Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

“ TIROID, PARATIROID, ADRENAL “

Pembimbing :
dr. Stanley K. Olivier, Sp.B

Disusun Oleh :
Gea Anugrah Adinda
1765050356

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 22 JULI – 28 SEPTEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
PENDAHULUAN
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar penghasil mediator kimia yang bekerja jauh
dari sistem atau organ asalnya, yang disebut “hormon”. Berbeda dengan sistem
eksokrin, sekret dari sistem ini dicurahkan langsung ke peredaran darah tanpa
melalui saluran atau duktus.

Kelainan endokrin mempunyai ciri khusus, yaitu kelainannya dapat berupa gangguan
fungsi kelenjar saja tanpa kelainan anatomi; gejala dan tanda umum yang timbul
pada sistem atau organ di tempat lain tidak bersifat spesifik
Gambar 2.
Kelenjar Tiroid
Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari
empat sumber antara lain
1. arteri karotis superior kanan dan kiri
2. Cabang arteri karotis eksterna kanan dan
kiri dan
3. Kedua arteri tiroidea inferior kanan dan
kiri,
4. Cabang arteri brakhialis

Gambar 3.
Vaskularisasi Kelenjar Tiroid.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid
utama, yaitu tiroksin (T4). Bentuk aktif
hormon ini adalah triiodotironin (T3), yang
sebagian besar berasal dari konversi hormon
T4 di perifer

Gambar 3.
Fisiologi Kelenjar Tiroid.
FUNGSI KELENJAR TIROID
1) Fungsi utama dari kelenjar tiroid adalah untuk mengeluarkan hormon tiroid, yang bertanggung jawab untuk

mengontrol metabolisme. Jumlah hormon tiroid disekresikan dikendalikan oleh hormon lain, yang disebut thyroid

stimulating hormon (TSH), yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis di kepala.

2) Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan saraf dan tulang.

3) Mempertahankan sekresi GH dan gonadotropin.

4) Efek kronotropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatan kontraksi otot dan menambah irama

jantung.

5) Merangsang pembentukan sel dalam darah.

6) Mempengaruhi kekuatan dan ritme pernapasan terhadap kebutuhan oksigen akibat metabolisme.
Grave’s
Disease

Tiroiditis Gangguan
• Hashimoto Struma
Pada Nodosa
• De Quervain
• Riedel
Tiroid

Karsinoma
Tiroid
GRAVE’S DISEASE
Trias Basedow
Struma tiroid difus
Hipertiroidisme
Eksofthalmus
ETIOLOGI GRAVE’S DISEASE :
a. Kekurangan yodium akibat autoregulasi kelenjar tiroid.

b. Stimulasi oleh TSH karena rendahnya kadar hormon tiroksin dalam darah.

c. Masuknya bahan goitrogenik yang terkandung dalam makanan, air, obat, dan rokok, yang

mengganggu masuknya yodium ke dalam sel folikuler kelenjar tiroid.

d. Adanya kelenjar kongenital yang menimbulkan gangguan sistem hormon tiroid.


STRUMA NODOSA
Struma endemik, biasanya dalam bentuk struma nodosa atau struma adenomatosa,
terutama ditemukan di daerah pegunungan yang airnya kurang mengandung
yodium.
Biasanya penderita struma nodosa tidak mempunyai keluhan karena tidak
mengalami hipo- atau hipertiroidisme. Nodul dapat tunggal, tetapi kebanyakan
berkembang berkembang/ berubah menjadi multinoduler tanpa perubahan fungsi
Karena pertumbuhan terjadi secara perlahan, struma dapat membesar tanpa
memberikan gejala selain adanya benjolan di leher, yang dikeluhkan terutama atas
alasan komestik
KARSINOMA TIROID
Keganasan ini dikelompokkan menjadi karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu
bentuk papiler, folikuler, atau campuran keduanya, karsinoma meduler yang berasal
dari sel parafolikuler dan mengeluarkan kalsitonin (APUD-oma), dan karsinoma
berdiferensiasi buruk/ anaplastik
KLASIFIKASI
Berdasarkan histopatologinya karsinoma tiroid dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Karsinoma Papilar
2. Karsinoma Folikular
3. Karsinoma Medular
4. Karsinoma Anaplastik
TIROIDITIS
Radang tiroid dapat terjadi akut, subakut atau menahun. Radang akut biasanya
disebabkan oleh infeksi Staphylococcus aureus.
Tiroiditis subakut umumnya terjadi pada infeksi virus di saluran nafas.
Tiroiditis menahun pada umumnya adalah penyakit autoimun yang disertai kenaikan
kadar antibodi terhadap hormon tiroid/ produk tiroid di dalam darah.
TIROIDITIS HASHIMOTO
Tiroiditis kronik yang sering dijumpai adalah tiroiditis limfositik atau tiroiditis
Hashimoto. Pada penyakit ini didapatkan infiltrasi limfosit ke seluruh kelenjar tiroid
yang menyebabkan destruksi progresif folikel kelenjar. Dalam beberapa tahun
terjadi atrofi kelenjar dengan fibrosis.
TIROIDITIS DE QUERVAIN
Tiroiditis menurut De Quervain merupakan inflamasi akut yang mengenai seluruh
kelenjar tiroid.

Gambaran klinis berupa pembesaran berat atau ringan yang sangat nyeri, disertai
gejala sistemik. Penyakit ini biasanya terjadi beberapa minggu. Umumnya penderita
eutiroidisme, tetapi pada kasus akut mungkin terjadi hipertiroidisme.
TIROIDITIS RIEDEL
Sangat jarang ditemukan, penyakit ini juga disebabkan oleh reaksi autoimun.
Kelainan ini disebut juga “struma kayu”. Diagnosis hanya dapat ditegakkan melalui
biopsi insisi.
KELENJAR PARATIROID
Gambar 11.
Kelenjar Paratiroid.
Suplai arteri untuk kelenjar paratiroid
superior dan inferior berasal arteri
tiroidea inferior dan anastomosis
antara arteri tiroidea superior dan
arteri tiroidea inferior. Kadang suplai
arteri juga bisa berasal dari arteri
tiroidea superior, arteri tiroidea ima
dan anastomosis pembuluh arteri yang
menyuplai laring, trakea dan esofagus.

Gambar 12.
Vaskularisasi Kelenjar Paratiroid dan Struktur Disekitarnya
Gambar 13.
Fisiologi Kelenjar Paratiroid.
Fungsi Kelenjar Paratiroid
1. Memelihara kosentrasi ion kalsium yang tetap pada plasma.
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal, mempunyai efek terhadap
reabsorbsi hormontubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
3. Mempercepat absorbsi kalsium di usus.
4. Jika pemasukan kalsium berkurang, hormon paratiroid menstimulasi reabsorsi
tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
Pemeriksaan Kelenjar Paratiroid

Anamnesis tetap menempati kedudukan yang penting dalam pemeriksaan kelainan


kelenjar paratiroid. Kelenjar paratiroid normalnya tidak dapat diraba, bahkan
pada pembedahan sering kali sulit diidentifikasi.
Kadar PTH plasma yang mencerminkan fungsi kelenjar paratiroid ditetapkan dengan
teknik radioimunoesai. Untuk memperoleh kadar PTH yang tepat, hasil pemeriksaan
perlu dikorelasikan dengan kadar kalsium serum
Ganggan
Kelenjar
Paratiroid

Hiperparatiroidisme Hipoparatiroidisme
HIPERPARATIROIDISME
Hiperparatiroidisme merapakan gangguan sistem tubuh dimana kelenjar paratiroid
menghasilkan terlalu banyak hormone
Gambaran klinis yang paling sering berupa kelemahan, nyeri abdomen, konstipasi,
poliuria, kebingungan, atau nyeri tulang. Kadang ditemukan penyulit berupa batu
ginjal dengan segala akibatnya.
Operasi menjadi indikasi mutlak jika konsentrasi hormon sangat meningkat disertai
kadar kalsium (albumin adjusted calcium level) >3,0 mmol/L (12,0 mg/dl), adanya
batu ginjal, atau penyakit tulang akibat kelebihan hormon.
HIPOPARATIROIDISME
Kebanyakan hipoparatiroidisme merupakan kelainan iatrogenik karena kelenjar
paratiroid tidak sengaja terangkat pada tiroidektomi atau tidak sengaja diangkat
pada tiroidektomi radikal
KELENJAR ADRENAL
Gambar 16.
Kelenjar Adrenal
KORTEKS ADRENAL TERDIRI DARI 3 DAERAH
SECARA ANATOMI :
1. Lapisan luar zona glomerulosa, merupakan tempat dihasilkannya
mineralokorticoid (aldosterone), ysng terutama diatur oleh angiotensin II, kalium ,
dan ACTH. Juga dipengaruhi oleh dopamine, atrial natriuretic peptide (ANP) dan
neuropeptides.
2. Zona fasciculata pada lapisan tengah, dengan tugas utama sintesis
glukokortikoid, terutama diatur oleh ACTH. Juga dipengaruhi oleh beberapa
sitokin (IL-1, IL-6, TNF) dan neuropeptide.
3. Lapisan terdalam zona reticularis, tempat sekresi androgen adrenal (terutama
dehydroepiandrostenedion [DHEA], DHEA sulfat dan androstenedion) juga
glukokortikoid (kortisol and corticosteron).
Hiperadreno
-kortiksisme

Neuroblast Addison’s
oma
Gangguan Diesease
Pada
Kelenjar
Adrenal

Feokromos- Hiperaldos
itoma -teronisme
FEOKROMOSITOMA
Tumor medulla suprarenal (tumor sel kromafin)
yang berasal dari jaringan neuroektodermal.
Feokromositoma memproduksi katekolamin dan
bertanggung jawab terhadap 0,5% kasus
hipertensi.
NEUROBLASTOMA
Merupakan tumor ganas yang berasal dari sel ganglion embrional susunan saraf simpatik.
Tumor ini dapat ditemukan mulai dari leher sampai ke panggul, kebanyakan di ruang
retroperitoneum di perut atas dan sekitar 40% berasal dari kelenjar suprarenal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai