Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS TRISAKTI
2019

DAMPAK EKONOMI DARI REGULASI PELAPORAN KEUANGAN

Bakhtiar Megawaty Elisabeth


Dennis Parantean Muhammad Iqbal
Erik Manurung Andimulana
Julianti Ronaldy Faisal
Tujuan Pembelajaran

1. Memahami argumen teoritis 4. Menilai sifat dasar secara politik dan


mengenai tidak adanya regulasi ekonomi proses regulasi dan peran
dalam pelaporan keuangan penting dari proses kerja dalam regulasi
delibelarisasi dan pembuatan keputusan
2. Memahami argumen kontra yang
mengutamakan pengaturan dalam 5. Mengidentifikasi konsekuensi ekonomi
pelaporan keuangan dari standar akuntansi pada berbagai
bagian yang dipengaruhi oleh proses
3. Memahami istilah kunci dalam penyusunan standar
argumen regulasi, misalnya public
goods dan signaling
Pendahuluan

• Laporan keuangan bagi perusahaan publik yang terdaftar telah diatur di AS sejak
tahun 1930-an, ketika Kongres memberi kekuasaan pada SEC untuk mengatur
pelaporan keuangan. SEC diberikan kekuasaan untuk membuat kebijakan.

• Pelaporan keuangan adalah kegiatan yang diatur dan akan terus diatur. Meskipun
timbul suatu kontra. Pihak kontra, menanyakan tentang biaya dan manfaat dari
regulasi yang telah diatur.

• Adanya pihak pro dan kontra memberikan manfaat untuk mengevaluasi peraturan
resmi yang ada.
The Case for Unregulated Markets for Accounting Information
Beberapa pendapat yang mendukung kondisi tidak adanya regulasi pasar berhubungan erat
dengan dorongan/insentif kepada perusahaan untuk melaporkan hasil kerjanya kepada
pemilik dan pasar modal secara umum

Agency Theory
• Menjelaskan adanya dorongan untuk pengungkapan secara sukarela (voluntary
disclosure) kepada pemilik
• Konflik kepentingan antara manager (agen) dengan pemilik (principal)
• Adanya kesepakatan (kontrak) antara principal dan agen
• Timbulnya cost of monitoring
• Meminimalisir cost of monitoring adalah insentif bagi manajer untuk melaporkan
informasi yang reliabel kepada pemilik
Competitive Capital Market and Signaling Incentive

• Menjelaskan adanya kesukarelaan Beberapa penelitian mendukung argumen ini:


manajer untuk melakukan pelaporan
jika tidak ada kewajiban pelaporan a. Signaling effect for management earnings
forecast
• Perusahaan bersaing dalam
lingkungan yang kompetitif a. Voluntary annual reporting prior to
Securities Exchange Act
• Financial reporting merefleksikan
performa dari perusahaan a. Quality of Financial Reporting Improves
with manager incentives (Barton dan
• Melakukan pelaporan “bad news” Waymire)
merupakan inti dari signaling theory
untuk pengungkapan sukarela
Arguments in Favor of Private Contracting Opportunities
Argumen ke Tiga, mendukung pasar tanpa regulasi :

• Asumsi: setiap orang yang menginginkan informasi mengenai


perusahaan akan dapat memperolehnya

• Beberapa bagian akan membuat kontrak untuk memperoleh infromasi


mengenai perusahaan dapat melalui pemilik atau secara tidak
langsung dengan perantara informasi, contonnya Analisis Saham

• Setiap orang mempunyai kesempatan untuk melakukan kontrak untuk


tambahan informasi, oleh karena argumen bahwa pasar memiliki
aturan untuk pengungkapan adalah hal yang tidak perlu dan tidak
diinginkan
The Case for Regulated Market for Accounting Information

Market Failures

• Perusahaan merupakan sebuah penyedia yang memonopoli informasi

• Kegagalan dari pelaporan keuangan dan auditing

• Akuntansi merupakan sebuah “public good”


The Case for Regulated Market for Accounting Information

Social Goals
• Alasan untuk menghadirkan regulasi adalah untuk mencapai tujuan sosial. Hal
ini berkiatan dengan bagaimana masyarakat mengalokasikan sumber dayanya

• Regulasi insider trading adalah sebuah aplikasi filosofi informasi yang simetris.
Regulasi yang mencoba mencegah akses secara tidak fair pada informasi
pribadi dan mengambil keuntungan.

• Tujuan sosial lainnya sebagai tambahan simetri informasi adalah


keterbandingan, yang merujuk pada dapat dipercaya (reliability) dari laporan
keuangan ketika mengambil keputusan menggunakan laporan keuangan pada
sebuah dasar antar perusahaan.
The Codificational Justification of Standard Setting

• Codification dalam penyusunan standar adalah penyusunan standar


harus berdasarkan pada pendekatan kegunaan (pragmatik) untuk
mengubah standar akuntansi secara perlahan (evolusioner)

• Pendekatan pragmatik digunakan karena tidak ada standar yang


mampu memenuhi semua tujuan.

• Codificational akan mempertanyakan kegunaan dari standar. Sehingga


apabila standar tidak berguna harus dievaluasi dan diperbaiki.
Comparing Regulated and Unregulated Market
Argument for Unregulated Argument for Regulated

 Perusahaan memiliki insentif  Perusahaan memonopoli


untuk melaporkan secara sukarela informasi tentang kinerjanya
(Signaling theory)

 Informasi dapat diperoleh melalui  Pasar modal akan memberikan


kontrak pribadi insentif bagi perusahaan yang
melaporkan kinerjanya
menurun
Fokus dari regulasi bukan hanya pada kewajiban pelaporan saja, tetapi regulasi
juga berfokus untuk meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang dilaporkan
Imperfections of Accounting Information
 Regulasi akuntansi tidak mampu menyediakan solusi
yang optimal atas permasalahan pada pelaporan
keuangan
 Tidak adanya keterbandingan atas regulasi
menyebabkan sulitnya memperoleh manfaat dari
regulasi
 Regulasi seringkali menyebabkan informasi akuntansi
overproduce sehingga dapat dimanfaatkan oleh orang
yang tidak berkepentingan (free riders)

Kesimpulan konsekuensi negatif dari regulasi akuntansi


adalah
a. Kelebihan alokasi sumber daya sosial atas produksi
informasi akuntansi
b. Transfer kesejahteraan dari non pengguna ke
pengguna informasi akuntansi
The Regulatory Process

 Regulasi merupakan sebuah proses politik

 Regulasi akan kesulitan mencapai titik optimal

 Banyak unsur pengaruh atas kepentingan dalam penyusunan regulasi


The Political Nature of Regulation

• Due process mencoba melibatkan semua pihak untuk mengaja legitimasi


regulasi.

• Kegagalan due process terjadi pada era CAP dan APB.

• Sistem Due Process memang cenderung lamban, tetapi mencerminkan


demokrasi.
Regulatory Behavior
• Capture Theory dan Life Cycle Theory

• Manajemen cenderung untuk mendukung regulasi yang


menguntungkan

• Auditor cenderung mendukung regulasi yang meminimalisir resiko audit

• Free riders akan mendorong pengungkapan informasi


Economics Consequences of Accounting Policy
• Konsekuensi ekonomi harus mempertimbangkan cost dan benefit dari
penyusunan regulasi

• Menganalisa pihak-pihak yang diuntungkan dan dirugikan

• Cost dan benefit laporan akuntansi mencakup stakeholder seperti:


a. Bisnis/industri/perusahaan
b. Pemerintah
c. Kelompok /unions
d. Investor
e. Kreditor
Keep It Simple – Walter Schuetze
FASB menuai banyak kritikan dan masukan dari berbagai pihak. Beberapa statement
dari FASB yang baru dan sudah agak lama sangat complicated. Misalnya Statement 96
(pajak penghasilan), Statement 13 (Lease), Statemen 87 (Pensiun) adalah contoh
statement yang sangat rumit.

Gagasan tentang pendekatan berbasis prinsip pada penetapan standar A.S. bukanlah
hal baru. Kerangka konseptual Dewan berisi kerangka prinsip-prinsip yang mendasari
akuntansi dan pelaporan A.S. Dewan telah menggunakan kerangka konseptual dalam
mengembangkan prinsip-prinsip standar akuntansi selama lebih dari 20 tahun. Namun,
banyak yang menegaskan bahwa standar telah menjadi peraturan yang semakin rinci
dan berbasis peraturan (dengan “bright-lines” and “on-off” yang berfokus pada formulir
dan bukan substansi transaksi), kompleks, dan sulit dan mahal untuk diterapkan. .
Banyak juga yang menyatakan bahwa standar tersebut memungkinkan teknik akuntansi
dan keuangan untuk menyusun transaksi "seputar" peraturan, mengacu pada situasi
seperti di mana struktur kompleks atau serangkaian transaksi diciptakan untuk
mencapai hasil akuntansi yang diinginkan; misalnya, untuk menghapus aset dari neraca
sambil mempertahankan keseluruhan ekonomi aset atau untuk mengkalkulasi aset.
Keep It Simple – Walter Schuetze
Berdasarkan pendekatan berbasis prinsip, prinsip-prinsip dalam standar akuntansi akan terus dikembangkan
dari kerangka konseptual, namun akan diterapkan secara lebih luas daripada di bawah standar yang ada,
sehingga memberikan sedikit pengecualian terhadap prinsip-prinsip tersebut. Selain itu, FASB dan badan
penetapan standar lainnya akan memberikan sedikit interpretasi dan panduan pelaksanaan untuk
menerapkan standar tersebut. Karena pengecualian dan interpretasi dan panduan pelaksanaan sebagian
besar didorong oleh permintaan, pendekatan berbasis prinsip akan memerlukan perubahan dalam proses
dan perilaku bukan hanya FASB dan badan penetapan standar lainnya, namun juga semua peserta dalam
proses akuntansi dan pelaporan keuangan AS.

The Emerging Issues Task Force (EITF) yang dibentuk pada tahun 1984 dibutuhkan sebagai tanggapan atas
rekomendasi dari satuan tugas FASB mengenai panduan pelaporan keuangan tepat waktu. Misi EITF adalah
membantu FASB dalam memperbaiki pelaporan keuangan melalui identifikasi, diskusi, dan penyelesaian
masalah akuntansi keuangan yang tepat waktu dalam kerangka Kodifikasi Standar Akuntansi FASB
(International Standards Codification), yang merupakan sumber standar otoritatif untuk akuntansi dan
pelaporan, selain yang dikeluarkan oleh SEC, untuk diterapkan oleh entitas non public.

Anda mungkin juga menyukai