Anda di halaman 1dari 45

Smart City Living Open Innovation lab

10/01/2017 Proposal Presentation 0


Smart City Living Lab

10/01/2017 Proposal Presentation 1


Smart City Open Innovation Lab
• Laboratorium yang melakukan penelitian dan pengembangan
terkait persoalan langung dalam kehiduan nyata di perkotaan
dan komponennya
• Wahana pengembangan model ekosistem solusi kehidupan
nyata baik di regional dan sektor terkait,
• Wahana pengembangan platform, teknologi, tata kelola hingga
sumber daya manusia untuk kota dan sektor terkait
www.apic.city

Model Pembangunan Smart City

Prof. Suhono Harso Supangkat


Guru Besar STEI ITB
Ketua APIC, Asosiasi Prakrasa Indonesia Cerda

10 Agustus 2017
Agenda
1. Pendahuluan
2. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
3. Definisi Smart City
4. Smart City dan e-Government
5. Model Smart City Indonesia
6. Perlunya Dewan Smart City
7. Pengukuran Smart City
8. Template Inisiatif Layanan Smart City
Pendekatan Big Data untuk Perilaku Smart City
Business & Central
Startups Government
Cloud Infrastructure
(Ministry)

Smart City Living


Open Innovation Lab
Citizen Report
& Involvement
Other University &
Research Center
(National and
International)
Sensors

Indonesian Indonesian
Provincial
Cities Regency
Government
Government Government

10/01/2017 Proposal Presentation 8


1. Istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia
Apakah istilah Smart City dalam Bahasa Indonesia?
• Kota Cerdas?
• Kota Pintar?
• Kota Cerdik?
• Kota Cergas?
Pemahaman Istilah
Istilah Uraian KBBI Catatan

Cerdas cerdas/cer·das/ a 1 sempurna perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dan sebagainya); tajam
pikiran: sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi orang yang -- lagi baik budi; 2 sempurna
pertumbuhan tubuhnya (sehat, kuat): biarpun kecil badannya, tidak kurang -- nya;-- cermat pertandingan adu
ketajaman berpikir dan ketangkasan menjawab (pertanyaan, soal matematika, dan sebagainya) secara cepat
dan tepat;
-- tangkas cerdas cermat;

Pintar pintar/pin·tar/ a 1 pandai; cakap: ia termasuk anak yang -- di kelasnya; 2 cerdik; banyak akal: rupanya pencuri
itu lebih -- daripada polisi; 3 mahir (melakukan atau mengerjakan sesuatu): mereka sudah -- membuat baju
sendiri;
Cerdik cerdik/cer·dik/ a 1 cepat mengerti (tentang situasi dan sebagainya) dan pandai mencari pemecahannya dan
sebagainya; panjang akal: jika jadi pedagang, selain harus pandai berdagang, harus -- pula; 2 banyak akalnya
(tipu muslihatnya); licik; licin: dia seorang penipu yang -- , lima kali berhasil lolos dari penangkapan polisi;--
buruk pandai menipu; suka mengakali orang;
-- busuk cerdik buruk;
-- cendekia cerdik lagi pandai; terpelajar;
-- pandai terpelajar; cerdik cendekia;

Cergas cergas/cer·gas/ a tangkas dan giat; gesit; cekatan: dulu dia juga anggota partai yang --;
kecergasan/ke·cer·gas·an/ n ketangkasan; kegesitan
Tantangan Kota Kompleksitas
masalah

• Kompleksitas permasalahan kota berkembang Solusi


Inovatif
sangat cepat.
• Solusi-solusi konvensional sering kali tidak
dapat mengejar kecepatan pertumbuhan Masalah
masalah Kota
• Perlu solusi-solusi baru yang lebih inovatif
untuk menyelesaikan permasalahan kota (Kota
Cerdas)
Solusi
• TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) Konvensional
merupakan salah satu teknologi yang memiliki
potensi inovatif yang tinggi untuk
menyelesaikan berbagai tantangan perkotaan
• Namun demikian, Smart City tidak identik
dengan Kota TIK (Digital City), karena TIK bukan waktu
satu satunya kunci penyelesaian masalah
perkotaan.
Definisi Smart City (1)
Kota yang dapat mengelola berbagai
sumber dayanya secara efektif dan efisien
untuk menyelesaikan berbagai tantangan
kota menggunakan solusi inovatif,
terintegrasi, dan berkelanjutan untuk
menyediakan infrastruktur dan
memberikan layanan-layanan kota yang
dapat meningkatkan kualitas hidup
warganya.
Ciri-Ciri Penting Kota Cerdas
Kota yang dapat mengelola berbagai Kata-kata kunci
sumber dayanya secara efektif dan – Peningkatan kualitas hidup
efisien untuk menyelesaikan – Penyediaan Infrastruktur
berbagai tantangan kota – Layanan Kota
menggunakan solusi inovatif, – Solusi inovatif, terintegrasi, dan
terintegrasi, dan berkelanjutan untuk berkelanjutan untuk
menyediakan infrastruktur dan mengantisipasi kecepatan
memberikan layanan-layanan kota pertumbuhan masalah perkotaan
yang dapat meningkatkan kualitas – Efektif dan efisien
hidup warganya. – Mengelola (penerapan
manajemen)
Ciri Solusi Kota Cerdas
Solusi-solusi dengan pemikiran baru,
menggunakan sumber daya
secara efektif dan efisien
Inovatif dan memberikan kapasitas yang
Solusi-solusi harus mencukupi kebutuhan
terintegrasi antar
lembaga/kementrian/
dinas, terintegrasi vertikal,
Ter-
serta terintegrasi dengan integrasi
pihak-pihak non-pemerintah Solusi-solusi harus
dirancang untuk dijaga
Ber- keberlanjutannya, tidak
Integrasi mencakup: kelanjutan
Proses Bisnis, hanya menjadi solusi
Data, Aplikasi, sesaat
Infrastruktur TIK dan non-TIK
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Keamanan Rumah
(contoh kasus sangat sederhana)

Solusi Konvensional Smart Solution


• Menambah petugas keamanan yang • Memperkenalkan solusi efektif dan
berkonsekuensi ke biaya efisien (murah) untuk keamanan
rumah sederhana kepada masyarakat
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan
(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)

Solusi Konvensional Smart Solution


• Membangun sebanyak mungkin • Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kapasitas
PUSKESMAS dengan memanfaatkan TIK
Rumah Sakit baru sehingga dapat terhubung ke Dokter Ahli di RS
• Menyiapkan Dokter dan Tenaga Medis • Memanfaatkan e-KTP dan standar rekam
medis yang memungkinkan pelayanan
lainnya terintegrasi antara PUSKESMAS, laboratorium,
dan RS
• Memerlukan waktu, biaya, dan effort • Integrasi e-KTP, status social, BPJS untuk
yang besar pembayaran di PUSKESMAS, RS (pemerintah
maupun swasta), laboratorium, serta apotik
• Dengan integrasi ke e-KTP (asumsi alamat
selalu uptodate), sehingga dapat dilakukan:
– Analisis potensi wabah
– Analisis hubungan lingkungan dengan wabah
Contoh Solusi Kota Cerdas untuk Kesehatan
(contoh solusi yang kompleks, tapi memungkinkan dilakukan)
Bank Asuransi Database Transaksi Database
Layanan Kesehatan & Kependudukan
Analitic
Rekam Medis
Center

• Analisis Potensi Wabah


Kelurahan • Analisis Kondisi Lingkungan
vs Wabah
Rumah Sakit Puskesmas
Rumah Sakit Pemerintah
Swasta

Update
Layanan Online
Kesehatan
Cukup Membawa e-KTP Update
Apotik Tempat
Tinggal
Laboratorium

