Anda di halaman 1dari 17

Defisit Perawatan Diri

KELOMPOK 3 :
Pangestu Dwi Cahyan
Sely Febriandani Ichwanti
Yanisa Ariyanti
Zairana Anggita Dewi
Yanes Edel Trudis Rassi
Roslin Kono
DEFINISI

 Defisit perawatan diri adalah kurangnya perawatan diri pada pasien


dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir
sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun.
ETIOLOGI

 Factor predisposisi
1. Perkembangan
2. Biologis
3. Kemampuan
4. Sosial
 Faktor presivitasi
1. Kurang motivasi
2. Kerusakan kognisi / perceptual
3. Cemas
4. Lelah/lemah .
Manifestasi Klinis Defisit Perawatan Diri

 Fisik
1. Badan bau, pakaian kotor
2. Rambut dan kulit kotor.
3. Kuku panjang dan kotor.
4. Gigi kotor disertai mulut bau.
5. Penampilan tidak rapi.
 Psikologis
1. Malas, tidak ada inisiatif.
2. Menarik diri, isolasi diri.
3. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
 Social
1. Interaksi kurang.
2. Kegiatan kurang.
3. Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
4. Cara makan tidak teratur.
5. BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu
mandiri.
Jenis – jenis Defisit Perawatan Diri

 Defisit perawatan diri : mandi


 Defisit perawatan diri : berpakaian
 Defisit perawatan diri : makan
 Defisit perawatan diri : eliminasi
MEKANISME KOPING

 Adptif
 Maladaptif
PENATALAKSANAAN

 FARMAKOLOGI
 TERAPI
KASUS

 Tuan A.R usia 28 tahun di rawat di RSJ dengan diagnose medis Skizofrenia
residual. Sebelum masuk rumah sakait klien sering marah marah tanpa
sebab dan berbicara sendiri. Sehingga keluarga membawa klien kembadi
di rawat di RS. Kadang klien menolah minum obat yang diberikan oleh
ibunya. kontrol teratur karena dibujuk oleh ibunya dan pamannya, menurut
keluarga klien sangat takut terhadap pamannya sehingga selalu menurut
apabila diajak berobat. Selama ini klien sering kali tidak mau mandi,
sehingga badannya bau, kotor, kulitnya berdaki dan rambutnya gimbal.
Klien lebih banyak diam dikamar dan tidak mau bergaul dengan keluarga
apalagi dengan orang yang baru dikenalnya. Pada saat ini klien sudah
dirawat di ruang tenang pun masih suka menolak apabila dimandikan dan
melakukan perawatan diri dengan mengatakan kalau badan saya bersih
tidak bau, klien tidak ada keinginan untuk melakukan perawatan diri.
ANALISA DATA

No Data Masalah

1. Ds : Defisit perawatan diri


1. Keluarga klien mengatakan Selama ini klien sering kali
tidak mau mandi, sehingga badannya bau, kotor, kulitnya
berdaki dan rambutnya gimbal

Do :
1. Pada saat ini klien sudah dirawat di ruang tenang pun masih
suka menolak apabila dimandikan dan melakukan perawatan
diri dengan mengatakan kalau badan saya bersih tidak bau,
klien tidak ada keinginan untuk melakukan perawatan diri
2 Ds : Harga Diri Rendah
. 1. Klien mengatakan tidak mampu, tidak bisa, tidak
tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri,
mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri
Do :
Klien terlihat lebih suka sendiri bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, apatis, menolak
berhubungan, kurang memperhatikan kebersihan
3 Ds : Isolasi sosial
. 1. Klien mengatakan tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu
apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan
perasaan malu terhadap diri sendiri
Do :
1. Klien terlihat lebih suka sendiri bingung bila disuruh
memilih alternatif tindakan, apatis, menolak
berhubungan, kurang memperhatikan kebersihan
Diagnosa Keperawatan

 Defisit Perawatan Diri


 Isolasi soasial
 Harga Diri rendah
INTERVENSI
No Diagnosa Intervensi
Keperawatan
1 Defisit Prawatan Bina hubungan saling percaya dgn menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
1. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.

2. Perkenalkan diri dengan sopan.

3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang di sukai


pasien.

4. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur dan menepati janji.

5. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.

6. Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan dasar pasien.


Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan
diri :
1. Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan
diri.
2. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga
kebersihan diri.
3. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan
diri.
4. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga
kebersihan diri
2 Isolasi Sosil Bina hubungan saling percaya dgn menggunakan prinsip
komunikasi terapeutik :
1. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.

2. Perkenalkan diri dengan sopan.

3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang di sukai


pasien.

4. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur dan menepati janji.

5. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.

6. Tanyakan permasalahan dan perasaan yang klien hadapi

7. Buat kontrak interaksi yang jelas

8. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien


3. Harga Diri Rendah Bina hubungan saling percaya dgn menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik :
1. Sapa pasien dengan ramah, baik verbal maupun non verbal.

2. Perkenalkan diri dengan sopan.

3. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang di sukai


pasien.

4. Jelaskan tujuan pertemuan. Jujur dan menepati janji.

5. Tunjukkan sikap empati dan menerima pasien apa adanya.

6. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat


pasien

7. Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada


pada pasien
8. Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan
memuji pasien atas kemampuannya
9. Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
10. Demontrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
11. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah
perawat demonstrasikan sebelumnya
12. Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai