Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN

OBSTETRI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
PENGATURAN POSISI
Posisi setengah duduk dengan kedua lutut ditekuk. Pemeriksa berada di
sebelah kanan pasien.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
Tes Tanda Vital
• KU
• Kesadaran
• Nadi
• RR
• Tekanan Darah
•Suhu

Tekanan darah tinggi sebelum usia kehamilan 24 minggu – Hipertensi Kronis


Tekanan darah tinggi setelah usia kehamilan 24 minggu – Hipertensi Akibat Kehamilan

Berat Badan

Pada Trimester I sering dijumpai penurunan berat badan akibat Mual dan Muntah
Namun tidak lebih dari 2,5 Kg

Hiperemesis Gravidarum

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
Kepala dan Leher

 Wajah
- Gambaran Kloasma Gravidarum (Normal pada Kehamilan)
• Bercak kecokelatan tidak teratur di sekelilling mata dan melintasi pangkal hidung

 Rambut
- Tekstur, Kelembapan, dan Distribusi

 Mata
- Konjungtiva
• Anemia Pada Kehamilan menimbulakan Konjungtiva Pucat

 Hidung
• Membran Mukosa dan Septum Nasi

 Mulut
• Gusi dan Gigi

 Kelenjar Tiroid
• Inspeksi dan Palapasi Kelenjar (Perbesaran Simetris – Normal)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
Toraks

 Inspeksi
- Tentukan Pola pernafasan pasien
• Wanita dengan kehamilan lanjut kadang-kadang mengeluhkan kesulitan bernafas
(tanpa adanya tanda-tanda fisik abnormal)

 Palpasi
- Iktus Kordis
• Kehamilan lanjut menyebabkan iktus kordis sedikit lebih tinggi karena dekstrorotasi
jantung akibat diafragma yang lebih tinggi

 Auskultasi
- Auskultasi Jantung pada masa kehamilan sering terdengar bising seperti tiupan halus
(Soft-blowing murmur)
- Peningkatan aliran darah pada pembuluh darah yang normal

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
PAYUDARA

 Inspeksi
- Simetris / Tidak
- Corakan Pembuluh darah yang lebih nyata
- Puting dan Areola bewarna lebih gelap

 Palpasi
- Terdapat Masa / Tidak
- Selama Kehamilan payudara terasa nyeri ketika disentuh dan bersifat noduler

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
ABDOMEN

 Inspeksi
- Sikatriks: bentuk sikatriks dapat memastikan tipe pembedahan sebelumnya, khususnya
SC.
- Stria: gambaran stria berwarna keunguan dan linea nigra merupakan keadaan yang
normal pada kehamilan.
- Bentuk serta kontur abdomen.

 Palpasi
- Gerakan janin: biasanya gerakan dapat dirasakan oleh pemeriksa pada kehamilian
sesudah 24mgg (dan oleh ibu pada usia kehamilan 18-20 minggu).
- Kontraktilitas uterus.

 Tinggi fundus uteri


- Meletakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri (usia kehamilan).
- Dengan pita pengukur jika usia kehamilan lebih dari 20 mgg. Dengan memegang pita
dan mengikuti garis tengah abdomen, lakukan pengukuran dari puncak simfisis pubis
hingga puncak fundus uteri (taksiran berat janin).

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
TFU dikonversikan dengan Usia Kehamilan

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
LEOPOLD’S
MANUVERS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
LEOPOLD I
Untuk menentukan bagian janin yang berada dalam polus superior fundus
uteri (bagian teratas janin).

• Pemeriksa menghadap ke arah kepala ibu.


• Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan pada puncak fundus uteri.
• Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus.

Hal yang paling sering ditemukan


adalah bokong, teraba kenyal, tetapi
tidak teratur dan tidak begitu
globular (bulat) seperti bagian
kepala.

Bagian kepala janin teraba keras,


bulat dan melenting.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
LEOPOLD II
• Pemeriksa menghadap ke arah kepala ibu.
• Tempatkan satu tangan pada setiap sisi perut ibu dengan tujuan untuk
memegang tubuh janin di antara kedua tangan tersebut. Gunakan salah satu
tangan untuk menahan uterus sementara tangan lain melakukan palpasi
tubuh janin, begitu sebaliknya.
• Rasakan bagian janin yang berada pada sisi perut ibu

Tangan pemeriksa pada punggung janin


akan meraba suatu permukaan panjang dan
lunak.

Tangan pemeriksa pada lengan dan tungkai


janin akan meraba tonjolan yang tidak
teratur dan kecil dan mungkin pula gerakan
menendang jika janin berada dalam keadaan
sadar dan bergerak aktif.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
LEOPOLD III
Untuk menentukan bagian terendah janin.

• Pemeriksa menghadap ke arah kepala ibu.


• Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan
• Ditentukan apa yang menjadi bagian terendah janin

Jika yang menjadi bagian


terendah adalah kepala janin,
jari-jari tangan pemeriksa
akan meraba permukaan yang
keras, bulat, dan melenting.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
LEOPOLD IV
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin memasuki PAP
dengan perlimaan.

• Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu.


• Kedua telapak tangan pemeriksa diletakkan disisi kiri dan kanan bagian
terendah janin dan temukan keddua ibu jari serta rapatkan semua jari-jari
tangan.
• Perhatikan sudut yang dibentuk (konvergen atau divergen).

Jika kedua tangan pemeriksa memencar (divergen)


bagian terendah sedang masuk ke dalam PAP.

Jika kedua tangan masih dapat disatukan dan secara


perlahan dapat menekan jaringan di atas daerah
kandung kemih tanpa menyentuh janin (konvergen)
bagian terendah belum memasuki PAP.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
AUSKULTASI
MONOAURAL
(LAENNEC)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
1. Auskultasi detak jantung janin dengan
menggunakan stetoskop monoaural
(Laennec).

2. Detak jantung janin terdengan paling keras


di daerah punggung janin.

3. Detak jantung janin dihitung selama 5


detik, dilakukan sebanyak 3 kali berurutan
dengan selang 5 detik sebanyak 3 kali.

4. Hasil pemeriksaan detak jantung janin


dijumlahkan dan dikali 4. Stetoskop monoaural
(Laennec)
5. Frekuensi detak jantung janin normal 120-
160 kali per menit.

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU
TERIMA KASIH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


FAKULTAS KEDOKTERAN
ARIFIN ACHMAD
UNIVERSITAS RIAU
PROVINSI RIAU

Anda mungkin juga menyukai