* Ilustrasi gambaran system yang disederhanakan


3. Smart City vs E-government
SMART CITY & e-GOVERNMENT
E-Government Smart City
• Main Objective: Better public services, • Main Objective: Better City
Better Internal Management in
Government Institution
• Coverage: Government institution • Coverage: The whole City
• Span of control: fully controlled • Span of control: not fully controlled by
Government
• Customer: Citizen • Customer: Citizen
• Initiatives & Implementation: • Initiatives & Implementation:
Government Government and Non-Government
Smart City dan E-Gov Face to face
E-GOVERNMENT Services

SMART CITY
DINAS
NON- or
GOV DINAS Sector
NON- or Online
GOV Sector Services
Gov-
Services

Gov-Services DINAS
NON- or IT-Services
GOV Sector

CITY DISKOM
REGULATE INFO
GOV E-Government Institusi
Pemerintah Kota
4. Model Smart City Indonesia
Model Kota Cerdas Domain
Cluster

• Smart Industry
Garuda Smart City Model 2.0 • Smart Small Business
• Smart & Creative Startup
• Smart Tourism
Enabler SMART ECONOMY • Layanan 1 Service
• Layanan 2
Process • Smart Maritime
• Smart Transport
Smart • Smart Payment & Banking
Smart Infrastructure
People & Technology
• Smart Energy
• Smart Water/Air/Land RESOURCES
• Smart Waste Management
• Smart Region Management
• Smart Health
Smart SMART SOCIETY • Smart Education
SMART ENVIRONMENT
Governance • Smart Government
(Public Services)
• Safe & Secure
• Smart Generation
Model Domain
Cluster
Kota Cerdas • Smart Industry Process Hierarchy
• Smart Small Business
• Smart & Creative Startup Domain
Enabler • Smart Tourism
SMART ECONOMY • Layanan 1 Service
Process • Layanan 2 Cluster
• Smart Maritime
• Smart Transport
Smart • Smart Payment & Banking
Smart Infrastructure
Service
People & Technology
RESOURCES
Plan

SMART Smart SMART SOCIETY Monitor Build

ENVIRONMENT Governance
Operate Service
Life Cycle
Deksripsi Model Kota Cerdas
Improve Quality of Life
Layer Deskripsi
Process: Resources Sesuatu yang tersedia, dapat
- Smart Social (domain) digunakan sebagai sumber
- Smart Economy (domain)
- Smart Environment (domain) Enabler Suatu sumber daya, teknik,
metoda, perangkat, teknologi,
infrastruktur atau apapun yang
dapat digunakan sebagai
Enabler: pemungkin untuk membantu
- Smart People melakukan suatu aktivitas
- Smart Governance
- Smart Infrastructure, Information Process Inisiatif atau kegiatan-kegiatan
& Information Related Technology yang dilakukan dengan
dukungan enabler
Resources
Model Integrasi Untuk Layanan ICT:
Adopsi Model Enterprise Architecture
Ada konsep Enterprise Architecture yang memodelkan
system sebagai lapisan-lapisan Business, Data,
Business Application,and Infrastructure secara terintegrasi.

Konsep tersebut dapat diterapkan dalam SmartCity.


Data Sebuah Smart City dapat dianggap sebagai Mega-
Enterprise dengan banyak komponen pembentuknya
yang akan menjaga integrasinya.
Application
Dengan demikian, Arsitektur Enterprise dari sebuah
SmartCity harus didefinisikan dan disepakati bersama
Infrastructure untuk menjadi referensi bersama sejak awal, sehingga
integrasi data, aplikasi, dan infrstruktur dapat terjaga.
5. Perlunya Dewan Smart City
Mengapa Perlu Dewan Smart City
• E-Government relatif mudah dilakukan karena lingkupnya adalah institusi
pemerintah kota yang semua kendali ada di tangan walikota
• Namun, untuk mengintegrasikan semua komponen kota, seorang walikota
tidak memiliki kewenangan penuh terhadap seluruh komponen kota dalam
rangka integrasi: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur
• Integrasi dilakukan dalam bentuk “koordinasi” atau kesepakatan yang
mengutamakan kepentingan semua pihak (seluruh komponen kota,
termasuk masyarakat), agar dicapai sinergi.
• Koordinasi dilakukan melalui suatu forum komunikasi atau Dewan Smart
City. Dewan sebaiknya dipimpin oleh walikota secara aktif, karena kunci
keberhasilannya adalah trust semua pihak kepada pemerintah kota.
Lingkup Pekerjaan DSC
• Koordinasi antara semua komponen kota (pemerintah, institusi non-pemerintah,
dan masyarakat)
• Menyusun Enterprise Architecture Smart City (sebagai acuan bersama untuk
integrasi sistem: proses bisnis, data, aplikasi, infrastruktur)
• Menyusun Program Kerja Smart City (bukan RPJx, tapi sejalan dengan RPJx)
• Mengevaluasi Pencapaian Program Kerja Smart City

• Catatan
– DSC tidak meng-eksekusi proyek
– Eksekusi proyek dan pembiayaan dilakukan oleh semua pihak (komponen kota), baik
pemerintah, swasta, maupun masyarakat
– Pemerintah dan setiap pihak lainnya masing-masing menyusun rencana kerja yang
disesuaikan dengan Program Kerja Smart City
Hubungan Berbagai Rencana
Eksekusi RPJx
oleh Pemerintah Eksekusi oleh setiap
perusahaan
RPJx Rencana
sinergi Perusahaan
sinergi (Misal: Telkomsel,
Rumah Sakit Swasta, dll)

Rencana Smart City


disepakati bersama,
sinergi Eksekusi oleh setiap
Eksekusinya dilakukan pihak
masing-masing pelaku
Rencana
Pihak-Pihak Lain nya
(komunitas)
Dewan DEWAN
SMART
Smart City CITY

NON-
GOV Dewan Smart City:
NON- Bagaimana men-sinergi-kan
GOV
semua komponen kota.
SMART CITY
masyarakat Catatan:
NON-
GOV
Mensinergikan dengan cara
Gov-Services
Gov-Services koordinasi dan kesepakatan,
REGULATE GOV karena pemerintah kota
(incl. Smart City related) tidak memiliki kewenangan
control secara penuh.
6. Pengukuran Kota Cerdas Indonesia
Dua Indikator utama
• Terdapat dua indikator utama untuk mengukur Kota Cerdas
1. Indikator Kualitas Hidup.
Indikator ini mengukur hasil akhir dari berbagai upaya yang diharapkan
pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup.

2. Indikator Tingkat Kematangan Pengembangan Kota Cerdas.


Indikator ini mengukur sejauh mana tingkat kematangan kota
(pemerintah kota dan stakeholders lain nya) secara efektif, efisien,
terintegrasi, berkelanjutan, dan terukur untuk menghasilkan layanan-
layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga nya.
Bagaimana Layanan
pemerinta (dan
Model Pengukuran Kota Cerdas
h kota kualitas
mengelola layanan)
kota, apa saja
Berapa menggerak yang dapat
Sumber Pengembangan
an semua Layanan
diberikan
banyak
Daya dan Pengelolaan
Kota
dan Enabler Kota
potensi oleh Tingkat
potensi
kota, dan pemerinta Kualitas
sumber
mencari h kota Hidup
daya kota
yang solusi serta Apakah layanan
Apakah Manajemen

sudah inovatif
Apakah seluruh sumber daya
dan enabler sudah komponen
efektif & efisien
menciptakan layanan
efektif & efisien
meningkatkan
dimanfaatkan kualitas hidup

dimanfaatk untuk
secara efektif dan efisien? kota lain
yang berkualitas?

