Anda di halaman 1dari 9

HIPERPARATIROID

ETIOLOGI

Hiperparatiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar-


kelenjar paratiroid memproduksi lebih banyak hormon paratiroid
dari biasanya. Pada pasien dengan hiperparatiroid, satu dari
keempat kelenjar paratiroid yang tidak normal dapat membuat
kadar hormon paratiroid tinggi tanpa mempedulikan kadar
kalsium. dengan kata lain satu dari keempat terus mensekresi
hormon paratiroid yang banyak walaupun kadar kalsium dalam
darah normal atau meningkat
PATOFISIOLOGI

Hiperparatiroid ditandai oleh kelebihan PTH dalam sirkulasi. PTH


terutama bekerja pada tulang dan ginjal. Dalam tulang, PTH
meningkatkan resorpsi kalsium dari limen tubulus ginjal. Dengan
demikian mengurangi eksresi kalsium dalam urine. PTH juga
meningkatkan bentuk vitamin D3 aktif dalam ginjal, yang selanjutnya
memudahkan ambilan kalsium dari makanan dalam usus. Sehingga
hiperkalsemia dan hipofosatmia kompensatori adalah abnormlitas
biokimia yang dideteksi melalui analisis darah. Konsentrasi PTH
serum juga meningkat
HIPERPARATIROID di golongkan menjadi 2 :

1. Hiperparatiroid Primer
Hiperparatiroid Primer adalah suatu keadaan dimana di temukan kelebihan produksi hormone
paratiroid (PTH) yang tidak dapat di tampung akibat fungsi berlebih pada kelenjar paratiroiddan
merupakan penyebab utama terjadinya hiperkalsemia

2. Hiperparatiroid Sekunder
Hiperparatiroidisme sekunder terjadi karena hipokalsemia yang berlangsung lama sehingga
menyebabkan stimulasi sekresi PTH atau hyperplasia kelenjar paratiroid yang di sebabkan
karena adanya disfungsi dari system organ lain seperti paling banyak di jumpai pada kasus
gagal ginjal kronik , namun juga dapat di sebabkan oleh penyakit tulang rapuh (osteogenesis
imperfecta), penyakit paget, kanker sel plasma (mieloma multipel), kekurangan vitamin D
MANIFESTASI KLINIS

pada hiperparatiroid primer di tandai dengan peningkatan kadar hormon


hiperparatiroid serum, peningkatan kalsium serum dan penurunan fosfat serum.
Hiperparatiroidisme didiagnosis ketika tes menunjukkan tingginya level kalsium
dalam darah disebabkan tingginya kadar hormone paratiroid. Penyakit lain dapat
menyebabkan tingginya kadar kalsium dalam darah, tapi hanya
hiperparatiroidisme yang menaikkan kadar kalsium karena terlalu banyak hormon
paratiroid.Tes darah mempermudah diagnosis hiperparatiroidisme karena
menunjukkan penilaian yang akurat berapa jumlah hormon paratiroid. Sekali
diagnosis didirikan, tes yang lain sebaiknya dilakukan untuk melihat adanya
komplikasi. Karena tingginya kadar hormon paratiroid dapat menyebabkan
kerapuhan tulang karena kekurangan kalsium, dan pengukuran kepadatan tulang
sebaiknya dilakukan untuk memastikan keadaan tulang dan resiko fraktura.
Penggambaran dengan sinar X pada abdomen bisa mengungkapkan adanya batu
ginjal dan jumlah urin selama 24 jam dapat menyediakan informasi kerusakan ginjal
dan resiko batu ginjal.
Dan pada hiperparatiroid sekunder ditandai penurunan kadar kalsium serum yang normal atau sedikit
menurun dengan kadar PTH tinggi dan fosfat serum rendah. Perubahan tulang disebabkan oleh
konsentrasi PTH yang tinggi sama dengan pada hiperparatiroidisme primer.B eberapa pasien
menunjukkan kadar kalsium serum tinggi dan dapat mengalami semua komplikasi ginjal, vaskular,
neurologik yang disebabkan oleh hiperkalsemia. Tidak seperti hiperparatiroidisme primer, manajemen
medis adalah hal yang utama untuk perawatan hiperparatiroidisme sekunder. Penyembuhan dengan
calcitriol dan kalsium dapat mencegah atau meminimalisir hiperparatiroidisme sekunder. Kontrol kadar
cairan fosfat dengan diet rendah fosfat juga penting.Pasien yang mengalami predialysis
renal failure, biasanya mengalami peningkatan kadar hormon paratiroid. Penekanan sekresi hormon
paratiroid dengan low-dose calcitriol mungkin dapat mencegah hiperplasia kelenjar paratiroid dan
hiperparatiroidisme sekunder.Pasien yang mengalami dialysis-dependent chronic failure membutuhkan
calcitriol, suplemen kalsium, fosfat bebas aluminium, dan cinacalcet (sensipar) untuk memelihara level
cairan kalsium dan fosfat. Karena pasien dialysis relatif rentan terhadap hormone paratiroid.Pasien yang
mengalami nyilu tulang atau patah tulang, pruritus, dan calciphylaxis perlu perawatan dengan jalan
operasi.
WOC
PATHWAY

Primer Adenoma/Karsinoma Absorpsi fosfat Hiperfungsi kelenjar Produksi hormon


paratiroid paratiroid (PTH)

sekunder absorpsi fosfat dan kalsium Sekresi hormon


Stimulasi kelenjar paratiroid Peningkatan Hormon
paratiroid (PTH) Paratiroid dalam sirkulasi

HIPERPARATIROID

Peningkatan sekresi hormon PTH

Ostitis fibrosa cystica Gagal ginjal

Sekresi hormon PTH


Sekresi PTH Membentuk Vit.
D3 Aktif
Reabsorpsi Kalsium
Reabsorpsi Pengambilan kalsium dari
kalsium dan makanan dalam usus
Pertumbuhan osteoklast fosfat
Sekresi kalsium dari
Anoreksia dan
Reabsorpsi tulang makanan dalam usus
mual

Mk : intoleransi MK : MK : Perubahan Nutrisi


Gangguan Kurang dari Keb. Tubuh
Aktivitas
Eliminasi Urine
DAFTAR PUSTAKA

1. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta : EGC
2. Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
3. Joanne, dkk. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC), Fifth Edition. Amerika: Mosby
4. Moorhead, dkk. 2008. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fourth Edition. Amerika: Mosby
5. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik, E/4, Vol. 2.
Jakarta: EGC
6. Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Vol. 1. E/8.
Jakarta : EGC
7. http://abdulaziz-fkp10.web.unair.ac.id/artikel_detail-81952-askep%20endokrin-
askep%20hipertiroidisme.html
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai