Anda di halaman 1dari 40

SINDROM GERIATRI

Umi Hani
 Pra Lansia : 45-59 th
 Lanjut Usia : 60-69 th
 Lansia Risti : > 70 th / 60 – 69 th dg masalah kes

PASAL 2

Pengaturan penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas


bertujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di puskesmas dalam pelayanan
kesehatan Lanjut Usia
2. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di puskesmas dalam merujuk
pasien Lanjut Usia
3. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM
4. Menyelenggarakan pelayanan secara terkoordinasi dengan LP, Ormas dan dunia
usaha
Multipatologi
♦ Lebih dari satu penyakit
♦ Polifarmasi
♦ Penyakit degeneratif, kronik

Daya Cadangan Faali Menurun


Faal organ / sistem organ menurun
Normal untuk usianya ; cadangan faali menipis
Mudah gagal pulih (failure to thrive)

Gangguan status fungsional


♦ Tanda penyakit akut
♦ Fase penyembuhan lambat
Gejala & tanda penyakit klasik berubah
♦ Anamnesis  ungkapan tidak eksplisit,
keluhan tidak jelas, faal kognitif
mungkin 
♦ Pemeriksaan  perubahan kesadaran
Infeksi : suhu tak meningkat
♦ Penyakit tumpang tindih ; [polifarmasi]

Gangguan status nutrisi


Sering tak terdeteksi secara dini
Sangat berpengaruh terhadap respon terapi
dan penyembuhan
MASALAH KESEHATAN PADA LANJUT USIA

A. Penyakit yang sering B. Sindroma Geriatri (14 i)


1. immobilisasi;
Dijumpai pada Lanjut Usia:
2. instabilitas postural;
1. Pneumoni 3. inkontinensia urine;
2. Penyakit Paru 4. infection;
Obstruktif Kronis 5. impairment of senses;
3. Gagal Jantung 6. inanition;
Kongestif 7. iatrogenik;
4. Osteoartritis 8. insomnia;
5. Infeksi Saluran Kemih 9. intelectual impairment;
6. Diabetes Melitus 10.isolation;
7. Hipertensi 11.impecunity;
12.impaction;
13.immune deficiency;
14.impotence
MASALAH KESEHATAN PADA LANJUT USIA

C. Masalah Gizi pada Lanjut Usia


1. Masalah Gizi pada Lanjut Usia ~ D. Masalah Kesehatan Mental
MNA (Mini Nutritional 1. Depresi ~ GDS (Geriatric
Assessment) Depresion Scale)
* Kurang Energi Kronik 2. Demensia ~ MMSE (Mini
* Gizi lebih (obesitas) Mental State Examination)
* Anemia 3. Delirium
2. Kebutuhan Energi dan Gizi ~ Rule 4. Insomnia
of Thumb 5. Gangguan cemas
3. Penatalaksanaan Masalah gizi
pada Lanjut Usia
MASALAH KESEHATAN PADA LANJUT USIA

F. Masalah Kesehatan
E. Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
Reproduksi
1. Karies gigi dan karies pada akar gigi.
2. Keausan email dan dentin (disebabkan 1. Menopause
proses penuaan atau bruxisem) 2. Andropause
3. Gingivitis dan periodontitis (disebabkan 3. Kehidupan Seksual
keterbatasan dalam keterampilan
membersihkan gigi)
4. Edentulous (gigi hilang) mengakibatkan
dukungan pada wajah berkurang sehingga
tinggi wajah berkurang, kerutan wajah
tampak jelas wajah tampak lebih tua.
5. Xerostomia (mulut kering) mengakibatkan
karies, halitosis candidiasis, penelanan
terganggu dan retensi gigi tiruan.
Pengertian Sindrom Geriatri

• Sindrom = kumpulan gejala


• Banyak dialami oleh pasien geriatri
• Berkaitan dengan proses menua dan
multipatologi
• Tidak hanya berkaitan dengan masalah fisik
organobiologik tapi juga psikologik dan sosial
ekonomi
Pengertian Sindrom Geriatri

Kumpulan gejala dan atau tanda klinis,


dari satu atau lebih penyakit, yang sering
dijumpai pada pasien geriatri.