an oleh menyelesai nya untuk


pemerinta
Layanan
h kota
Indikator Pengukuran apa
Kota Cerdas saja
mengelola
yang dapat
kota, Pengukuran
diberikan
Berapa menggerak
Sumber Pengembangan oleh
Layanan
banyak
Daya anPengelolaan
dan semua Kota
dan Enabler Kota pemerinta Bagaimana
potensi potensi
h kota persepsi
sumber kota, dan
serta masyaraka
daya kota mencari
komponen t
yang solusi
kota lain terhadapt
sudah inovatif 1. Manajemen, Integrasi, 1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks
1.
2.
Daftar Sumber Daya Utama
Utilisasi Sumber Daya nya untuk
2.
dan Keberlanjutan
E-Government
1.
2.
Layanan Pemerintah Kota
Layanan Kota (non-Pemerintah) 2.
pendukung lain nya
layanan
Persepsi Masyarakat
3. dimanfaatk untuk
Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk 3. Strategi dan 3. Layanan Cerdas & Inovatif terhadap Layanan Kota
pemanfaatan Sumber Daya meningkat
Rencana SmartCity 3.
kota?
Penilaian khusus untuk masalah
an oleh menyelesai 4. Inisiatif Cerdas/Inovatif untuk umum perkotaan di Indonesia
kan
pemanfaatan Pengelolaan

kan
Penilaian Kota Cerdas
D. Pengukuran Layanan &
B. Pengembangan dan Kualitas Hidup
Pengelolaan Kota 1. Indeks Kualitas Hidup dan indeks
1. Manajemen (PDCA), Integrasi, pendukung lain nya
dan Keberlanjutan C. Layanan Kota dan Kualitas Hidup 2. Persepsi Masyarakat
2. E-Government 1. Layanan Pemerintah Kota terhadap Layanan Kota
A. Sumber Daya
3. Strategi dan 2. Layanan Kota (non-Pemerintah) 3. Penilaian khusus untuk masalah
1. Daftar Sumber Daya Utama
Rencana SmartCity 3. Layanan Cerdas & Inovatif umum perkotaan di Indonesia
2. Utilisasi Sumber Daya

Tingkat Kematangan Menuju Kota Cerdas Kondisi Kota & Kualitas Hidup

Penilaian Kota Cerdas


Tingkat Kematangan Kota Cerdas (1)
Ad-hoc Initial Scattered Integrated Smart

Ad-hoc Belum ada inisiatif formal SmartCity.


Initial Sudah mulai ada inisiatif formal SmartCity yang tercantum dalam rencana formal kota, dilakukan oleh pemerintah kota.
Scattered Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity, tetapi inisiatif-inisiatif
tersebut tidak dijamin terintegrasi satu sama lain (mungkin belum ada forum resmi untuk koordinasi dan belum tentu ada
rencana formal Smart City)

Integrated Pemerintah kota mengajak berbagai pihak di dalam kota untuk melakukan berbagai inisiatif SmartCity yang terintegrasi,
didukung oleh forum resmi (mis: Dewan Smart City) yang melibatkan seluruh komponen kota, dan menyepakati Rencana
(formal) pengembangan Smart City yang memperlihatkan rencana yang terintegrasi

Smart Kota yang sudah mencapai kondisi "Integrated" dan melakukan pengukuran kinerja pencapaian target serta melakukan
improvement program-program SmartCity.
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (2)
Dewan SmartCity
Perencana Pelaksana Rencana Pemerintah Rencana
(mekanisme
Smart City Smart City Kota (RPJxD) Smart City
kolaborasi)
Adhoc Belum ada Belum ada Belum ada Ada Tidak ada
Initial Pemerintah Kota Pemerintah Kota Belum ada Ada Tidak ada

Ada, tidak dijamin


Mungkin sudah ada, Ada, belum tentu sejalan
Pemerintah Kota + Pemerintah Kota + terintegrasi antar sektor
Scattered Stake holders lainnya Stake holders lainnya
tapi belum berjalan dengan Rencana
dan tidak dijamin
secara efektif SmartCity
terintegrasi dengan RPJxD

Ada, sesuai (align) Ada, terintegrasi antar


Pemerintah Kota + Pemerintah Kota + Sudah ada, hanya untuk
Integrated Stake holders lainnya Stake holders lainnya menyepakati rencana
dengan Rencana sektor dan sesuai (align)
SmartCity dengan RPJxD

