Anda di halaman 1dari 43

Disampaikan pada workshop Metodologi Penelitian

Poltekkes Kemenkes Kal-Tim, 9-10 Juni 2016


Peserta mampu menjelaskan tentang:
1. Definisi variabel penelitian
2. Jenis variabel penelitian
3. Skema hubungan antar variabel
4. Skala pengukuran variabel
5. Tujuan membuat definisi operasional
6. Penulisan definisi operasional
 Karakteristik yang melekat pada populasi,
bervariasi antara satu orang dengan yang
lainnya dan diteliti dalam suatu penelitian
 misalnya jenis kelamin, berat badan, indeks
massa tubuh, kadar hemoglobin
 Suatu karakteristik tdk disebut sbg variabel
jika sama (tidak bervariasi) dalam suatu
populasi
 Penelitian pada dasarnya adalah mengukur
variabel pada subyek, menggunakan
instrumen penelitian yang valid dan reliabel.
 Kemudian menentukan hubungan antar
variabel-variabel yang diteliti tersebut
menggunakan uji statistik yang sesuai.
 Penentuan variabel yang akan diteliti
merupakan kunci dalam suatu penelitian.
 Dikembangkan dari konsep yang akan diteliti
sesuai dengan fenomena atau masalah
penelitian
 Variabel bebas (independent variable)
 Variabel terikat (dependent variable)
 Variabel perancu (counfonding variable)
 Variabel antara
 Variabel luar
 Merupakan variabel sebab yaitu variabel atau
karakteristik dari subjek yang dengan
keberadaannya menyebabkan perubahan
pada variabel lainnya
 Pada penelitian eksperimen berupa
intervensi atau perlakuan yang diujicobakan
 Merupakan variabel akibat atau variabel yang
akan berubah akibat pengaruh atau
perubahan yang terjadi pada variabel bebas
 Pada penelitian eksperimen berupa outcome
atau efek dari intervensi yang diujicobakan.
 Merupakan variabel lain yang berhubungan
baik dengan variabel independen maupun
variabel dependen.
 Mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dan variabel dependen
 Harus diidentifikasi secara konseptual dan
dikendalikan ketika menentukan kriteria
sampel penelitian atau dikendalikan saat
melakukan uji statistik
 Distorsi
dalam menaksir pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen,
akibat dari tercampurnya pengaruh sebuah
atau beberapa variabel lain
1. Merupakan suatu faktor risiko atau varibel
yang berpengaruh terhadap variabel
dependen (variabel terikat)
2. Berhubungan dengan variabel independen
(Variabel bebas/paparan)
3. Bukan merupakan variabel antara dalam
hubungan kausal variabel independen
dengan variabel dependen
 Minum kopi merupakan confounding untuk
hubungan antara merokok (variabel
independen) dengan kejadian hipertensi
(variabel dependen)
 Minum kopi secara langsung berhubungan
dengan perilaku merokok (perokok umumnya
meminum kopi) dan berhubungan juga
dengan kejadian Hipertensi
1. Pemahaman secara substansi
2. Hasil perhitungan statistik
(pada data hasil penelitian ditemukan
adanya hubungan antara variabel tersebut
dengan variabel independen dan variabel
dependen)
 Merupakan variabel yang berdasarkan
kejadian sebab akibat berada diantara
variabel independen dan variabel dependen
 Variabel independen terlebih dahulu
mempengaruhi variabel antara, kemudian
akibat perubahan pada variabel antara akan
berpengaruh terhadap variabel dependen.
 Merupakan variabel lain yang tidak diteliti
namun secara substansi dapat
mempengaruhi variabel dependen atau
variabel independen
Variabel Variabel
Variabel
independen/ dependent/
antara
bebas terikat

Variabel
Variabel Variabel
luar
luar counfounding/
perancu
 Tidak semua penelitian mencantumkan
variabel antara atau variabel luar
 Banyak penelitian langsung menampilkan
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen atau dengan menunjukkan
beberapa variabel perancu.
1. Hubungan/pengaruh satu variabel independen
terhadap satu variabel dependen

Variabel Variabel
bebas terikat

Variabel
perancu
Contoh : Hubungan antara kepatuhan diet dan
kualitas hidup pasien Gagal Ginjal Kronik yang
menjalani terapi Hemodialisa
2. Hubungan beberapa (lebih dari satu)
variabel independen dengan satu variabel
dependen

Variabel bebas

Variabel bebas
Variabel terikat

Variabel bebas

Variabel bebas
Kepatuhan diet

Lama HD
Kualitas hidup pasien

Dukungan sosial
keluarga

Tingkat depresi
3. Hubungan antara satu variabel independen
dengan beberapa (lebih dari satu) variabel
dependen

Variabel
dependen

Variabel Variabel
independen dependen

Variabel
dependen
Luas permukaan luka
dekubitus

Sinar UV tipe B Volume luka dekubitus

Angka kuman pd luka


dekubitus
4. Hubungan antara beberapa variabel independen
terhadap variabel dependen yang dibentuk lebih
dari 1 jalur hubungan

Variabel
bebas

Variabel Variabel Variabel


bebas antara terikat

Variabel
bebas
Reward &
punishment

Pengetahuan
tentang hak
dan kewajiban
Motivasi kerja Kinerja perawat
Jenjang
pendidikan

Pengalaman
kerja
Variabel penelitian berdasarkan skala
pengukuran :
1. Skala Nominal
2. Skala Ordinal
3. Skala Interval
4. Skala Rasio
 Berupa pengelompokan atau pengkategorian
peristiwa atau fakta
 Angka yang ditampilkan menunjukkan jumlah
dari kategori yang ditampilkan, frekuensi
suatu kejadian atau persentase dari kategori
tertentu
 Data didapat melalui hasil penjumlahan
setiap kategori dari variabel
 Kategori data bersifat mutually exclusive
(saling memisah)
 Bukan merupkan peringkat
 Jenis kelamin (jumlah/persentase laki-laki
dan perempuan)
 Agama
 Jenis pertolongan persalinan
 Jenis perlakuan
 Skala yang dipergunakan disusun secara
berurutan dari yang rendah sampai yang
tinggi menurut suatu ciri tertentu
 Bentuk peringkat atau tingkatan mulai dari
yang buruk sampai yang terbaik
 antara urutan (ranking) yang satu dengan
yang lainnya tidak mempunyai jarak yang
sama
 Kategori data bersifat saling memisah
 Kategori data mempunyai aturan yang logis
 Terdapat tingkatan (ranking) dari setiap
kategori
 Tingkat motivasi
 Tingkat pendidikan
 Tingkat pengetahuan
 Kualitas asuhan keperawatan (baik, cukup
atau kurang)
 Status sosial ekonomi
 Tingkat kepuasan pasien
 Hasil pengukuran/penilaian berupa nilai, skor
atau angka dimana jarak satu data dengan
data lainnya sama
 Tidak memiliki nilai nol (0) absolut (mutlak).
 Nilai nol pada data interval menunjukkan
skor/nilai yang didapat adalah nol, bukan
berarti tidak ada nilai.
 Jika data pada 2 orang responden berbeda 2
kali lipat, bukan berarti bahwa kedua
responden berbeda kualitas 2 kali lipat pula

Ex : Nilai pengetahuan : A mendapatkan nilai


80 dan B mendapatkan nilai 40, karena A
mendapatkan nilai 2 kali lebih tinggi
dibandingkan B, bukan berarti A lebih
pintar 2 kali dibandingkan dengan B.
 Data didapat melalui hasil pengukuran atau
penilaian bukan penjumlahan
 Angka nol hanya menggambarkan suatu titik
dalam skala
 Tidak mempunyai nilai nol absolut
Ex : Skor pengatahuan 0, bukan berarti tidak
ada skor, tetapi skor yang didapat adalah
0.
 Suhu tubuh pasien
 Skor IQ
 Indeks prestasi mahasiswa
 Skor pengetahuan
 Skor kemampuan fungsional (Bhartel Index)
 Didapat melalui pengukuran/penilaian yang
berbentuk nilai, skor atau angka
 Jarak satu data dengan data lainnya sama
 Memiliki nilai nol absolut yang artinya
ketiadaan karakter yang diteliti
 Perbedaan nilai 2 kali menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan kualitas 2 kali pula.
 Berat badan
 Tinggi badan
 Lingkar lengan
 Tekanan darah
 Kadar Hemoglobin (Hb)
 Saturasi oksigen (Sa O2),
Definisi yang dibuat oleh peneliti berdasarkan
literatur yang menjelaskan variabel secara
lebih operasional meliputi :
1. Apa yang harus diukur
2. Bagaimana mengukurnya
3. Apa saja kriteria pengukurannya (indikator)
4. Instrumen yang digunakan untuk
mengukurnya
5. Skala pengukurannya
1. Membuat variabel menjadi lebih konkrit
 ada variabel yang dapat diukur secara
langsung tetapi ada yang ditentukan secara
tdk langsung berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu misalnya variabel status gizi
(dinilai dengan menentukan berat badan,
indeks massa tubuh, hemoglobin)
 Hal ini hanya dapat dipahami dengan
menjelaskan variabel penelitian secara
detail
2. Menunjukkan bahwa variabel dapat diukur
(measurable)
Skema asal Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
operasional

Kemampuan kemampuan Barthel’s Index Skor Interval


fungsional pasien paska (BI) kemampuan
pasien Stroke Stroke fungsional
melakukan dengan rentang
aktivitas dan 0-100. Semakin
tugas untuk tinggi skor
memenuhi menunjukkan
kebutuhan semakin
sehari-harinya mandiri pasien
seperti aktivitas dalam
perawatan diri, pemenuhan
ambulasi, kebutuhan diri.
mandi, makan,
toileting,
berpakaian, dan
menaiki tangga.
 Apa saja variabel penelitian anda ?
 Jenis hubungan antara variabel ?
 Adakah variabel perancu ?
 Apa definisi operasional untuk setiap
variabel?
 Apa saja skala pengukurannya ?

Anda mungkin juga menyukai

  • Woc Syok Septic Fix
    Woc Syok Septic Fix
    Dokumen2 halaman
    Woc Syok Septic Fix
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP Atrial Fibrilation
    LP Atrial Fibrilation
    Dokumen13 halaman
    LP Atrial Fibrilation
    Fa JR
    0% (1)
  • Woc Syok Septic
    Woc Syok Septic
    Dokumen2 halaman
    Woc Syok Septic
    Aji Suyono
    50% (6)
  • Woc CKR
    Woc CKR
    Dokumen1 halaman
    Woc CKR
    Sastra Oneone
    100% (6)
  • Woc CKR
    Woc CKR
    Dokumen1 halaman
    Woc CKR
    Sastra Oneone
    100% (6)
  • LP Atrial Fibrilation
    LP Atrial Fibrilation
    Dokumen13 halaman
    LP Atrial Fibrilation
    Fa JR
    0% (1)
  • Woc HNP1
    Woc HNP1
    Dokumen1 halaman
    Woc HNP1
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • Woc HNP1
    Woc HNP1
    Dokumen1 halaman
    Woc HNP1
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • Woc Hemiparise
    Woc Hemiparise
    Dokumen7 halaman
    Woc Hemiparise
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • WOC Stroke Non Hemoragic PDF
    WOC Stroke Non Hemoragic PDF
    Dokumen2 halaman
    WOC Stroke Non Hemoragic PDF
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • WOC Malaria PDF
    WOC Malaria PDF
    Dokumen3 halaman
    WOC Malaria PDF
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • Woc DSS
    Woc DSS
    Dokumen3 halaman
    Woc DSS
    Masliana Irwan
    100% (2)
  • Woc DSS
    Woc DSS
    Dokumen3 halaman
    Woc DSS
    Masliana Irwan
    100% (2)
  • LP BP
    LP BP
    Dokumen30 halaman
    LP BP
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP SH
    LP SH
    Dokumen43 halaman
    LP SH
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • Woc CKD
    Woc CKD
    Dokumen8 halaman
    Woc CKD
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP BP
    LP BP
    Dokumen30 halaman
    LP BP
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP BP
    LP BP
    Dokumen30 halaman
    LP BP
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP SH
    LP SH
    Dokumen43 halaman
    LP SH
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat
  • LP BP
    LP BP
    Dokumen30 halaman
    LP BP
    Masliana Irwan
    Belum ada peringkat