- Perlu penatalaksanaan segera


- Identifikasi penyebab
- Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri
Pengertian Sindrom Geriatri
IMOBILISASI
• Berkurangnya kemampuan gerak atau ketidakmampuan untuk bergerak
• Tirah baring lebih dari 3 hari
• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi gejala pertama
yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga
 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit
Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, gagal
jantung, osteoartritis, osteoporosis, depresi, malnutrisi, Peripheral
Arterial Disease / PAD, keganasan / kanker, anemia, efek obat, dan
lain lain
• Akibat atau dampak juga fatal, seperti tromboemboli paru, pneumonia
orthostatik, infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus, atrofi otot, gangguan
metabolik seperti balans nitrogen negatif, toleransi glukosa terganggu
inkontinensia, dan lain - lain
Jenis Sindrom Geriatri; (14-i)
• Immobility (imobilitas) • Isolation (isolasi diri  depresi)
• Instability (instabilitas) • Inanition (malnutrisi)
• Incontinence • Impecunity (kemiskinan atau
(inkontinensia urine dan alvi) finansial yang berkurang)
• Intelectual impairment • Iatrogenesis (misalnya
(gangguan fungsi intelektual polifarmasi)
dan kognitif, seperti demensia) • Insomnia (gangguan tidur)
• Infection (infeksi) • Immune deficiency (defisiensi
• Impairment of vision sistem imun)
and hearing (gangguan • Impotence (disfungsi ereksi)
penglihatan dan pendengaran)
• Iritable colon (iritasi usus besar
 perdarahan saluran cerna
atau diare)
Penatalaksanaan

INKONTINENSIA URIN
 Ketidakmampuan menahan keluarnya urin
atau keluarnya urin secara tak terkendali pada
saat yang tidak tepat dan tidak diinginkan.
 Penyebab :delirium, imobilisasi, poliuria,
infeksi, obat, skibala, inflamasi, impaksi feses
Perubahan proses menua :
D elirium, • Kapasitas kk 
R estricted mobility, retension • Otot dasar panggul 
I nfection, inflammation, • Kontraksi otot kk abnormal
impaction • Residu urin kk banyak
P olyuria, pharmaceutic • Hipertrofi prostat
• Produksi urin malam 

INKONTINENSIA URIN
- tipe stres - tipe overflow
- tipe urgensi - tipe campuran

Dehidrasi, jatuh, fraktur, dekubitus, depresi


INSTABILITAS
• Instabilitas dan jatuh
• Penyebab harus dicari karena imobilitas sering menjadi
gejala pertama yang dikeluhkan oleh pasien atau keluarga
 kunci untuk mengetahui masalah atau penyakit
Misalnya : strok / CVD, pneumonia, Penyakit Paru
Obstruktif Kronik, gagal jantung, osteoartritis, osteoporosis,
depresi, malnutrisi, Peripheral Arterial Disease / PAD,
keganasan / kanker, anemia, efek obat dll
• Akibat atau dampak adalah cedera seperti fraktur dan
imobilitas
INSTABILITAS, JATUH DAN PATAH TULANG
Perubahan proses menua :
• panjang langkah (step) 
• lingkup sendi ankle
• keterbatasan muskuloskeletal
• rotasi spinal  Kardiovaskular, artritis,
kondisi ortopedik lain
• input sensorik 
• respon motorik melambat
• ayunan lengan 

Instabilitas
• Rasa Nyeri
• Imobilisasi
• Gangguan asupan
Falls Fraktur makanan dan cairan
IMOBILISASI

• Pengelolaan adalah dengan mengobati penyakit


atau masalah yang menjadi penyebab,
rehabilitasi dengan fisioterapi dan pencegahan
terjadinya komplikasi atau dampak
Misalnya ; sekarang sudah rutin diberikan
antikoagulan pada pasien rawat yang mengalami
imobilitas lebih dari 3 hari.
IMOBILISASI DAN ULKUS DEKUBITUS

Fraktur dan nyeri


Imobilisasi Penurunan kesadaran

• Ulkus dekubitus • Kekakuan & kontraktur sendi


• Trombosis vena • Atrofi otot
• Hipotensi ortostatik • ISK
• Pneumonia
INFEKSI

• Demam (Norman dan Yoshikawa) : peningkatan suhu tubuh


yang menetap sekurang-kurangnya 20F di atas suhu basal,
temperatur oral 990F (37,20C) atau lebih pada pengukuran
ulangan, atau suhu rektal 99,50F (37,50C) atau lebih pada
pengukuran ulang.

Kepatuhan pasien terhadap obat  :


- Fungsi kognitif yang buruk
- Pemahaman terhdp obat-obatan
- Gangguan pendengaran dan pengllihatan
- Polifarmasi
INFEKSI
Faktor predisposisi infeksi pada usila

Imunitas menurun
-Atropi timus Nutrisi
-Perubahan respon sitokin - Kurang energi-protein
-Efek komorbiditas - Defisiensi mikronutrien
-T-sel 

Komorbiditas
mempengaruh innate immunity

Tampilan infeksi tidak khas :


Demam sering tidak timbul, Confusion, jatuh, Anoreksia
dan asupan makanan 
PERUBAHAN STATUS MENTAL

• Proses menua : •Obat-obatan


•Jaringan struktural (tumor, abses,
• Lapisan sel di korteks hemorogik, iskemia)
prefrontal memendek • Epilepsi
• Defisiensi vit. Folat, thiamin, B12
• Infeksi
• Ganguan basal ganglia

Malnutrisi
Dehidrasi
• Delirium • Anxietas Inkontinensia urin & alvi
• Depresi • Insomnia Dekubitus
• Demensia Kontraktur
Infeksi jaringan kulit
ANXIETY
Faktor risiko kecemasan
Manajemen Kecemasan
• Pengkajian yang tepat utk identifikasi masalah
• Kaji individu dan juga keluarga  unit of care
• Kaji mood, afek, kemampuan berinteraksi
• Tanda gejala kecemasan:
• Bicara cepat
• Gelisah
• Tdk kooperatif
• Menghindari kontak mata
• Gerakan berulang (mis: memutar2 jari, ketuk2 kaki)
• Menatap, tidak mmpu mengikuti perintah
• Mood berlebihan
Pengobatan
pencetus
cemas pd
lansia
Anxiety/depressive symptom
• Cepat marah
• mengantisipasi hal terburuk
• Kesulitan berkonsentrasi/mengingat
• putus asa
• Ggn tidur
• Ggn makan
• Takut mati
• Hialng control
• Tanda gejala fisik: tension otot, sakit kepala, pusing, berkeringat, mulut
kering
Gangguan kecemasan
Manajemen kecemasan
• Konseling perilaku
• Rutin
• Terapi kognitif-behavior
(CBT)
• Pengobatan
• Stress reduction
• Tidur cukup
• Tetao aktif
• Hindari pemicu
• Terapi kelompok
• Relaksasi nafas dalam
• ROP
Depresi
• Penyebab umum:
• Multiple medication
• Keluarga
• Tempat tinggal (missal ke panti jompo)

Isolasi diri, sedentary, perasaan sedih  TIDAK NORMAL


Manajemen depresi
• Terapi
• Pengobatan
Gangguan Kognitif

• Gangguan kognitif bukan proses menua


normal
• Demensia
• Alzheimer, demensia vaskular, demensia
fronto temporal, lewi bodies, trauma,
keganasan, infeksi susunan saraf pusat,
alkohol dan lain – lain
• Gejala dan tanda antara lain: gangguan
memori, gangguan fungsi eksekusi, afasia,
agnosia, apraksia, dan lain - lain
DEMENSIA
Alzheimer
Demensia vaskular
Demensia reversibel

• Asupan kurang (malnutrisi) Gejala perilaku


• Dehidrasi 1. Wandering
• Dekubitus 2. Agitasi
• Gangguan kulit 3. Agresivitas fisik
• ISK, pneumonia 4. Restlesness
• Imobilisasi, bbg komplikasi 5. Menangis yang tak jelas
• Instabilitas  jatuh alasannya, atau tertawa
• Penggunaan obat neuroleptik keras-keras
PELAYANAN KEPADA PRA LANSIA
• Peningkatan kesehatan: senam/latihan fisik, senam vitalisasi otak
• Penyuluhan kesehatan: PHBS, konsumsi gizi seimbang dan aktifitas
sosial
• Deteksi dini: pemeriksaan secara berkala, setiap bulan melalui
Kelompok Lanjut Usia (Posyandu/Posbindu/Karang Lansia, dll) atau di
Puskesmas
• Pengobatan penyakit: apabila terdapat gangguan kesehatan/penyakit
fisik dan/atau psikis upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
• Upaya rehabilitatif: upaya medis, psikososial dan edukatif
mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan fungsional dan
kemandirian
• Pengembangan peran Pra Lansia/Lansia: dalam meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat
PELAYANAN KEPADA LANSIA
A. Pengkajian Paripurna Geriatri Pengelompokan: Program
(P3G)
• Lansia yang berkunjung ke a. Lansia sehat dan mandiri Ikut kegiatan di Kelompok
Puskesmas pada kontak I
b.Lansia sehat dengan Lansia/ Posyandu
dilakukan: pengkajian paripurna
menggunakan Comprehensive ketergantungan ringan Lansia/Posbindu aktif
Geriatric Assessment (CGA) -- >
penilaian menyeluruh terhadap
lansia dari aspek biologis, kognitif • Rujuk ke RS atau
c. Lansia sehat dengan
dan sosial untuk menentukan
ketergantungan sedang • Layanan home care -- >
permasalahan dan rencana melibatkan pelaku
penatalaksanaan d.Lansia dengan
rawat/pendamping/
• Tujuan: Menapis dan ketergantungan berat/ total
Pramusila(caregiver)
mengelompokkan lanjut usia~
status fungsionalnya
• Oleh tim dipimpin dokter • Layanan home care -- >
• Paripurna: tidak hanya e. Lansia pasca-rawat (dua melibatkan pelaku
pengobatan tapi juga upaya minggu pertama) rawat/pendamping
promotif, pencegahan penyakit, f. Lansia yang memerlukan (caregiver)
serta pencegahan komplikasi dan asuhan nutrisi • Ketergangan ringan –
pendekatan rehabilitatif
g. Lansia yang memerlukan sedang -- > dapat ikut
pendampingan (memiliki kegiatan kelompok
masalah psiko-kognitif Lansia dibawah
pengawasan dokter
Pengkajian Paripurna Pasien Geriatri

• Paripurna = holistik  Bio-Psiko-Sosial


• Biologik:
• Medik
• Fungsional
• Psikologik:
• Kognitif
• Mental
• Sosial
UNSUR P3G
a.Anamnesis
b.Status Fisik
c.Status fungsional,
- Activity Daliy Living (ADL) dari barthel,
d. Status mental dan kognitif
•Metode 2 menit
•Geriatric Depression Scale
•Mini Cog dan clock drawing test,
•Mini Mental State Examination
•AMT
e. Status Gizi (Nutrisi)
- MNA
f. Status Psikosial
g. Status Sosial Ekonomi
- Perlakuan terhadap lansia
- Potensi keluarga yg dapat dimanfaatkan
h. Pemeriksaan Penunjang
PELAYANAN KEPADA LANSIA

B. Pelayanan kepada lansia sehat


Tujuan: mempertahankan derajat status fungsionalpaling
optimal.
Aktivitas:
• Latihan fisik (senam Lanjut Usia, senam osteoporosis,
senam poco2, dll) sesuai kebutuhan
• Stimulasi kognitif
• Pemberian makanan tambahan
• Penyuluhan kesehatan primer
• Berinteraksi sosial
• Menggali potensi untuk diberdayakan secara optimal bagi
keluarga dan masyarakat
PELAYANAN KEPADA LANSIA

C. Pelayanan kepada lansia sakit (Geriatri)


• Karakteristiknya berbeda dari dewasa muda
• Perlu pemahaman dan perhatian khusus agar tidak terjadi salah-kelola
(mismanagement / mistreatment)

• Pasien geriatri adalah orang tua yang berusia 60


tahun ke atas yang memiliki memiliki lebih dari satu
Pasien penyakit pada saat yang sama akibat gangguan fungsi
jasmani, rohani, dan atau kondisi sosial yang
Geriatri bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai