Anda di halaman 1dari 15

FARMAKOTERAPI

HIPERTENSI
Praktikum 1
Disusun Oleh :
Dwi Rizky Ersanella (180500170)
Early Yusila Putri (180500171)
Egi Handri Pitrawan (180500172)
A. Tujuan

• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami definisi dari hipertensi


• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami patofisiology dari penyakit tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami ciri klinik dari penyakit tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami diagnosis dari penyakit tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami hasil yang diinginkan dari perawatan
penyakit tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami pengobatan penyakit tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami evaluasi hasil terapi dari penyakit
tersebut
• Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami studi kasus dari penyakit tersebut
B. Kasus

Bapak BMW, pensiunan PNS, usia 75 tahun, BB=75 kg, TB=165 cm, mengalami keluhan sakit kepala,
dua minggu yang lalu periksa ke dokter dengan tekanan darah 160/90 mmHg. Sebelumnya bapak
BMW sudah diterapi dengan diuretic selama 6 bulan. Pada saat periksa dua minggu yang lalu,
pasien juga mengeluhkan lutut dan persendian jari kaki terasa sakit. Dokter menyarankan pasien
untuk melakukan pemeriksaan laboratotorium.
Data lab:
TD : 160/100 mmHg
Total Kolesterol: 150 mg/dL
LDL Kolesterol : 150 mg/dL
HDL Kolesterol : 150 mg/dL
Trigliserida : 120 mg/dL
Asan Urat : 9,5 mg/dL
Pasien sudah menerima terapi hipertensi dengan diuretik yaitu furosemide 2 x sehari 40 mg,
namum tekanan darah pasien tidak memperlihatkan penurunan tekanan darah, sehingga hasil yang
diinginkan tidak tercapai.
C. Definisi

Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembulu arteri


ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota
tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil
dua ukuran dan biasanya di tunjukkan dengan angka
seperti berikut : 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan
tekanan pada pembuluh arteri ketka jantung
berkontraksi, disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80
menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi.
Disebut dengan tekanan diastolik (Surasono, 2007).
• Tekanan darah daalam kehidupan seseorang
bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih
renda daripada dewasa. Tekanan darah juga di
pengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih
tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih
rendah ketika beristirahat (Katzung, 2001)
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda ; paling
tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat
tidur malam hari.
Definisi hipertensi menurut WHO :
Sampai saat ini, penyebab kasus-kasus hipertensi
banyak yang belum diketahui, tetapi secara umum
penyebab hipertensi di bedakan menjadi dua.
1. Hipertensi Primer (esensial)
2. Hipertensi Sekunder (renal)
D. Patofisiologi

Patofisiologi hipertensi masih banyak terdapat ketidakpastian. Sebagian


kecil pasien (2%-5%) menderita penyakit ginjal atau adrenal sebagai
penyebab meningkatnya tekanan darah. Pada sisanya tidak dijumpai
penyebabnya dan keadaan ini disebut hipertensi esensial. Beberapa
mekanisme fisiologis terlibat dalam mempertahankan tekanan darah yang
normal, dan gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya
hipertensi esensial.
Penyebab utama kematianpada pasien hipertensi adalah kecelakaan
cerebrovascular, gagal jantung, dan gagal ginjal. Kemungkinan kematian
yang lebih awal berkorelasi dengan peningkatan tekanan darah yang
parah.
E. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.


Hipertensi Primer (esensial)/Idiopatik
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Faktor-faktor yang meningkatkan
resiko antara lain yaitu :
 Merokok
 Obesitas
 Alkoholisme
 Stres
 Konsumsi Garam
 Kopi (Kafein)
 Kontrasepsi Oral
Hipertensi Sekunder
Penyebabnya yaitu, dipicu oleh obat-obatan, penyakit ginjal, sindrom schussing, dan hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan.
F. Faktor Resiko

Hipertensi atau tekanan atau darah tinggi bisa menyerang siapa saja.
Namun, ada beberapa farktor yang dapat meningkatkan resiko
seseorang mengalami tekanan darah tinggi, yaitu:
1. Faktor keturunan
2. Usia
3. Gender
4. Stres
5. Pola Makan
6. Kurang Gerak
G. Diagnosis

Pada dasarnya dugaan kuat seseorang menderita


hipertensi terjadi apabila terdapat hal-hal berikut:
Riwayat hipertensi dalam keluarga
Umur Penderita
Data Faktor Resiko
Pemeriksaan Laboratorium
H. Pengobatan

Pengobatan Non Farmakologi


Pengobatan non farmakologis terkadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis
menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda
Pengobatan non farmakologis diantaranya
1. Diet rendah garam/kolesterol/lemak jenuh
2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh
3. Ciptakan keadaan rileks
4. Melakukan olahraga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama 30-40 menit sebanyak 3-4 kali
seminggu
5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
Pengobatan Farmakologi
-Diuretik
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan volume darah
dan cairan ekstraseluler.Akibatnya terjadi penurunan CO (cardiac output) dan tekanan darah.Beberapa diuretik
juga menurunkan resistensi perifer sehingga menambah efek hipotensinya.
Analisis Kasus

Nama Pasien : Bapak BMW

Umur : 75 tahun

Riwayat Penyakit Pasien : Hipertensi dan asam urat

Riwayat Penyakit Keluarga :-

Riwayat Pengobatan Pasien : Terapi diuretik,pemberiaan furosemid 40 mg

Riwayat Sosial : -

Riwayat Alergi :-

1. Subyektif (S) : 1. Sakit kepala

2. 2. Lutut dan persendian jari kaki terasa sakit

3. Obyektif (O) : 1. Tekanan Darah = 160/100 mmHg

4. 2. Total kolesterol = 150 mg/dL

5. 3. LDL Kolesterol = 150 mg/dL

6. 4. HDL Kolesterol = 150 mg/dL

7. Assisment (A) : Berdasarkan RPO pasien menggunakan furosemid, pada pasien

8. dimungkinkan adanya hipertensi. Pengobatan dengan

9. furosemid dapat dilanjutkan dengan pemberian 2x1 . pasien

10. juga mengeluhkan sakit pada lutut dan persendian kaki yang

11. disebabkan asam urat pasien tinggi, pengobatan dapat

12. dilakukaan dengan allopurinol dengan pemberian 1x1 .

13. 4. Planning (P) : a). Diberikan terapi farmakologi, yaitu:

14. -Diberikan obat :


Pemilihan obat
Obat hipertensi :
A. obat yang dipilih

B. diueretik dari golongan diurteik kuat

C. obat : furosemid

D. mekanisme kerja

E. mekanisme kerjanya adalah dari tepi lumen ( cepat dan bolak balik) memblok pembawa Na+/K+/2cl-, dengan ini
menghambat absobsi ion natrium, ion kalium, dan ion klorida dalam cabang tebal jerat henle menaik. Untuk dapat
bekerja dari daerah lumen, senyawa ini dari aliran darah harus masuk ke cairan tubulus. Transport terjadi melalui
sekresi aktif tubulus proksimal .

F. * dosis, frekuensi, durasi, dan cara pemberian

G. diberi per-oral 2x40 mg p.c .

Obat Asam Urat

Obat yang dipilih :

a. Inhibitor xanthine oxidase

b. Obat: allopurinol 100 mg

c. Mekanisme kerjanya

d. Mekanisme kerjanya adalah dengan cara menghambat enzim xanthine oksidase sehingga mengurangi pembentukan
asam urat dan juga dapat menghambat sintesis purin.

dosis obat: diberi per-oral 1x100mg p.c .

Obat diberikan 5 menit setelah minum obat furosemid.

Anda mungkin juga menyukai