Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

H E M O RO I D E K S T E R N A

Oleh :
Nadiah Febyanti .H
111 2017 2094
Pembimbing
dr. A. Irwansyah Achmad, Sp.B

D I B A WA K A N D A L A M R A N G K A M E N Y E L E S A I K A N T U G A S
K E PA N I T E R A A N K L I N I K D I B A G I A N I L M U B E D A H
F A K U LTA S K E D O K T E R A N U N I V E R S I TA S M U S L I M I N D O N E S I A
2019
1
I D E N T I TA S PA S I E N

Nama : Nn. S
Umur/TTL : 21 tahun/ 07 September 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Perum. Tumalia

2
ANAMNESA
Keluhan Utama
Benjolan pada anus

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan pada anus yang dialami sejak ± 1 bulan
yang lalu dan memberat dalam beberapa minggu terakhir. Benjolan terasa sakit dan tidak
nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh saat BAB terasa nyeri disekitar
anus, dan kadang-kadang pada saat BAB keluar darah berwarna merah segar tetapi
dalam jumlah yang sedikit. Pasien seringkali dalam seminggu buang air besarnya tidak
teratur dan bila buang air besar harus berlama-lama jongkok dan harus mengejan karena
BAB yang sulit dan terkadang keras. Riwayat mengonsumsi makanan berserat jarang,
riwayat Hipertensi tidak ada, riwayat Diabetes tidak ada, riwayat penyakit kronik lainnya
tidak ada. 3
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat operasi pada pasien disangkal, riwayat alergi disangkal.

Riwayat Pengobatan
-

Riwayat Penyakit Keluarga


-

4
PEMERIKSAAN FISIS

Status Generalis
• Status Generalis : Sakit sedang / gizi cukup / composmentis
GCS 15 (E4M6V5)

Tanda Vital Antropometri


• Tekanan darah : 110/70 mmHg • Berat badan : 52 Kg
• Nadi : 90x/menit • Tinggi badan : 157 cm
• Pernapasan : 30x/menit
• Suhu Axilla : 36.5 °C

5
PEMERIKSAAN FISIS
Kepala
1) Kepala : Normosefalus, deformitas (-)
2) Rambut : Hitam, lurus, alopesia (-)
3) Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor , reflex cahaya (+/+)
4) Hidung : Deviasi (-), epistaksis (-), sekret (-)
5) Mulut : Sianosis (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), deviasi lidah (-)
6) Faring : Hiperemis (-)
7) Tonsil : Hiperemis (-), Hipertrofi (-)

6
PEMERIKSAAN FISIS
Leher
Inspeksi : Dalam batas normal
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran

7
PEMERIKSAAN FISIS
Thorax
Inspeksi : Perkusi :
Bentuk : Normochest simetris kiri = kanan Paru : Sonor pada seluruh lapangan paru
Sela iga : Simetris kiri = kanan
Lain-lain : Retraksi subcosta (-)

Palpasi : Auskultasi:

Vokal Fremitus kanan dan kiri simetris Bunyi pernapasan : Vesikuler

Nyeri tekan : (-) Bunyi tambahan : Wh -/- , Rh -/-

Massa tumor tidak ada

8
PEMERIKSAAN FISIS
Jantung Abdomen
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Batas atas : ICS III linea parasternalis
Palpasi : Nyeri tekan (-), hati tidak teraba,
sinistra
limpa tidak
Batas kanan : ICS IV linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V linea midclavicularis teraba, ginjal tidak teraba
sinistra Perkusi : Tympani, ascites (-)
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bising (-)

9
PEMERIKSAAN FISIS
Punggung

Palpasi : Nyeri tekan (-), massa teraba (-),


Perkusi : Nyeri ketok (-)
Lain-lain : (-)
Ekstremitas : Akral hangat, edema pretibial -/-,
dorsum pedis -/-, krepitasi (-),
deformitas (-)
Alat kelamin : Dalam batas normal

Anus dan rectum : terdapat benjolan (+)

10
PEMERIKSAAN FISIS
Rectal Touche
Status Lokalis : Regio Anus
Inspeksi : Terdapat benjolan berbentuk
Inspeksi : Terdapat
bulat ukuran 2x2x2 cm, darah (-), warna sama
benjolan berbentuk bulat
dengan jaringan sekitarnya.
ukuran 2x2x2 cm, darah (-),

Palpasi : Sfingter ani mencekik, mukosa warna sama dengan jaringan


licin, reguler, ampula recti berisi feses, tidak teraba sekitarnya.
massa tumor. Palpasi : Nyeri tekan
(+), konsistensi kenyal,
Handscoen : Feses (±), darah (±), lendir (-).
mudah digerakkan,
permukaan licin.

11
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Rutin Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HB 13.4 g/dL 13,2-17,3

Hematokrit 38.8 % 33-45

103/uL 4.0-10.0
Leukosit 6.7
150-440
Trombosit 180 103/uL
4.40-5.90
Eritrosit 4.58 106/uL

12
DIAGNOSIS KERJA
• Hemoroid Eksterna

13
PENATALAKSANAAN
PRE OP POST OP
 Rencana Tindakan operatif  IVFD RL 20 tpm
(hemoroidectomy)  Inj. Ketorolac 1 vial/8 jam/iv
 Informed consent  Inj. Ranitidin 1 amp/8 j/iv
 Konsul anestesi  Inj. Cefuroxime 750mg/12j/iv
 Lapor OK  Aff tampon
 IVFD RL 20 tpm
 Inj. Cefuroxime 750mg/12j/iv
(profilaksis) 14
RESUME
Pasien perempuan, usia 21 tahun datang dengan keluhan Pasien datang
dengan keluhan terdapat benjolan pada anus yang dialami sejak ± 1 bulan yang
lalu dan memberat dalam beberapa minggu terakhir. Benjolan terasa sakit dan
tidak nyaman saat jalan maupun duduk. Pasien juga mengeluh saat BAB terasa
nyeri disekitar anus, dan kadang-kadang pada saat BAB keluar darah berwarna
merah segar tetapi dalam jumlah yang sedikit. Pasien seringkali dalam seminggu
buang air besarnya tidak teratur dan bila buang air besar harus berlama-lama
jongkok dan harus mengejan karena BAB yang sulit dan terkadang keras. Demam
(-), mual (-), muntah (-). Riwayat mengonsumsi makanan berserat jarang, riwayat
Hipertensi tidak ada, riwayat Diabetes tidak ada, riwayat penyakit kronik lainnya
tidak ada.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan tanda vital dalam batas normal. Pada
pemeriksaan rectal touche tampak benjolan berbentuk bulat, warna sama dengan
warna jaringan sekitar, konsistensi kenyal, nyeri tekan (+).
Adapun tindakan/pengobatan yang dilakukan adalah pemberian anti nyeri
berupa Ketorolac 1gr/ 8 jam/iv, pemberian Ranitidin 1 amp/8j/iv dan antibiotic
profilaksis Cefuroxime 750mg/12j/iv serta rencana tindakan pembedahan
(hemoroidectomy).
15
TINJAUAN PUSTAKA

16
HEMOROID
Hemoroid adalah pelebaran vena didalam pleksus
hemoroidalis yang tidak merupakan keadan patologik, hanya
apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit, maka
diperlukan tindakan.

17
HEMOROID

18
1. Keturunan
2. Anatomi
FAKTOR
3. Pekerjaan
4. Umur RESIKO
5. Endokrin
6. Mekanis
7. Fisiologis

19
• Hemoroid Interna KLASIFIKASI

• Hemoroid Eksterna

20
MANIFE
Perdarahan pada waktu defekasi
STASI
KLINIS
Benjolan

Nyeri

Iritasi dari kulit perianal

21
• Faktor obstipasi

• Riw. defekasi yang keras, yang membutuhkan ANAMNESIS


tekanan intra abdominal meninggi ( mengejan
)

• Pasien sering duduk berjam-jam di WC

• Nyeri

22
• Inspeksi PEMERIKSAAN
FISIS

• Palpasi

• Rectal Toucher

23
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Anoskopi
untuk menilai hemoroid interna yang tidak menonjol keluar
• Proktosigmoidoskopi
untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh
proses radang atau keganasan
• Feses rutin

24
DIAGNOSIS BANDING
• Karsinoma kolorektum
• Penyakit divertikel
• Polip
• Kolitis ulserosa

25
TATALAKSANA
• Non Bedah
• Diet
• Farmakologi
• Skleroterapi
• Ligasi dengan gelang karet

• Bedah
• Eksisi
• Bedah Beku
• Bedah Laser
• Stapler
26
PENCEGAHAN
• Mencegah faktor resiko

• Olahraga

27
1. Jong WD, Sjamsuhidayat R. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC; 2005. hal
672-75.
2. Simadibrata,M.Hemoroid. Dalam: Sudoyo AW, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu DAFTAR
Penyakit Dalam FKUI; 2009. hal 587-90. PUSTAKA
3. Sylvia A.price. Gangguan Sistem Gastrointestinal. Patofisiologi Konsep Klinis
Prosesproses Penyakit. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2005.
4. Junaidi P, Soemasto AS, Amelz H. Perdarahan per anum. Dalam : Kapita
Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FKUI. 1982. h 362-4.
5. Suprijono M. Hemorrhoid. Jurnal Ilmiah Unissula. Universitas Sultan Agung.
Vol XLIV. No. 118. h 26-30, 34-26.
6. Susan Galandiuk, MD, Louisville, KY, A Systematic Review of Stapled
Hemorrhoidectomy – Invited Critique, Jama and Archives, Vol. 137 No. 12,
December, 2002.
7. Linchan W.M,1994,Sabiston Buku Ajar Bedah Jilid II,EGC, Jakarta,hal 56 –
59.
8. Carolina L, Syamsuri K, Manawan E. 2014. Hemoroid dalam Kehamilan. Th.
46, No. 2. Palembang : Universitas Sriwijaya. Halaman 166-169.
28
TERIMA KASIH

29

Anda mungkin juga menyukai