Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN SEMINAR

KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KEHAMILAN DENGAN
ANEMIA

DI POLI HAMIL RSU HAJI SURABAYA


PENDAHULUAN

BAB I
Latar Belakang

 Menurut data Riskesdas (2013), kelompok ibu hamil


merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi
mengalami anemia, meskipun anemia yang dialami
umumnya merupakan anemia relatif akibat
perubahan fisiologis tubuh selama kehamilan.
Pentingnya bagi ibu hamil untuk rutin mengikuti
ANC terpadu selama kehamilan sebagai awal untuk
skrining adanya anemia atau komplikasi kehamilan
sehingga bisa dilakukan tatalaksana dan dapat
secara tidak langsung mengurangi jumlah Angka
Kematian Ibu di Indonesia.
TINJAUAN TEORI

BAB II
Anemia pada Kehamilan

Pengertian Penyebab

 Anemia adalah suatu kondisi  kurang gizi atau tidak


dimana berkurangnya sel darah
merah (eritrosit) dalam sirkulasi adekuatnya intake zat
darah atau masa hemoglobin besi (malnutrisi) yang
sehingga fungsi sebagai
pembawa oksigen keseluruh berhubungan dengan :
jaringan tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Anemia - peningkatan kebutuhan
dalam kehamilan adalah kondisi kadar zat besi saat
ibu dengan kadar hemoglobin di
bawah 11 gr% pada trimester I kehamilan,
dan III atau kadar hemoglobin - malabsorsi zat besi, dan
< 10,5 gr% pada trimester II.
- pendarahan uterus dan
menorrhagi
Fisiologi Anemia pada Kehamilan

Volume darah Sel darah

 Volume darah semakin  Sel darah merah makin


meningkat dimana meningkat jumlahnya
jumlah serum darah
lebih besar dari untuk dapat
pertumbuhan sel darah, mengimbangi
sehingga terjadi pertumbuhan janin
semacam pengenceran dalam rahim.
darah (hemodilusi),
dengan puncaknya pada
kehamilan 32 minggu.
Faktor yang
Mempegaruhi
Anemia
Kehamilan

1. Umur Ibu

2. Paritas

3. Kurang Energi
Kronis (KEK)

4. Infeksi dan Penyakit

5. Jarak Kehamilan

6. Pendidikan
Klasifikasi

 Anemia fisiologis : Terjadi peningkatan volume plasma sebesar 40-


60% pada trimester II dan sel darah merah sebesar 20-25% dan mencapai
puncaknya pada trimester III dan meningkat pada akhir kehamilan sebanyak
1000 ml.

 Anemia defisiensi zat besi : Malnutrisi


 Anemia megaloblastik : Disebabkan karena defisiensi asam folat
(pteryglutamic acid) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin)

 Anemia hipoplastik dan apalstik : Disebabkan karna sumsum


tulang kurang mampu membentuk sel-sel darah merah

 Anemia hemolitik : karena penghancuran sel-sel darah merah lebih


cepat dari normal
Manifestasi Klinis

 cepat lelah, lesu, lemah,


 sering pusing,
 palpitasi,
 mata berkunang-kunang,
 malaise,
 lidah luka, nafsu makan turun
(anoreksia),
 konsentrasi hilang,
 nafas pendek (pada anemia parah),
 mual muntah lebih hebat pada hamil
muda,
 perubahan jaringan epitel kuku,
 gangguan sistem neuromuskular,
 disphagia, dan
 pembesaran kelenjar limfe.
Patofisiologi

 Anemia dalam kehamilan disebabkan karena dalam kehamilan


keperluan akan zat-zat makanan bertambah dari terjadi pula
perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Dalam
kehamilan terjadi peningkatan jumlah darah dimana jumlah sel-sel
darah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah plasma (hidremia),
yaitu plasma bertambah sebesar 25-30% sedangkan sel darah
bertambah sekitar 20%. Hal itu bisa menyebabkan terjadinya
pengenceran darah (hemodelusi) yang disertai anemia fisiologi.

 Semakin meningkatnya umur kehamilan, kebutuhan akan zat besi dan


asam folat untuk ibu dan janin juga akan meningkat. Terlebih pada
trimester akhir yang jika tidak dipenuhi dari tambahan dari luar akan
meningkatkan resiko tinggi terjadinya anemia pada ibu.
Dampak atau Resiko Anemia pada Ibu dan Janin

 Bahaya selama kehamilan


 Tumbuh kembang janin terlambat
 Bahaya terhadap persalinan
o Persalinan berlangsung lama
o Sering terjadi fetal distress.
o Persalinan dengan tindakan operasi.
o Perdarahan
 Bahaya selama Post Partum
 Terjadi perdarahan post partum.
 Dapat terjadi retensio plasenta atau plasenta rest.
 Sub involusi uteri.
 Bayi lahir dengan anemia.
 Bahaya terhadap Janin
 Abortus.
o Terjadi kematian intra uterin (IUFD)
o Berat badan lahir rendah.
o Dapat terjadi cacat bawaan.
TINJAUAN KASUS

BAB III
Tanggal : 19 November 2019 No.Reg. : 87****
Pukul : 11.35 WIB Tempat : Poli Hamil RSU Haji

 Identitas Klien
 Nama Ibu : Ny. A
 Umur : 33 tahun
 Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Alamat : Mulyorejo, Surabaya
Alasan Kunjungan

 Klien mengatakan kontrol post MRS


 Keluhan utama : klien mengatakan nafsu makan
menurun disertai dengan mual
Riwayat Menstruasi

 Siklus : Teratur, 1 bulan 2x yaitu di awal


bulan dan akhir bulan
 Lamanya : +5-6 hari
 Banyaknya : 2-4x ganti pembalut
 Disminore : Kadang-kadang
 Fluor albus : Tidak
 HPHT : 20-02-2019
 HPL : 27-11-2019
Riwayat Obstetri yang lalu
Riwayat Kehamilan Sekarang

 Ibu pertama kali ANC rutin di PMB kemudian


karena keluhan ibu pusing dirujuk ke Puskesmas
dan waktu itu usia kehamilan 30 minggu (trimester
3). Saat dilakukan pemeriksaan ANC terpadu
didapatkan hasil lab darah Hb 8 gr/dl sehingga
bidan puskesmas menyarankan untuk rujuk ke poli
hamil RSU Haji. Kemudian dari poli hamil RSU Haji
disarankan untuk opname dan mendapatkan
transfusi untuk menaikkan Hb. Hb saat ini 9,7 gr/dl.
Riwayat Kesehatan Klien

 Ibu memiliki riwayat kehamilan ini dengan anemia.


Tidak ada riwayat penyakit lain seperti diabetes
mellitus, jantung, hipertensi, TBC, dan asma. Ibu
tidak ada alergi obat tertentu.
Riwayat Kesehatan Keluarga

 Keluarga ibu tidak mempunyai penyakit diabetes


melitus, jantung, hipertensi, TBC, asma dan penyakit
lain yang dapat diturunkan secara genetik pada ibu
yang dapat membahayakan kehamilan ibu.
Dikeluarga ibu tidak ada riwayat keturunan kembar.
Riwayat Psikososial Budaya

 Menikah 1 kali, 11 tahun yang lalu. Ibu dan keluarga


tidak memiliki adat tertentu terkait kehamilan dan
persalinan.
Pola Fungsi Kesehatan

 Pola Nutrisi : Ibu makan dengan menu nasi, lauk dan kadang-
kadang makan sayur dan buah dengan porsi sedikit. Ibu
minum +6-7 gelas/hari. Tidak ada pantangan dan alergi
terhadap makanan.
 Pola Eliminasi : BAB 1x/hari, lancar, tidak ada keluhan
 BAK : normal +7-8/hari, lancar, tidak nyeri, tidak ada
keluhan
 Pola Istirahat : Total istirahat tidur +6-7 jam/hari
 Pola Aktivitas : Ibu melakukan pekerjaan rumah tangga
sehari-hari di rumah
 Pola Seksualitas : Ibu jarang melakukan hubungan coitus
dengan suami karena kehamilan yang sudah besar
 Pola Kebiasaan : Ibu tidak pernah minum jamu, merokok dan
alkohol. Suami mempunyai kebiasaan merokok.
Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum
 Kesadaran : Composmentis
 BB saat ini : 54 kg
 TB : 151 cm
 IMT : 23,6
 Lila : 24,5 cm
 Tanda-tanda Vital
 TD : 110/60 mmHg MAP : 73,3
 N : 96x/menit
 RR : 28x/menit
…cont.

2. Pemeriksaan Fisik
 Wajah : pucat, tidak oedem
 Mata: sklera putih, konjungtiva pucat
 Abdomen : tidak ada bekas luka operasi
- Leopold I : Teraba bulat, lunak, tidak melenting
TFU : 24 cm
- Leopold II : teraba seperti papan, pada perut sebelah kiri. Teraba
bagian kecil janin pada perut sebelah kanan.
- Leopold III : teraba bulat, keras, melenting
- Leopold IV: bagian terendah janin sudah masuk PAP
 DJJ : 133 x/mnt teratur
 Ekstrimitas atas dan bawah : tidak ada oedem
Pemeriksaan Penunjang

- KSPR : 10
- Skor awal : 2
- Anemia : 4
- Pernah ditransfusi : 4
 Pemeriksaan Laboratorium 11 Oktober 2019 (post MRS)
 Hb : 9,7 g/dL
 Leukosit : 7,110/mm3
 Hematokrit : 29,0 %
 Trombosit : 223,000/mm3
 Pemeriksaan Urine Lengkap 14 Oktober 2019 (post MRS)
 Bj :1.015
 pH : 6.5
 Nitrit : Negatif
 Protein : Negatif
 Glukosa : Normal
 Keton : Negatif
 Urobilin : Normal
 Bilirubin : Negatif
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia


ditandai dengan :
 Klien tampak lemas
 Tanda-tanda vital:
 TD :110/60 mmHg
 Nadi : 96x/menit
 RR : 28x/menit
2. Resiko cidera terhadap janin berhubungan dengan
penurunan kadar Hb pada ibu, ditandai dengan :
 Klien tampak lelah
 Klien tampak pusing
 Hb : 9,7 gr/dl
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan
Evaluasi
SEKIAN…

Anda mungkin juga menyukai