DERMATOFITOSIS
PENYAKIT
DERMATOFITOSIS
DERMATOFITOSIS
PENGERTIAN DERMATOFITOSIS
Penyebab utama dari tinea kruris adalah Trichopyhton rubrum (90%) dan Epidermophython
fluccosum, Trichophyton mentagrophytes (4%), Trichophyton tonsurans (6%)
Trichophyton rubrum Epidhermophyton fluccosum
PENYEBAB DERMATOPITOSIS
Penyebab utama dari tinea kruris adalah Trichopyhton rubrum (90%) dan Epidermophython fluccosum,
Trichophyton mentagrophytes (4%), Trichophyton tonsurans (6%)
• Trichophyton
Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau manusia. Berdasarkan t
empat tinggal terdiri atas anthropophilic, zoophilic, dan geophilic. Trichophyton concentricum adalah
endemic pulau Pacifik, Bagian tenggara Asia, dan Amerika Pusat. Trichophyton adalah satu penyebab
infeksi pada rambut, kulit, dan kuku pada manusia.
• Epidhermophyton fluccosum
Jenis Epidermophyton terdiri dari dua jenis; Epidermophyton floccosum dan Epidermophyton
stockdaleae. E. stockdaleae dikenal sebagai non-patogenik, sedangkan E. floccosum satu-satunya jenis
yang menyebabkan infeksi pada manusia. E. floccosum adalah satu penyebab tersering dermatofitosis
pada individu tidak sehat. Menginfeksi kulit (tinea corporis, tinea cruris, tinea pedis) dan kuku
(onychomycosis). Infeksi terbatas kepada lapisan korneum kulit luar.koloni E. Floccosum tumbuh
cepat dan matur dalam 10 hari. Diikuti inkubasi pada suhu 25 ° C pada agar potato-dextrose, koloni
kuning kecoklat-coklatan
LANJUTAN…
Koloni mikrosporum
LANJUTAN…
• Koloni mikrosporum
Koloni mikrosporum adalah glabrous, serbuk halus, seperti
wool atau powder. Pertumbuhan pada agar Sabouraud
dextrose pada 25°C mungkin melambat atau sedikit cepat
dan diameter dari koloni bervariasi 1- 9 cm setelah 7 hari
pengeraman. Warna dari koloni bervariasi tergantung pada
jenis itu. Mungkin saja putih seperti wol halus yang masih
putih atau menguning sampai cinamon.
MANIFESTASI KLINIS
disamping pengobatan, yang penting juga adalah nasehat kepada penderita misalnya
pada penderita dermatofitosis, disarankan agar:
• Memakai pakaian yang tipis.
• Memakai pakaian yang berbahan cotton.
• Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
Oleh karena itu, berikan anjuran-anjuran pada pasien agar tidak terjadi infeksi
berulang. Anjurkan pasien menggunakan handuk terpisah untuk mengeringkan
daerah sela paha setelah mandi, anjurkan pasien untuk menghindari mengenakan
celana ketat untuk mencegah kelembaban daerah sela paha, anjurkan pasien dengan
tinea kruris yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, dan anjurkan
pasien untuk memakai kaus kaki sebelum mengenakan celana untuk meminimalkan
kemungkinan transfer jamur dari kaki ke sela paha (autoinokulasi). Bubuk antifungal,
yang memiliki manfaat tambahan pengeringan daerah sela paha, mungkin dapat
membantu dalam mencegah kambuhnya tinea kruris.
PENCEGAH DERMATOFITOSIS
disamping pengobatan, yang penting juga adalah nasehat kepada penderita misalnya
pada penderita dermatofitosis, disarankan agar:
• Memakai pakaian yang tipis.
• Memakai pakaian yang berbahan cotton.
• Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
Oleh karena itu, berikan anjuran-anjuran pada pasien agar tidak terjadi infeksi
berulang. Anjurkan pasien menggunakan handuk terpisah untuk mengeringkan
daerah sela paha setelah mandi, anjurkan pasien untuk menghindari mengenakan
celana ketat untuk mencegah kelembaban daerah sela paha, anjurkan pasien dengan
tinea kruris yang mengalami obesitas untuk menurunkan berat badan, dan anjurkan
pasien untuk memakai kaus kaki sebelum mengenakan celana untuk meminimalkan
kemungkinan transfer jamur dari kaki ke sela paha (autoinokulasi). Bubuk antifungal,
yang memiliki manfaat tambahan pengeringan daerah sela paha, mungkin dapat
membantu dalam mencegah kambuhnya tinea kruris.
Sekian
Dan
terimakasih
Sekian
Dan
terimakasih