Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN DAN PENGURANGAN RISIKO BENCANA DI

TIONGKOK: GEMPA SICHUAN 2008

Erlita Tantri
Pusat Penelitian Sumber Daya Regional-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
E-mail: erlita_tantri13@yahoo.com

Diterima: 27 - 7-2016 Direvisi: 4 - 8- 2016 Disetujui: 8-8- 2016

ABSTRAK
Tiongkok merupakan salah satu Negara yang kerap mengalami bencana alam, misalnya gempa bumi. Salah satu
peristiwa gempa bumi yang cukup besar di Tiongkok terjadi pada tahun 2008 di Provinsi Sichuan. Gempa ini telah
menyebabkan banyak kerusakan dan korban jiwa. Namun demikian, bencana gempa ini juga membawa perubahan
pada sistem manajemen bencana yang lebih baik di Tiongkok. Dalam kaitannya dengan pengurangan risiko
bencana, tulisan ini melihat bagaimana manajemen bencana di Tiongkok pasca Gempa Sichuan 2008. Manajemen
pengurangan risiko bencana yang baik diharapkan dapat mengurangi jumlah korban jiwa serta kerusakan yang
dialami oleh masyarakat. Selain peran Pemerintah dalam pengurangan risiko bencana, Tiongkok juga berusaha
menerapkan manajemen bencana yang juga melibatkan peran masyarakat.
Kata kunci: manajemen bencana, pengurangan risiko, Tiongkok, gempa, Sichuan

ABSTRACT
China is a country that frequently experienced natural disasters such as earthquake. The earthquake at Sichuan
Province in 2008 is one of big natural disasters, which caused a big death toll and damage. However, the disaster
also brought the better change in disaster management system in China. This paper analyzes how the disaster
management in China after Sichuan earthquake 2008 is. Hopefully, good disaster management will lessen the
death toll and damage in disaster region. Besides the role of government in the disaster risk reduction, China also
introduces the risk reduction to community (Community-based Disaster Risk and Reduction Management).
Keywords: disaster management, risk reduction, China, earthquake, Sichuan

PENDAHULUAN membawa Tiongkok memiliki persoalan pada


Artikel ini digagas dari beberapa penelitian polusi udara, air dan tanah yang terkontaminasi
kebencanaan Pusat Penelitian Sumber Daya limbah. Persoalan polusi pembakaran dari
Regional tahun 2010-2014. Berbicara mengenai kendaraan, pembangkit listrik dan industri serta
bencana, Tiongkok merupakan salah satu negara limbah industri dan pertambangan juga menjadi
yang sering mengalami bencana alam, misalnya dilema bagi Tiongkok.
saja bencana banjir dan gempa. Sejak reformasi Di samping masalah lingkungan, Tiongkok
ekonomi tahun 1978, Tiongkok mulai menghadapi juga kerap menghadapi masalah bencana
masalah pada kerusakan lingkungan (National alam seperti gempa. Bencana gempa acap
Geographic, 2008). Pembangunan Tiongkok yang menyebabkan kerusakan, kehilangan atau
didorong untuk mengejar pertumbuhan ekonomi kerugian material dan perubahan tatanan sosial
telah menciptakan masalah pada lingkungan yang ada di masyarakat (mengubah kehidupan
yang serius namun hal ini dapat tertutupi oleh masyarakat yang sebelumnya stabil menjadi
kegiatan pembangunan yang cepat dan masif. goyah/tidak stabil). Kerugian ini bukan hanya
Pembangunan ekonomi yang terus digenjot dan dirasakan oleh penduduk namun juga pemerintah
disertai dengan kebutuhan energi yang tinggi, Tiongkok yang harus mengeluarkan biaya besar

45
untuk pembangunan infrastruktur ekonomi dan jarang terjadi di Tiongkok yang sebelumnya
sosial. Hal ini oleh Sztomka (Sztomka, 2007 dikenal sangat tertutup. Di samping itu, peristiwa
dalam Johan, 2007) ditafsirkan bahwa bencana bencana Sichuan juga telah memberikan masukan
alam yang terjadi memiliki hubungan yang erat bagi pemerintah Cina dalam pengelolaan bencana
antara alam (lingkungan) dengan manusia (sosial). (gempa) yang lebih baik ke depan.
Kemudian, pihak-pihak yang terlibat bencana
akan mengalami akibat maupun reaksi terhadap BENCANA ALAM DAN USAHA
bencana yang dialaminya. PENGURANGAN RISIKO BENCANA
Gempa bumi sendiri diartikan sebagai (RISK REDUCTION)
“peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan Secara umum, bahaya alam atau natural
energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang hazards diartikan sebagai bahaya atau risiko yang
ditandai dengan patahnya lapisan batuan disebabkan oleh kejadian-kejadian geofisik yang
pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab didalamnya termasuk kejadian gunung meletus,
terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan banjir, gempa bumi, dan tsunami. Kejadian
lempeng-lempeng tektonik. Energi yang geofisik ini jika bertemu dengan kondisi sosial
dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa sistem yang rentan dapat menjadi bencana alam
gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat (Johnson, 2006). Natural hazards juga diartikan
dirasakan sampai ke permukaan bumi” (Badan jika peristiwa alam yang terjadi mengancam jiwa
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dan kepemilikan manusia (Hyndman, Donald and
2014). Cina merupakan salah satu Negara yang David, 2010) dan hazards dapat menjadi bencana
kerap mengalami bencana gempa bumi yang alam ketika sebuah kejadian alam memberikan
menimbulkan kerugian materi, korban jiwa, dampak yang signifikan terhadap kehidupan dan
kerusakan, dan trauma. Lalu bagaimanakah properti manusia (Hyndman, Donald and David,
manajemen bencana gempa yang dilakukan 2010). Dua atau lebih masyarakat yang berbeda
pemerintah Tiongkok? yang mengalami peristiwa bencana yang sama
Menurut Ross (2013), sepertiga Negara dengan tingkat kekuatan bencana (exposure) yang
Tiongkok berada pada risiko gempa. Dalam sama pula, mungkin saja memiliki hazard atau
catatan sejarah, Tiongkok mengalami 3000 bahaya yang berbeda. Hal ini disebabkan karena
kejadian gempa dalam jangka waktu 3000 tahun. mereka (kemungkinan) memiliki kerentanan
Ini berarti, Tiongkok mengalami gempa rata-rata (vulnerability) yang berbeda pula. Misalnya saja,
sekali dalam setahun. Pada abad 21 ini, Tiongkok salah satu wilayah bencana memiliki kondisi sosial
mengalami gempa besar di Propinsi Sichuan, yang dan lingkungan yang lebih tangguh dibandingkan
getarannya terasa hingga ke kota Beijing. Gempa wilayah yang lainnya dalam menghadapi risiko
yang di kenal dengan gempa Sichuan merupakan bahaya bencana alam, alhasil ia memiliki tingkat
salah satu gempa besar di samping gempa Tangsan hazard yang lebih rendah.
yang terjadi pada tanggal 28 Juli 1976. Gempa Dengan demikian, bencana dapat menjadi
Sichuan terjadi pada tanggal 12 Mei 2008, ketika sebuah bencana ketika sebuah masyarakat
Tiongkok akan menjadi tuan rumah ajang olahraga dalam kondisi yang rentan terhadap bahaya atau
internasional, olimpiade dunia (8-24 Agustus terhadap risiko bencana. Jika sebuah bencana
2008). Karena momen tersebut juga lah yang alam meningkat dalam intensitas dan risiko
menyebabkan dampak gempa Sichuan berupa kerusakan, hal ini bukan hanya disebabkan
jumlah korban yang besar menjadi sorotan dunia oleh meningkatnya kekuatan bencana yang
luar. Bencana Sichuan telah mendatangkan dana dapat disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga
bantuan dan tenaga kemanusiaan internasional dikarenakan kerentanan masyarakat terhadap
serta menjadi liputan media. Ini adalah hal yang bencana yang juga tinggi (OECD, 2006).

46 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


Meskipun becana alam datang tiba-tiba rentan dari keadaaan fisik, sosial, ekonomi,
dan cenderung sulit diprediksi, namun kadang dan lingkungan (Hyogo Framework for Action
ia bisa diduga. Hal ini bisa dilihat dari kondisi 2005-2015: Building the Resileince for Nations
lingkungan yang menjadi indikator apakah and Communities for Disasters, United Nation
bencana alam bisa terjadi di daerah tersebut atau - International Strategi for Disaster Reduction
tidak. Misalnya saja ada hutan yang sudah mulai (UN-ISDR), 2007). Risiko sendiri kadang
gundul di satu wilayah, maka dapat diramalkan diartikan sama dengan hazards. Secara umum,
bahwa wilayah tersebut akan mengalami bencana risiko merupakan kemungkinan yang ditimbulkan
banjir (bandang). dari sebuah bahaya atau hazard yang muncul dan
menyebabkan kerugian (Smith and David, 2009).
Bencana alam tidak sepenuhnya disebabkan
oleh alam atau sebagai satu-satunya penyebab Saat ini, dunia international mulai
(kematian dan kerusakan). Kerentanan sosial menekankan pada usaha mengurangi risiko dari
atau lingkungan yang disebabkan oleh rencana bencana yang secara sistimatis dan terintegrasi
atau perilaku manusia juga bisa menyebabkan dengan kebijakan, rencana dan program
sebuah bencana alam menjadi sangat berbahaya. pembangunan yang berkelanjutan dan mengurangi
Misalnya saja, masyarakat membangun kediaman kemiskinan, serta didukung oleh kerjasama
yang rentan rubuh pada wilayah dengan intensitas bilateral, regional, dan internasional (UN-ISDR,
gempa yang sering dan berkekuatan tinggi. Atau 2006). Berdasarkan “Yokohama Strategy” 1,
masyarakat menempati wilayah-wilayah jalur perlu ada penekanan terhadap pengurangan
lava atau rentan terhadap risiko bencana gunung risiko bencana (disaster risk reduction) yang
meletus. Kemudian manusia merusak hutan di didukung oleh pendekatan yang pro-aktif terhadap
wilayah pegunungan yang rentan akan banjir informasi, motivasi dan keterlibatan masyarakat
bandang, dan seterusnya. Oleh karena itu, kondisi lokal di segala aspek yang berkaitan dengan
sosial masyarakat di suatu tempat akan dapat pengurangan risiko bencana (UN-ISDR, 2006).
meningkatkan/menurunkan risiko bencana di Disaster risk reduction juga telah termasuk
wilayah tersebut (OECD, 2006). Potensi dampak sebagai sebuah elemen dari usaha-usaha lokal
bencana alam juga bukan hanya tergantung pada dan nasional sebagai implementasi Agenda 21, the
tingkat kekuatan bencana tetapi juga pada keadaan Rio Summit’s plan of action (Wisner, et al., 2004).
sosial masyarakat. Misalnya saja, gempa dengan
Dari “Yokohama Strategy“ terutama
kekuatan di atas skala 7 pada wilayah dengan
berdasar dari diskusi pada the World Conference
populasi yang sedikit, tidak akan memberikan
on Disaster Reduction, diperoleh lima prioritas
dampak signifikan karena jumlah penduduk yang
(berkaitan dengan tujuan strategis dan hasil yang
jarang dan infrastruktur yang minim di wilayah
diharapkan) dalam kegiatan pengurangan risiko,
tersebut (Hyndman dan David, 2010).
yaitu sebegai berikut (UN-ISDR, 2006):
Karena bencana alam cenderung untuk sulit
1. Ensure that disaster risk reduction is a
diprediksi, maka pemerintah dan individu berusaha
national and a local priority with a strong
untuk menghitung risiko dan menyiapkan atau
institutional basis for implementation
melakukan mitigasi terhadap dampak bencana.
(Memastikan bahwa pengurangan risiko
Mitigasi sendiri diartikan sebagai usaha untuk
bencana merupakan prioritas nasional dan
menyiapkan diri menghadapi bencana yang akan
terjadi dan berusaha mengurangi dampak dari 1 Yokohama Strategy for a Safer World: Guidelines
bencana tersebut (Hyndman dan David, 2010). for Natural Disaster Prevention, Preparedness
Mitigasi juga sebagai usaha untuk mengurangi and Mitigation and its Plan of Action (“Yokohama
Strategy”), adopted in 1994, provides landmark
risiko dari sebuah bencana alam. Risiko bencana guidance on reducing disaster risk and the impacts
muncul ketika hazards bertemu dengan kondisi of disasters (UN-ISDR, 2006:3).

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 47
juga prioritas lokal dengan dasar institusi itu sendiri, fase respon terhadap peristiwa
yang kuat untuk pelaksanaannya). bencana, tahap pemulihan dan rehabilitasi, tahap
2. Identify, assess and monitor disaster risks and mitigasi dan pengurangan risiko bencana, serta
enhance early warning (Mengidentifikasi, tahap persiapan menghadapi bencana. Manajemen
mengkaji dan memonitor risiko bencana bencana ini akan berjalan secara efektif dengan
serta meningkatkan peringatan dini). melakukan perencanaan manajemen bencana dan
3. Use knowledge, innovation and education kerjasama yang baik pada semua level, antara
to build a culture of safety and resilience Pemerintah dan non-Pemerintah.
at all levels (Penggunaan pengetahuan,
Dalam risk reduction, diterapkan pendekatan
inovasi dan pendidikan untuk membangun
yang terintegrasi antara manajemen lingkungan
budaya keselamatan dan ketahanan di
dan sumber daya. Dalam hal ini menggunakan
semua tingkatan).
ukuran-ukuran struktural dan non-struktural
4. Reduce the underlying risk factors
seperti pada manajemen untuk bencana banjir
(Mengurangi faktor-faktor risiko yang
dan perlindungan ekosistem. Ukuran atau
utama).
evaluasi struktural meliputi konstruksi fisik untuk
5. Strengthen disaster preparedness for
mengurangi atau menghindari akibat-akibat yang
effective response at all levels (Memperkuat
mungkin terjadi yang diakibatkan oleh hazards.
kesiapsiagaan bencana untuk respon yang
Sedangkan ukuran non-struktural merujuk pada
lebih efektif di semua tingkatan).
tataran kebijakan, kewaspadaaan, kesadaran dan
Risk reduction sendiri merupakan bagian pengetahuan akan bahaya bencana (UN-ISDR,
dari manajemen bencana. Manajemen bencana 2006).
merupakan sebuah disiplin untuk menangani dan
Berdasarkan kerangka kebijakan yang
mengatasi risiko, mempersiapkan diri sebelum
dibuat dalam Strategy 2020 khususnya dalam
bencana terjadi serta membangun kembali
rencana global tahun 2010-2011 mengenai
masyarakat setelah bencana alam terjadi, atau
manajemen bencana dan pengurangan risiko
secara umum managemen bencana adalah
bencana (Disaster management and risk reduction
sebuah proses berkelanjutan dimana individu,
global plan for 2010-11) diharapkan adanya
kelompok, dan masyarakat mengelola hazards
perencanaan dan pendekatan lintas sektor yang
dan ini sebagai usaha untuk menghindari
memprioritaskan intervensi dan hasil dari sektor-
atau memperbaiki dampak bencana yang
sektor sebagai berikut:
dihasilkan oleh hazards (Feng, 2009). Sedangkan
menurut United Nation International Strategy a. Community preparedness and risk
for Disaster Reduction, manajemen (risiko) reduction (Kesiapsiagaan masyarakat
bencana merupakan proses sistematik dalam dan pengurangan risiko)
menggunakan pedoman administratif, organisasi b. Disaster services (Pelayanan bencana)
dan kemampuan operasional dan kapasitas c. Shelter and settlement (Tempat tinggal
dalam mengimplementasikan strategi-strategi,
dan pemukiman)
kebijakan, dan peningkatan kapasitas penanganan
d. Logistics (Logistik)
dalam mengurangi akibat yang merugikan atau
e. DREF, Disaster Relief Emergency
mengalihkan kerusakan yang merugikan tersebut
dengan aktivitas dan langkah pencegahan, mitigasi Fund (Dana darurat penanggulangan
dan persiapan menghadapi bencana (UNISDR bencana)
Terminology on Disaster Risk Reduction, 2009). Manajemen bencana dan pengurangan
Proses dari manajemen bencana secara umum risiko bencana merupakan sebuah rencana
meliputi lima tahap yaitu fase peristiwa bencana strategis dan koordinatif yang menyediakan

48 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


kerangka kerja bagi sector-sektor di atas tadi, besar; meminimkan penderitaan korban bencana;
serta memberikan inisiatifnya dalam ruang memberikan informasi kepada publik dan pihak
lingkup yang lebih global (Plan 2010-2011 berwenang mengenai risiko bencana yang ada;
International Federation of Red Cross and Red berusaha meminimalisir kerusakan pada harta
Crescent Societies, 2011). Meskipun terlihat benda dan kerugian ekonomi; serta mempercepat
sama, ada perbedaan sedikit antara manajemen proses pemulihan pasca gempa (ADPC UNISDR,
bencana dan pengurangan risiko bencana. Seperti 2013).
yang telah disebutkan sebelumnya, manajemen
Secara garis besar dapat di lihat dari dua
bencana merupakan istilah yang mencakup
gambar di bawah ini:
seluruh aspek mengenai persiapan menghadapi
dan responnya terhadap bencana. Secara umum,
manajemen bencana merujuk pada pengelolalaan MANAJEMEN BENCANA: KASUS
/manajemen terhadap konsekuensi atau dampak BENCANA GEMPA SICHUAN (2008)
bencana. Sedangkan manajemen risiko bencana Gempa Sichuan terjadi pada tanggal 12
meliputi kegiatan yang lebih luas, yang secara mei 2008 pukul 14 lebih 28 menit. Gempa terjadi
umum mencakup: mencegah korban yang lebih selama selama 80 detik dengan kekuatan sekitar

Manajemen resiko bencana:

ADPC UNISDR, 2013. DRR basic concepts and terminologies of disaster risk reduction DRR,http://www.slideshare.net/rizwan81/drr-basic-
concepts-and-terminologies-of-disaster-risk-reduction-drr, slide 48 dan 49.

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 49
8 skala richer (Facts and details, 2012). Daerah gempa Sichuan semakin terintegrasi. Peran militer
terparah terkena dampak gempa ini adalah yang sebelumnya memegang peranan penting
wilayah Wenchuan dan beberapa daerah lain dalam pertolongan dan pemulihan pasca bencana
yang mengalami kerusakan serius seperti Shifang, semakin terintegrasi dengan institusi-instusi
Beichuan, Qingchuan, Mianzhu, Maouxian, dan terkait dalam penanggulangan dan pemulihan
kota Dujiangyan (Foreign Language Press, 2008). bencana. Dalam kerangka manajemen bencana,
Menurut otoritas Tiongkok, jumlah korban yang pemerintah pusat Tiongkok telah berusaha
meninggal akibat gempa mencapai 69.181 orang melakukan pendekatan yang komprehensif
dan 18.498 orang diberitakan hilang serta sekitar dan memperbaiki kebijakan dalam menangani
374,171 orang mengalami luka-luka. Namun bencana yang ada sebelumnya. Secara garis besar,
diperkirakan jumlah korban yang tewas melebihi hal-hal yang telah dilakukan pemerintah Tiongkok
jumlah yang dilaporkan. Belum lagi sejumlah diantaranya adalah (Feng, 2009): Pertama,
18.000 orang masih dinyatakan hilang dan 5 juta membuat peraturan dan hukum untuk lembaga
orang penduduk harus tinggal di tempat tinggal pemerintah dan departemen dalam mengambil
sementara (Resilient Organizations Research keputusan atau tindakan legal. Hal ini dilakukan
Team, 2009). dalam usaha menciptakan legislasi sebagai
arahan dalam penanganan bencana nasional.
Dari total korban yang tewas, sekitar 12
Peraturan dan perundangan ini akan semakin
persen merupakan guru dan anak-anak sekolah.
dipertajam hingga menginstitusikan usaha-
Gempa Sichuan telah menewaskan 9.000 hingga
usaha mengurangi risiko bencana. Sejak1980an,
13.000 pelajar dan guru. Hal ini disebabkan,
pemerintah Tiongkok telah membuat lebih dari
gempa terjadi pada siang hari di mana banyak
30 hukum dan peraturan untuk pencegahan
anak-anak atau pelajar sedang berada di dalam
dan pengurangan risiko bencana. Peraturan dan
ruang kelas atau di asrama mereka. Di Beichuan
perundangan ini secara garis besar dibagi dalam
Middle School di Kota Mianyang, terdapat lebih
dua tipe yaitu pertama Strategi Nasional dalam
dari 1.000 pelajar tewas akibat gempa dan di Fuxin
tingkat petunjuk makro untuk pencegahan dan
No. 2 Primary School di Kota Wufu terdapat 200
pengurangan risiko bencana, seperti “China’s
pelajar yang tewas karena dampak gempa yang
Agenda for the 21st Century,” (1994), yang di
merubuhkan sekolah mereka. Diperkirakan lebih
dalamnya pemerintah menjelaskan hubungan
dari 7.000 gedung sekolah hancur akibat gempa
antara pengurangan bencana dan perlindungan
(Radio Nederland Wereld Omroed, 2011 dalam
lingkungan pada tingkat nasional. Rencana
Tantri, 2011)
penanggulangan bencana (The Disaster Reduction
Gempa Sichuan ini telah menciptakan Plan of the People’s Republic of China 1998-
kerusakan yang parah pada gedung dan infstruktur 2010), secara khusus menjelaskan rencana
yang ada. Sekitar 34.125 km jalan raya, 1.263 pemerintah Tiongkok dalam menangani bencana.
bendungan, 7.444 sekolah, 11.028 sarana Didalamnya berisi arahan/petunjuk, tujuan, tugas
kesehatan, perumahan rakyat, dan pabrik-pabrik dan metode dalam pengurang risiko bencana.
rusak berat karena gempa. Pemerintah Tiongkok Selain itu pemerintah juga mengeluarkan the
memperkirakan total kerugian akibat gempa ini Reaction Program for the National Public
adalah sekitar 123 milliar dollar Amerika (State Emergence dan the State Council Guideline on
Planning Group of Post Wenchuan Earthquake Comprehensive Improvement of the Emergence
Restoration and Reconstruction, 2008). Management (2005). Serta The 11th Five-year
Peristiwa bencana gempa Sichuan 2008 Plan on Comprehensive Disaster Reduction
ini, telah memberikan dampak yang besar bagi (2007). Selain itu juga terdapat peraturan dan
pemikiran manajemen bencana di Tiongkok. perundangan yang mengatur secara spesifik pada
Secara umum, penanganan bencana di Cina setelah perlindungan air dan tanah, perlindungan dan

