- Eddo Gilang Romadhon (08) - Shaikha Dhiya Ulhaq (29) - Shanty Armanda Putri (30) - Silviana Putri Wijaya (31) - Tiara Puteri Nurhayati (32) PENGERTIAN Manusia purba atau manusia prasejarah adalah manusia yang hidup pada jutaan tahun yang lalu. Secara umum, manusia purba merupakan manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. SEJARAH MANUSIA PURBA Jejak fosil manusia purba berada di bermacam- macam tempat di dunia. Di Indonesia jejak fosil manusia purba baru di ketahui di Jawa, yaitu di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Manusia purba Indonesia berasal dan masa quartair yaitu kira- kira kurang lebih 600 ribu tahun. MACAM-MACAM MANUSIA PURBA DI INDONESIA : MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS PITHECANTHROPUS ERECTUS PITHECANTHROPUS SOLOENSIS PITHECANTHROPUS MOJOKERTENSIS HOMO FLORESIENSIS HOMO WAJAKENSIS HOMO SOLOENSIS HOMO SAPIENS ATAU HOMO ERECTUS manusia purba yang paling tua. Bentuk tubuhnya juga merupakan yang paling besar. Adalah Van Koenigswald seorang arkeolog dari Negeri Kincir Angin Belanda yang pertama kali menemukannya dalam bentuk fosil. Pada saat itu ia sedang berada di Sangiran untuk sebuah penelitian di tahun 1936. Manusia purba yang ia temukan ini adalah yang pertama kali hidup di Pulau Jawa. Dari namanya, sudah cukup menjelaskan tentang manusia purba jenis ini. Megan berarti besar, anthropus adalah manusia, paleo bisa diartikan sebagai kata sifat “tua” dan javanicus adalah Jawa. Menurut penelitian yang dilihat dari fosilnya yang berteknik peluruhan karbon, kira – kira manusia purba ini hidup sekitar satu hingga dua juta tahun lalu. Volume otak 900 cc Badan tegap Pemakan tumbuh – tumbuhan Tulang Kening menonjol Otot kunyah , rahang, dan gigi sangat kuat Mempunyai tonjolan belakang tajam dan melintang Tidak berdagu Hidup secara berkelompok dan nomaden Hidung lebih lebar Tulang pipi tebal Seperti Pithecanthropus Paleojavanicus, diperkirakan manusia purba ini hidup sekitar satu sampai dua juta tahunan yang lalu. Penemunya adalah Eugene Dubois pada 1890 dan diperkirakan hidup pada masa Pleistosen tengah. Fosil yang pertama kali ditemukan adalah bagian geraham di Lembah Bengawan Solo, daerah Trinil. Penemuan selanjutnya diikuti dengan tulang rahang, kaki, dan bagian tengkorak atas. Kehidupannya berlangsung dengan berpindah – pindah atau nomaden, bergantung ketersediaan bahan pangan yang ada di daerah yang disinggahinya. Inilah mengapa fosil ditemukan di tepi sungai, sebab mata air, hutan, dan ikan bisa membuat mereka bertahan hidup lebih baik. Tak hanya memakan tumbuh – tumbuhan, mereka juga sudah kenal berburu dan memakan hewan tangkapan. Memiliki tengkuk dan pengunyah yang sangat kuat Volume Otak berkisar 750 cc – 1350 cc Mempunyai tubuh tegap namun belum tegap sempurna. Hidung lebih tebal Kening dan kepala belakang lebih menonjol serta melintang di bagian dahi Memiliki tinggi sekitar 165 cm – 180 cm Gigi geraham lebih besar dan kuat Secara terjemahan nama Pithecanthropus Soloensis berarti manusia kera dari Solo. Manusia purba jenis ini fosilnya ditemukan oleh Openorth dan Von Koenigswald di daerah Ngandong sekitar tahun 1931. Hingga tahun 1933 ada penemuan manusia purba sejenis lainnya di Sangiran dekat dengan Sungai Bengawan Solo. Bagian awal yang ditemukan adalah tulang kering dan tulang tengkorak. Bentuk tubuhnya tegap Otot tengkuk dan tempat melekatnya kuat dan besar Tulang belakang lebih menonjol Tulang pipi lebih tebal Termasuk pemakan segala Tonjolan di bagian kening tebal Tulang pipi menonjol Rahang bawah besar dan kuat, terlihat tidak mempunyai dagu Volume Otak 750 cc – 1350 cc Tinggi badan sekitar 165 cm – 180 cm Von Koenigswald pada tahun 1939 menemukan fosil dari manusia purba ini di daerah Mojokerto Jawa Timur. Penemuan pertamanya adalah fosil tengkorak manusia purba anak – anak yang berusia kira – kira enam tahun. Di tahun 1936 Widenreich juga menemukan temuan serupa di kota yang sama. Menurut temua fosilnya, diperkirakan telah hidup dua setengah juta tahun yang lalu Mempunyai tulang tengkorak yang bentuknya lonjong dan lebih tebal Kira – kira ukuran volume otaknya 750 cc – 1300 cc Memiliki tinggi 165 cm – 180 cm Berbadan tegap dan tidak punya dagu Seperti manusia purba lain, bentuk keningnya menonjol Seperti pada namanya, manusia purba ini ditemukan di Pulau Flores Nusa Tenggara. Penemunya merupakan para arkeolog nasional dan arkeolog yang berasal dari New England University. Lebih muda dari jenis Pithecanthropus, Homo Floresiensis hidup sekitar 12000 tahun yang lalu. Bersamaan dengan penggaliannya di Linag Bua, ditemukan juga fosil lain seperti biawak, tikus besar, dan gajah stegodo. Manusia purba ini hidupnya juga sudah lebih teratur dan berdampingan dengan jenis manusia purba homo yang lainnya. Termasuk dalam jenis manusia purba pemakan segala, namun tidak ada indikasi bahwa mereka kanibal. Tinggi badan sekitar 1 meter dan cnderung kerdil Berat badan kira - kira 25 kg Mempunyai bentuk dahi yang sempit dan tidak menonjol Tulang rahangnya terlihat lebih menonjol Memiliki volume otak kecil, yaitu sekitar 380 cc Bentuk kepala kecil Adalah seorang arkeolog terkenal, yaitu Eugene Dubois yang menemukan manusia purba wajak ini. Fosil pertama diketahui berada di Campur Darat Tulungagung Jawa Timur. Mereka sudah sedikit modern karena bersama dengan penemuannya, ditemukan pula peralatan untuk membuat makanan dari batu dan tulang. Ini berarti membuktikan bahwa mereka sudah tahu bagaimana cara mengolah makanan dengan dimasak. Mempunyai wajah yang datar dan lebih lebar Pada bagian mulut, rahangnya lebih menonjol dan hidungnya sangat lebar Mempunyai dahi yang bentuknya miring Terdapat kerutan di kening yang terlihat jelas, diduga dimiliki semua usia Mempunyai tulang pipi yang bentuknya menonjol ke samping Berjalan tegak dan dapat berdiri tegap Memiliki tinggi sekitar 130 cm – 210 cm Berat badannya sekitar 30 kg – 150 kg Letak hidung dan mulut berjarak sedikit jauh Weidenrich dan Koenigswald menemukan manusia purba ini pada kisaran tahun 1931 – 1934. Karena volume otaknya, manusia purba ini tidak termasuk ke dalam golongan Pithecanthropus atau manusia kera. Mereka jga dinilai lebih cerdas dan mempunyai kehidupan yang lebih baik. Fosil pertama yang ditemukan adalah tulang tengkorak. Diperkirakan masa kehidupannya terjadi 900.000 sampai 300.000 tahunan lalu. Mempunyai volume otak 1000 cc – 1300 cc. Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm Memiliki wajah yang tidak menonjol seperti manusia kera Berjalan dengan bipedal mempunyai badan yang lebih tegap Jenis manusia purba ini adalah yang usianya paling muda, dan paling mendekati bentuk manusia zaman ini. Pada masa kehidupannya, diduga mereka sudah memiliki struktur tugas untuk masing – masing anggota kelompoknya. Beberapa ahli yang telah melakukan penelitian pada manusia purba ini menyatakan bahwa mereka sudah memiliki kehidupan sosial yang baik dan berpikiran lebih cerdas. Mempunyai karakteristik manusia ras Austramelanosoid dan Mongoloid Dapat berjalan dengan tegap dan tegak Pada bagian wajah bentuknya sudah seperti manusia sekarang Volume otak berkisar antara 1000 cc – 1200 cc Mempunyai pemikiran yang paling baik Memiliki tinggi badan sekitar 130 – 210 cm Kening sudah tidak lagi menonjol Memiliki dagu Mengalami penyusutan di bagian otot tengkuk Bentuk rahang dan gigi lebih kecil dan tidak sekuat pithecanthropus