– Pseudopodia
– Flagel
– Bulu getar
– Membran bergelombang
Respirasi dengan cara langsung dan tidak
langsung
Cara mengambil makanan
– Penyerapan makanan
– Melalui eksoplasma (peristom)
* Cara bereproduksi
Asexual
• Belah pasang
• Skizogoni
• Kista
Seksual
Secara aseksual dan seksual secara
bergantian (sporozoa)
*. Penularan
– Langsung
– Tidak langsung ( makanan, minuman, vektor)
Hospes : manusia
Penyakit : amebiasis
Distribusi : daerah kosmopolitan
Morfologi ada 3 stadium:
– Histolitika, bersifat patogen, hidup pada jar usus besar, hati,
otak, kulit, vagina
– Minuta, di rongga usus besar dan membelah diri
– Kista merupakan sumber penularan dari E. Hystolitica
Siklus hidup
Diberikan amebisid
– Emetin hidroklorida atau dehidroemetin
– Klorokuin
– Antibiotika
– Metronidasol (nitronidasol)
Pencegahan :
– Personal hygiene
– Kebersihan lingkungan
Entamoeba coli
Hospes : manusia
Distribusi geografi daerah kosmopolitan
Bentuk mirip E. histolitika
Dalam siklus hidup terdapat 2 bentuk yaitu
– Vegetatif
– Kista sebagai sumber penularan
Cara berkembang biak dengan cara
membelah diri
Naegleria Fowleri
Acanthamoeba culbertsoni
Program Studi
Kesehatan Masyarakat
FKK-UMJ
Balantidium coli
Hospes: babi,kera
Besifat zoonosis
Menyebabkan Balantidiasis (desentresi
balantidial)
Bentuknya oval, bercilia, ukuran 60 x 45
mikron
Bentuk infektifnya adalah kista
Siklus Hidup
Menyebabkan Giardiasis
Enteritis
Penyumbatan bilirubin
Patologi dan Gejala Klinis
Bersifat apatogen
Mempunyai 4 stadium:
Stadium amastigot
Stadium promastigot
Stadium epimatigot
Stadium tripomastigot
Leismania
Ada 3 species yang penting bagi manusia:
Leismania donovani menyebabkan leismania
viseral
Leismania tropica menyebabkan leismania kulit
Leismania braziliensis menyebabkan leismania
muko-kutis
Pengobatan dengan
– Obat anti protozoa
– Banyak istirahat
– Konsumsi protein dan vitamin yang tinggi
– Tranfusi
Leismania Tropica
Ada 3 tipe:
1. Tipe ulkus meksiko, lesi terbatas pada telinga
2. Tipe uta, lesi kulit seperti oriental sore
3. Tipe espundia, bersifat polipoid dan menyebar
diseluruh muko-kutis dan kutis
Demam
Kelenjar besar dan nyeri
Hepatosplenomegali
Meningitis, encephalitis
Sakit kepala berat, kelainan motorik, apatis,
letargi, koma
Diagnosa dan Pengobatan
Diagnosa :
Secara langsung 9darah, cairan otak
Biobsi kelenjar dan sumsum tulang
Imonologi dengan zat anti fluoresen
Berkembang Biak:
Sexual: pembentukkan merozoit dari sporozoit
Asexual:pembentukkan ookista dari trofozoit
Tempat hidup :
– Didalam sel
– Diluar sel (organ vertebrata & avertebrata)
Coccidia
A: sprorozoit
B: merozoit
C: ookista
D: ookista yg sporulasi
Morfologi
Ada 3 bentuk:
Bentuk proliferasi/trofizoit , spt bulan sabit pada
cairan cerebrospinal, eksudat peritonium, sel
otak, jantung dan membentuk speudokista
Kista pada jantung, otak
OOkista pada usus halus kucing
Siklus Hidup
Siklus Hidup
Secara akuisita
– Daging (trofozoit, kista)
– Feces kucing (ookista) dgn vektor lalat, kecoa,
cacing tanah )
– Alat suntik
Secara kongenetal
– Trans placenta
Patologi dan Gejala Klinik
Toxoplasmosis kongenetal
Diagnosa dan pengobatan
– Karena :
1. Penghancuran sel darah merah berlebihan
2. “Reduced survival time”
3. Diseritropoesis
3. Splenomegali
Diagnosis dengan pemeriksaan darah
Kekebalan pada malaria ada 2 yaitu:
1. Bawaan
2. Didapat
Plasmodium Vivax
Plasmodium Malariae
*. Menyebabkan malaria kuartana
*. Demam berulang setiap 4 hari sekali pd sore hari
*. Tanpa pengobatan dapat berlangsung lama
Plasmodium Ovale
Ringan dapat sembuh sendiri
Plasmodium falcifarum
Paling berbahaya
Pada masa tunas intrinsik menyebabkan
demam tidak teratur, keringat dingin berlebihan
tanpa disertai demam tinggi
Pada stadium aseksual ditandai dengan
Hiperparasitemia, Malaria serebral, Anemia
berat, Gagal ginjal, hipertemia
Pengobatan dan Pencegahan
Berdasarkan suseptibelitas stadium parasit malaria
obat malaria dibagi menjadi 5 golongan yaitu:
Epidemiologi
Malaria ditemukan hampir di seluruh dunia kecuali
Pasifik Tengah dan Selatan
Dengan malariometri
- Spleen rate
- Parasit rate
- Sporozoit rate