50 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


mitigasi becana gempa dan penangan banjir. early warning and forecasting system sudah
terbentuk. Kemudian sistem respon pertolongan
Kedua, adanya pembagian kerja antara
tanggap darurat sudah terbentuk bersama
pemerintah dari berbagai level dan departemen
emergency rescue team system, emergency
dalam penanganan dan pengurangan risiko
response mechanism and emergency fund
bencana. Penanganan dan pengurangan bencana
appropriation mechanism sebagai bagian utama.
ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat,
Selain itu, kemampuan penanganan tanggap
departemen terkait, dan lembaga administrsi
darurat seperti emergency rescue, transportation
penanganan bencana yang bertanggung jawab
support, sanitation and epidemic prevention juga
di tingkat lokal. Pemerintah pusat bertindak
telah terbangun.
sebagai motor penggerak yang melakukan
koordinasi dan pengorganisasian dalam tindakan Kelima, penyempurnaan fasilitas. Pada
pertolongan dan pengurangan bencana, dalam tahun-tahun terakhir, Tiongkok telah terlibat dalam
lembaga tersebut adalah the National Disaster berbagai projek pengurangan bencana termasuk
reduction Committee,State Flood and Drought di dalamnya penanganan bencana kekeringan dan
Control Headquarters, State Earthquake Control banjir, pertolongan dan pencegahan risiko gempa,
and Rescue Head-quarters, State ForestFire kontrol angin cyclone, pencegahan bencana
Control Headquarters and National Disaster kelautan, disertifikasi dan kontrol badai pasir dan
Control and Relief Coordination Office. Di kerusakan ekologi.
tingkat lokal, pemerintah lokal juga melakukan Dalam penanganan, pengurangan risiko
koordinasi dengan kantor atau lembaga terkait dan pertolongan bencana, militer dan kepolisian
dalam pertolongan bencana dan pengurangan memiliki peranan sentral dan penting di mana
risiko bencana. pemerintah juga terlibat pada tataran yang
Ketiga, pemerintah Tiongkok membuat berbeda. Ketika peristiwa bencana terjadi, militer
mekanisme penanganan bencana yang lebih memiliki peran besar dan krusial, dalam hal ini
cepat dan efisien terutama dalam penanganan adalah mewakili pemerintah. Mereka sangat
bencana, kontrol dan pemulihan bencana. Dalam berperan dalam melakukan penyelamatan dan
usaha pengurangan dan pertolongan bencana, pemulihan pascabencana. Tentara bukan hanya
Tiongkok telah membangun institusi pengurangan sebagai relawan kemanusiaan yang menolong
dan pertolongan bencana yang terdiri dari korban gempa, tetapi juga sebagai pejuang yang
seperangkat mekanisme tanggap darurat bencana, mengatasi dampak gempa. Gempa menyebabkan
termasuk di dalamnya disaster emergency kerusakan infrastruktur dan fasilitas umum.
response system, disaster information release Misalnya, Tentara dan polisi dikerahkan untuk
mechanism,emergency relief materials reserve membenahi keretakan pada bendungan, karena
system, disaster early warning, consultation jika tidak segera diperbaiki, air dam yang pecah
and information sharing system, major disaster akan membanjiri petugas pertolongan yang
rescue and relief joint coordination mechanism sibuk melakukan penggalian untuk menemukan
korban yang tersapu longsor dan juga akan
andemergency social mobilization mechanism.
mengakibatkan banjir di sejumlah desa. Jika
Pada berbagai tingkat di pemerintah lokal juga
dam pecah, maka akan menambah ribuan nyawa
memiliki mekanisme kerja yang sama.
yang jadi korban baru (Rachmanto, 2008).
Keempat , meningkatkan kapasitas Pemerintah Tiongkok sendiri sebagai aktor
pemerintah dalam penanganan bencana. Tiongkok utama berusaha untuk memperbaiki dan terlibat
membangun tiga dimensi sistem monitoring langsung dalam manajemen bencana nasional.
bencana alam seperti land monitoring, ocean and Nantinya, pemerintah akan meningkatkan kualitas
ocean-bed observation, and space-air-ground dan profesionalisme penangan bencana dengan
observation. Sedangkan disaster monitoring, teknologi dan modal yang lebih intensif.

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 51
Secara umum, bencana gempa bumi di Environment and Architecture, Build Change,
Propinsi Sichuan yang telah menewaskan banyak and the Chengdu Education Foundation, The
orang, melukai ribuan orang dan penduduk Asia Foundation melatih penduduk cara-cara
harus kehilangan tempat tinggal, menjadi awal membangun kembali tempat tinggal yang lebih
perlunya penanganan dan pengurangan risiko aman setelah bencana gempa dan melatih aparat
bencana, meskipun sebelumnya hal ini telah lama pemerintah lokal dalam menangani pemulihan
dipikirkan oleh pemerintah Tiongkok. Dalam 2012 bencana gempa di wilayah pedesaaan. Selain itu,
saja, bencana alam di Tiongkok telah menewaskan program ini juga mempersiapkan sekolah-sekolah
kurang lebih 1.338 orang, lebih dari 11 juta dan masyarakat di wilayah-wilayah yang terkena
orang mengungsi, merusakkan 5 juta rumah, dan dampak bencana untuk membangun persiapan
menyebabkan kerugian ekonomi sebesar US$66 kewaspadaan bencana serta strategi mitigasi
juta (The Asian Foundation, 2013). Menyadari bencana. Kemudian, pembagian brosur atau buku
bahwa risiko bencana tidak dapat sepenuhnya persiapan bencana (disaster preparedness) di
dihilangkan, maka persiapan menghadapi bencana sekolah serta melatih para guru dan murid dalam
dan manajemen pengurangan risiko bencana
persiapan bencana dan penyelamatan ketika
menjadi jalan untuk meminimalkan kerusakan
bencana terjadi. Hal ini dikarenakan kelompok
saat bencana dan kerusakan jangka panjang. Sejak
ini (murid, guru dan staf sekolah) merupakan
tahun 2006 hingga 2012 The Asia Foundation
bagian yang rentan terhadap bencana gempa
bekerja sana dengan the Ministry of Civil Affairs
khususnya yang pernah terjadi Propinsi Sichuan
(MOCA), local Departments of Civil Affairs,
tahun 2008 lalu. Selain itu juga perencanaan
Chinese and American business associations,
pembangunan infrastruktur pendidikan yang
and Chinese charity organizations melakukan
tahan gempa sehingga dapat mengurangi risiko
usaha untuk memperbaiki manajemen bencana
kematian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh
Tiongkok melalui peningkatan peran kerja sama
gempa pada bangunan.
public-private partnerships.
Program ini (telah bekerja di enam propinsi) Gempa Sichuan atau Wenchuan serta
telah berhasil memobilisasikan sektor swasta bencana alam lainnya telah mendorong pemerintah
dan melibatkan para stakeholders dari berbagai Tiongkok untuk memperbaiki segala aspek dalam
sektor untuk mengadakan pelatihan, praktek, dan sistem manajemen bencana khususnya dalam
kampanye mengenai kesadaran untuk memperkuat koordinasi antar organisasi atau kelompok. State
manajemen bencana di tingkat masyarakat. Council pada saat ini juga mengembangkan the
Program ini oleh pemerintah Tiongkok dijadikan National Institute of Emergency Management
model untuk pembangunan sistem nasional (NIEM). NIEM bertugas sebagai organisasi
dari pengurangan bencana berbasis kelompok sentral dalam pelatihan manajemen bencana, riset
masyarakat (community-based disaster reduction) kebijakan, dan penasihat (The Asian Foundation,
(The Asian Foundation, 2013). 2013). NIEM sendiri didirikan pada tahun 2010
yang didisain untuk pelatihan manajemen bencana
Usaha pengurangan risiko bencana dalam
bagi pegawai-pegawai pemerintah (Liuting,
kerangka manajemen bencana di Tiongkok, salah
2013). Pelatih dalam pelatihan ini bukan hanya
satunya di lokasi yang rawan terhadap bencana
tutorial tetapi juga pada praktek dan latihan
gempa besar seperti Propinsi Sichuan. Di Propinsi
dengan studi kasus (bencana). Peserta akan belajar
Sichuan dan Gansu yang wilayahnya dilanda
bagaimana bereaksi terhadap situasi bencana yang
gempa hebat pada tahun 2008, Asia Foundation
kritis dengan cepat melalui tindakan-tindakan
memberikan bantuan dalam usaha pemulihan
yang tepat (BMC, 2012).
dan mempersipakan masyarakat terhadap bahaya
gempa di masa datang. Berkolaborasi dengan Sepanjang sejarah Tiongkok, pemerintah
MOCA, the Sichuan University College of pusat memiliki peranan yang penting dalam

52 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


pertolongan korban bencana (Deng, 1998 water safety in rural areas (Penerapan
dalam Hu dan Zhu, no year). Kali ini, Tiongkok proyek pengurangan dampak bencana
berusaha menerapkan managemen bencana berbasis masyarakat berskala besar seperti
dengan memperkenalkan cara mengurangi risiko pembangunan tempat perlindungan darurat,
bencana kepada masyarakat atau Community- perbaikan perumahan yang berisiko
based Disaster Risk and Reduction Management. tinggi, penguatan bangunan sekolah, dan
Dalam pengurangan bencana dalam hal ini risiko perlindungan air minum bagi wilayah di
dari bencana, pemerintah Tiongkok bergerak dari pedesaan).
pengurangan bencana pada tingkat nasional atau Ministry of Civil Affair juga melakukan
negara kepada usaha melibatkan masyarakat kerjasama internasional dalam program
secara langsung. Karenanya, pemberdayaan pemberdayaan masyarakat dalam manajemen
masyarakat untuk mengantisipasi saat terjadi bencana yang telah dilakukan sejak tahun 2005
bencana maupun persiapaan masyarakat sebelun seperti dengan lembaga intenasional UNDP, DFID
terjadi bencana sangat penting. (Department for International Development),
Hal ini dapat terlihat, setelah satu setengah dan TAF (The Asian Foundation). Usaha yang
tahun berlalu sejak gempa bumi Sichuan 12 Mei dilakukan adalah seperti (Yanna, 2013):
2008, masyarakat setempat dengan dukungan
dari berbagai propinsi dan kota, sejumlah 1. Sharing and Learning on Community
proyek pembangunan di Propinsi Sichuan sudah Based Disaster Management in Asia
selesai. Sebagian besar masyarakat sudah bisa (CBDM Asia)
menempati rumah permanen. Pembangunan 2. Strengthening Community-based Disaster
fasilitas pendidikan, pengobatan dan layanan Risk Management in China
medis, perdagangan dan budaya sudah kembali Usaha-usaha yang telah dilakukan
pulih. Kegiatan ekonomi pun kembali berjalan berkaitan dengan program manajemen bencana
seperti sedia kala dan banyak perusahaan yang dengan melibatkan masyarakat adalah seperti
sudah beroperasi (CRI, 2010) proyek pemulihan dan rehabilitasi perumahan
Oleh karena itu, saat ini pemerintah masyarakat pedesaan pascabencana gempa di
Tiongkok juga melihat pentingnya usaha Sichuan. Pemerintah Tiongkok memfasilitasi
pengurangan risiko bencana yang berdasarkan pula pembangunan national comprehensive
pada modal atau kekuatan masyarakat (community disaster reduction demonstration communities
based). Pemerintah Tiongkok meningkatkan dalam platform manajemen bencana berbasis
kapasitas secara komprehensif dari manajemen keterlibatan masyarakat yang lebih inovatif dan
risiko bencana pada level masyarakat, seperti melibatkan kerjasama internasional (Yanna,
pemerintah Tiongkok melakukan (Yanna, 2013): 2013). Pemerintah Tiongkok juga melakukan
publikasi dan edukasi mengenai pengurangan
1. Integrated community-based disaster
risiko bencana bagi masyarakat. Pada tahun 2009
reduction work into the national
pemerintah Tiongkok telah membuat perayaan ke-
development plan (Integrasi kegiatan
12 “National Disaster Prevention and Reduction
pengurangan dampak bencana berbasis
Day” (Yanna, 2013).
masyarakat di masukkan dalam rencana
pembangunan nasional) Risk reduction di Tiongkok diharapkan
2. Implemented a large number of community- tidak terlepas dari peranan kebijakan yang
based disaster reduction projects such komprehensif, inovatif dan adaptif serta
as emergency shelters construction, relasi yang kuat dan bertanggung jawab antar
high-risk housing renovation, school institusi dan aktor yang terkait. Meskipun dalam
building reinforcement, and drinking perjalanannya, peristiwa bencana gempa yang

