditentukan lebih tinggi dari harga
pokok penjulan.
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Biaya tetap (fixed cost): merupakan biaya yang besarnya tetap dan tidak dipengaruhi
jumlah output atau volume produksi pada suatu periode tertentu.
Biaya Variabel (Variable cost): biaya yang besarnya dipengaruhi jumlah output atau
volume produksi, termasuk biaya bahan langsung dan tenaga kerja Langsung.
Dengan kata lain, biaya variable merupakan biaya yang dipengaruhi secara
proporsional oleh jumlah output Biaya semi variabel: merupakan biaya yang pada
bagian tertentu disesuaikan denganjurnlah pekerjaan atau kebutuhan atau rnemiliki
komponen tetap dan komponen variabel. Misalnya energi listrik, tenaga kerja tak
langsung dan biaya bahan tak langsung termasuk dalam klasifikasi biaya ini.
Biaya total pada suatu sistem produksi merupakan penjumlahan biaya tetap dan biaya
variabel. Dibawah ini merupakan hubungan dari biaya-biaya pada suatu proses
produksi atau manufaktur
Bahan langsung
Tenaga kerja langsung Ongkos dasar
Harga Pokok
Bahan tak langsung
Produksi
Tenaga kerja tak langsung Ongkos Overhead
Harga Jual Harga Pokok
Pabrik
Penjualan
Lain lain
Penjualan
Keuntungan
Ringkasan
1. Ilmu Ekonomi Teknik merupakan disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisis aspek-
aspek ekonomis suatu usulan investasi yang bersifat teknis.
2. Seluruh aktivitas tersebut mengandung unsur pengorbanan atau pengeluaran untuk suatu
harapan dimasa yang akan datang disebut sebagai investasi. Faktor yang berperan penting
dalam suatu investasi yaitu waktu, biaya dan resiko.
3. Faktor resiko dapat dipertirnbangkan sebelum mernutuskan investasi dengan melihat berbagai
kemungkinan seperti kondisi pasar, pesaing, daya dukung teknologi, sumber daya manusia.
Khusus pada investasi pengembangan produk Agroindustri, faktor bahan baku yang bersifat
musiman, variasi produk dan cepat rusak, merupakan resiko yang perlu mendapat perhatian.
4. Berbagai jenis biaya dalam konsep biaya pada ekonomi Teknik yaitu: biaya perancangan,
pembuatan dan pengetesan, biaya operasional dan biaya perawatan dan disposisi, biaya
mendatang, biaya kesempatan, biaya langsung, biaya tak langsung, biaya tetap, biaya variabel,
biaya semi variabel dan biaya total.
Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu
(Time Value of Money)
• Adanya nilai waktu dari uang (time value of money) membuat kita
mempunyai kesempatan menyimpan uang yang diterima sekarang dalam
suatu bentuk investasi dan mendapatkan bunga (interest).
• Dalam hal perhitungan bunga, terdapat 2 jenis perhitungan
pendapatan bunga, yaitu
Dimana :
SI = tingkat bunga sederhana
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Menyimpan Rp.100.000,00 di rekening tabungan yang membayar 8 %
tingkat bunga sederhana dan membiarkannya di rekening selama 10
tahun. Pada tahun ke 10, jumlah bunga yang terakumulasi adalah :
• Tingkat bunga majemuk (compound interest) adalah bunga yang
dibayarkan (diterima) dari suatu pinjaman (investasi) ditambahkan
pada nilai pokoknya secara periodik. Menunjukkan bahwa bunga dari
suatu pokok pinjaman juga akan dikenakan (atau memperoleh) bunga
pada periode selanjutnya. Dengan demikian, bunga diterima dari
bunga dan nilai pokok periode sebelumnya.
Dimana :
Fn = tingkat bunga Majemuk
P = jumlah yang dipinjam atau nilai pokok
n = jumlah periode waktu
i = tingkat bunga
• Awal simpanan (tabungan) Rp. 125.000,- disimpan di bank
konvensional selama 4 tahun dengan suku bunga 8% pertahun
(bunga majemuk). Berapakah jumlah tabungan setelah 4 tahun.
• Tingkat bunga Nominal atau tercatat, atau APR. Ini adalah tingkat suku
bunga yang dikeluarkan oleh pihak perbankan, perusahaan sekuritas, dan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Jadi, jika anda berbicara seorang bankir,
seorang pialang, memberi pinjaman kepemilikan rumah, perusahaan
penyandang kredit mobil, maka biasanya yang mereka berikan atau keluarkan
adalah tingkat suku bunga nominal. Akan tetapi, agar dapat bermakna, tingkat
suku bunga yang dikeluarkan itu juga harus termasuk jumlah periode
pemajemukan dalam setahun.
• Tingkat suku bunga nominal untuk kredit konsumen disebut juga presentase
tingkat suku bunga tahunan (Anual Percentage Rate – APR). Jika perusahaan
penerbit kartu kredit mencantumkan angka APR sebesar 18 % setahun, berarti
tingkat suku bunganya adalah 18%/12 = 1,5 % perbulan
• Tingkat Suku bunga Periodik l iPER ini adalah tingkat suku bunga yang
dibebankan oleh pemberi pinjaman atau yang dibayarkan peminjam setiap
periode. Tingkat suku bunga ini bisa berupa bunga tahunan, per periode enam
bulan, per kuartal, per bulan, per hari, per periode lainnya. Sebagai contoh,
sebuah bank mungkin mengenakan bunga APR sebesar 18%. Atau 1,5% perbulan
untuk pinjaman kartu kriditnya, atau perusahaan pembiayaan yang akan
membebankan bunga 3% perkuartal atas cicilan pinjaman. Kita dapat
menghitung suku bunga periodik sbb : Tingkat suku bunga periodik, iPER =
iNom/m
Yang artinya Tingkat suku bunga Nominal (APR) = iNom = (Tingkat suku bunga
periodik) m
Disini iNom adalah tingkat suku bunga nominal dan m adalah jumlah periode
pemajemukan pertahun. Untuk mengilustrasikannya, bayangkan sebuah pinjaman
perusahaan pembiayaan yang memberikan bunga 3% perkuartal :
Tingkat suku bunga Nominal(APR) = iNom=(Tingkat suku bunga periodik)
x m = (3%)(4) = 12% Atau
Tingkat suku bunga Nominal(APR) = iNom / m = 12%/4 = 3% Per kuartal
• Bahasa Inggris dari suku bunga tetap adalah Flat Rate. Mungkin kita
lebih sering melihat bunga flat pada iklan kartu kredit atau kredit
tanpa agunan (KTA).
• Pada kredit bunga tetap atau flat, cicilan bunga dan cicilan pokoknya
setiap bulannya sama..
• Suku bunga tetap, biasanya diterapkan pada kredit jangka pendek
seperti kartu kredit, KTA dan kredit kendaraan.
Suku bunga flat adalah perhitungan bunga yang paling mudah. Tiap bulan
angsurannya sama, bunganya sama, cicilan pokoknya sama. Biasanya perhitungan
bunga ini dipakai pada KTA (Kredit Tanpa Agunan).
Dalam kredit bunga flat atau bunga tetap, plafon kredit dan besarnya bunga
akan dihitung secara proposional sesuai dengan jangka waktu kredit.
Nilai bunga akan tetap sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari prosentasi
bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Jadi jumlah pembayaran pokok + bunga setiap bulan akan sama besarnya
Contoh Rumus
P = pokok pinjaman, i = suku bunga per tahun, t = lama kredit dlm bln
Maka:
Cicilan pokok per bulan = P / t, Bunga per bulan = P x i / 12
Total bunga yang harus dibayar = P x i / 12 x t
Angsuran Angsuran
Bln Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga Pokok
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
Angsuran
Bulan Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.500.000,00 Rp 13.000.000,00 Rp 37.500.000,00
Angsuran
Bln Angsuran Pokok Total Angsuran Sisa pinjaman
Bunga
0 0 0 0 Rp 50.000.000,00
1 Rp 500.000,00 Rp 12.314.054,70 Rp 12.814.054,70 Rp 37.685.945,30