Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR

MASALAH DALAM PROSES POLITIK (THE GREAT ISSUES OF POLITICS)

Lipson (1981) menyebut “five great issues” dalam proses politik, masing-
masing merupakan pilihan antara dua alternatif yang saling bertolak belakang
dan melahirkan konsekuensi yang berbeda.

1. The coverage of citizenship: Should it be 1.The choice between equality and


exclusive or all inclusive? inequality
2. The function of the state: Should its sphere of 2.The choice between a pluralist
activity be limited or unlimited?
and monistic state
3. The source of authority: Should it originate in
the people or the government? 3.The choice between freedom and
4. The structure of authority: Should power be dictatorship
concentrated or dispersed? 4.The choice between a dispersion
5. The magnitude of the state and its external of power and their unification
relations? What unit of government is 5.The choice between multitude of
preferable? What interstate order is desirable? state and a universal state
PILIHAN POLITIK

• Satu dari 5 pertanyaan politik adalah


pilihan antara apakah kekuasaan harus
dipusatkan ataukah didistribusikan
• Pilihan yang dijatuhkan pada salah satunya
itu menentukan format pengaturan
hubungan antara pusat dan daerah-daerah
dalam satu negara, yakni apakah
centralization ataukah decentralizatiton
SENTRALISASI
• Prinsip penyelenggaraan pemerintahan dengan kekuasaan
terpusat pada satu badan yang otoritatif yang memegang
segala wewenang dan kekuasaan dalam pengambilan
keputusan
• Selama tahun 1940 - 1970, ada kecenderungan sentralisasi di
sebagian besar dunia:
– di bawah komunisme di Eropa Tengah, Eropa Timur, Uni Soviet
dan Cina
– di negara-negara yang baru merdeka (karena pemerintah
berusaha untuk mengonsolidasikan kekuasaan mereka)
– sebagai hasil dari upaya perencanaan ekonomi pusat di banyak
negara berkembang
• Era 1970-1980 Ada kecenderungan kuat untuk desentralisasi
• Pilihan desentralisasi didorong oleh:
– kegagalan pemerintah pusat untuk responsif terhadap kebutuhan warga
dan perbedaan regional
– kegagalan perencanaan ekonomi terpusat
– demokratisasi di sebagian besar dunia, masyarakat setempat menuntut
untuk mengontrol sumber daya mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan
dan prioritas lokal
– urbanisasi dan pertumbuhan kota yang kompleks, sehingga diperlukan
sistem pemerintahan kota yang lebih responsif
– masalah anggaran pemerintah nasional, desentralisasi dilihat sebagai
solusi
– tekanan negara donor
SENTRALISASI ke DESENTRALISASI

• Dalam perkembangan modern, praktis tidak ada lagi negara yang


menjalankan sentralisasi secara penuh
• Salah satu metode yang luas dipakai untuk melunakkan
sentralisasi adalah dipraktikannya dekonsentrasi sebagai metode
atau prinsip dalam pengelolaan pemerintahan dan politik
• Dekonsentrasi artinya pelaksanaan kebijakan didelegasikan pada
daerah-daerah, sementara aspek penentuan kebijakan,
pembiayaan dan pengawasan tetap berada di tangan otoritas
politik nasional
• Desentralisasi selalu digunakan bersama-sama sentralisasi,
keduanya dlm satu kontinum yg tdk bisa dipisahkan
KONSEP DESENTRALISASI
• Konsep desentralisasi mempunyai arti yang bervariasi, mulai dari arti yang
sempit sampai ke arti yang luas
• Di sejumlah negara konsep desentralisasi mencakup pula sub konsep
dekonsentrasi (punya makna luas) sbb:

INGGRIS AMERIKA SERIKAT BELANDA PERANCIS


• devolution • political • staatkundige • decentralisation
• deconcentration decentralization decentralisatie territoriale
• administrative • Administratieve • decentralisation
decentralization decentralisatie technique
Varian Desentralisasi
Kekuasaan (kewenangan) Pemerintah dikelola dalam rangka memberikan
pelayanan kepada masyarakat

Dekonsentrasi Delegasi
Diserahkan kpd pejabat pusat Diberikan kpd lembaga tertentu

Devolusi Privatisasi
Diserahkan kpd daerah otonom Diserahkan kpd swasta
KEBIJAKAN DESENTRALISASI

PUSAT DAERAH

Pasal 9

Pembentukan Daerah Otonom

KEBIJAKAN
DESENTRALISASI

Pasal 21

Penyerahan Urusan Pemerintahan


TUJUAN OTONOMI DAERAH

• Menciptakan kesejahteraan.
menjadikan Pemda sebagai instrumen untuk menciptakan
kesejahteraan
• Mendukung proses demokrasi di tingkat lokal
menjadikan Pemda sebagai instrumen pendidikan politik di
tingkat lokal untuk mendukung proses demokratisasi menuju
civil society
METODE PENYERAHAN WEWENANG (Urusan Pemerintahan)

 Residu System (Prinsip general competence atau open end arrangement)


PUSAT DAERAH

Urusan-urusan SISANYA Sisanya


Pusat menjadi
Ditentukan urusan-urusan
terlebih dahulu Daerah

 Materiil System (Prinsip ultra vires doctrin )


DAERAH PUSAT

Sisanya menjadi
Urusan-urusan Daerah ditetapkan urusan-urusan Pusat
satu persatu secara limitatif atau
terperinci
DEKONSENTRASI DAN TUGAS
PEMBANTUAN
• Konsekuensi negara kesatuan memang tidak dimungkinkan semua
wewenang pemerintah didesentralisasikan
• Pemerintah dapat melimpahkan sebagian kewenangan
penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren yang menjadi
kewenangannya kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah di
Daerah melalui dekonsentrasi atau menugaskan kepada Daerah
dan Desa melalui tugas pembantuan
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat kepada gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali kota sebagai
penanggung jawab urusan pemerintahan umum.
• Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah
Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi
Penyelenggaraan Urusan
Pemerintahan di Indonesia

Yang Menjadi Yang Menjadi Yang Menjadi Kewenangan


Kewenangan Pusat Kewenangan Presiden Daerah

Pancasila, UUD 45, Bhineka Urusan Wajib (Obligatory)


6 Urusan Absolut:
Tunggal Ika, NKRI, Kesatuan Wajib diselenggarakan terkait dengan
1. Politik Luar Negeri
Bangsa, Ketertiban, Dll… pelayanan dasar (basic services), seperti:
2. Pertahanan
Pendidikan, Kesehatan, Perumahan, Ketahanan
3. Keamanan
Pangan, Sosial.
4. Yustisi
Diselenggarakan melalui Urusan Pilihan (Optional)
5. Moneter dan Fiskal Nasional asas Dekonsentrasi kepada Terkait dengan potensi unggulan (core
6. Agama gubernur dan bupati/wali competence), seperti: Pertambangan,
kota Perikanan, Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,
Urusan di Luar 6 Urusan Absolut Pariwisata
CONCURRENT
(Urusan Bersama)

• Sebagian dapat diselenggarakan


Diselenggarakan melalui asas
sendiri oleh Pemerintah
Desentralisasi dengan kriteria:
• Sebagian dapat diselenggarakan
eksternalitas, akuntablitas, dan
melalui Dekonsentrasi;
efisiensi
• Sebagian dapat diselenggarakan
melalui Tugas Pembantuan
BABAK PERUBAHAN PEMERINTAHAN DAERAH
ORDE BARU
JEPANG

dekonsentrasi desentralisasi dekonsentrasi


dominan dekonsentrasi dominan
dominan dominan
1942 1948 1974
1959/1960

1945 1957 1965 1999


1903 1922 dekonsentrasi desentralisasi dekonsentrasio
dominan dominan minan desentralisasi 2004-2014
dekonsentrasi dominan dominan

REFORMASI
BELANDA ORDE LAMA
DIMENSI PEMERINTAH DAERAH

1. Kewenangan (Urusan Pemerintahan)


2. Kelembagaan (SOTK)
3. Personil
4. Keuangan Daerah
5. Perwakilan (Kepala Daerah + DPRD)
6. Pelayanan Publik
7. Pembinaan dan Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai