ORGANISASI PROFESI
APA ITU????
TUJUAN OP (UU36/2014)
Setiap jenis Tenakes hanya dapat membentuk 1 (satu)
Organisasi Profesi
Pembentukan OP : dilaksanakan sesuai ketentuan Per-
UU.
PANDANGAN SOSIAL
1. TERKAIT KEORGANISASIAN
Yaitu bagaimana seseorang melihat/meletakkan diri sebagai bagian dari Sekumpulan Orang-orang yang TERORGANISIR dan
memiliki TUJUAN-TUJUAN TERTENTU yang ditetapkan (mekanisme dan dinamika Pengambilan Keputusan/Kebijakan Organisasi)
2. TERKAIT KEPROFESIAN
Yaitu bagaimana seseorang melihat/meletakkan diri sebagai bagian dari Tenaga Kesehatan (Apoteker) yang memiliki TUGAS,
FUNGSI dan OTORITAS TERTENTU yang ditetapkan oleh Pemerintah (UU, PP, Permenkes) serta Standar Profesi yang dikeluarkan
oleh ORGANISASI (Kolegium/Himpunan Seminat)
K. BERTENS
Profesi adalah suatu moral community (masyarakat moral) yang memiliki cita-cita dan nilai-nilai bersama
SITI NAFSIAH
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dikerjakan sebagai sarana untuk mencari nafkah hidup sekaligus sebagai
sarana untuk mengabdi kepada kepentingan orang lain (orang banyak) yang harus diiringi pula dengan
keahlian, ketrampilan, profesionalisme, dan tanggung jawab
DONI KOESOEMA A
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan di dalam suatu hierarki birokrasi, yang
menuntut keahlian tertentu serta memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayananbaku terhadap
masyarakat
PENGERTIAN PROFESIONAL
KUSNANTO
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi dala suatu pekerjaan tertentu
DARYL KOEHN
Profesional adalah orang yang memberikan pelayanan kepada klien
AHOLIAB WATLOLY
Profesional adalah orang yang berdisiplin dan menjadi "kerasan" dalam pekerjaannya
OERIP S. POERWOPOESPITO
Profesional merupakan sikap yang mengacu pada peningkatan kualitas profesi
LISA ANGGRAENY
Profesional merupakan suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban amanahnya agar
mendapatkan proses dan hasil yang optimal
PENGERTIAN PROFESIONAL
BUDY PURNAWANTO
Profesional merupakan bagian dari proses, fokus kepada output, dan berorientasi ke customer
HARY SUWANDA
Profesional adalah seorang yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengandalkan keahliannya
tersebut sebagai mata pencahariannya
A. PRASETYANTOKO
Profesional adalah elemen individuao yang meletak dalam rangkaian besar mesin kapitalisme
1. Adanya ilmu pengetahuan yang mendasari teknik dan prosedur kerja yang diperoleh
melalui pendidikan dan latihan khusus
2. Adanya Kode Etik profesi.
3. Adanya pengakuan Formal Legalistik dari masyarakat dan pemerintah.
4. Adanya organisasi yang memayungi pelaku profesi serta melindungi masyarakat dari
layanan yang tidak semestinya.
5. Wadah bagi para anggota yang berasal dari profesi yang sama
ALASAN PERTAMA KITA IKUT ORGANISASI
1. Makhluk sosial
2. Sosialisasi
3. Aturan main (peraturan organisasi dan budaya organisasi)
4. Langkah mempersiapkan masa depan supaya lebih baik dan terarah
5. Menumbuhkan rasa persaudaraan/silaturahmi/relasi/sumber inspiratif
6. Mental lebih terbangun karena adanya tekanan dan bijaksana dalam memandang masalah
7. Belajar leader yang bijak, disegani, belajar dari banyak orang
8. Belajar merencanakan aktivitas dengan waktu yang sangat sempit yang akan meningkatkan kemandirian
9. Belajar melihat sudut pandang yang berbeda, pikiran kita menjadi tidak egois dan terbuka
MENGAPA HARUS BERORGANISASI
19. Belajar berkompetisi antar sesama anggota organisasi dan berusaha melakukan dan memberikan kemampuan yang
terbaik
20. Siap dan tegar menghadapi komentar akibat keputusan yang kamu ambil
21. Belajar memanfaatkan waktu untuk terus belajar, jatuh, salah lalu bangkit lagi karena metamorfosa seorang
pemimpn
22. Mengajarkan pentingnya sebuah komitmen dalam segala aspek
ARAH DAN LANGKAH IAI
1) Meningkatkan motivasi dan kompetensi anggota
2) Menjalin dan membina hubungan kerjasama dg OP dan bidang lainnya
3) Menyelenggarakan berbagai kegiatan keorganisasian dan keprofesian.
4) Memantapkan peran anggota dalam upaya :
Mencegah pencemaran nama baik profesi
Melindungi masyarakat dari bahaya penyelahgunaan obat
Memelihara kesehatan masyarakat secara preventif dan promotif
Memanfaatkan dan ikut mengamankan obat, bahan obat dan otra
5) Memberikan advokasi anggota terkait masalah hukum
6) Melakukan upaya advokasi terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah terkait
praktik
7) Mengadakan kegiatan lain sesuai maksud dan tujuan ikatan
HUKUM ORGANISASI
INTERNAL EKSTERNAL
AD/ART PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
a. Etika Profesi a. UUD 1945;
b. TAP MPR;
b. Peraturan c. UU/Perpu;
Organisasi Menuntun……. d. PP;
e. Perpres;
c. Pedoman Kegiatan Permen
/ Program Kerja f. Perda Provinsi;
Organisasi dan
g. Perda Kab/Kota.