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 53
terjadi di berbagai wilayah di Tiongkok sering kali namun risiko berupa jiwa manusia, kerusakan,
menelan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur dan kerugian materil mungkin dapat dikurangi.
yang tidak sedikit. Dampak yang paling signifikan Hal ini dapat dilakukan baik melalui teknologi
dari peristiwa bencana yang terjadi di Tiongkok maupun melalui kebijakan pengurangan risiko
adalah kerusakan tempat tinggal yang masih tinggi bencana malalui program mitigasi. Pembangunan
sehingga harus mengungsikan banyak penduduk. secara struktural dan non-struktural merupakan
Misalnya dari data bencana gempa terakhir, pada langkah untuk mengurangi risiko bencana.
tahun 2013 gempa yang terjadi di Propinsi Yunnan Selain itu, perlunya menerapkan teknologi untuk
pada tanggal 3 Maret, sekitar 2.500 rumah rusak memperkirakan terjadi gempa besar dan susulan
dan 700 rumah rubuh. Sedangkan pada tanggal maupun melakukan pemberdayaan masyarakat
31 Agustus 2013, gempa telah merusak 55.000 mengenai pengetahuan dan penyelematan saat
unit tempat tinggal dan harus merelokasi 9.000 terjadi gempa, serta pemulihan kembali pasca
penduduk. Pada tanggal 24 Mei 2013, gempa di gempa berupa pembangunan tempat tinggal dan
Yinjiang masih di Propinsi Yunnan, merusakkan prasarana (air bersih, makanan, dan obat-obatan).
9.412 rumah dan 8.000 orang harus dievakuasi
Berkembangnya Hyogo framework
(Wikipedia, 2016).
dalam mengantisipasi risiko bencana pada
Oleh karenannya, salah satu risk reduction tahap selanjutnya memberikan kecenderungan
khususnya yang berbasis masyarakat adalah perubahan yaitu dari menganalisa peristiwa
pemberian pengetahuan dan membangun bencana kepada bagaimana cara mengurangi
kemampuan masyarakat untuk membangun risiko dampak bencana. Bencana alam merupakan
kembali hunian sementara, di samping sebuah peristiwa yang akan terjadi dan tidak
membangun kembali tempat tinggal yang tahan dapat diprediksi kapan akan terjadi dan berapa
gempa. Harapannya, risiko terjadinya bencana besar kekuatan bencana. Namun, dengan
gempa selalu tetap ada, namum dampak dari mempersiapkan diri menghadapi bencana, maka
bencana sebagai risiko dari bencana diharap dapat dampak bencana setidaknya dapat diminimalisir.
dikurangi dengan memberikan pengetahuan dan Oleh karena itu, hal yang diperlukan adalah
kewaspadaan masyarakat. Di samping pemerintah kesiapan dan kemapuan mengurangi dampak dari
dengan aktif membangun infrastruktur dan sebuah peristiwa alam.
teknologi untuk meminimalisir jumlah korban
Manajemen bencana sendiri merupakan
dan kerusakan fisik.
disiplin yang berkaitan dengan risiko bencana
dan bagaimana menghindarinya. Dalam hal
PENUTUP ini, bagaimana kita dapat mempersiapkan
Melaluli bahasan di atas, maka sedikit infrastruktur dan diri kita sebelum bencana
disimpulkan, bahwa semakin meningkatnya terjadi, kemudian bagaimana respon kita ketika
kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global terjadi bencana dan setelah terjadi bencana, serta
telah membuka frekuensi bencana alam yang bagaimana membangun kembali masyarakat
semakin meningkat seperti bencana angin topan, dan lingkungan setelah bencana. Secara umum,
kekeringan, banjir, tanah longsor dan gempa. manajemen bencana merupakan proses yang
Bencana gempa sendiri yang merupakan bencana dilakukan terus menerus oleh individu, kelompok
geologi merupakan bencana yang akan terus dan masyarakat dalam mengelola risiko atau
terjadi akibat pergeseran kulit bumi yang terus bahaya (hazard). Tindakan ini merupakan usaha
bergerak. Risiko bencana ini akan semakin tinggi untuk menghindari dampak bencana sebagai
sejalan dengan meningkatnya pembangunan akibat dari hazard (Yuniarto, 2010).
ekonomi dan jumlah penduduk. Kadar atau Pada kasus Tiongkok, pemerintah pusat
tingkat magnitudo gempa tidak dapat dikurangi, menjadi pembuat keputusan tunggal. Pemerintah

54 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


Tiongkok telah mengeluarkan lebih dari 30 hukum alam yang akan terjadi khususnya di Indonesia.
dan peraturan berkaitan dengan manajemen Masyarakat Indonesia yang berada pada kawasan
bencana termasuk didalamnya perundangan rawan bencana akan dibekali dan memiliki
mengenai Earthquake Preparedness and Disaster kemampuan untuk melakukan mitigasi bencana,
(risk) Reduction (Persiapan Menghadapi Gempa melakukan respon ketika bencana terjadi dan
Dan Pengurangan Bahaya Bencana). Badan melakukan pemulihan pasca bencana. Tentunya
legislative mengambil Emergency Response hal ini juga sudah berusaha dilakukan Indonesia
Law pada tanggal 30 Agustus 2007 sebagai yang melihat pentingnya keterlibatan masyarakat
dokumen perundangan yang mengatur seluruh dalam menghadapi risiko bencana (UU nomor 24
respon bahaya di Tiongkok termasuk didalamnya tahun 2007).
respon terhadap bencana (alam dan teknologi)
(UNESCAP, 2009). Pemerintah pusat memegang DAFTAR PUSTAKA
peranan dalam system pertolongan bencana,
ADPC UNISDR. (2013). DRR basic concepts
sedangkan departemen yang akan berperan dan
and terminologies of disaster risk reduction
adminsitarsi bencana pada suatu lokasi menjadi
DRR. Tersedia pada (http://www.slideshare.
tanggungjawab pemerintah lokal (Feng, 2009).
net/rizwan81/drr-basic-concepts-and-
Penanganan bencana dilakukan pada saat terminologies-of-disaster-risk-reduction-
terjadi bencana dan setelah terjadi bencana. drr). Diakses 17 Maret 2014.
Umumnya, saat terjadi bencana, pemerintah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Tiongkok menurunkan bantuan dari tentara (2014). Gempa bumi. Tersedia pada
selain ada komisi General Emergency Directing (http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/
Centre (Pusat pengarahan darurat umum) yang Gempabumi_-_Tsunami/Gempabumi.
berkoordinasi dengan institusi pemerintah bmkg). Diakses 27 Juli 2016.
lainnya dari tingkat provinsi hingga wilayah. BMC. (2012). German Federal Ministry for
Setelah bencana terjadi, maka analisa peristiwa Economic Cooperation and Development,
bencana akan membawa pada usaha pengurangan 2012. Disaster risk management.
risiko bencana. Pengurangan risiko bencana ini Tersedia pada (https://www.giz.de/en/
meliputi mitigasi bencana dan respon tanggap worldwide/15602.html). Di akses 18 Juli
darurat pertolongan korban bencana. Harapannya, 2014.
peristiwa bencana yang terjadi dapat mengurangi CRI. (2010). Kemajuan positif dicapai dalam
risiko, khususnya, pada jumlah korban bencana. pembangunan kembali daerah gempa
Pemerintah Tiongkok juga berusaha Sichuan. Tersedia pada (http://big5.
chinabroadcast.cn/gate/big5/indonesian.
menerapkan managemen bencana dengan
cri.cn/201/2010/02/01/1s107549.
memperkenalkan cara mengurangi risiko bencana
htm12/02/2010 12:40:31). Di akses Juli
kepada masyarakat. Pengurangan risiko bencana
2016.
ini melibatkan masyarakat agar masyarakat sadar
akan sebab dan akibat bencana dan bagaimana Djafar, Z. (2008). Indonesia, Asean & dinamika
Asia Timur. Kajian perspektif ekonomi
melakukan tanggap darurat bencana. Community-
politik. Jakarta: Pustaka Jaya.
based Disaster Risk and Reduction Management
merupakan usaha pemberdayaan masyarakat Facts and details. (2012). Sichuan earthquake in
untuk mengantisipasi saat terjadi bencana dan 2008: Geology, damage and possible causes.
setelah terjadi bencana. Dengan demikian, metode Tersedia pada (http://factsanddetails.com/
ini bisa menjadi sarana untuk mempersiapkan china.php?itemid=407&catid=10&subcatid
=65#00). Diakses Juli 2012.
masyarakat dalam menghadapi risiko bencana

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 55
Feng, H. (2009). Disaster management in China. Radio Nederland Wereld Omroed. (2009). Sichuan
Deputy Director and Research Fellow, setahun pasca gempa. Tersedia pada (http://
Institute of Asia-Pacific Studies, Chinese www.rnw.nl/id/bahasa-indonesia/article/
Academy of Social Sciences. sichuan-setahun-pasca-gempa). Di akses 2
Maret 2014.
Foreign Language Press. (2008). Wenchuan
earthquake united hearts in China. Beijing: Ross, L. (2009). Earthquake policy in China.
Foreign Language Press. Asian Survey, Vol. 2 No. 7,( July, 1984),
pp. 773-787. Tersedia di (www.jstor.org/
Hu, Ming, Zhu Jiangang. (2008). Community
stable/2644188). Diakses pada 16 Septem-
reconstruction after the 2008 Sichuan
ber 2009.
earthquake:
Smith, K and David N. Petley. (2009). Environmental
A reflection on participatory development theories.
hazards: assessing risk and reducing disaster.
Tersedia pada. (https://philanthropy.iupui.
London - NewYork: Routledge.
edu/files/event_resources/hupaper.pdf).
Diakses 29 Juli 2016. State planning group of post Wenchuan earthquake
restoration and reconstruction. (2008).
Hyndman, Donald and David H. (2010). Natural
Tersedia pada (www.cca.gov.cn.). Diakses
hazards and disaster. Books/Cole. Belmond-
Juli 2012.
CA, USA: Cengage Learning.
Sztomka. (2007). Sosiologi perubahan sosial. Hlm:
Johnson, Jeff Dayton. (2006). Natural disaster and
3-18. Jakarta: Prenada, dalam Johan, Erniati
vulnerability. Policy Brief No. 29OECD
B. (2007). Mengapa kajian bencana. Jurnal
Development Center. OECD Development
Masyarakat Indonesia. Jilid XXXIII, No. 2,
Center, Policy Brief No. 29.
2007. Jakarta: LIPI Press.
Liuting, Chen. (2013). Lessons in disaster
Tantri, E. (2011). The representation in 2008
management lead to regional cooperation.
Sichuan earthquake, in Disaster management
Tersedia pada (http://asiafoundation.
of Sichuan earthquake: state control,
org/2013/07/24/in-china-lessons-in-disaster-
museum, and the role of army, edited by
management-lead-to-regional-cooperation/).
Devi Riskianingrum, Research Center for
Di akses 17 Februari 2014.
Regional Resources, Indonesian Institute
Majalah National Geographic Indonesia. (2008). of Sciences (PSDR-LIPI), Jakarta: Gading
Edisi khusus China di balik Sang Naga. Edisi Inti Prima.
Mei 2008. Jakarta: Penerbit Gramedia.
The Asian Foundation. (2013). Disaster manage-
Plan 2010-2011 International Federation of Red ment in China. The Asian Foundation Juni
Cross and Red Crescent Societies. (2011). 2013.
Disaster management and risk reduction:
UNESCAP (United Nations Economic and
strategy and coordination. Tersedia
Social Council). (2008). Implementation
pada (www.ifrc.org/docs/appeals/10/
of the Hyogo framework for action in Asia
MDRHT008SummaryRevPoA.pdf). Di
and The Pacific: case study: the national
akses 4 Juli 2014.
disaster management system of China and
Rachmanto,T. (2008). Ketika China dikejar waktu. its response to the Wenchuan earthquake.
Tersedia pada (http://www.inilah.com/ Economic And Social Commission For Asia
berita/politik/2008/05/15/28406/ketika- And The Pacific Committee On Disaster Risk
china-dikejar-waktu/.15/05/2008 11:44). Di Reduction, 30 December 2008, First Session,
akses 17 Desember 2008. Bangkok 25-27 March 2009.

56 |Jurnal Kajian Wilayah, Vol. 7 No. 1, 2016


UNISDR (United Nation and International Strategi Wisner, B, Piers B., Terry C., and Ian D. (2004). At
for Disaster Reduction). (2006). Hyogo risk: natural hazards, people’s vvulnerability
framework for action 2005-2015: Building and disasters. , London: Routledge.
the resilience of nations and communities to
Yanna, Sun (2013). Disaster reduction and risk
disasters. Extract from the final report of the
management in China. Vietnam: Disaster
world conference on disaster reduction (A/
Assessment and Emergency Response
CONF.206/6).
Department, National Disaster Reduction
UNISDR. (2009). Terminology on disaster Center of Ministry of Civil Affairs P R China,
risk reduction. (2009). Tersedia pada Affairs, P. R. Da Nang.
( h t t p : / / w w w. u n i s d r. o rg / f i l e s / 7 8 1 7 _
Yuniarto, P. Rudolf, Ulil A., and Saiful H. (2010).
UNISDRTerminologyEnglish.pdf). Di akses
Disaster management in China: history and
April 2014.
institutional network. Research Center for
Wikipedia. (2016). List of eEarthquakes in China. Regional Resources, Indonesian Institute of
Tersedia pada (http://en.wikipedia.org/wiki/ Sciences (PSDR-LIPI). Jakarta: LIPI Press
List_of_earthquakes_in_China). Diakses
Juli 2016,

Erlita Tantri | Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana di Tiongkok: Gempa Sichuan 2008 | 57

Anda mungkin juga menyukai