Lipson (1981) menyebut “five great issues” dalam proses politik, masing-
masing merupakan pilihan antara dua alternatif yang saling bertolak belakang
dan melahirkan konsekuensi yang berbeda.
Dekonsentrasi Delegasi
Diserahkan kpd pejabat pusat Diberikan kpd lembaga tertentu
Devolusi Privatisasi
Diserahkan kpd daerah otonom Diserahkan kpd swasta
KEBIJAKAN DESENTRALISASI
PUSAT DAERAH
Pasal 9
KEBIJAKAN
DESENTRALISASI
Pasal 21
• Menciptakan kesejahteraan.
menjadikan Pemda sebagai instrumen untuk menciptakan
kesejahteraan
• Mendukung proses demokrasi di tingkat lokal
menjadikan Pemda sebagai instrumen pendidikan politik di
tingkat lokal untuk mendukung proses demokratisasi menuju
civil society
METODE PENYERAHAN WEWENANG (Urusan Pemerintahan)
Sisanya menjadi
Urusan-urusan Daerah ditetapkan urusan-urusan Pusat
satu persatu secara limitatif atau
terperinci
DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
• Konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua
wewenang pemerintah didesentralisasikan
• Pemerintah dapat melimpahkan sebagian kewenangan
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangannya kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah di
Daerah melalui dekonsentrasi atau menugaskan kepada Daerah
dan Desa melalui tugas pembantuan
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
• Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah
Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan di Indonesia
REFORMASI
BELANDA ORDE LAMA
DIMENSI PEMERINTAH DAERAH