membentuk
PERILAKU BERORGANISASI
Menyiapkan apoteker sebagai tenaga
Membina, menjaga dan meningkatkan
kesehatan yang berbudi luhur, profesional,
profesionalisme Apoteker sehingga mampu
memiliki semangat kesejawatan yang tinggi
menjalankan praktek kefarmasian secara
dan inovatif serta berorientasi ke masa
bertanggung jawab
depan
PERAN
IAI
Memperjuangkan dan melindungi Mengembangkan kerjasama dengan
kepentingan anggota dalam menjalankan organisasi profesi lainnya baik secara
praktek profesinya nasional maupun internasional
MAKSUD DAN NILAI DASAR IAI
Mewujudkan Apoteker yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup sehat setiap manusia
NILAI DASAR :
1) Kemanusiaan
2) Hukum dan Etika
3) Profesional
4) Bertanggungjawab
5) Semangat kesejawatan
6) Pengabdian
7) Keteladanan
HIERARKI PENGURUS
PENGUR
DEWAN MEDAI
PAKAR
US
DAERAH
HARIAN
DEWAN DEWAN
PROFESI PENGAWAS
BIDANG-
HIMPUNA
BIDANG
N TIM
SEMINAT
ANGGOTA PUBLIK
CABANG
SK PP : Kep.004/PP.IAI/1418/2014
STRUKTUR PD 2014 - 2018
LAYANAN IAI
Registrasi Anggota
Iuran Anggota (KTA)
Rekomendasi
Mutasi
Resertifikasi Sertifikat Kompetensi
Advokasi
Meningkatkan kompetensi
Kaderisasi
REGISTRASI ANGGOTA
LULUSAN BARU
KTA Pembayaran sisa
(CALON ANGGOTA) iuran Rp.60.000 di
PD tujuan
LOLOS
BUTUH
PENGENALAN
ORGANISASI ANGGOTA
(POPCA) OLEH IAI
PD IAI JABAR SURAT KETERANGAN
KEANGGOTAAN
Pembayaran sisa
iuran Rp.60.000 di
Pembayaran Iuran ½ PD IAI Jabar
tahun pertama Rp.
DI JAWA KTA
60.000
BARAT
IURAN ANGGOTA
Proses pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) diselesaikan dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja, terhitung dari berkas permohonan dinyatakan lengkap oleh Pengurus Daerah setempat. (bisa
dilakukan secara kolektif/perseorangan)
Besaran iuran anggota di tahun kedua dan di tahun selanjutnya adalah sebesar Rp. 240.000/tahun dengan
porsi alokasi pendistribusian.
4. Penerbitan rekomendasi SIPA oleh setiap PC substansi harus berdasarkan kepada keanggotaannya
pada cabang bukan berdasarkan domisili (KTP).
5. Masa berlaku Rekomendasi SIPA adalah selama 6 (enam) bulan
6. Bagi setiap Apoteker yang rekomendasinya tidak berlanjut dengan penerbitan SIPA oleh Dinas
Kesehatan yang bersangkutan, harus membuat surat pernyataan dan/atau mengembalikan
rekomendasi SIPA-nya ke PC setempat dengan tembusan / pemberitahuan ke PD IAI Jawa Barat.
7. Penerbitan Rekomendasi SIPA oleh PC IAI diselesaikan dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja
sejak berkas diterima dengan persyaratan telah lengkap.
8. Pembatasan terkait penerbitan 3 SIPA yang bersifat melarang, hal tersebut menjadi kewenangan dari
Pemerintah Daerah setempat
MUTASI ANGGOTA
1. Mutasi Anggota adalah perpindahan anggota atau tempat praktik/kerja ke wilayah lain,
baik antar Kabupaten/Kota maupun antar propinsi.
2. Surat Pengantar Mutasi anggota adalah surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Cabang atau
Pengurus Daerah asal yang ditujukan kepada Pengurus Cabang atau Pengurus Daerah
tujuan
3. Proses permohonan surat pengantar mutasi di selesaikan dalam waktu paling lama 5 (lima)
hari kerja terhitung dari mulai berkas dinyatakan lengkap oleh Pengurus Cabang atau
Pengurus Daerah.
4. Berkas permohonan yang tidak lengkap akan dikembalikan oleh Pengurus Cabang atau
Pengurus Daerah kepada pemohon bersangkutan.
5. Pengurusan surat pengantar mutasi tidak dikenakan biaya.
6. Surat pengantar mutasi berlaku selama 30 (tiga puluh hari) hari sejak tanggal dikeluarkan.
7. Pengajuan permohonan surat pengantar mutasi dapat dilakukan secara online.
MUTASI ANTAR PROPINSI
1. Pemohon mengajukan permohonan ke Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang setempat dengan
mengisi Formulir Permohonan Mutasi dan melampirkan:
a. Fotokopi KTA / SKK yang masih berlaku
b. Fotokopi KTP yang masih berlaku
c. Surat Keterangan tidak berpraktik/bekerja lagi di tempat praktik/kerja sebelumnya
d. Borang Resertifikasi masa kompetensi tahun berjalan yang sudah di verifikasi oleh tim
resertifikasi.
2. Pengurus Cabang memberikan surat pengantar permohonan mutasi yang ditujukan kepada Pengurus
Daerah setempat.
MUTASI ANTAR PROPINSI
2. Pengurus Daerah setempat selanjutnya membuat surat pengantar mutasi antar propinsi yang
ditujukan kepada Pengurus Daerah tujuan dan ditembuskan kepada Pengurus Pusat sebagai laporan.
3. Pengurus Daerah yang dituju membuat surat pengantar mutasi kepada Pengurus Cabang yang dituju.
MUTASI ANTAR KABUPATEN/ KOTA DALAM SATU PROPINSI