Ada, terintegrasi antar


Sudah ada, berperan Ada, sesuai (align) sektor dan sesuai (align)
Pemerintah Kota + Pemerintah Kota +
Smart Stake holders lainnya Stake holders lainnya
bersama untuk monev dengan Rencana dengan RPJxD dan
dan improvement SmartCity mencantumkan target
kinerja yang jelas
Tingkat Kematangan Kota Cerdas (3)

Scattere Integrat
Ad-hoc Initial Smart
d ed

Inisiatif formal Melibatkan Solusi yang Monitoring,


SmartCity pihak-pihak terintegrasi Evaluasi,
dari pemerintah non pemerintah lintas sektor, Continues Improvement
kota (saja) sbg komponen Ada Dewan SmartCity,
kota Rencana SmartCity
yang align dengan
RJPxD
7. Template Inisiatif Layanan Smart City
Solusi
Solusi
Smart City

Solusi dapat berupa solusi konseptual (model, framework),


rekomendasi, standar, atau solusi praktis (layanan)
SMART CITY SERVICE CANVAS (SCSS)
SERVICES: APLIKASI INFO KOTA CLUSTER: SMART PEOPLE
Key Players Key Activities Value Prepositions Customer Segments Service Measurement
• Daftar pihak-pihak yang • Aktivitas-aktivitas • Value apa yang • Daftar customer, misal: • Cara mengukur
terkait dengan inisiatif utama dalam inisiatif ditawarkan dari inisiatif warga kota, pendatang layanan, dan batas atau
tersebut tersebut tersebut domestik, pendatang kriteria layanan dapat
asing, pengusaha, dsb dikatakan baik
Customer Relationships
• Bagaimana strategi
berinteraksi dengan
customer (lihat
Key Resources Customer Segment) Quality of Life Indicators Diagram ini mungkin perlu
dilengkapi dengan:
• Sumber daya utama • Daftar indikator yang 1) Gambar sistem
(kunci) yang diperlukan
Government Roles Channels
diharapkan akan 2) Model Bisnis
agar inisiatif tersebut • Peran yang harus • Channel-channel yang diperbaiki, cara 3) Penjelasan tambahan
dapat berjalan dijalankan oleh digunakan untuk mengukurnya dari tiap komponen
pemerintah, misalnya hubungan dengan diagram/canvas ini
membuat peraturan, customer (lihat
sosialisasi, dsb Customer relationship)

Cost & Structures Revenue Streams


Investors Revenue Streams Sustainability Strategy
• Komponen-komponen biaya. •• Sumber biaya.
Iklan • Jika ada keuntungan,
• Bagaimana strategi
Mungkin akan mencakup: (1) Biaya Pemerintah? Swasta? jelaskan disini.
untuk menjamin bahwa
Survey Untuk Data Awal; (2) Biaya inisiatif ini akan
Pengembangan; (3) Biaya berlanjut terus? SDM?
Operasional; (4) Biaya Sosialisasi Biaya operasional?
Acknowledgement & Intelectual Property Right
• Konsep-konsep awal yang disajikan dalam dokumen ini dikembangkan oleh SCCIC (Smart
City & Community Innovation Center, Institut Teknologi Bandung) berdasarkan hasil diskusi
internal yang berkelanjutan, serta berbagai masukan dari berbagai pihak lainnya, terutama
para pakar dari Kelompok Kelimuan Teknologi Informasi STEI ITB.
• Konsep-konsep ini dapat “diadopsi secara penuh” atau “diadopsi dan dimodifikasi” dengan
tetap mencantumkan sumber awal dan proses perubahannya.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini tidak didaftarkan sebagai hak cipta,
sehingga setiap pihak dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari konsep-konsep
tersebut.
• Konsep-konsep yang disajikan dalam dokumen ini sedang dalam proses untuk dijadikan
publikasi ilmiah. Mohon untuk tidak menggunakan konsep-konsep tersebut sebagai karya
ilmiah atau bagian dari karya ilmiah tanpa koordinasi dengan sccic-itb.
Asosiasi Prakarsa Indonesia Cerdas

Didukung oleh

Smart City & Community Innovation Center


Institut Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai